Efisiensi Penilaian Keandalan Sistem Listrik melalui Simulasi Monte Carlo Paralel

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti

27 Mei 2025, 08.03

pexels.com

Pengantar: Tantangan Baru dalam Transisi Energi Global

Peralihan menuju sistem tenaga listrik yang lebih bersih dan berkelanjutan menandai transformasi besar dalam sektor energi global. Perubahan ini tidak hanya menghadirkan peluang, tetapi juga tantangan baru—khususnya dalam hal keandalan sistem. Pembangkit listrik berbasis energi terbarukan seperti angin dan tenaga air cenderung berperilaku acak, yang membuat pendekatan konvensional dalam evaluasi keandalan menjadi kurang efektif.

Dalam konteks ini, tesis berjudul "Monte Carlo Parallel Implementation for Reliability Assessment" karya Inês Maria Afonso Trigo de Freitas Alves (Universidade do Porto, 2019) menyajikan pendekatan inovatif: mempercepat simulasi Monte Carlo menggunakan pemrosesan paralel berbasis GPU. Dengan memanfaatkan arsitektur komputasi modern, penelitian ini menjawab kebutuhan mendesak akan simulasi cepat dan akurat dalam lingkungan energi yang semakin kompleks.

Landasan Konsep: Dari Teori Keandalan hingga Simulasi Stokastik

Apa Itu Keandalan Sistem Tenaga?

Keandalan dalam sistem tenaga mencakup dua komponen utama:

  • Adequacy (Kecukupan): Kemampuan sistem untuk memenuhi permintaan beban.
  • Security (Keamanan): Kemampuan sistem merespons gangguan tiba-tiba.

Tesis ini berfokus pada aspek kecukupan, terutama pada Hierarchical Level I (HLI), yaitu zona produksi daya tanpa mempertimbangkan transmisi atau distribusi.

Simulasi Monte Carlo: Kekuatan dalam Ketidakpastian

Metode Monte Carlo menjadi alat utama dalam menilai keandalan sistem karena kemampuannya menangani sifat stokastik komponen sistem. MCS mengukur indeks keandalan seperti:

  • LOLP (Loss of Load Probability)
  • LOLE (Loss of Load Expectation)
  • EENS (Expected Energy Not Supplied)

Namun, kendala utamanya adalah waktu komputasi yang besar. Penelitian Alves bertujuan memecahkan masalah ini dengan pendekatan paralel berbasis GPU.

Tiga Pendekatan: Dari Non-Sequensial hingga Paralel Berbasis Entropi

1. Simulasi Non-Sequensial

Pendekatan ini menganggap setiap status sistem sebagai "foto acak" tanpa ketergantungan waktu. Komputasi ringan, tetapi tidak cocok untuk fenomena kronologis seperti produksi energi angin yang fluktuatif.

2. Cross-Entropy (CE)

Metode ini bertujuan memodifikasi distribusi probabilitas untuk menyoroti keadaan kritis (misalnya, kegagalan beban). CE meningkatkan efisiensi MCS dengan menurunkan jumlah iterasi yang dibutuhkan.

3. Simulasi Sequensial (Kronologis)

Menggunakan jam virtual untuk mensimulasikan jalur waktu sistem, memungkinkan model memuat variabel yang bergantung pada waktu seperti curah angin, aliran air, dan permintaan harian.

GPU dan CUDA: Teknologi di Balik Percepatan Simulasi

Alves memanfaatkan GPU (Graphics Processing Unit) dan API CUDA dari NVIDIA untuk menjalankan MCS secara paralel. GPU mampu menjalankan ribuan thread secara simultan, berbeda dari CPU yang hanya memiliki sedikit inti. Hal ini sangat cocok untuk MCS karena:

  • Proses sampling dan evaluasi state dapat dijalankan secara paralel.
  • Efisiensi meningkat seiring kompleksitas sistem.

Dengan bantuan Numba, kode Python dapat langsung dikompilasi menjadi kernel CUDA, memungkinkan transfer data otomatis dari CPU ke GPU.

Studi Kasus: IEEE RTS 79 dan Sistem Energi Terbarukan

Penelitian ini menggunakan sistem uji IEEE RTS 79 yang dimodifikasi untuk menguji dampak penetrasi energi terbarukan. Beberapa skenario diuji:

1. Pengaruh Variabilitas PLTA (Hydro Power Plants)

  • Variasi output hidrologis berdampak signifikan terhadap indeks keandalan.
  • Paralelisasi mempercepat simulasi pada tingkat kompleksitas tinggi.

2. Kontribusi Farm Angin (Wind Farms)

  • Sistem dengan farm angin menunjukkan nilai LOLE dan EPNS lebih tinggi.
  • MCS paralel dapat mensimulasikan ribuan jam operasi untuk memodelkan variabilitas angin.

3. Kombinasi Sistem

  • Studi membandingkan kinerja sistem dengan dan tanpa pembangkit terbarukan.
  • Didapat bahwa sistem memerlukan lebih banyak kapasitas konvensional untuk mencapai indeks keandalan yang setara dengan sistem campuran.

Hasil dan Analisis: Seberapa Efisien MCS Paralel?

Temuan Kunci:

  • Simulasi non-sekuensial paralel berhasil mempercepat perhitungan hingga 10x dibandingkan versi serial, namun hanya efektif untuk koefisien variansi rendah.
  • Cross-Entropy paralel bekerja optimal untuk ukuran sampel besar.
  • Simulasi sekuensial paralel menunjukkan peningkatan signifikan dalam waktu komputasi untuk semua skenario, terutama ketika memodelkan sistem energi terbarukan.

Efektivitas paralelisasi meningkat seiring kompleksitas sistem dan jumlah generator. Artinya, pendekatan ini sangat sesuai untuk perencanaan sistem energi masa depan yang penuh ketidakpastian.

Implikasi Industri dan Teknologi

Keunggulan Praktis:

  • Utilitas Listrik: Mempercepat perencanaan sistem daya berbasis probabilistik.
  • Pemerintah: Dapat digunakan dalam simulasi kebijakan transisi energi.
  • Startup Energi Terbarukan: Mengukur risiko dan keandalan sistem hybrid.

Potensi Pengembangan:

  • Integrasi dengan sistem distribusi (HLIII) untuk penilaian keandalan menyeluruh.
  • Pemanfaatan teknologi AI dan agent-based modeling untuk prediksi cerdas dan adaptif.

Kritik dan Refleksi

Meskipun pendekatan Alves terbukti efisien, terdapat beberapa tantangan:

  • Penggunaan sumber daya GPU memerlukan perangkat keras khusus dan keterampilan pemrograman tingkat lanjut.
  • Estimasi biaya blackout atau kerugian ekonomi belum diintegrasikan dalam model.
  • Belum membahas faktor eksternal seperti cuaca ekstrem atau serangan siber yang juga memengaruhi keandalan.

Namun, kekuatan utama tesis ini terletak pada kemampuannya menggabungkan teori probabilistik, metode optimasi, dan arsitektur pemrosesan modern dalam satu kerangka kerja aplikatif.

Kesimpulan: Masa Depan Evaluasi Keandalan adalah Paralel

Tesis Alves menjadi bukti bahwa masa depan evaluasi keandalan sistem tenaga tidak hanya tergantung pada model matematika, tetapi juga pada bagaimana model tersebut dijalankan. Dengan menggunakan GPU dan strategi paralel, simulasi Monte Carlo dapat menjangkau kompleksitas sistem modern dengan waktu yang efisien. Di tengah transisi menuju sistem energi hijau dan desentralistik, pendekatan ini tidak hanya relevan—tetapi vital.

Sumber:

Alves, Inês Maria Afonso Trigo de Freitas. Monte Carlo Parallel Implementation for Reliability Assessment. Master Thesis. Faculdade de Engenharia da Universidade do Porto, 2019. https://hdl.handle.net/10216/122839