Diploma

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta

31 Juli 2022, 20.13

Sumber : istockphoto.com

Diploma (dari bahasa Yunani Kuno δίπλωµα díplōma, artinya "gulungan kertas") adalah sertifikat atau akta yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan seperti kolese atau universitas, yang berisi pernyataan bahwa penerimanya telah berhasil menyelesaikan program studi tertentu,[1] atau (di Amerika Serikat) berisi keterangan mengenai penganugerahan suatu gelar akademik kepada penerimanya.[2] Di beberapa negara, seperti Britania Raya dan Australia, kata diploma juga berarti penghargaan akademik (misalnya diploma perguruan tinggi dan diploma pascasarjana). Dalam sejarah, diploma juga berarti piagam atau dokumen resmi,[1] sehingga memunculkan istilah diplomatik,[3] diplomat[4] dan diplomasi[5] melalui Codex Iuris Gentium Diplomaticus.[3]

Diploma (sebagai pengakuan tertulis atas suatu kualifikasi) dapat pula disebut testamur, kata bahasa Latin yang berarti "kami bersaksi" atau "kami nyatakan" (testari), diambil dari kata pertama isi diploma;[6] istilah ini digunakan di Australia sebagai sebutan untuk dokumen yang berisi pengakuan atas penganugerahan suatu gelar akademik.[7][8][9] Selain itu, secara sederhana diploma dapat pula disebut sertifikat gelar akademik atau sertifikat kelulusan, atau disebut perkamen.[10] Sertifikat bagi seorang penerima Nobel juga disebut diploma.

Dalam beberapa konteks kesejarahan, istilah diploma juga digunakan sebagai sebutan untuk dokumen-dokumen yang ditandatangani oleh seorang raja yang berisi pengakuan anugerah hak milik atau hak guna atas sebidang tanah beserta syarat-syaratnya (lihat Piagam-piagam Anglo-Saxon dan Diplomatika).

Diploma kulit domba dari Kolese Ciudad de México, 1948 (dalam bahasa Latin)

 

 

Diploma di Indonesia[sunting | sunting sumber]

Di Indonesia, diploma adalah jenjang pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi di Indonesia pada umumnya terdapat di perguruan tinggi politeknik dan akademi, meskipun juga terdapat di berbagai perguruan tinggi umum seperti Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi. Pendidikan Tinggi Politeknik di Indonesia pertama kali didirikan pada era tahun 1970-an dan dewasa ini sudah sampai pada titik kemajuan di mana lulusannya telah disetarakan dengan lulusan Pendidikan Tinggi Teknik lain yang ada di Universitas, Institut, maupun Sekolah Tinggi di Indonesia.

Program Diploma I diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin atau memecahkan masalah yang sudah akrab sifat-sifat maupun kontekstualnya di bawah bimbingan.

Program Diploma II diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, atau memecahkan masalah yang sudah akrab sifat-sifat maupun kontekstualnya secara mandiri, baik dalam bentuk pelaksanaan maupun tanggungjawab pekerjaannya.

Program Diploma III diarahkan pada lulusan yang menguasai kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun kontekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggungjawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar ketrampilan manajerial yang dimilikinya. Dahulu jenjang Diploma III ini dikenal dengan sebutan Sarjana Muda.

Program Diploma IV diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, dengan dasar kemampuan profesional tertentu, termasuk keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggungjawab mandiri pada tingkat tertentu, memiliki ketrampilan manajerial, serta mampu mengikuti perkembangan, pengetahuan, dan teknologi di dalam bidang keahliannva.

Sebutan profesional Ahli Pratama bagi lulusan Program Diploma I, Ahli Muda bagi lulusan Program Diploma II, Ahli Madya bagi lulusan Program Diploma III dan Sarjana Sains Terapan bagi lulusan Program Diploma IV ditempatkan di belakang nama pemilik hak atas penggunaan sebutan yang bersangkutan.

Sumber Artikel : Wikipedia