Tantangan Irigasi di Tengah Perubahan Iklim
Irigasi memainkan peran krusial dalam ketahanan pangan global dengan menghasilkan sekitar 40% produksi pangan dunia meski hanya mengairi 20% lahan pertanian. Namun, irigasi juga menjadi pengguna air terbesar, menyerap hampir 47% air tawar yang diambil dari sumber permukaan dan air tanah. Dengan pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan perubahan pola konsumsi, tekanan terhadap sumber daya air semakin meningkat. Perubahan iklim menambah kompleksitas dengan mengubah pola curah hujan, meningkatkan frekuensi kejadian ekstrem, dan menaikkan permintaan air untuk irigasi.
Dokumen ini menyajikan pendekatan Climate-Smart Irrigation (CSI) sebagai bagian integral dari Climate-Smart Agriculture (CSA), yang bertujuan meningkatkan produktivitas, memperkuat ketahanan, dan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari sistem irigasi.
Konsep Climate-Smart Irrigation (CSI)
CSI merupakan pendekatan holistik yang menggabungkan tiga pilar utama CSA:
- Produktivitas: Meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani tanpa merusak lingkungan atau mengurangi ketersediaan air bagi pengguna lain.
- Adaptasi: Memperkuat ketahanan sistem irigasi dan rantai nilai terhadap risiko iklim saat ini dan masa depan.
- Mitigasi: Mengurangi emisi GRK dari seluruh siklus produksi, mulai dari penggunaan energi hingga pengelolaan lahan.
CSI menekankan pentingnya konteks agroklimatik dan sosial-ekonomi lokal serta dukungan kebijakan dan kelembagaan yang sesuai.
Tantangan Utama Sektor Irigasi
- Ketidakpastian iklim: Perubahan pola curah hujan dan suhu yang sulit diprediksi memengaruhi ketersediaan air.
- Reformasi sektor: Hambatan politik dan kelembagaan menghambat adopsi praktik berkelanjutan.
- Efisiensi dan produktivitas: Meningkatkan efisiensi penggunaan air dan hasil panen secara bersamaan masih menjadi tantangan.
- Resistensi terhadap perubahan: Petani dan pengelola irigasi sering enggan mengubah praktik lama tanpa jaminan hasil.
- Pengelolaan air yang adil dan berkelanjutan: Menjaga keseimbangan antara kebutuhan pertanian, ekosistem, dan pengguna lain.
Pilar CSI dan Implementasinya
Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan
- Fokus pada menutup kesenjangan hasil panen antara potensi dan realisasi.
- Model “Save and Grow” mengintegrasikan konservasi tanah dan air dengan praktik berkelanjutan.
- Penerapan di tingkat DAS, skema irigasi, dan lahan petani.
Adaptasi terhadap Perubahan Iklim
- Perencanaan berbasis risiko dan skenario masa depan.
- Penguatan kapasitas kelembagaan dan dukungan teknis.
- Pendekatan pengelolaan DAS dan irigasi yang fleksibel.
Mitigasi Emisi GRK
- Pengurangan penggunaan energi fosil dengan teknologi hemat energi dan energi terbarukan.
- Pengelolaan pupuk dan lahan untuk memaksimalkan penyerapan karbon.
- Pengurangan kehilangan hasil panen dan efisiensi rantai nilai.
Studi Kasus Penting
- Misión Posible II, Spanyol: Pengurangan konsumsi air irigasi hingga 20% tanpa menurunkan hasil panen dengan konservasi di lahan basah Las Tablas de Daimiel.
- Kavre, Nepal: Pengembangan strategi adaptasi berbasis partisipasi menghadapi banjir dan kekeringan.
- Danau Urmia, Iran: Proyek restorasi dengan pengelolaan irigasi dan konservasi DAS untuk memulihkan danau hypersaline terbesar kedua dunia.
- Sub-Sahara Afrika: Pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan pengelolaan irigasi dan hasil panen.
- Andean Agroforestry: Keterlibatan masyarakat dalam pemantauan sumber daya air dan hutan meningkatkan kapasitas adaptasi.
Analisis dan Nilai Tambah
- Pendekatan CSI menggabungkan aspek teknis, kelembagaan, sosial, dan ekonomi secara holistik.
- Menekankan integrasi adaptasi dan mitigasi dalam kerangka kerja yang fleksibel dan kontekstual.
- Memberikan contoh nyata yang dapat menjadi inspirasi bagi negara berkembang dan maju.
- Menyoroti pentingnya sistem monitoring berbasis teknologi digital dan sensor modern.
Kritik dan Tantangan
- Resistensi budaya dan politik masih menjadi hambatan utama implementasi.
- Kebutuhan investasi dan kapasitas teknis yang besar belum merata.
- Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengatasi trade-off antara produktivitas, adaptasi, dan mitigasi.
- Studi kasus masih terbatas di wilayah tertentu, perlu perluasan cakupan.
Menuju Irigasi Cerdas Iklim yang Berkelanjutan
Dokumen ini menjadi rujukan penting bagi pengambil kebijakan dan praktisi dalam menghadapi tantangan irigasi di era perubahan iklim. Climate-Smart Irrigation bukan hanya teknologi, tetapi juga tata kelola, kapasitas, dan kolaborasi multi-level. Dengan pendekatan ini, irigasi dapat meningkatkan produktivitas, memperkuat ketahanan, dan mengurangi jejak karbon, mendukung pencapaian SDG 2, 6, dan 13 secara simultan.
Sumber Artikel (Bahasa Asli)
Batchelor, C., Schnetzer, J. (2018). Compendium on Climate-Smart Irrigation: Concepts, evidence and options for a climate-smart approach to improving the performance of irrigated cropping systems. Global Alliance for Climate-Smart Agriculture, Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome.