Bendungan Napun Gete Dimulai Pengisian Awal: Meningkatkan Irigasi, Ketersediaan Air, dan Potensi Wisata di NTT

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini

17 April 2024, 09.36

Sumber: pu.go.id

Bendungan Napun Gete terletak di Desa Ilin Medo dan Desa Werangi di Kecamatan Waiblama, Kabi. Sikka diisi (disita) pertama kali pada 28 Desember. Tahun 2020 ditandai oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Alam PUPR, Airlangga Mardjono, ST, Direktur Bendungan dan Danau MT dengan menekan tombol serine yang sesuai. Direktur BWS NT II Ir. Agus Sosiawan, SAYA; Ketua DPRD Sikka, Donatus Davit; Asisten II Setda Sika, Frederik Kadjujen, ST; Direktur Produksi dan HSE PT Nindya Karya (Persero), Firmansyah dan General Manager Divisi Teknik 1, PT. Indra Karya (Persero), Gagah Guntur Ariwibowo, ST, MT. Meliputi dataran banjir seluas 99,78 hektar dan total volume 11,22 juta m3, rangkaian acara meliputi undangan terbatas sesuai protokol kesehatan Covid 19, antara lain penggunaan masker, social distance, dan rapid transit. tes antigen atau menunjukkan reaktivitas.

Airlangga Mardjono dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu penyelenggaraan penyitaan ini. Ternyata ada 61 bendungan yang menjadi program prioritas Kementerian PUPR. Sejak tahun 2015 hingga akhir tahun 2020, telah dibangun 18 bendungan, yang ke-18 di antaranya adalah Bendungan Napun Gete. Sementara itu, Airlangga Mardjono memastikan 43 bendungan masih rampung dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) hingga tahun 2024. Dalam pesannya, Airlangga mengajak kita semua untuk menjaga sumber air, salah satunya bendungan, agar sumber air dapat dimanfaatkan dan lestari bagi masyarakat.

Kepala BWS NT II Agus Sosiawan mengumumkan Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam PUPR melalui Balai Daerah Aliran Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II) yakni. Pembangunan Bendungan SNVT telah memulai pembangunan Napu Gete. bendungan pada tanggal 9 Desember. 2016 dan diharapkan selesai pada tanggal 20 Agustus. Tahun 2021, pengerjaan akan dilakukan oleh PT. Nindya Karya dan Konsultan Manajemen PT. Indra Karya KSO dan merupakan salah satu dari enam bendungan yang dilaksanakan BWS NT II. Dijelaskan, sebanyak 2 bendungan telah selesai dibangun, termasuk Bendungan Kabin Raknamo. Kupang dan Rotiklot di Kabis. Lebih dari 3 bendungan dibangun yaitu Bendungan Temefi di Kab. TTS, Bendungan Mannekeen di Kab. Kupang dan Napun di Bendungan Gete Kab. Sikka kalau salah satu bendungannya ada di Mbay/Bendungan Lambo Kabis. Pembangunan Nagekeo akan dimulai pada tahun 2021. Selain itu, sumber air Bendungan Gete di Napu digunakan untuk memperoleh air baku sebesar 214 l/s dan untuk menambah irigasi di lahan seluas 300 hektar. Diumumkan juga bahwa Bendungan Napun Gete membutuhkan lahan seluas 175,74 hektar, yang telah dibayarkan kompensasi sebesar 161,61 ha dan tambahan 14,13 ha, dan saat ini sedang menunggu proses pembayaran dari Lembaga Manajemen Aset Nasional (LMAN). . . Perbendaharaan Negara. Pengisian pertama waduk ini disebut-sebut merupakan salah satu tahap terakhir pekerjaan yang harus dilakukan, selain karena masih ada beberapa tahap lagi yang harus diselesaikan sebelum pekerjaan Bendungan Napun Gete selesai. yaitu pekerjaan tambahan berupa fasilitas umum berupa SD, SD dan kapel serta pekerjaan akses jalan sepanjang kurang lebih 11 km.

Saat itu juga ditanam pohon durian di halaman Balai Bendungan Napun Gete menurut Direktur Bendungan dan Danau, Dirjen SDA PUPR, Airlangga Mardjono, ST, MT. Direktur BWS NT II Ir. Agus Sosiawan, SAYA; Ketua DPRD Sikka, Donatus Davit; Asisten II Setda Sika, Frederik Kadjujen, ST; Direktur Produksi dan HSE PT Nindya Karya (Persero), Firmansyah dan General Manager Divisi Teknik 1, PT. Indra Karya (Persero), Gagah Guntur Ariwibowo, ST, MT.

Dandim 1603 Sikka, Lekol (Inf) Zulnalendra Utama hadir pada saat itu; Adi Rusman, Kepala Seksi Bendungan dan Danau Subbagian II; Direktur Pembangunan Bendungan, Duki Malindo; Kepala Bagian Pelaksana BWS NT II, ​​Costandji Nait; Direktur KPI SDA BWS NT II Willem Sidharno; Direktur OP BWS NT II,Johanes Harapan; Manajer Unit Pembangunan Bendungan BWS NT II, ​​Fery Moun Hapy; Kasatker Sungai Pantai BWS NT II, ​​Alfred Lukas; Kasatker PJPA, Hendra Kurniawan; Camat Waiblama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan berbagai pejabat lainnya

Sumber: pu.go.id