Banyak Startup PHK Karyawan, Kini Bertambah Jadi 10, Inilah Daftarnya

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana

30 April 2024, 08.24

Sumber: finance.detik.com

Startup atau perusahaan rintisan di seluruh dunia saat ini tengah melewati masa atau tech winter. Sepanjang tahun ini saja, sudah terjadi 508 kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan startup di seluruh dunia. Dilansir dari  laman resmi Trueup https://www.trueup.io/layoffs, PHK tersebut berdampak pada 87.457  karyawan. Adapun, PHK terbaru karyawan startup dilakukan Arete IR yaitu startup yang bergerak di bidang cybersecurity.

Arete IR dikabarkan PHK 90 karyawan atau 25 persen dari jumlah karyawannya. Tech Winter di Indonesia juga terlihat, saat ini sudah ada 10 startup di Tanah Air mengikis jumlah karyawan sejak awal tahun. Berikut daftar Startup di Indonesia yang melakukan PHK sejak awal tahun:

  1. TaniHub Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan seluruh layanan bisnis ke konsumen (B2C), termasuk menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali. Keputusan ini diambil untuk mempertajam fokus pada pertumbuhan segmen bisnis ke bisnis (B2B), yang menyebabkan PHK bagi sejumlah karyawan.

  2. SiCepat Sama seperti TaniHub, SiCepat mengumumkan PHK terhadap ratusan karyawan di berbagai departemen yang tidak memenuhi standar penilaian perusahaan. Jumlah karyawan yang terkena dampak tersebut kurang dari 1% dari total karyawan.

  3. LinkAja PT. Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan, dengan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 orang.

  4. Zenius Startup edukasi teknologi Zenius mengumumkan PHK kepada 25% karyawan mereka, disebabkan oleh dampak kondisi makroekonomi saat ini.

  5. JD.ID Startup e-commerce JD.ID mengakui adanya PHK sebagai bagian dari program restrukturisasi perusahaan, terkait dengan dampak penyebaran virus Corona di China yang memengaruhi bisnis online dan offline.

  6. Mobile Premier League Startup gim dan turnamen asal India Mobile Premier League menutup operasionalnya di Indonesia, yang berdampak pada PHK terhadap 10% karyawan atau sebanyak 100 orang.

  7. LINE Startup telekomunikasi LINE mengakui adanya PHK terhadap karyawan, tetapi jumlahnya tidak mencapai 80 karyawan seperti yang diberitakan. LINE sedang berfokus kembali pada bisnis teknologi keuangan di Indonesia.

  8. Beres.Id Startup asal Malaysia Koadim mengumumkan penutupan seluruh operasi layanannya, dengan alasan pandemi Covid-19. Semua entitas bisnis di Singapura dan Filipina juga akan ditutup.

  9. Pahamify Startup edutech Pahamify mengonfirmasi PHK kepada sejumlah karyawan sebagai bagian dari adaptasi terhadap kondisi makroekonomi yang sedang terjadi.

  10. Mamikos Startup penyedia layanan pencarian dan sewa kos hunian sementara, Mamikos, mengkonfirmasi adanya PHK kepada karyawan karena adanya restrukturisasi yang dipertimbangkan berdasarkan kondisi pasar dan ekonomi.


Sumber: teknologi.bisnis.com