Banyak Event Mendunia, Industri Pariwisata RI Pulih di 2023

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E.

01 Juli 2022, 19.59

Foto: google.com

Holding BUMN sektor Pariwisata InJourney melihat pemulihan sektor pariwisata baru terjadi pada 2023 mendatang. Acara internasional salah satu cara untuk meningkatkan tingkat kunjungan ke tempat pariwisata.

"Kita lihat bahwa kebangkitan pariwisata pada 2023, serangkaian acara sudah disiapkan untuk memicu traffic ke Indonesia," kata Direktur Utama InJourney Donny Oskaria, dalam Raker PHRI, Rabu (9/2/2022).

Donny menjelaskan beberapa inisiatif kunci yang akan dilakukan sampai tahun 2024. Mulai dari restrukturisasi pengelolaan bandara menjadi kelas dunia. Mulai dari Soekarno Hatta, Ngurah Rai, Kualanamu, Hang Nadim, Hasanuddin.

"Serta me-launching airlines di pasar medium services. Pelita Air Service masuk di situ. Diharapkan bisa mengisi kekosongan jumlah pesawat yang menghubungkan Indonesia pasca pandemi. Di mana airlines saat ini sedang turbulensi," jelasnya.

Selain itu ada transformasi Sarinah menjadi retail management di 2022, transformasi bisnsi TWC, hingga penataan Taman Mini Indonesia indah, juta transformasi bisnis Hotel Indonesia Natour (HIN).

Juga penyelenggaraan acara internasional seperti KTT G-20, Moto GP, juga festival di Danau Toba, Borobudur, juga di Mandalika, Labuan Bajo, juga side event lainnya.

"Corenya event, demand akan mengisi tingkat hunian hotel," jelasnya.

Sementara Ketua PHRI Hariyadi Sukamdari memprediksi pemulihan sektor pariwisata terjadi pada 2023 mendatang juga. dengan asumsi tidak ada lonjakan baru dari Covid - 19.

"Sama pandangannya dengan InJourney, kalau nggak ada serangan baru dari Covid, kita lihat di Q2 sudah start bergulir tren pemulihan. Di mana posisinya nanti kembali pada 2019," jelasnya.


Sumber Artikel: cnbcindonesia.com