Bandar Udara Kemayoran: Jejak Sejarah Bandar Udara Pertama di Indonesia

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini

02 Mei 2024, 13.44

Sumber: id.wikipedia.org

Bandar Udara Kemayoran adalah bandar udara pertama di Indonesia yang digunakan untuk penerbangan internasional terjadwal. Pembangunan landasan bandar udara ini dimulai pada tahun 1934 dan secara resmi dibuka pada tanggal 8 Juli 1940. Namun, sebenarnya bandar udara ini telah mulai beroperasi sejak tanggal 6 Juli 1940, ketika pesawat pertama, yakni pesawat DC-3 Dakota milik perusahaan penerbangan Hindia Belanda, KNILM, mendarat setelah terbang dari Lapangan Terbang Tjililitan. Pesawat DC-3 Dakota ini terus beroperasi di bandar udara Kemayoran hingga bandar udara ini ditutup.

Pada tanggal 31 Maret 1985, operasional Bandar Udara Kemayoran dihentikan dengan dimulainya pemindahan aktivitas penerbangan ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Bandar udara Kemayoran memiliki dua landasan pacu yang saling bersilangan. Landasan pacu utara-selatan memiliki ukuran 2.475 x 45 meter, sedangkan landasan pacu barat-timur memiliki ukuran 1.850 x 30 meter.

Asal usul nama "Kemayoran" pertama kali muncul pada tahun 1816 dalam iklan Java Government Gazette sebagai "tanah yang terletak di dekat Weltevreden". Tanah ini dimiliki oleh Komandan VOC, Isaac de l'Ostal de Saint-Martin, yang dikenal oleh penduduk setempat dengan sebutan "Mayor". Seiring berjalannya waktu, penduduk setempat menyebut kawasan ini sebagai "Mayoran", dan kemudian pelafalan tersebut berubah menjadi "Kemayoran".

Bandar Udara Kemayoran memiliki peran penting dalam sejarah penerbangan di Indonesia. Sebagai bandar udara pertama yang digunakan untuk penerbangan internasional terjadwal, Kemayoran menjadi saksi perkembangan industri penerbangan di negara ini. Meskipun bandar udara ini telah ditutup dan aktivitas penerbangan dialihkan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta, namun sejarahnya tetap diingat sebagai salah satu tonggak penting dalam transportasi udara di Indonesia.

Sumber: id.wikipedia.org