Analisis Pohon Kesalahan untuk Kendaraan Hibrida dan Rantai Pasok

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti

20 Mei 2025, 09.40

pexels.com

Mengapa Risiko Kompleks Butuh Alat Analisis Canggih?

Di tengah semakin rumitnya teknologi dan globalisasi, industri kini menghadapi tantangan serius dalam menjaga keandalan sistem yang bersifat multidimensi dan saling terhubung. Mulai dari kendaraan hibrida yang menggabungkan mesin bensin dan motor listrik, hingga rantai pasokan global yang sangat bergantung pada banyak pemasok, gangguan kecil saja bisa merambat menjadi kegagalan sistemik.

Dalam konteks itulah tesis Xue Lei menjadi sangat relevan. Ia mengusulkan pendekatan sistematis menggunakan metode Static Fault Tree Analysis (FTA) dan Dynamic Fault Tree Analysis (DFTA) untuk memetakan, memahami, dan mengantisipasi risiko dalam sistem teknik kompleks. Penelitiannya menjadi penting karena menunjukkan bahwa risiko tidak hanya bisa diukur dari statistik historis, tetapi juga dari logika urutan kejadian dan ketergantungan antar komponen.

Memahami Perbedaan FTA dan DFTA

Fault Tree Analysis secara umum adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya kegagalan sistem berdasarkan hubungan logika antar komponen. Dalam FTA konvensional, analisis dilakukan dengan pendekatan statis, mengandalkan gerbang logika seperti AND dan OR. Metode ini cukup efektif untuk sistem linier dengan sedikit interaksi waktu atau dependensi fungsional.

Namun dalam sistem nyata, banyak kegagalan tidak hanya bergantung pada “apakah” suatu komponen rusak, tapi juga “kapan” dan “dalam urutan apa” kerusakan itu terjadi. Di sinilah DFTA menjadi penting. Dengan menambahkan elemen waktu dan prioritas, seperti Priority AND (PAND) dan Functional Dependency (FDEP), DFTA bisa memodelkan skenario kegagalan berurutan, redundansi aktif/pasif, hingga efek domino antar komponen.

Studi Kasus 1: Menyisir Risiko dalam Sistem Kendaraan Hibrida

Latar Belakang

Kendaraan hibrida, seperti Toyota Prius, merupakan sistem teknis yang sangat kompleks. Di dalamnya terdapat interaksi antara mesin pembakaran dalam, baterai HV, sistem penggerak listrik, power control unit (PCU), serta berbagai transmisi dan pengontrol. Xue Lei memilih model Toyota Prius 2004 sebagai objek penelitian karena kompleksitas sistemnya yang mewakili teknologi hybrid generasi awal.

Pendekatan yang Digunakan

Untuk mengevaluasi keandalan kendaraan ini, Lei membangun model fault tree berdasarkan lima skenario operasi utama: mulai berjalan, berkendara normal, akselerasi mendadak, pengereman/deselerasi, dan pengisian ulang baterai. Masing-masing skenario dimodelkan dengan diagram logika yang kemudian dikonversi ke dalam fault tree.

Menariknya, Lei tidak hanya mengandalkan distribusi eksponensial umum untuk memodelkan waktu kegagalan komponen, tetapi juga menerapkan analisis Bayesian berbasis data survei untuk memperkirakan keandalan baterai HV, yang pada saat itu masih minim data empiris.

Temuan Utama

Hasilnya cukup mengejutkan. Dari simulasi menggunakan data mean time to failure (MTTF), Lei menemukan bahwa Power Control Unit (PCU) justru memiliki kemungkinan gagal paling tinggi dibanding komponen lain. Hal ini masuk akal karena PCU terdiri dari konverter dan inverter yang sangat sensitif terhadap gangguan suhu, kelembapan, dan getaran.

Namun, model awal menunjukkan bahwa sistem hibrida Toyota Prius memiliki probabilitas hampir 100% untuk mengalami kegagalan total dalam 5 tahun pertama. Ini terlihat terlalu pesimis. Maka, Lei menyederhanakan model hanya pada dua komponen utama: baterai HV dan mesin. Dalam pendekatan ini, probabilitas kegagalan turun signifikan dan memberikan estimasi lebih realistis—sekitar 42% dalam lima tahun.

Yang menarik, hasil analisis Bayesian terhadap baterai HV menunjukkan bahwa mayoritas baterai memiliki masa pakai antara 12 hingga 15 tahun, dengan kemungkinan sangat kecil untuk bertahan lebih dari 20 tahun. Ini menjadi temuan penting bagi industri otomotif dalam merancang jadwal perawatan dan garansi baterai.

Studi Kasus 2: Mengantisipasi Risiko dalam Rantai Pasokan Global

Kompleksitas Rantai Pasokan Modern

Rantai pasokan adalah salah satu struktur bisnis paling rentan terhadap guncangan eksternal. Tsunami Jepang 2011, kebakaran pabrik Philips pada tahun 2000, hingga krisis chip semikonduktor global adalah contoh nyata betapa gangguan kecil dapat merusak sistem global.

Dalam tesis ini, Lei mengembangkan dua model rantai pasokan: main-backup supply chain dan mutual-assistance supply chain.

  • Pada model pertama, ada satu pemasok utama dan satu pemasok cadangan. Jika pemasok utama gagal, maka cadangan akan mengambil alih.
  • Pada model kedua, dua pemasok bekerja secara simultan, dan saling membantu jika salah satunya terganggu.

Keduanya menggunakan elemen DFTA untuk memetakan kemungkinan kegagalan berdasarkan urutan kejadian dan waktu respons sistem informasi.

Hasil Simulasi

Melalui pendekatan simulasi Monte Carlo, Lei menemukan bahwa sistem dengan pemasok cadangan cenderung lebih resilien terhadap gangguan mendadak—namun hanya jika sistem informasi berfungsi dengan baik. Sebaliknya, pada model mutual-assistance, kegagalan sistem informasi menyebabkan kedua pemasok tidak mampu menyesuaikan kapasitas produksinya, yang bisa berdampak signifikan terhadap keterlambatan pengiriman.

Menariknya, simulasi juga menunjukkan bahwa waktu jeda antara kegagalan pemasok utama dan aktifnya pemasok cadangan adalah titik kritis. Jika jeda ini terlalu lama, inventaris habis dan rantai pasokan akan terhenti. DFTA mampu menangkap interaksi semacam ini dengan sangat baik, yang tidak mungkin dilakukan dengan FTA biasa.

Relevansi Industri dan Aplikasi Nyata

Hasil penelitian ini sangat aplikatif dalam berbagai sektor industri.

  • Industri otomotif: bisa mengadopsi model ini dalam perencanaan keandalan sistem kendaraan listrik masa depan.
  • Manufaktur dan logistik: dapat menggunakan DFTA untuk merancang strategi mitigasi risiko seperti penambahan buffer stok atau perbaikan sistem informasi real-time.
  • Industri teknologi tinggi: terutama yang mengandalkan pemasok lintas negara, dapat menggunakan model ini untuk mensimulasikan berbagai skenario gangguan geopolitik atau bencana alam.

Dengan meningkatnya tren elektrifikasi dan otomatisasi, metode DFTA menjadi alat penting dalam era industri 4.0 dan rantai pasokan global yang saling terhubung.

Kritik dan Refleksi

Kekuatan Penelitian

Salah satu keunggulan tesis ini adalah pendekatan yang holistik dan berbasis data. Dengan menggabungkan metode logika (FTA), statistik (Bayesian), dan simulasi (Monte Carlo), peneliti berhasil membangun model yang cukup robust dan fleksibel.

Pendekatan ini juga terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut—misalnya dengan memasukkan variabel manusia (human error) atau faktor lingkungan (temperatur ekstrem, kelembapan tinggi) yang seringkali menjadi penyebab kegagalan di lapangan.

Keterbatasan

Beberapa asumsi dalam model, seperti tidak adanya perbaikan komponen atau tidak dihitungnya kegagalan minor seperti selang dan konektor, mungkin terlalu menyederhanakan kenyataan. Selain itu, tidak adanya integrasi langsung dengan perangkat lunak simulasi industri seperti MATLAB, ReliaSoft, atau AnyLogic membuat adopsi di dunia nyata perlu adaptasi tambahan.

Kesimpulan: Menuju Sistem Teknik yang Lebih Tangguh

Tesis ini memberikan kontribusi yang sangat berharga bagi dunia teknik dan manajemen risiko. Dengan membandingkan dua pendekatan—static dan dynamic fault tree analysis—penulis berhasil membuktikan bahwa pemodelan dinamis jauh lebih akurat dalam menangkap realitas sistem kompleks modern.

Lebih dari sekadar riset akademik, hasil penelitian ini memberikan peta jalan untuk para insinyur, manajer proyek, dan perancang sistem dalam membangun sistem yang resilien, adaptif, dan efisien. Di tengah ketidakpastian global dan kompleksitas teknologi yang terus meningkat, model seperti yang ditawarkan Xue Lei bukan hanya solusi teoritis, tetapi kebutuhan strategis.

Sumber

Xue Lei. (2017). Static and Dynamic Fault Tree Analysis with Application to Hybrid Vehicle Systems and Supply Chains [Master’s thesis, Iowa State University]. ProQuest Dissertations Publishing.
Tautan: https://dr.lib.iastate.edu/server/api/core/bitstreams/4fe29870-91f3-4ae2-a9e2-349ff161b3d6/conten