Akreditasi Pendidikan Teknik: Strategi Kebijakan Publik untuk Daya Saing Global

Dipublikasikan oleh Marioe Tri

10 September 2025, 19.19

Mengapa Temuan Ini Penting untuk Kebijakan?

Pendidikan teknik memainkan peran fundamental dalam mendukung pembangunan ekonomi, inovasi teknologi, dan keselamatan publik. Namun, tantangan globalisasi menuntut peningkatan kualitas dan pengakuan internasional terhadap program studi teknik. Salah satu kerangka pengakuan global yang paling berpengaruh adalah Washington Accord, sebuah perjanjian yang mengakui kesetaraan kualifikasi sarjana teknik antarnegara anggota.

Isu ini bukan sekadar akademik—ia terkait langsung dengan mobilitas tenaga kerja, daya saing ekonomi, dan keamanan infrastruktur. Tanpa akreditasi yang sesuai standar internasional, lulusan teknik dari negara berkembang akan kesulitan:

  • Berpraktik di luar negeri.

  • Berpartisipasi dalam proyek multinasional.

  • Mendapat kepercayaan dari industri global.

Mengapa kebijakan publik harus memprioritaskan akreditasi internasional?

  1. Menjamin Kompetensi Insinyur di Era Globalisasi
    Washington Accord menuntut penerapan Outcome-Based Education (OBE), di mana lulusan harus mampu menunjukkan penguasaan kompetensi teknis, etika, dan komunikasi profesional.

  2. Meningkatkan Daya Saing Nasional
    Negara dengan universitas terakreditasi internasional memiliki akses lebih luas ke pasar tenaga kerja global dan proyek infrastruktur internasional.

  3. Mengurangi Hambatan Mobilitas Insinyur
    Tanpa harmonisasi kurikulum dan akreditasi, insinyur akan menghadapi proses sertifikasi ulang yang mahal dan rumit di negara tujuan.

  4. Menjamin Keselamatan Publik
    Standar yang lemah meningkatkan risiko kegagalan desain dan kecelakaan industri, yang berdampak pada nyawa manusia dan ekonomi.

Namun, penelitian ini menyoroti kesenjangan besar dalam implementasi akreditasi di negara berkembang, termasuk keterbatasan sumber daya, resistensi perubahan, dan ketidaksiapan sistem pendidikan.

Implementasi di Lapangan: Dampak, Hambatan, dan Peluang

Dampak Positif yang Diharapkan

  • Keterhubungan Global
    Institusi yang terakreditasi oleh badan anggota Washington Accord (misalnya ABET) otomatis diakui di negara anggota lain, memperkuat mobilitas lulusan.

  • Peningkatan Mutu Pendidikan
    Perguruan tinggi akan terdorong memperbarui kurikulum, mengadopsi pendekatan OBE, dan memperkuat pengajaran berbasis proyek.

  • Dukungan untuk Industri 4.0
    Standar akreditasi internasional menggarisbawahi pentingnya penguasaan teknologi digital, yang selaras dengan transformasi industri global.

Hambatan yang Harus Diatasi

  • Kurangnya Pemahaman tentang OBE
    Banyak dosen dan pengelola program studi masih berorientasi pada konten (content-based), bukan hasil (outcome-based).

  • Biaya Akreditasi yang Tinggi
    Proses menuju akreditasi internasional memerlukan dana besar untuk pengembangan kurikulum, pelatihan dosen, dan audit.

  • Resistensi Budaya Akademik
    Beberapa institusi menolak perubahan karena khawatir akan hilangnya fleksibilitas atau otonomi.

  • Ketimpangan Akses Teknologi
    Implementasi standar internasional sering memerlukan fasilitas laboratorium canggih, yang belum tersedia di banyak perguruan tinggi.

Peluang Strategis

  • Kerja Sama Regional untuk Akreditasi
    Negara-negara yang belum menjadi anggota Washington Accord dapat membentuk konsorsium untuk saling mengakui kualifikasi.

  • Pemanfaatan Platform Digital
    Sistem pelaporan capaian OBE dapat dilakukan secara daring, mengurangi beban administrasi.

  • Penguatan Pelatihan Profesional
    Pemerintah dapat memfasilitasi pelatihan terkait akreditasi dan manajemen pendidikan teknik melalui lembaga seperti Diklatkerja.

5 Rekomendasi Kebijakan Praktis

1. Mewajibkan Penerapan Outcome-Based Education (OBE)

Kebijakan nasional harus mengamanatkan OBE di seluruh program studi teknik. Hal ini dapat dilakukan melalui:

  • Perubahan regulasi akreditasi nasional yang mensyaratkan capaian pembelajaran berbasis kompetensi.

  • Penyediaan pelatihan bagi dosen tentang perancangan kurikulum berbasis OBE.

2. Mendorong Universitas untuk Mendapatkan Akreditasi Internasional

Pemerintah dapat memberikan insentif pajak atau pendanaan khusus bagi perguruan tinggi yang:

  • Mengajukan akreditasi ABET, EUR-ACE, atau badan anggota Washington Accord.

  • Mengadopsi sistem penjaminan mutu berbasis standar global.

3. Membentuk Pusat Nasional Harmonisasi Kurikulum Teknik

Pusat ini bertugas:

  • Menyusun pedoman kurikulum yang kompatibel dengan Washington Accord.

  • Memfasilitasi pelatihan untuk pengelola program studi.

  • Mengintegrasikan teknologi digital dalam pembelajaran teknik.

4. Memperkuat Kolaborasi dengan Dunia Industri

Industri harus dilibatkan dalam:

  • Penentuan capaian pembelajaran OBE.

  • Program magang yang terstruktur.

  • Penyediaan laboratorium bersama untuk pengembangan teknologi.

5. Menetapkan Program CPD (Continuing Professional Development) Wajib

Lulusan dan dosen wajib mengikuti CPD yang:

  • Mengacu pada standar global akreditasi teknik.

  • Menyertakan pelatihan etika profesional dan teknologi baru.

  • Dapat diakses melalui platform daring seperti Standar Pendidikan Profesi.

Refleksi: Jalan Menuju Akreditasi Global dan Kompetensi Unggul

Pencapaian akreditasi internasional bukan sekadar formalitas—ini adalah langkah strategis untuk memastikan lulusan teknik memiliki daya saing global dan siap menghadapi tantangan industri modern. Dengan mengadopsi OBE, memperkuat kemitraan industri, dan mendorong universitas untuk masuk ke ekosistem akreditasi global, negara berkembang dapat:

  • Memperluas akses tenaga kerja ke pasar internasional.

  • Menjamin keselamatan publik melalui praktik rekayasa yang berkualitas.

  • Memperkuat daya saing nasional di era globalisasi.

Pemangku kebijakan, akademisi, dan industri harus berkolaborasi. Langkah kecil hari ini—seperti mengikuti pelatihan tentang akreditasi dan standar pendidikan profesional—akan berdampak besar pada masa depan.
Pelajari lebih lanjut melalui ABET: Gambaran Umum dan Sejarah Organisasi Akreditasi Teknik dan Teknologi dan Standar Pendidikan Profesi.

Sumber

  • Quadrado, J., & Robles, R. (2014). Engineering Education and Accreditation Challenges in Global Context.

  • International Engineering Alliance (IEA). Washington Accord Documents.

  • ABET. Criteria for Accrediting Engineering Programs.