Bina Konstruksi

Tol Cimanggis-Cibitung Seksi I Segera Beroperasi, Percepatan Pembangunan Ruas JORR II

Dipublikasikan oleh Anjas Mifta Huda pada 26 Februari 2025


Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus berupaya untuk menyelesaikan target pembangunan ruas-ruas tol baru, salah satunya yakni ruas Tol Cimanggis-Cibitung yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Jalan tol sepanjang 26,2 Km tersebut terdiri dari Seksi I (Junction Cimanggis - On/Off Ramp Jatikarya) sepanjang 2,8 Km dan Seksi II (On/Off Ramp Jatikarya-Junction Cibitung) sepanjang 23,4 Km, dimana untuk Seksi I saat ini sudah rampung konstruksinya dan siap operasi penuh.

Kehadiran ruas ini akan menambah kapasitas jalan dan melengkapi struktur jaringan jalan pada Kawasan Metropolitan Jabodetabek sebagai pusat kegiatan nasional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing investasi.

Jalan Tol Cimanggis – Cibitung Seksi I akan segera beroperasi setelah diterbitkannya Sertifikat Laik Operasi (SLO) oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR dan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1540/KPTS/M/2020 tanggal 26 Oktober 2020 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi I (Junction Cimanggis - On/Off Ramp Jatikarya).

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menyatakan, pengoperasian Seksi I Jalan Tol Cimanggis-Cibitung akan dioperasikan tanpa tarif mulai Selasa, 10 November 2020. “Dibukanya ruas ini tanpa tarif merupakan bagian dari sosialisasi kepada masyarakat hingga akhir November 2020,” ujar Danang.

Jalan tol ini akan menghubungkan akses jalan Cibubur ke Tol Jagorawi dimana kondisinya saat ini sudah sangat padat terutama pada jam kerja dan jam pulang kerja, sehingga diharapkan masyarakat pada kawasan tersebut memiliki jalur alternatif dalam mengurai kemacetan. Jika sebelumnya untuk menuju ke tengah akses jalan Transyogi/Alternatif Cibubur dari Tol Jagorawi dan sebaliknya bisa memakan waktu lebih dari 30 menit, kini dengan dioperasikannya Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi I hanya akan membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit saja.

Selanjutnya untuk pembangunan Seksi 2 ruas On/Off Ramp Jatikarya - Junction Cibitung saat ini progres konstruksinya telah mencapai 73 % dan ditargetkan konstruksinya selesai pada Maret 2021 mendatang. Pembangunannya dilaksanakan oleh BUJT PT Cimanggis Cibitung Tollways dengan kerjasama kepemilikan saham antara PT Waskita Toll Road, PT Bakrie Toll Indonesia, dan PT Bakrie and Brothers, dengan total investasi sebesar Rp10,6 triliun.

Jalan Tol Cimanggis - Cibitung dibangun dua arah dan masing-masing terdiri dari 3 lajur dengan menggunakan jenis perkerasan beton (rigid pavement).

Jalan Tol Cimanggis - Cibitung merupakan bagian dari 6 ruas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR II), yang terdiri dari Jalan Tol Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran (14,2 Km), Kunciran - Serpong (11,4 Km), Serpong - Cinere (10,1 Km), Cinere - Jagorawi (14,6 Km), Cimanggis - Cibitung (26,2 Km), dan Cibitung - Cilincing (34 Km).

Sumber: pu.go.id

Selengkapnya
Tol Cimanggis-Cibitung Seksi I Segera Beroperasi, Percepatan Pembangunan Ruas JORR II

Keinsinyuran

Kongres Persatuan Insinyur Indonesia

Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra pada 26 Februari 2025


BADUNG, KOMPAS TV - Bali kembali menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan kegiatan nasional. Kali ini Kongres Persatuan Insinyur Indonesia - PII ke 22 tahun 2021, digelar di kawasan Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat  (17/12) pagi.

Dengan mengusung tema "Penguatan Insinyur Profesional menuju kepemimpinan Indonesia di Panggung Dunia",  sekitar 701 anggota PII yang mewakili 223 perwakilan cabang, dan 28 perwakilan badan kejuruan hadir dalam kegiatan ini.

Selain pemilihan Ketua PII baru, dalam kongres kali ini juga dibahas terkait dukungan menuju Konferensi Tingkat Tinggi (KT) G-20 yang akan dilaksanakan di Bali tahun 2022 mendatang. Ketua Umum PII 2021, Heru Dewanto mengaku akan mendukung keberhasilan KTT G-20, dengan melakukan penguatan insinyur profesional Indonesia hingga mencapai bonus insinyur, atau jumlah insinyur yang surplus atau melampaui kebutuhan.

Hal serupa juga dikatakan oleh Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin yang berkesempatan membuka Kongres PIIi ke-22. Wapres mengatakan, jumlah insinyur Indonesia masih kalah jauh dengan negara yang lebih kecil dari Indonesia seperti Vietnam dan Korea Selatan. Pihaknya berharap Indonesia dapat menambah jumlah insinyur berkompeten, yang dapat merumuskan rencana rekomendasi kebijakan dan rencana aksi berkaitan pembangunan nasional, termasuk KTT G-20.

Dalam Kongres Persatuan Insinyur Indonesia - PII ke 22 tahun 2021, juga dilaksanakan penyerahan Outstanding Lifetime Achievment kepada insinyur Indonesia yang menjadi bapak bangsa. Diantaranya Insinyur Soekarno, yang diwakili oleh Gubernur Bali, Wayan Koster , Insinyur Baharudin Jusuf Habibie yang diwakili oleh Ilham Habibi, dan Insinyur Raden Djuanda Karta Wijaya yang diwakili oleh Nurwati Djuanda. Kongres PII 2021 dilaksanakan pada 16 hingga 18 Desember 2021, dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

Sumber: www.kompas.tv

 

Selengkapnya
Kongres Persatuan Insinyur Indonesia

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Komisi DPR Dorong Percepatan Pembebasan Lahan Tol

Dipublikasikan oleh Anjas Mifta Huda pada 26 Februari 2025


Komisi V DPR RI dipimpin oleh Ketua Tim, Neng Eem Marhamah Zulfa, mengadakan Kunjungan kerja (Kunker) Spesifik ke Provinsi Jawa Barat pada 19 November 2020. Rombongan tiba di tol Cisumdawu yakni IC Cileunyi dan kemudian dilanjutkan dengan meninjau progres pembangunan di area IC Cileunyi.

Komisi V DPR RI didampingi oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta - Jawa Barat, Hari Suko Setiono, Anggota BPJT unsur Asosiasi/Profesi, Koentjahjo Pamboedi, Direktur Operasi Jasa Marga, Fitri Wiyanti, dan Direktur Teknik PT. Citra Karya Jabar Tol, Bagus Medi.

Pembangunan jalan tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi dengan panjang 61,7 km. Progres konstruksi dan lahan seksi Cileunyi – Rancakalong 65,10% dan 93% (11,45 km), Rancakalong – Sumedang 88,09% dan 95,64% (17,05 km), Sumedang – Cimalaka 100% (4,05 km), Cimalaka – Legok belum mulai dan 11,60% (8,2 km), Legok – Ujung Jaya belum mulai dan 18,48% (14,9 km), dan Ujung Jaya – Dawuan 5,01% dan 87,55% (6,07 km).

Kunker Spesifik dilanjutkan dengan ekspose/diskusi di Hotel Puri Khatulistiwa. Dalam diskusi tersebut, masalah pembebasan lahan masih menjadi kendala utama dalam pembangunan tol Cisumdawu seperti pemberkasan data masyarakat yang masih belum lengkap.

Ketua Tim Komisi V DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa seusai diskusi menyatakan, koordinasi berbagai stakeholder baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, dan Tokoh Masyarakat terkait masalah pembebasan lahan Tol Cisumdawu agar ditingkatkan untuk percepatan pembangunan infrastruktur.(19/11)

‘’Komisi V DPR RI mendorong koordinasi berbagai stakeholder baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, dan Tokoh Masyarakat dalam menyelesaikan pembebasan lahan agar ditingkatkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Kita mempunyai target selesai Tol Cisumdawu tahun 2021 dan tahun 2022 bisa segera dioperasikan. Manfaatnya produk lokal UMKM dapat bersaing dengan produk import sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi,’’ jelas Neng Eem Marhamah Zulfa.

Seusai diskusi, Komisi V DPR RI, Anang Susanto memberikan trofi penghargaan kepada Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta - Jawa Barat, Hari Suko Setiono dan sebaliknya Hari Suko Setiono memberikan trofi penghargaan kepada Komisi V DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa.

Dalam kunker Spesifik tersebut turut hadir Kasubdit Pembangunan Jalan Bebas & Hambatan Bina Marga, Hardy Siahaan, Kasatker Cisumdawu, Yusrizal Kurniawan, Kasi Wilayah I Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Jawa II, Agus, Operation Maintenance Management Group Head Jasa Marga, Bimawan, Regulator Management Departmen Head Jasa Marga, Setiaji, Manajer Konstruksi PT. Citra Karya Jabar Tol, Sugimantoro dan beserta jajaran masing-masing. (HAL/Hab.Amu).

Sumber: pu.go.id

Selengkapnya
Komisi  DPR Dorong Percepatan Pembebasan Lahan Tol

Keinsinyuran

Ada Pandemi, Platform Digital Dipandang Perlu Kolaborasi dengan Insinyur

Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra pada 26 Februari 2025


JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengusulkan perlunya platform digital berupa big data insinyur sedunia sebagai sarana kolaborasi para insinyur menghadapi persoalan global. 

Di tengah pandemi Covid-19, platform tersebut dibutuhkan untuk kolaborasi para bioengineer dunia dalam percepatan pembuatan vaksin Covid-19. 

 “Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, yang dibutuhkan bukanlah kompetisi bioengineer antar negara, tetapi coopetition, yaitu cooperation atau kerja sama antara para kompetitor dalam riset untuk menghasilkan vaksin segera,” kata Ketua Umum PII Heru Dewanto dalam keterangan tertulis, Minggu (18/10/2020). 

Heru menjelaskan, platform kolaborasi ini bisa dijadikan para ahli bioengineering atau insinyur teknik hayati sedunia dalam pertukaran informasi genom virus Sars Cov-2 di tiap negara, saling berbagi informasi, dan kerja sama percepatan pembuatan vaksin. 

Hal ini, menurut Heru, akan lebih memudahkan para ahli menemukan solusi vaksin bagi dunia. 

“Dalam platform digital tersebut ada knowledge sharing tapi tetap menjaga kerahasiaan, security dan properti tiap negara,” ujarnya. 

Heru menuturkan, kolaborasi para insinyur sedunia ini hanya bisa dilakukan kalau standar kompetensinya disetarakan secara global. Di Indonesia, standarisasi ini dilakukan oleh PII bersama seluruh institusi pendidikan tinggi teknik dan asosiasi keahlian keteknikan. 

“Standarisasi kompetensi insinyur di Indonesia dilakukan sepanjang Rantai Nilai Keinsinyuran (Engineering Value Chain),” terang Heru. 

Rantai nilai yang pertama, papar Heru, adalah standardisasi kualitas program studi teknik di perguruan tinggi melalui akreditasi internasional, rantai kedua Pendidikan profesi insinyur, dan rantai ketiga adalah standarisasi kompetensi Insinyur Profesional (IP) melalui sertifikasi internasional. 

Adapum rantai berikutnya registrasi insinyur. “Kualifikasi Professional Engineer (PE) di luar negeri itu setara dengan sertifikat Insinyur Profesional Madya (IPM) di Indonesia,” ujar Heru.

Menurut Heru, insinyur sedunia juga melakukan standarisasi pendidikan teknik melalui akreditasi dan standarisais kompetensi IP melalui saling pengakuan atau MRA (mutual recognotion agreement) secara internasional. 

Hal ini disyaratkan agar dapat berkolaborasi guna mencapai 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang mana setiap tujuannya membutuhkan solusi keinsinyuran. 

“Jadi kalau ingin membangun SDM yang unggul dan berdaya saing global, nah di bidang keinsinyuran, PII sudah menyiapkan sarana dan prasarannya di sepanjang rantai nilai keinsinyuran tersebut,” ujarnya.

Sumber: money.kompas.com

Selengkapnya
Ada Pandemi, Platform Digital Dipandang Perlu Kolaborasi dengan Insinyur

Bina Konstruksi

ASEAN-OSHNET Menggelar Workshop Penelitian Justifikasi Ekonomi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Sektor Konstruksi

Dipublikasikan oleh Anjas Mifta Huda pada 26 Februari 2025


JAKARTA - Berbagai upaya peningkatan pelaksanaan dan penelitian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di bidang konstruksi telah dilakukan.

Namun, masih banyak hal yang perlu diteliti, terutama untuk justifikasi ekonomi yang memerlukan kajian lebih lanjut. Untuk itu, Indonesia melalui Kementeriaan Ketenagakerjaan menyelenggarakan ASEAN-OSHNET The 1st Workshop Research on Economic Justification of Occupational Safety and Health Implementation in the Construction Sector (Penelitian Justifikasi Ekonomi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Sektor Konstruksi).

Workshop penelitian ini diselenggarakan selama dua hari, yakni pada Rabu-Kamis (13-14/10/2021) secara virtual dan diikuti semua negara anggota ASEAN.

Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker dan K3) Haiyani Rumondang menyatakan bahwa, workshop penelitian ini penting mengingat sektor konstruksi memiliki risiko K3 yang tinggi.

"Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat membantu menekan kecelakaan kerja melalui pendekatan justifikasi ekonomi di sektor konstruksi. Kalau kecelakaan kerja bisa ditekan, maka pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja," ujarnya.

Merujuk siaran pers ILO pada 17 September 2021, ILO dan WHO memperkirakan hampir dua juta orang meninggal karena penyakit dan cedera akibat kerja.

Kecelakaan dan penyakit akibat kerja mengurangi produktivitas, membebani sistem kesehatan, dan dapat berdampak pada pendapatan pekerja.

Oleh karena itu, sambungnya, pemerintah, pengusaha, dan pekerja perlu bekerja sama untuk mengambil tindakan guna mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja mengingat rentannya bahaya di tempat kerja, khususnya di sektor konstruksi.

"Pimpinan kami, Ibu Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah juga dalam berbagai kesempatan sangat menekankan pentingnya K3 di tempat kerja, terutama di sektor konstruksi yang rentan akan bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja," ucapnya. 

Sumber: nasional.sindonews.com

Selengkapnya
ASEAN-OSHNET Menggelar Workshop Penelitian Justifikasi Ekonomi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Sektor Konstruksi

Keinsinyuran

Indonesia Kekurangan 260.000 Insinyur, Kebanyakan Diisi Pekerja Asing

Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra pada 26 Februari 2025


BANDUNG, KOMPAS.com - Indonesia membutuhkan tambahan 260.000 insinyur. Saat ini, kebutuhan insinyur di Indonesia baru terpenuhi sekitar 30-40 persen dari total keseluruhan kebutuhan insinyur. 

"Kita masih kurang banyak, Karena itu masih banyak insinyur-insinyur asing yang berkiprah di Indonesia,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Khalawi Abdul Hamid dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/4/2021). 

Untuk itu, Khalawi mendorong Universitas Parahyangan (Unpar) dan kampus lainnya melakukan percepatan PPI (Program Profesi Insinyur).

Menurut dia, PPI merupakan suatu keharusan sebagaimana diamanahkan oleh UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Hal itu dimaksudkan agar kompetensi lulusan sarjana keteknikan bisa laku di dalam negeri maupun secara global. 

Khalawi mengambil contoh di Kementerian PUPR. Banyak hal yang bisa dilakukan bersama perguruan tinggi dalam penyediaan rumah untuk masyarakat. 

"Kita masih banyak menghadapi tantangan, terutama masyarakat yang belum memiliki rumah kurang lebih 7,8 juta, menjadi pemikiran kita bersama khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah," tutur Khalawi.

Sementara itu, Rektor Universitas Katolik Parahyangan Mangadar Situmorang mengatakan, Unpar memiliki PPI untuk menjawab kebutuhan Indonesia pada insinyur. 

Sebab Indonesia masih dihadapkan pada tantangan pembangunan yang tentunya berkaitan dengan infrastruktur teknik maupun secara sosial dan ekonomi. 

Keberlanjutan PPI tetap esensial, bukan sekadar meluluskan insinyur atau mengeluarkan banyak sertifikat, tetapi yang Unpar kejar para profesional yang punya hati, komitmen dan dedikasi. 

Kini, program tersebut telah menghasilkan 78 wisudawan, termasuk Khalawi. Menurutnya, gelar profesi insinyur bukan sekadar bentuk pengukuhan, tetapi juga pengakuan atas kompetensi, komitmen, dan dedikasi di dunia keteknikan

Sumber: regional.kompas.com

Selengkapnya
Indonesia Kekurangan 260.000 Insinyur, Kebanyakan Diisi Pekerja Asing
« First Previous page 372 of 956 Next Last »