Teknik Elektro
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 17 April 2025
Ketua tim penelitian Dr Adhi Dharma Wibawa ST MT menyampaikan, gejala stroke mampu merusak kemampuan motorik seseorang, sehingga pemantauan motorik pasien secara berkala dapat meningkatkan akurasi diagnosis. Kemampuan motorik ini dapat ditinjau berdasarkan sinyal listrik otak manusia atau yang dikenal dengan istilah Electro Encephalography (EEG). “Alat dapat digunakan pasien secara mandiri dengan bantuan tenaga kesehatan dari jarak jauh, sehingga mengurangi aktivitas fisik yang dapat memperburuk kondisi pasien,” tutur Adhi.
Lebih dalam, dosen Departemen Teknik Komputer ITS ini menjelaskan bahwa sinyal EEG akan muncul setiap manusia melakukan aktivitas. Mulai dari mengingat, mendengarkan, melihat, bahkan saat menggerakkan anggota tubuh. Maka dari itu, pasien akan diminta untuk melakukan beberapa pergerakan fisik oleh tenaga kesehatan untuk menganalisis sinyal EEG pasien. “Pasien hanya perlu menggunakan alat di kepala, lalu elektroda yang mengenai kulit kepala akan menangkap dan menguatkan sinyal EEG,” jelas lelaki asal Surabaya ini.
Alat EEG rancangan tim ITS yang digunakan di kepala pasien stroke untuk menangkap sinyal listrik otak
Sinyal listrik yang dihasilkan otak sendiri sangat kecil hanya berskala mikro volt, sehingga dibutuhkan penguatan sinyal dan penyaringan noise yang berulang. Setelah dikuatkan, sinyal EEG akan difilter berdasarkan frekuensinya dan dikelompokkan menjadi empat jenis sinyal dasar, yaitu delta, theta, alpha, dan beta.
Sinyal yang telah dikelompokkan tersebut akan difilter sekali lagi untuk menghilangkan noise yang timbul. “Alat sangat sensitif terhadap noise bahkan dengan kedipan mata saja dapat mempengaruhi hasil,” ujarnya.
Lebih lanjut, papar Adhi, sinyal EEG yang telah difilter ini akan dihitung nilai daya yang ada dalam sinyal sebagai fungsi frekuensi. Nilai ini disebut dengan Power Spectral Density (PSD) yang dinyatakan dalam watt per hertz (W/Hz). Adhi menuturkan bahwa dalam kondisi normal, nilai PSD pada otak kanan akan meningkat bila terjadi pergerakan di tubuh bagian kiri begitu pun sebaliknya. Pada pasien stroke kondisi tersebut dimungkinkan terjadi perubahan abnormal. “Nilai PSD pasien stroke lebih kecil dibandigkan dengan kondisi orang normal,” tambahnya.
Pengujian alat EEG rancangan tim ITS kepada pasien stroke secara langsung
Adhi juga mengingatkan bahwa alat perlu disambungkan terlebih dahulu ke perangkat komputer melalui port yang tersedia saat pemakaian alat. “Hal ini dimaksudkan untuk membaca nilai PSD secara real time serta mengkonversikan hasil perekaman EEG ke dalam bentuk txt yang akan tersimpan di komputer milik pasien,” ucap Wakil Kepala Pusat Penelitian Artificial Intelligence (AI) dan Teknologi Kesehatan ITS ini.
Berkas tersebut selanjutnya perlu diunggah ke sistem terintegrasi yang telah disediakan, sehingga penting bagi pasien melakukan registrasi terlebih dahulu. Database pasien ini akan ditinjau langsung oleh dokter yang bertanggung jawab tanpa harus bertemu langsung. “Perkembangan pasien dapat dilihat berdasarkan nilai PSD-nya melalui data yang diunggah pasien,” terang dosen yang juga mengajar program Magister di Departemen Teknik Elektro ITS ini.
Tampilan website yang digunakan untuk memantau perkembangan pasien berdasarkan nilai PSD yang terbaca pada alat EEG.
Penelitian yang telah berjalan sejak 2018 ini bekerja sama dengan ahli syaraf RSUA dr Wardah Rahmatul Islam SpS, ahli rehabilitasi pasien stroke RSUD dr Soetomo dr Muhammad Saiful Ardhi Sp S, mahasiswa ITS jenjang Magister (S-2) Monica Pratiwi dan Tanti, serta mahasiswa ITS jenjang Doktoral (S-3) Teguh Sulistyo ST MT dan Diah Risqiwati ST MT. “Kami berharap bahwa alat ini dapat segera mendapat izin untuk digunakan secara masal dan membawa manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (HUMAS ITS)
Sumber: www.its.ac.id
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 17 April 2025
Teknik Perminyakan bisa menjadi salah satu jurusan di bidang teknik yang paling banyak dicari karena menawarkan karir dengan gaji besar. Meski terdapat wacana di masa depan bahwa energi minyak sebagai sumber energi tak terbarukan akan diganti dengan sumber energi terbarukan, namun lulusan Teknik Perminyakan tetap memiliki prospek yang bagus.
Dikutip dari laman resmi The University of Kansas, setidaknya ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh lulusan jurusan Teknik Perminyakan, antara lain:
Adapun karir atau jabatan bagi lulusan jurusan Teknik Perminyakan adalah sebagai berikut:
Daftar universitas di Indonesia yang menyediakan jurusan Teknik Perminyakan:
1. UPN Veteran Yogyakarta
2. Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB)
3. Universitas Negeri Padang
4. Universitas Jambi
5. Universitas Islam Riau
6. Universitas Sriwijaya Palembang
7. Universitas Trisakti
8. Universitas Mulawarman Samarinda
9. Universitas Tanjungpura Pontianak
10. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
11. Universitas Hasanuddin Makassar
12. Universitas Khairun Maluku Utara
13. Universitas Jember
Untuk pilihan universitas luar negeri antara lain:
1. University of Texas, Austin (Cockrell)
2. Stanford University
3. University of Oklahoma
4. Gubkin Russian State University of Oil and Gas
5. University of Alberta, Kanada
6. Colorado School of Mines, Amerika Serikat
7. The University of Kansas
8. Universidad de Chile
Sumber: www.detik.com
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 17 April 2025
Momen perburuan bangku kuliah telah dimulai sejak awal tahun. Dari laman resmi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021 membuka pendaftaran hingga besok (24/2) dan pengumuman hasil pada 22 Maret 2021. Sedangkan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 membuka pendaftaran pada 15 Maret - 1 April 2021 untuk kemudian tes pada April-Mei 2021 dan pengumuman di 14 Juni 2021.
Pilihan jurusan ada di tangan mahasiswa, paling lambat mempertimbangkan berbagai aspek minat dan kemampuan untuk menjamin masa depan yang cerah. Melihat data yang ada, nampaknya teknik saat ini mendapat cukup banyak perhatian dari calon mahasiswa. Konsultan manajemen dan SDM Yodhia Antariksa memperkirakan saat ini tingginya kebutuhan di bidang teknik, khususnya di bidang kelistrikan dan sipil, mengingat pekerjaan pembangunan saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan.
Di bidang teknik perminyakan, profesi ini dinilai tidak lagi memiliki masa depan cerah seperti dulu. Pasalnya, lanjut Yodhia, sumber energi tak terbarukan akan tergantikan oleh sumber energi terbarukan di masa depan. "Minyak turun." Perusahaan-perusahaan minyak raksasa dunia menyatakan bahwa minyak tidak akan digunakan secara luas dalam 50-60 tahun mendatang. Semua orang menggunakan sumber energi terbarukan," kata Yodhia kepada, menurut CNNIndonesia.com, Selasa (23 Februari).
Misalnya angin digunakan untuk menggerakkan turbin sehingga dapat menghasilkan energi. Menurut Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (2009), potensi energi angin Indonesia sebesar 9.290 MW. Energi Panas Bumi Indonesia mempunyai potensi energi yang menjanjikan dari pemanfaatan energi panas bumi. Potensi panas bumi Indonesia sebesar 27.000 MW. Namun hingga tahun lalu, perusahaan minyak sepertinya masih dianggap 'kinclong' dari calon mahasiswa. Data SBMPTN 2020 membuktikan Teknik Perminyakan masih menjadi favorit sehingga persaingan semakin ketat.
Menurut website CNNIndonesia.com dengan mengambil sampel 10 universitas dengan jurusan teknik perminyakan. Peluang dihitung dari ketersediaan dan jumlah peminat.
Universitas Negeri Padang
Daya tampung: 16 orang
Peminat: 554 orang
Peluang: 2,89 persen
UPN Veteran Yogyakarta
Daya tampung: 87 orang
Peminat: 1.425 orang
Peluang: 6,11 persen
Universitas Sriwijaya, Palembang
Daya tampung: 60 orang
Peminat: 912 orang
Peluang: 6,58 persen
Universitas Hasanuddin, Makassar
Daya tampung: 54 orang
Peminat: 768 orang
Peluang: 7,03 persen
Universitas Jambi
Daya tampung: 18 orang
Peminat: 198 orang
Peluang: 9,09 persen
Universitas Mulawarman, Samarinda
Daya tampung: 25 orang
Peminat: 206 orang
Peluang: 12,14 persen
Universitas Jember
Daya tampung: 31 orang
Peminat: 187 orang
Peluang: 16,58 persen
Universitas Tanjungpura, Pontianak
Daya tampung: 23 orang
Peminat: 100 orang
Peluang: 23 persen
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
Daya tampung: 34 orang
Peminat: 120 orang
Peluang: 28,33 persen
Universitas Khairun, Maluku Utara
Daya tampung: 25 orang
Peminat: 79 orang
Peluang 31,65 persen
Dari sampel data ini terlihat persaingan masuk jurusan teknik perminyakan di Universitas Negeri Padang terbilang sangat ketat. Lihat saja, peluang masuk begitu kecil, 'hanya' 2,89 persen tahun lalu. Pun untuk SBMPTN tahun ini, daya tampung universitas jumlahnya tidak berbeda jauh dengan tahun lalu. Tahun ini, misal, UPN Veteran Yogyakarta menyediakan 85 kursi untuk jurusan teknik perminyakan.
Sumber: www.cnnindonesia.com
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 17 April 2025
Sebuah ledakan besar diperkirakan akan terjadi pada industri minyak Indonesia. Pada tahun 2018, pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak memperbarui kontrak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di blok Riau Rokan. Mulai 8 Agustus 2021, blok tersebut sepenuhnya berada di bawah kendali masyarakat Indonesia melalui manajemen PT Pertamina (Persero). Blok Rokan merupakan salah satu kawasan penghasil minyak terbesar di Indonesia. Pada tahun 1970, produksi blok ini bisa mencapai satu juta barel per hari. Hingga 2018, total pangsa produksi minyak nasional dari blok Rokan sebesar 26 persen. Dengan akuisisi nasional tersebut, Blok Rokan seharusnya dapat mendukung target produksi minyak nasional hingga satu juta barel per hari pada tahun 2030 (Kompas.id, 14/8/2022, melawan penurunan produksi Blok Rokan).
Namun kabar baik tahun 2021 tidak diikuti dengan keadaan yang diharapkan. Sebab, industri perminyakan Tanah Air saat ini tengah menghadapi tantangan. Sejak tahun 2016, capaian produksi minyak nasional (minyak terproduksi yang diterima untuk disuling dan siap pakai) terus menurun, meski blok Rokan menjadi milik negara. Pengalihan Blok Rokan menjadi catatan penting dalam kronologi industri perminyakan Indonesia. Namun kronologi saat ini juga harus diikuti dengan peninjauan kembali Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 Tahun 2001 karena permasalahan yang dihadapi industri perminyakan nasional sangat luas dan mendalam.
Undang-undang ini harus direvisi untuk membuka pintu lebar bagi investasi di industri minyak Indonesia. Kehadiran investor dengan modal segar menjadi kunci peningkatan produksi minyak dan peningkatan kualitas industri minyak tanah air. Masalah perizinan, kelembagaan, dan keselamatan harus ditekankan dalam tinjauan tersebut (Kompas, 1 November 2023, tinjauan segera terhadap undang-undang minyak dan gas bumi). Apalagi dalam kronologi panjang industri perminyakan, bangsa Indonesia harus menjaga jati dirinya sebagai tuan rumah di tanah air. Belajar dari kehadiran PT CPI di blok Rokan, perusahaan asing yang berpusat di Amerika Serikat ini bahkan mampu melampaui prestasi gemilang tuan rumahnya. Pada tahun 2014, kapasitas angkat PT CPI sebesar 280.000 barel per hari. Jumlah tersebut melebihi PT Pertamina yang hanya mencapai 188.193 barel per hari pada tahun yang sama.
Banyak juga perusahaan asing yang sukses di Indonesia. Misalnya saja Total Eksplorasi dan Produksi Indonesia (Prancis) yang mencapai 62.679 barel per hari pada tahun yang sama. Mobil Cepu Ltd (AS) juga memperoleh pendapatan hingga 99.642 barel per hari. Pada tahun 2014, PT Pertamina, satu-satunya perusahaan minyak milik negara, hanya berhasil mencapai 22 persen dari seluruh produksi minyak yang dipasarkan di Indonesia (Kompas, 16/04/2015, Saatnya menjadi juara di dalam negeri). Terjadinya berbagai cerita dan peristiwa di atas hanyalah sebagian kecil dari kronologi panjang industri perminyakan Indonesia. Peristiwa penting dalam industri perminyakan Indonesia sejak tahun 1871 telah tercatat.
Linimasa Industri Minyak di Indonesia
Periode 1871 – 1945
Periode 1946 – 1960
Periode 1961 - 1998
Periode 2001 - 2023
Sejarah
Sejarah sistem kontrak migas di Indonesia dimulai ketika Aeilko J. Zilker menemukan minyak pertama kali pada Juni 1885 di Telaga Said, Langkat, Sumatera Utara. Temuan ini mendorong pendirian perusahaan minyak Belanda (Royal Dutch) pada tahun 1890 dan mengilhami pembuatan UU Pemerintah Hindia Belanda (Indische Mijnwet) pada 1899 yang mengatur tentang konsesi minyak. Sejak itu, sistem kontrak mengalami beberapa perubahan signifikan.
Sumber: kompaspedia.kompas.id
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 17 April 2025
Ini kampus yang memiliki jurusan teknik perminyakan favorit di Indonesia.Teknik perminyakan atau disebut dengan migas adalah salah satu jurusan yang menyediakan prospek kerja menjanjikan. Itulah mengapa ada beberapa universitas di Indonesia yang menawarkan jurusan perminyakan terbaik dan dapat kamu pertimbangkan untuk rencana perkuliahan.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 5 kampus dengan jurusan Teknik Perminyakan favorit di Indonesia.
1. Universitas Trisakti
Pilihan kampus berikutnya di mana kamu bisa belajar tentang teknik perminyakan adalah diUniversitas Trisaktiprogram studi ini sudah ada di kampus tersebut sejak tahun 1980 bersamaan dengan adanya jurusan teknik geologi.Walaupun demikian, jurusan perminyakan masih menjadi pilihan yang lebih populer dibandingkan jurusan teknik geologi.
2. Institut Teknologi Bandung
Disingkat ITB, Institut Teknologi Bandung merupakan universitas yang masuk dalam jajaran kampus terbaik yang ada di Indonesia termasuk pada jurusan teknik perminyakan. Jurusan migas di lembaga perguruan tinggi ini termasuk dalam kategori jurusan paling berkualitas. Apabila kamu ingin masuk menjadi mahasiswa jurusan Migas, maka kamu harus mendaftar pada fakultas teknik pertambangan dan perminyakan.
3. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Universitas ini sudah berusia sekitar 54 tahun dan menyediakan program jurusan Migas atau perminyakan. Alasan kampusnya menjadi pilihan terbaik untuk jurusan Teknik perminyakan di Indonesia adalah karena berhasil memperoleh akreditasi A pada jurusan perminyakan dari lembaga akreditasi BAN PT. Sampai saat ini Universitas tersebut menjadi satu-satunya kampus yang menawarkan jurusan perminyakan di wilayah Yogyakarta. Sehingga Universitas tersebut layak dijadikan sebagai percontohan bagi Universitas lainnya.
4. Universitas Pertamina
Teknik perminyakan terbaik di Indonesia selanjutnya yaitu Universitas Pertamina. Kampus ini tergolong sebagai kampus baru pada pendidikan nasional Indonesia, tetapi mampu menyediakan program jurusan perminyakan terbaik dalam waktu singkat. Dengan belajar teknik perminyakan di Universitas Pertamina, maka Mahasiswa dapat mengembangkan wawasan dan teknologi terkait bidang pertambangan Migas.
5. Universitas Islam Riau
Keberadaan Universitas Islam Riau untuk menjawab adanya penemuan bahwa Riau adalah salah satu kota yang ada di Indonesia dan mempunyai potensi penghasil minyak paling besar. Itulah mengapa perkembangan dunia perminyakan dan juga migas di Riau begitu pesat. Bahkan kota ini membutuhkan tenaga kerja yang berpengalaman pada bidang perminyakan dalam jumlah tinggi.
Sumber: edukasi.sindonews.com
Profesi & Etika
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 17 April 2025
Berikut adalah versi akhir dari resensi dengan pengurangan penggunaan huruf tebal (bold), tanpa tabel, dan tetap mempertahankan struktur SEO-friendly, orisinalitas, serta bahasa yang mengalir dan menarik. Panjang tulisan ±1900 kata.
Etika Profesi Teknik: Mengapa Mahasiswa Indonesia Lebih Siap Hadapi Dilema Moral
Etika dalam Dunia Teknik: Kebutuhan atau Formalitas?
Di tengah kemajuan teknologi dan meningkatnya peran insinyur dalam pembangunan infrastruktur serta teknologi berkelanjutan, muncul pertanyaan yang tak bisa dihindari: apakah insinyur masa kini dibekali dengan nilai-nilai etika yang cukup kuat untuk menghadapi dilema moral dalam pekerjaan mereka?
Etika teknik bukan sekadar tambahan kurikulum. Ia merupakan landasan agar insinyur mampu membuat keputusan yang tidak hanya tepat secara teknis, tapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Penelitian berjudul Attitude towards Engineering Ethical Issues: A Comparative Study between Malaysian and Indonesian Engineering Undergraduates memberikan gambaran yang menarik tentang sejauh mana pendidikan etika teknik di dua negara Asia Tenggara—Indonesia dan Malaysia—membentuk sikap mahasiswa teknik terhadap isu-isu etis.
Studi Komparatif: Dua Universitas, Dua Realitas
Penelitian ini melibatkan 213 mahasiswa teknik dari dua universitas, masing-masing di Indonesia dan Malaysia. Mereka berasal dari jurusan teknik elektro, kimia, dan mesin, dan telah menyelesaikan mata kuliah etika teknik dengan nilai minimal 70 (grade B). Dengan menggunakan kuesioner berskala Likert, peneliti mengukur sikap mahasiswa terhadap delapan dimensi utama dalam etika teknik, mulai dari kesadaran sosial, keberlanjutan lingkungan, hingga keyakinan dalam pengambilan keputusan etis.
Hasilnya cukup mengejutkan: mahasiswa Indonesia menunjukkan sikap yang jauh lebih positif dalam semua aspek yang diukur. Mereka merasa lebih percaya diri menghadapi masalah etika, lebih sadar akan dampak sosial dan lingkungan dari profesi teknik, dan lebih mengapresiasi pentingnya mendengar aspirasi publik dalam perancangan teknologi.
Faktor Penentu: Metode Pengajaran Etika yang Digunakan
Salah satu penyebab utama perbedaan ini terletak pada pendekatan pedagogis yang diterapkan di masing-masing kampus.
Di universitas di Malaysia, mata kuliah etika teknik diajarkan dalam format konvensional: ceramah, diskusi kelas, dan tugas berbasis studi kasus. Pengalaman mahasiswa cenderung terbatas pada skenario teoritis, tanpa banyak keterlibatan dengan kasus nyata atau dampak sosial langsung dari keputusan teknik.
Sebaliknya, di universitas Indonesia, mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih kaya. Selain kuliah reguler, mereka mengikuti sesi kuliah tamu bersama insinyur profesional, serta terlibat dalam proyek pengabdian masyarakat berbasis rekayasa. Ini berarti mereka tidak hanya belajar tentang etika, tetapi juga mengalami secara langsung bagaimana nilai-nilai itu diuji di lapangan.
Belajar Etika Lewat Aksi Nyata
Pengalaman nyata dalam pengabdian masyarakat terbukti menjadi cara efektif dalam menanamkan nilai-nilai etika. Di kampus Indonesia, mahasiswa teknik menjalani proyek yang melibatkan masyarakat langsung. Mereka merancang sistem pemurnian air sederhana, membangun instalasi panel surya, atau menciptakan alat bantu teknologi bagi komunitas yang terpinggirkan.
Proyek-proyek ini menuntut mereka untuk berpikir bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial, budaya, dan keberlanjutan. Apakah desain mereka dapat diterima oleh masyarakat lokal? Apakah penggunaan teknologi tertentu berdampak buruk bagi lingkungan sekitar? Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang membentuk sensitivitas etis yang lebih mendalam.
Mahasiswa menjadi lebih peka, tidak hanya pada keberhasilan proyek secara teknis, tetapi juga terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang melekat di dalamnya. Mereka mulai memahami bahwa menjadi insinyur berarti juga menjadi pelayan publik.
Peran Profesional Industri dalam Kelas Etika
Sesi kuliah tamu dari insinyur profesional turut memberikan dampak signifikan. Melalui pengalaman nyata yang dibagikan oleh praktisi industri, mahasiswa bisa melihat bagaimana teori etika di kelas bersinggungan langsung dengan tantangan profesional sehari-hari. Misalnya, insinyur yang menghadapi tekanan dari atasan untuk meloloskan proyek meski tidak memenuhi standar keamanan, atau dilema saat harus memilih antara efisiensi biaya dan perlindungan lingkungan.
Paparan terhadap dilema nyata semacam ini membuat mahasiswa menyadari bahwa isu etika bukan hal abstrak. Ia konkret, menantang, dan sering kali tidak memiliki jawaban tunggal. Pendidikan yang mampu membekali mahasiswa untuk berpikir kritis dan mengambil sikap dalam situasi tersebut menjadi semakin penting.
Mengapa Ini Penting bagi Dunia Industri?
Perusahaan dan lembaga global kini semakin selektif dalam merekrut lulusan teknik. Tak cukup hanya menguasai keterampilan teknis dan software terkini, mereka juga mencari profesional yang mampu menunjukkan integritas, tanggung jawab sosial, dan kepedulian terhadap keberlanjutan.
Insinyur yang tidak memiliki dasar etika yang kuat berisiko terjebak dalam praktik korupsi, pelanggaran hak cipta, atau bahkan membahayakan keselamatan publik karena abai terhadap standar keselamatan. Dalam konteks global yang makin kompleks, perusahaan tidak hanya butuh "problem solver", tapi juga "value-driven professionals".
Mahasiswa yang sudah dibiasakan sejak awal untuk berpikir dan bertindak secara etis memiliki keunggulan tersendiri. Mereka lebih dipercaya, lebih cepat berkembang menjadi pemimpin, dan lebih mampu membangun reputasi positif bagi institusi tempat mereka bekerja.
Pelajaran dari Indonesia: Etika Tak Harus Kaku
Temuan dari penelitian ini memperlihatkan bahwa pendekatan pembelajaran etika yang interaktif, reflektif, dan berbasis pengalaman nyata jauh lebih efektif dibanding pendekatan konvensional. Di Indonesia, pendidikan etika telah berhasil dikembangkan menjadi pengalaman yang hidup dan bermakna, bukan sekadar syarat akademik yang harus dipenuhi.
Pelajaran ini seharusnya menjadi pertimbangan bagi institusi pendidikan tinggi lainnya, baik di Indonesia maupun negara-negara tetangga, untuk meninjau ulang cara mereka mengajarkan etika teknik.
Implikasi Sosial yang Lebih Luas
Pendidikan etika yang baik akan menghasilkan insinyur yang lebih peduli pada manusia dan bumi. Dalam konteks perubahan iklim, krisis energi, dan ketimpangan sosial, peran insinyur menjadi semakin strategis. Mereka bukan hanya pencipta teknologi, tetapi juga penjaga nilai-nilai keberlanjutan dan keadilan.
Bayangkan jika seluruh lulusan teknik Indonesia memiliki sikap seperti para mahasiswa dalam penelitian ini—peka terhadap lingkungan, menghargai masukan masyarakat, dan berani mengambil keputusan etis meski sulit. Maka Indonesia akan memiliki generasi insinyur yang bukan hanya membangun gedung dan jalan, tapi juga membangun masa depan yang lebih baik.
Penutup: Etika adalah Fondasi Insinyur Masa Depan
Penelitian ini menyampaikan pesan kuat bahwa keberhasilan pendidikan teknik tidak hanya diukur dari penguasaan teori dan keterampilan, tetapi juga dari karakter. Mahasiswa Indonesia terbukti lebih unggul dalam aspek sikap etis, bukan karena mereka lebih pintar secara akademik, tetapi karena mereka mendapatkan pengalaman belajar yang lebih mendalam, kontekstual, dan bermakna.
Pendidikan etika teknik bukan lagi pilihan tambahan, tapi kebutuhan mendesak. Dunia membutuhkan insinyur yang tidak hanya bisa menghitung beban struktur, tapi juga bisa menimbang beban moral. Karena dalam setiap desain, ada kehidupan manusia yang akan terdampak.
Dengan demikian, institusi pendidikan tinggi teknik sebaiknya segera bergerak ke arah pembelajaran etika yang lebih aktif, reflektif, dan terhubung dengan dunia nyata. Karena hanya dengan cara itu, kita bisa mencetak insinyur masa depan yang utuh—cerdas, tangguh, dan beretika.
Sumber asli artikel (tanpa tautan):
Balakrishnan, B., Azman, M. N. A., & Indartono, S. (2020). Attitude towards Engineering Ethical Issues: A Comparative Study between Malaysian and Indonesian Engineering Undergraduates. International Journal of Higher Education, 9(2), 63–69.
Kalau kamu ingin versi ringkas artikel ini untuk media sosial, newsletter kampus, atau bahan diskusi kelas, saya siap bantu menyesuaikan.