Sumber Daya Air
Dipublikasikan oleh Admin pada 13 Maret 2022
Kebobolan bendungan, keruntuhan bendungan, atau bendungan jebol adalah jenis bencana keruntuhan yang ditandai dengan pelepasan air yang ditampung secara tiba-tiba, cepat, dan tidak terkendali atau kemungkinan adanya pelepasan yang tidak terkendali tersebut.[1] Antara tahun 2000 hingga 2009 terjadi lebih dari 200 kebobolan bendungan yang terkenal di seluruh dunia.[2]
Kebobolan Bendungan Teton
Reruntuhan bendungan Vega de Tera (Spanyol) setelah jebol pada tahun 1959.
Bendungan adalah penghalang atau pembatas yang digunakan untuk menghalangi atau memperlambat aliran air. Bendungan biasanya dibuat untuk menciptakan waduk, danau buatan, atau tanggul. Sebagian besar bendungan memiliki bagian yang disebut saluran pelimpah atau bendung di atasnya. Saluran pelimpah juga biasanya dibuat pada bagian di mana air mengalir, baik dengan sistem buka tutup, atau terus menerus, beberapa diantara saluran pelimpah ini dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air.
Bendungan dianggap sebagai "instalasi yang mengandung kekuatan berbahaya" di bawah hukum kemanusiaan Internasional karena dampak besar dari kemungkinan kehancuran pada penduduk sipil dan lingkungan. Kebobolan bendungan relatif jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan kerusakan besar dan hilangnya banyak nyawa ketika terjadi. Pada tahun 1975, jebolnya Bendungan Waduk Banqiao dan bendungan-bendungan lainnya di Provinsi Henan, Tiongkok menyebabkan lebih banyak korban daripada kebobolan bendungan lain yang pernah tercatat dalam sejarah. Bencana tersebut menewaskan sekitar 171.000 orang[3] dan menyebabkan 11 juta orang kehilangan rumah mereka.
Sumber: id.wikipedia.org
Sumber Daya Air
Dipublikasikan oleh Admin pada 13 Maret 2022
Bendungan atau Empangan atau istilah pinjaman Inggris dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Bendungan Scrivener, Canberra Australia, dibangun untuk mengatasi banjir 5000-tahunan.
Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan bendungan sebagai "bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur."[1]
Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda.[2] Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diairi.
Jenis bendungan
Bendungan Hoover, sebuah bendungan beton lengkung di Black Canyon di Sungai Colorado.
Dam dapat diklasifikasikan menurut struktur, tujuan atau ketinggian.
Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan dapat diklasifikasikan sebagai dam kayu, "embankment dam" atau "masonry dam", dengan berbagai subtipenya.
Tujuan dibuatnya termasuk menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan air di perkotaan, meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga hidroelektrik, menciptakan tempat rekreasi atau habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pencegahan banjir dan menahan pembuangan dari tempat industri seperti pertambangan atau pabrik. Hanya beberapa dam yang dibangun untuk semua tujuan di atas.
Menurut ketinggian, dam besar lebih tinggi dari 15 meter dan dam utama lebih dari 150 m. Sedangkan, dam rendah kurang dari 30 m, dam sedang antara 30 - 100 m, dan dam tinggi lebih dari 100 m.
Kadang-kadang ada yang namanya Bendungan Sadel sebenarnya adalah sebuah dike, yaitu tembok yang dibangun sepanjang sisi danau untuk melindungi tanah di sekelilingnya dari banjir. Ini mirip dengan tanggul, yaitu tembok yang dibuat sepanjang sisi sungai atau air terjun untuk melindungi tanah di sekitarnya dari kebanjiran.
Bendungan Pengecek check dam adalah bendungan kecil yang didisain untuk mengurangi dan mengontrol arus erosi tanah.
Bendungan kering dry dam adalah bendungan yang didisain untuk mengontrol banjir. Ia biasanya kering, dan akan menahan air yang bila dibiarkan akan membanjiri daerah dibawahnya.
Bendungan Separuh
Bendungan separuh diversionary dam adalah bendungan yang tidak menutup sungai. sebagian dari arus ditampuh di danau terpisah, di depan bendungan.
Bendungan kayu
Bendungan kayu kadang-kadang digunakan orang karena keterbatasan lokasi dan ketinggian di tempat ia dibangun. Di Lokasi tempat bendungan kayu dibuat, kayulah bahan yang paling murah, semen mahal dan sulit untuk diangkut. Bendungan kayu dulu banyak digunakan, tetapi kebanyakan sudah diganti dengan beton, khususnya di negara-negara industri. Beberapa bendungan dam masih dipakai. Kayu juga bahan dasar yang digunakan berang-berang, sering juga ditambah lumpur dan bebatuan untuk membuat bendungan berang-berang.
Contoh bendungan
Bendungan gagal
Sumber: id.wikipedia.org