Perindustrian
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 06 Maret 2025
PT Semen Gresik merupakan anak perusahaan dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan ini merupakan perusahaan operasional penghasil semen di grup Semen Indonesia. Pendirian perusahaan ini sama seperti pendirian PT Pupuk Sriwidjaja Palembang oleh PT Pupuk Indonesia Holding Company. Dengan berdirinya PT Semen Gresik, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menjadi strategic holding dan menyerahkan produksi semen ke anak perusahaan.
Produksi
PT Semen Gresik memproduksi 2,11 juta ton semen dan 1,72 juta ton terak pada tahun 2019. Produksi semen dan terak PT Semen Gresik tahun 2017-2019 disajikan pada tabel berikut:.
Sumber: id.wikipedia.org
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 06 Maret 2025
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, umumnya dikenal sebagai SIG, adalah perusahaan semen Indonesia yang didirikan pada tahun 1957 di Gresik, dengan nama NV Semen Gresik. Pada tahun 1991, PT Semen Gresik menjadi BUMN pertama di Indonesia yang go public. Selanjutnya pada tahun 1995, PT Semen Gresik (Persero) Tbk melakukan konsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa yang kemudian dikenal dengan nama Semen Gresik Group.
Pada tanggal 7 Januari 2013, PT Semen Gresik (Persero) Tbk bertransformasi menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan berperan sebagai perusahaan induk strategis yang membawahi Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, dan Thang Long Cement.
Pada tanggal 31 Januari 2019, SIG melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) secara resmi mengakuisisi 80,6% saham Holderfin B.V. yang ditempatkan dan disetor di Holcim Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 11 Februari 2019, melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, telah disetujui perubahan nama PT Holcim Indonesia Tbk menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.
Disadur dari: en.wikipedia.org
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 06 Maret 2025
PT Semen Tonasa adalah anak usaha Semen Indonesia yang bergerak di bidang produksi semen. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki 13 unit pengantongan semen yang terutama terletak di Indonesia bagian timur. Perusahaan ini juga memiliki kantor penghubung di Makassar dan kantor perwakilan di Jakarta.
Perusahaan ini adalah produsen semen terbesar di Indonesia bagian timur. Perusahaan ini menempati lahan seluas 1.571 hektar di Biringere, Bungoro, Pangkep, atau sekitar 68 kilometer dari Makassar. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengoperasikan empat unit pabrik yang total kapasitas terpasangnya mencapai 7,4 juta ton semen per tahun. Pabrik Tonasa II dan III masing-masing dapat memproduksi 675 ribu ton semen per tahun, sementara Pabrik Tonasa IV dapat memproduksi 2,7 juta ton semen per tahun dan Pabrik Tonasa V dapat memproduksi 3,37 juta ton semen per tahun.
Selain itu, perusahaan ini juga memiliki Pelabuhan Khusus Biringkassi untuk memudahkan pengiriman produknya melalui jalur laut. Perusahaan ini juga memiliki dua unit PLTU berkapasitas 2x25 MW dan 2x35 MW, serta Coal Unloading System berkapasitas 1.000 ton per jam di Biringkassi.
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1960 saat Tap MPRS nomor II/MPRS/1960 antara lain mengamanatkan pembangunan sebuah pabrik semen di Indonesia bagian timur. Badan Pelaksana Proyek Semen Tonasa lalu diresmikan oleh Menteri Perindustrian, M. Jusuf, pada tanggal 2 November 1968 untuk membangun pabrik semen tersebut di Sulawesi Selatan. Pada tahun 1971, pabrik semen yang telah selesai dibangun dijadikan modal untuk mendirikan sebuah perusahaan umum (Perum) dengan nama Perum Semen Tonasa. Pabrik semen tersebut lalu diberi nama pabrik Tonasa I dan beroperasi dengan kapasitas 120.000 ton per tahun. Pada tahun 1975, status perusahaan ini diubah menjadi persero.
Pada tahun 1980, pabrik Tonasa II mulai beroperasi dengan kapasitas terpasang 510.000 ton per tahun. Pada tahun 1984, pabrik Tonasa I dihentikan operasionalnya, karena tidak lagi ekonomis. Pada tahun 1985, pabrik Tonasa III mulai beroperasi dengan kapasitas terpasang 590.000 ton per tahun. Pada tahun 1991, pabrik Tonasa II dioptimalisasi, sehingga kapasitasnya dapat ditingkatkan menjadi 590.000 ton per tahun. Pada tanggal 15 September 1995, pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Semen Gresik.[3][4] Pada tahun 1996, pabrik Tonasa IV mulai beroperasi dengan kapasitas 2,3 juta ton per tahun. Pada saat yang sama, Pembangkit Listrik 1 juga mulai dioperasikan dengan kapasitas 2 x 25 MW.
Pada tanggal 1 Februari 2013, pabrik Tonasa V mulai beroperasi secara komersial dengan kapasitas terpasang sebesar 2,5 juta ton per tahun. Pada tanggal 19 Februari 2014, pabrik Tonasa V dan Pembangkit Listrik 2 yang berkapasitas 2 x 35 MW diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Struktur Manajemen
Dewan Direktur
Pemegang saham
Sumber: id.wikipedia.org
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 05 Maret 2025
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ("Indocement") adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Saat ini, Indocement dan anak perusahaannya mengoperasikan beberapa unit bisnis yperusang meliputi manufaktur dan penjualan semen (bisnis inti) dan beton siap pakai, agregat serta trass. Indocement memiliki sekitar 6.000 karyawan dan 13 pabrik dengan total produksi tahunan sebesar 24,9 juta ton semen. Sepuluh pabrik berlokasi di Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Perkembangan Indocement tidak lepas dari Salim Group yang mendirikan perusahaan semen pertama bernama PT Distinct Indonesia Cement Enterprise pada tahun 1973, kemudian dibuka pabrik dan kapasitas produksi 500.000 ton per tahun pada tanggal 4 Agustus 1975. . Tak lama kemudian, PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise (1976), PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (1978), PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (1979), PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (1980) dan PT Perkasa. . Perusahaan Semen Abadi Mulia Indonesia (1980) dan PT Tridaya Manunggal Perkasa Cement (1981) yang kemudian dikenal dengan nama Indocement Group. Dalam 10 tahun, Grup Indocement memiliki delapan pabrik semen dengan kapasitas produksi tahunan sebesar $7,7 juta, dan telah menjadi perusahaan semen terbesar di Indonesia, melebihi banyak perusahaan semen milik pemerintah.
Indocement, perusahaan yang terkait erat dengan merger, menerima penyertaan modal sebesar Rp 364 miliar (setara dengan 35% saham) dari pemerintah pada tahun 1985 karena merupakan "sektor penting". Sebanyak $120 juta ditarik dari beberapa bank pemerintah. Sebagai bagian dari penyertaan modal ini, seluruh perusahaan semen milik Salim Group dilebur menjadi PT Indocement Tunggal Prakarsa (dahulu PT Inti Cahaya Manunggal) pada 16 Januari 1985. Dan dengan listing pada 5 Desember 1989, Indocement resmi go public. perusahaan Saham di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) menawarkan kepemilikan 10% dengan harga penawaran Rp 10.000 per saham. Ekspansi terus dilakukan, dan pada tahun 2000 PT Indocement Tunggal Prakarsa memiliki 12 pabrik, salah satunya eks PT Indo Kodeco Cement yang digabungkan pada tanggal 29 Desember 2000.
Sejak April 2001, HeidelbergCement Group, yang berbasis di Jerman dan salah satu produsen peralatan konstruksi terbesar di dunia, telah mengakuisisi saham mayoritas (61%) di Indocement. Penjualan tersebut dilakukan untuk membantu restrukturisasi utang Indocement saat itu. Grup Salim sendiri (melalui PT Mekar Perkasa) telah menguasai 13% saham Indocement selama bertahun-tahun, sedangkan sisa saham pemerintah yang diperoleh pada tahun 1985 akhirnya dilepas antara tahun 2001 hingga 2003. Per 31 Desember Per 2016, pemegang saham mayoritas Indocement dipegang oleh Birchwood Omnia Ltd. (HeidelbergCement Group) sebesar 51,00% dan Perseroan sebesar 49,00%. Kepemilikan HeidelbergCement berkurang menjadi 51% setelah menawarkan 14% sahamnya kepada publik pada tahun 2009. Pada tanggal 7 November 2023, Indocement mengumumkan perubahan kepemilikan mayoritas di Birchwood Omnia Ltd. Untuk Bahan Heidelberg AG. Saat ini INTP memiliki 13 pabrik dengan total kapasitas produksi semen tahunan sebesar 25,5 juta ton.
Pada tanggal 1 September 2022, Indocement menandatangani perjanjian sewa guna usaha dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo untuk mendukung produksi dan pemasaran semen di wilayah Indonesia bagian timur.
Pada tanggal 17 November 2023, Indocement mengumumkan telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat untuk mengakuisisi 100% saham PT Semen Grobogan, sebuah perusahaan semen yang berlokasi di provinsi Jawa Tengah. Pada 30 November 2023, Indocement mengumumkan telah menyelesaikan pembelian Semen Grobogan dengan nilai transaksi Rp 1,49 triliun.
Susunan Komite dan Direksi
PT Indoce Berdasarkan Hasil Rapat Tahunan Tunggal Prakarsa Tbk. Dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Mei 2023 di Ruang Melati Wisma Indocement. Berikut susunan anggota dan direksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Kevin Gluskie
Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: Tedy Djuhar
Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: Simon Subrata
Komisaris Independen: Franciscus Welirang
Komisaris: Juan Francisco Defalque
Komisaris: René Samir Aldach
Komisaris: F.X. Sutijastoto, M.A.
Direksi
Direktur Utama: Christian Kartawijaya
Wakil Direktur Utama: Benny S. Santoso
Direktur: Hasan Imer
Direktur: Troy Dartojo Soputro
Direktur: David J. Clarke
Direktur: Oey Marcos
Direktur: Holger Mørch
Operasional
Produk
Per 31 Desember 2016, kapasitas produksi semen Indocement sebesar 24,9 juta ton. Selain itu, Indocement memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 5 juta meter kubik campuran beton dengan 38 batching plant dan 632 truk pengaduk, menghasilkan 2,7 juta ton agregat. Indocement memiliki 13 pabrik, 10 di antaranya berlokasi di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua di Cirebon, Jawa Barat, dan satu di Tarjun, Provinsi Kota Bharu, Kalimantan Selatan.
Produk utama Indocement adalah semen Portland biasa yang disingkat OPC sejak tahun 2005 dan semen Portland komposit yang disingkat PCC. Indocement juga memproduksi semen jenis lain seperti Portland Tipe II, Tipe V dan Semen Oil Dock. Indocement merupakan satu-satunya produsen semen putih di Indonesia. Pada bulan Oktober 2016, Indocement meluncurkan merek kedua bernama Semen Rajawali, rangkaian produk Portland Pozzolan Cement (PPC), untuk memenuhi permintaan semen berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Semen yang dijual adalah semen merk Tiga Roda dan Semen Rajawali. Selain produksi semen melalui perdagangan “Semen Tiga Roda”, Indocement juga memiliki banyak produk seperti beton siap pakai dan produk pertambangan. Indocement mempunyai rangkaian produk sebagai berikut:
Portland Composite Cement (PCC): PCC diproduksi untuk aplikasi umum seperti perumahan, gedung tinggi, jembatan, jalan beton dan beton. dan beton padat. PCC memiliki kekuatan yang sama dengan Semen Portland Tipe I.
Semen Portland Biasa (OPC): OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu dan terdapat lima jenis semen standar. Indocement memproduksi OPC Tipe I, II dan V. OPC Tipe I merupakan beton mutu tinggi yang cocok untuk berbagai aplikasi seperti gedung, gedung tinggi, jembatan dan konstruksi jalan. OPC tipe II dan V lebih protektif terhadap kandungan sulfat dalam air dan tanah.
Oil Well Cement (OWC): OWC adalah semen khusus untuk pengeboran minyak dan gas, baik onshore maupun offshore. OWC dicampur ke dalam mortar semen dan dimasukkan di antara pipa bor dan simpul lubang bor, sehingga semen dapat mengeras dan mengikat pipa ke cetakan.
Semen Putih : Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior bangunan. Saat ini Indocement merupakan satu-satunya produsen beton putih di India, Indocement dapat memenuhi permintaan beton putih di pasar dalam negeri. Mortar Serba Guna TR-10
- Mortar Serbaguna TR-10 merupakan mortar serba guna yang dirancang untuk aplikasi beton bata merah, beton bata merah, dan perataan lantai.
TR-15 Thinbed: TR-15 Thinbed adalah mortar yang dirancang untuk batu bata ringan. kontak
TR-20 Plaster Plus : TR-20 Plaster Plus merupakan mortar plester bata ringan.
TR-30 White Adhesive : TR-30 White Asian sangat baik untuk aplikasi perekat dan perekat. Komposisi TR30 White Asia terdiri dari semen putih "Tiga Roda", kapur (magnesium karbonat) dan bahan tambahan khusus lainnya. Dengan menggunakan perekat putih TR30, permukaan pelapis menjadi halus, daya rekat tinggi sehingga mengurangi kerusakan dan pengelupasan permukaan, pengoperasian cepat dan mudah, pelapis tipis dan ekonomis, serta dapat digunakan pada lantai beton. . menambahkan putih tempelkan itu kalengan .
Duracem: Duracem merupakan semen Portland yang menggunakan limbah industri baja sebagai bahan bakunya. Duracem ramah lingkungan dan tahan lama sehingga sangat direkomendasikan untuk pengerjaan dermaga, bendungan, dan proyek beton massal.
Ready-Mix Concrete: Beton siap pakai adalah proses pencampuran OPC dengan campuran yang tepat (pasir dan batu) dan air, kemudian dikirim ke lokasi pelanggan dengan truk semen dan dituangkan serta diproses. Semen premix merupakan produk yang bernilai tambah tinggi, dengan rendemen yang lebih tinggi dibandingkan produk semen lainnya. Produk ini diproduksi oleh anak perusahaan Indocement.
Agregat: Pertambangan agregat (andesit) Rumpin dan Purwakarta di Jawa Barat, dengan total cadangan andesit sebesar $130 juta melalui anak perusahaan Indocement, akan memperkuat posisi Indocement sebagai pemasok bahan konstruksi..
Pabrik Semen Indocement
Indocement memiliki tiga kompleks pabrik yang terletak di Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan, kompleks pabrik tersebut adalah:
Kompleks Pabrik Citeureup
Kompleks Pabrik Citeureup terletak di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kompleks ini merupakan komplek terbesar milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dikompleks ini terdapat delapan pabrik yang masih beropersi penuh, yaitu Plant 1, Plant 2, Plant 3, Plant 4, Plant 5, Plant 6, Plant 7, Plant 8, Plant 11 dan Plant 14.
Kompleks Pabrik Cirebon
Kompleks ini terletak di Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Kompleks ini memiliki dua buah pabrik, yaitu Plant 9 dan Plant 10.
Kompleks Pabrik Tarjun
Kompleks Pabrik Tarjun terletak di kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Tedapat satu buah pabrik yang beroperasi disini, yaitu Plant 12.
Kompleks Pabrik Grobogan
Kompleks Pabrik Grobongan terletak di Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1,8 juta ton clinker per tahun dan 2,9 juta ton semen.
Distribusi dan Logistik
Untuk mengatur rantai pasok semen merek "Tiga Roda", Indocement memiliki berbagai komponen dan metode transportasi semen yang baik. Indocement memiliki beberapa terminal semen untuk memudahkan distribusi semen ke pelanggan kami.
Terminal Indocement
Indocement memiliki sepuluh terminal semen yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu:
Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, DKI Jakarta
Terminal Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur
Terminal Pontianak, Pontianak, Kalimantan Barat
Terminal Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat
Terminal Samarinda, Kalimantan Timur
Terminal Cigading, Cilegon, Banten
Terminal Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur
Terminal Dawuan, Cikampek, Jawa Barat
Terminal Lampung, Bandar Lampung, Lampung
Terminal Palembang, Palembang, Sumatera Selatan
Terminal Kuala Tanjung, Medan, Sumatera Utara
Selain premis, Indocement mendistribusikan semen melalui transportasi darat dan laut. Pengiriman tersebut terutama untuk mendistribusikan semen dari pabrik Tarjun di Kalimantan Selatan. Indocement terus menambah jumlah kontainer yang keluar dari Tarjun. Untuk memenuhi permintaan dari daerah lain, jumlah peti kemas ditingkatkan dari 1.200 TEU menjadi 2.100 TEU pada akhir tahun 2013. Sistem pemuatan ini tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca, sehingga memungkinkan untuk meningkatkan produksi di pabrik Tarjun.
Indocement juga menggunakan transportasi darat, antara lain truk dan kereta api. Indocement memiliki 6 jalur kereta api untuk transportasi semen. Tiga KA berangkat dari Stasiun Nambo di Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanungal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dua rute berangkat dari Stasiun Kalimas di Kota Surabaya, Jawa Timur, sedangkan satu rute lainnya berangkat dari Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Total kapasitas muat seri ini adalah 2.400 ton per hari. Tiga kereta berbeda berangkat dari Stasiun Arjawinangun di Cirebon dan menuju Purwokerto di Jawa Tengah, melalui Purwokerto ke Wangon di Banyumas. Total kapasitas muat rangkaian kereta ini adalah 1.900 ton semen per hari.
Sertifikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Perusahaan berupaya meraih berbagai sertifikasi untuk memastikan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perusahaan memperoleh sertifikat berikut:
Sertifikasi Sistem Manajamen Mutu ISO 9001:2008 sejak Maret 1995
Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 sejak Agustus 2002
Sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 Sejak Juni 2004
Sertifikasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) sejak Juli 2000
Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan ISO 28000:2007 Sejak Juli 2015 untuk Pabrik Citeureup
Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan ISO 28000:2007 Sejak November 2012 untuk Pabrik Palimanan
Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan ISO 28000:2007 Sejak November 2012 untuk Pabrik Tarjun
ISO 17025:2005 - General Requirements For The Competence of Testing and Calibration Laboratories sejak Juli 2006 untuk Laboratorium di Kompleks Pabrik Citeureup
ISO 17025:2005 - General Requirements For The Competence of Testing and Calibration Laboratories sejak Agustus 2006 untuk Laboratorium di Kompleks Pabrik Palimanan
ISO 17025:2005 - General Requirements For The Competence of Testing and Calibration Laboratories sejak Mei 2007 untuk Laboratorium di Kompleks Pabrik Tarjun
Prestasi
PT Indocement Tunggap Prakarsa Tbk. juga memegang beberapa kategori penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia), yaitu:
Rekor "Temu Keluarga Toko Bahan Bangunan Terbanyak (Sambil Bermain Angklung Bersama)"
“Relief (lukisan 2 dimensi) motif batik dan tenun berbahan dasar semen putih dan bubur kertas terbesar di dunia”
“roadshow event terbanyak di 96 perguruan tinggi seluruh Indonesia dalam waktu tiga bulan”
“Pengiriman Semen Menggunakan Kereta Api dengan Jarak Terpanjang”
Penghargaan
Top Brand Award untuk kategori semen dan mortar
Corporate Image Award untuk kategori semen
Anugerah Business Review untuk kategori merek top
Pemecah Rekor Muri dengan Panel Art Stone
Kontroversi
Aksi Petani Kendeng
Indocement, anak perusahaan HeidelbergCement, terlibat dan mempunyai andil besar dalam pembangunan pabrik semen kontroversial di Pulau Jawa, Indonesia. Tujuan menetap di Pegunungan Kendeng mendapat tentangan dari masyarakat yang tinggal di sana. Selain berkontribusi terhadap rusaknya ekosistem yang kompleks, pembangunan pabrik semen dan tambang karst di Pegunungan Kendeng berdampak langsung terhadap penghidupan masyarakat sekitar. Beberapa dari orang-orang ini adalah petani dan petani.
Kekerasan meningkat pada tahun 2014 dan sejak itu lebih dari 20 perempuan setempat, sebagian besar ibu-ibu, tinggal di tenda-tenda protes yang didirikan di lokasi tersebut. Penjaga di pabrik semen membatasi waktu pemeriksaan anggota keluarga menjadi 10 menit. Banyak aktivis yang bergabung dan mendukung "Kendengand Womenquot; Saya tidak bisa menghubungi mereka. Karena itu, perusahaan semen dituding melanggar hak asasi manusia.
Pada bulan Desember 2014, Alderman Pati mengeluarkan izin pembangunan pabrik semen, namun warga yang menolak izin tersebut mengajukan gugatan ke PTUN Semarang. Warga memenangkan persidangan, dan pemerintah serta perusahaan mengajukan permohonan ke PTUN Surabaya, sehingga warga mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung dan Mahkamah Agung mengajukan kasasi, dan Agung memutuskan untuk menolak permohonan kasasi warga tersebut, sehingga memungkinkan adanya perusahaan dan pemerintah untuk melanjutkan proses pembangunan pabrik.
Pada tanggal 10 April 2016, hari ke-666 berdirinya lokasi pembangunan pabrik semen, sembilan perempuan asal Kendeng menggelar upacara di depan Istana Kepresidenan Jakarta. Selain mengkritik penciptaan tanaman dan produk organiknya sebagai "kekeliruan 'pembangunan' yang merugikan masyarakat adat dan petani", Kendeng Wahine mengeluarkan pernyataan politik yang mengatakan bahwa "perusahaan Jerman tidak boleh berinvestasi" di HeidelbergCement. “Kerusakan lingkungan dan pelanggaran hak asasi manusia terjadi di setiap negara di dunia.”
Disadur dari: en.wikipedia.org
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 05 Maret 2025
Industri semen merupakan satu dari sekian banyak industri yang menjadi dasar perkembangan perindustrian dan perekonomian yang ada di Indonesia. Peran semen sangat penting dalam pengembangan pembangunan khususnya infrastruktur. Sejak tahun 1970-an, industri semen menjadi prioritas dalam pembangunan, sehingga posisi Indonesia berubah dari pengimpor semen menjadi pengekspor semen. Namun demikian, meskipun memberikan manfaat yang besar bagi pembengunan dan pertumbuhan ekonomi, industri semen juga menghasilkan emisi yang tinggi, yang perlu dikendalikan.
Sejarah Berdirinya Pabrik Semen di Indonesia
Pabrik semen yang pertama kali didirikan terletak di Sumatera Barat tahun 1912 yaitu Pabrik Semen Indarung dengan produksi sebanyak 50.000 per tahun. Pada masa prakemerdekaan telah dua kali diadakan peningkatan produksi yaitu tahun 1926 dan tahun 1935. Setelah kemerdekaan, pada tahun 1971, pabrik semen tersebut diambil alih oleh BUMN dan berganti dengan nama PT Semen Padang. kapasitas produksi yang dihasilkan pun dinaikkan menjadi 500.00 ton pertahun pada tahun 1975, dan 2,13 juta ton pada tahun 1988.
Pabrik semen kedua adalah Pabrik Semen Gresik yang pada tahun pertama berproduksi yaitu tahun 1957 telah mampu memproduksi sebanyak 250.000 ton. Pabrik yang didirikan atas kerjasama pemerintah Indonesia dan Cekoslowakia tersebut diubah menjadi BUMN penuh dengan status PT Persero, dengan produksi 1,21 ton pada tahun 1988.
Sumber: id.wikipedia.org
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 05 Maret 2025
Klinker semen adalah bahan padat yang diproduksi dalam pembuatan semen portland sebagai produk antara. Klinker berbentuk gumpalan atau bintil, biasanya berdiameter 3 milimeter (0,12 inci) hingga 25 milimeter (0,98 inci). Klinker diproduksi dengan cara menyinter (menyatu tanpa mencair sampai titik pencairan) batu kapur dan bahan aluminosilikat seperti tanah liat selama tahap pembakaran semen.
Komposisi dan persiapan
Klinker Portland pada dasarnya terdiri dari empat mineral: dua silikat kalsium, alite (Ca3SiO5) dan belite (Ca2SiO4), bersama dengan trikalsium aluminat (Ca3Al2O6) dan kalsium aluminoferit (Ca2(Al, Fe) 2O5). Fasa mineral utama ini diproduksi dengan memanaskan lempung dan batu kapur bersuhu tinggi.
Bahan baku utama untuk pembuatan klinker biasanya adalah batu kapur yang dicampur dengan bahan kedua yang mengandung lempung sebagai sumber alumino-silikat. Batu kapur yang tidak murni yang mengandung lempung atau silikon dioksida (SiO2) dapat digunakan. Kandungan kalsium karbonat (CaCO3) dari batu kapur ini dapat mencapai 80% berat. Selama proses kalsinasi yang terjadi dalam produksi klinker, batu kapur dipecah menjadi Kapur (kalsium oksida), yang dimasukkan ke dalam produk klinker akhir, dan karbon dioksida yang biasanya dilepaskan ke atmosfer.
Bahan baku kedua (bahan dalam campuran mentah selain batu kapur) bergantung pada kemurnian batu kapur. Beberapa bahan baku kedua yang digunakan adalah: tanah liat, serpih, pasir, bijih besi, bauksit, abu terbang, dan terak.
Klinker semen portland dibuat dengan memanaskan campuran bahan baku yang homogen dalam tanur putar pada suhu tinggi. Produk dari reaksi kimia tersebut menyatu pada suhu sintering, sekitar 1.450°C (2.640°F). Aluminium oksida dan besi oksida hanya hadir sebagai fluks untuk mengurangi suhu sintering dan hanya berkontribusi sedikit terhadap kekuatan semen.
Untuk semen khusus, seperti jenis tahan panas rendah (LH) dan tahan sulfat (SR), perlu dilakukan pembatasan jumlah trikalsium aluminat yang terbentuk.
Klinker dan reaksi hidrasinya dikarakterisasi dan dipelajari secara rinci dengan banyak teknik, termasuk kalorimetri, pengembangan kekuatan, difraksi sinar-X, pemindaian mikroskop elektron, dan mikroskop gaya atom.
Penggunaan
Klinker semen portland (disingkat k dalam norma Eropa) digiling menjadi bubuk halus dan digunakan sebagai pengikat dalam banyak produk semen. Sejumlah kecil gipsum (kurang dari 5 wt.%) harus ditambahkan untuk menghindari pengaturan kilat dari trikalsium aluminat (Ca3Al2O6), fase mineral yang paling reaktif (reaksi hidrasi eksotermik) dalam klinker Portland. Ini juga dapat dikombinasikan dengan bahan aktif lain atau tambahan semen untuk menghasilkan jenis semen lain termasuk, mengikuti standar EN 197-1 Eropa:
Klinker adalah salah satu bahan dari batuan buatan yang meniru batu kapur dan disebut pulhamite sesuai dengan nama penemunya, James Pulham (1820-1898). Bahan lainnya adalah semen Portland dan pasir. Pulhamite bisa sangat meyakinkan dan populer dalam menciptakan taman batu yang tampak alami pada abad kesembilan belas.
Klinker, jika disimpan dalam kondisi kering, dapat disimpan selama beberapa bulan tanpa kehilangan kualitas yang berarti. Karena hal ini, dan karena dapat dengan mudah ditangani oleh peralatan penanganan mineral biasa, klinker diperdagangkan secara internasional dalam jumlah besar. Produsen semen yang membeli klinker biasanya menggilingnya sebagai tambahan untuk klinker mereka sendiri di pabrik semen mereka. Produsen juga mengirimkan klinker ke pabrik penggilingan di daerah-daerah di mana bahan baku pembuatan semen tidak tersedia.
Alat bantu penggilingan klinker
Gipsum ditambahkan ke klinker terutama sebagai aditif yang mencegah pengaturan kilat semen, tetapi juga sangat efektif untuk memfasilitasi penggilingan klinker dengan mencegah aglomerasi dan pelapisan bubuk di permukaan bola dan dinding pabrik.
Senyawa organik juga sering ditambahkan sebagai alat bantu penggilingan untuk menghindari aglomerasi bubuk. Trietanolamina (TEA) biasanya digunakan pada 0,1 wt.% dan terbukti sangat efektif. Aditif lain kadang-kadang digunakan, seperti etilen glikol, asam oleat, dan dodesil-benzena sulfonat.
Hidrasi mineral klinker
Setelah penambahan air, mineral klinker bereaksi membentuk berbagai jenis hidrat dan "mengeras" (mengeras) saat pasta semen terhidrasi menjadi beton. Hidrat kalsium silikat (C-S-H) (hidrat dari mineral alite dan belite ) merupakan komponen "perekat" utama beton. Setelah pengaturan awal, beton terus mengeras dan mengembangkan kekuatan mekanisnya.
28 hari pertama adalah waktu yang paling kritis untuk pengerasan. Beton tidak mengering tetapi dapat dikatakan bahwa beton akan mengeras. Semen adalah pengikat hidrolik yang hidrasinya membutuhkan air. Semen dapat mengeras dengan sempurna di bawah air. Air sangat penting untuk pengerasannya dan kehilangan air harus dihindari pada usia muda untuk menghindari perkembangan retak. Beton muda dilindungi dari pengeringan (penguapan air yang tidak bereaksi). Metode tradisional untuk mencegah pengeringan adalah dengan menutup produk dengan kain goni basah atau menggunakan terpal plastik.
Untuk proyek yang lebih besar, seperti jalan raya, permukaannya disemprot dengan larutan senyawa pengawet yang meninggalkan lapisan kedap air.
Kontribusi terhadap pemanasan global
Pada tahun 2018, produksi semen menyumbang sekitar 8% dari seluruh emisi karbon di seluruh dunia, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Sebagian besar emisi tersebut dihasilkan dalam proses pembuatan klinker.
Disadur dari: en.wikipedia.org