Physics of Failure Modeling
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 15 April 2025
Pendahuluan: Semikonduktor sebagai Fondasi Dunia Digital
Semikonduktor adalah tulang punggung revolusi digital yang mengubah kehidupan modern. Tanpa komponen ini, kita tidak akan memiliki komputer, smartphone, kendaraan cerdas, sistem medis presisi, bahkan perangkat keamanan nasional. Namun, perkembangan teknologi berbasis silikon kini menghadapi batas fisik. Laporan tahun 2017 yang dikembangkan oleh konsorsium pemimpin industri semikonduktor global, seperti Intel, IBM, Qualcomm, dan lainnya, menyajikan visi kolektif tentang bagaimana penelitian harus diarahkan agar teknologi tetap berkembang di era pasca-Moore's Law.
Riset Sebagai Penggerak Inovasi Teknologi
Pada tahun 2016, industri semikonduktor global menginvestasikan 15,5% dari total pendapatannya atau sebesar $56,5 miliar untuk R&D—persentase tertinggi dibandingkan sektor lainnya di dunia. Ini menunjukkan pentingnya penelitian mendalam lintas disiplin untuk memastikan performa, efisiensi energi, dan keamanan perangkat terus meningkat. Riset tidak lagi cukup hanya berfokus pada miniaturisasi transistor; kini dibutuhkan pendekatan arsitektur baru, material baru, dan sistem cerdas.
14 Area Kunci Penelitian Masa Depan
Berikut ringkasan dari 14 bidang riset utama yang diidentifikasi dalam laporan untuk mempertahankan daya saing industri:
Studi Kasus Global: Praktik Nyata Inovasi Semikonduktor
1. Nanoelectronics Research Initiative (NRI, AS):
Fokus pada spintronics, steep-slope devices, dan 2D materials seperti TMDs.
2. Graphene Flagship (Eropa):
Proyek senilai €1 miliar untuk mengembangkan aplikasi graphene secara luas dalam 10 tahun.
3. CIES, Tohoku University (Jepang):
Pusat riset spin-transfer torque MRAM, sebagai generasi memori masa depan dengan switching sub-nano second.
4. IMEC (Belgia):
Pemimpin dalam penelitian interconnect dan RRAM, STT-RAM—teknologi yang memungkinkan memori dan komputasi efisien secara energi.
5. PowerAmerica (AS):
Mengembangkan semikonduktor wide bandgap untuk sistem energi berkelanjutan dan efisien, termasuk untuk kendaraan listrik dan jaringan energi pintar.
Pergeseran Paradigma Menuju Komputasi Masa Depan
Laporan ini menggarisbawahi pergeseran dari sekadar mengecilkan transistor menuju sistem yang cerdas, kolaboratif, dan adaptif:
Tantangan dan Strategi Mengatasinya
Tantangan:
Strategi:
Kesimpulan: Kolaborasi dan Investasi adalah Kunci
Tanpa semikonduktor, dunia modern akan runtuh. Namun, untuk menjaga kelangsungan inovasi, kita tidak bisa hanya bergantung pada miniaturisasi. Visi industri yang disusun secara kolektif ini menawarkan arah yang jelas untuk dekade berikutnya, termasuk dalam menghadapi tantangan AI, IoT, sistem terdistribusi, keamanan digital, dan energi bersih. Kolaborasi erat antara industri, akademisi, dan pemerintah sangat penting agar teknologi masa depan bisa benar-benar terwujud.
Sumber : Semiconductor Research Corporation (2017). Semiconductor Research Opportunities: An Industry Vision and Guide. March 2017.
Physics of Failure Modeling
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 15 April 2025
Pendahuluan: Ketika Asumsi Kemandirian Kegagalan Tidak Berlaku
Pada 31 Mei 2009, pesawat Air France 447 jatuh di Samudera Atlantik, menewaskan seluruh 228 penumpangnya. Pesawat modern seperti ini seharusnya sangat aman, dilengkapi banyak sistem keselamatan redundan. Namun, tragedi itu menunjukkan satu hal penting: kegagalan sistem tidak selalu terjadi secara independen. Tiga tabung pitot yang mengukur kecepatan udara mengalami kerusakan serentak karena badai es, padahal analisis keandalan klasik mengasumsikan bahwa mereka akan gagal secara acak dan terpisah.
Kegagalan semacam ini adalah contoh nyata dari dependent failure—yakni ketika satu kegagalan berkaitan erat dengan yang lain karena sebab umum atau efek berantai. Artikel yang diulas ini menawarkan sebuah tinjauan literatur sistematis dan kritis terhadap model-model kegagalan tergantung, dengan tujuan memberikan klasifikasi, evaluasi, serta arah penelitian masa depan dalam konteks risiko dan keandalan.
Latar Belakang Penelitian
Penelitian mengenai kegagalan tergantung telah berkembang sejak 1960-an. Namun, kebanyakan tinjauan terdahulu terlalu sempit: fokus pada optimasi pemeliharaan, hanya mencakup metode tertentu (misalnya hanya menggunakan Bayesian Network), atau tidak sistematis. Penelitian oleh Zeng, Barros, dan Coit ini menjadi tinjauan sistematis pertama yang menyoroti kegagalan tergantung di berbagai hirarki sistem teknik—dari level mekanisme hingga sistem-of-systems.
Metodologi: Tinjauan Sistematis yang Ditingkatkan
Penulis menggunakan pendekatan sistematis berbasis protokol pencarian ketat melalui Web of Science, menghasilkan:
Data dianalisis secara bibliometrik menggunakan perangkat lunak VOSviewer dan Bibliometrix, lalu dilakukan analisis isi kritis terhadap artikel paling relevan berdasarkan jumlah sitasi dan relevansi topik.
Evolusi Penelitian Kegagalan Tergantung: Tiga Era
Hirarki Sistem & Contoh Kegagalan Tergantung
1. Level Mekanisme Kegagalan
2. Level Komponen
3. Level Sistem
4. Sistem-of-Systems
Klasifikasi Model Ketergantungan
1. Model Statistik
2. Model Keadaan Sistem (System State Models)
3. Model Degradasi
Studi Kasus dan Aplikasi Angka
Kritik & Tantangan Utama
Rekomendasi Penelitian Masa Depan
Kesimpulan
Artikel ini menjadi acuan penting dalam pemodelan reliabilitas sistem modern, menawarkan pendekatan komprehensif, sistematis, dan berorientasi praktis. Dengan mengintegrasikan berbagai metode statistik dan mekanistik, serta melihat berbagai level sistem, penelitian ini membantu pembuat keputusan dan peneliti memahami bahwa kegagalan tidak bisa diasumsikan independen dalam sistem kompleks. Maka, untuk industri-industri seperti energi, kedirgantaraan, dan infrastruktur kritis, pendekatan ini sangat relevan dan dibutuhkan.
Sumber Artikel : Zhiguo Zeng, Anne Barros, David Coit. Dependent failure behavior modeling for risk and reliability: A systematic and critical literature review. Reliability Engineering and System Safety, 2023, 239, 109515.