Pendahuluan
Produktivitas tenaga kerja konstruksi (Construction Labour Productivity/CLP) telah menjadi isu sentral dalam sektor konstruksi global. Dibandingkan dengan industri lain, pertumbuhan produktivitas di sektor ini justru mengalami stagnasi atau bahkan penurunan dalam beberapa dekade terakhir. Artikel yang diulas ini menawarkan pendekatan ilmiah berbasis bibliometrik dan scientometrik untuk memetakan arah, tren, dan kesenjangan dalam riset CLP selama sepuluh tahun terakhir (2012–2021), berdasarkan data dari basis Scopus.
Penelitian ini tidak hanya penting secara akademis, tetapi juga memiliki dampak langsung pada efisiensi proyek, strategi perusahaan konstruksi, hingga kebijakan nasional yang menyangkut pembangunan infrastruktur.
Metodologi: Analisis Bibliometrik dan Scientometrik sebagai Alat Strategis
Penulis memanfaatkan perangkat lunak VOSviewer untuk mengidentifikasi pola, jaringan kolaborasi, kata kunci dominan, dan publikasi yang paling berpengaruh dalam bidang CLP. Sebanyak 528 artikel awalnya ditemukan, namun setelah disaring sesuai kriteria inklusi (artikel jurnal dan prosiding, berbahasa Inggris, relevan dengan topik), 460 artikel dianalisis lebih lanjut.
Langkah ini penting karena memperbaiki kelemahan pada pendekatan review tradisional yang bersifat subjektif. Dengan pendekatan visualisasi jaringan ilmiah, pembaca dapat memahami bagaimana riset berkembang, siapa yang paling aktif, dan area mana yang masih kurang tersentuh.
Temuan Utama: Dimensi Ilmiah dan Praktis
1. Dominasi Negara dan Institusi
Amerika Serikat, Australia, dan Kanada adalah tiga negara dengan kontribusi artikel terbanyak. Namun, dari segi average citations, Hong Kong menempati posisi tertinggi, menunjukkan bahwa kualitas dan pengaruh publikasinya lebih tinggi secara relatif.
2. Penulis dan Kolaborator Kunci
-
P.M. Goodrum adalah penulis paling produktif (24 artikel; 1.321 sitasi).
-
Kolaborasi kuat terlihat antara Goodrum, Caldas, dan Zhai, yang memengaruhi diskursus global mengenai CLP.
3. Jurnal Paling Berpengaruh
-
Journal of Construction Engineering and Management memimpin dari segi jumlah publikasi.
-
Automation in Construction menjadi rujukan utama terkait inovasi dan teknologi.
4. Tren Kata Kunci dan Area Baru
Dari analisis ko-occurence kata kunci, tren terbaru mencakup:
-
Lean construction
-
Variabilitas produktivitas
-
Inovasi dan prefabrikasi
-
Total factor productivity
-
Motivasi tenaga kerja
Ini menunjukkan bahwa riset CLP mulai beralih dari sekadar identifikasi faktor penghambat ke arah pemodelan prediktif, teknologi digital, dan pendekatan sistemik.
Studi Kasus & Data Penting
Beberapa publikasi dengan dampak tinggi dalam 5 tahun terakhir yang dikaji:
-
De Soto et al. (2018): Menganalisis efisiensi pembangunan dinding beton menggunakan robotik – hasilnya menunjukkan bahwa metode fabrikasi digital memberikan efisiensi waktu dan biaya signifikan (157 sitasi).
-
Hwang et al. (2017): Mengkaji proyek gedung hijau di Singapura – faktor seperti pengalaman pekerja dan perubahan desain menjadi hambatan produktivitas utama.
-
Yi & Chan (2017): Menghubungkan heat stress dengan produktivitas pekerja baja di Hong Kong – temuan menunjukkan bahwa suhu kerja tinggi menurunkan efisiensi kerja secara drastis.
Nilai Tambah & Opini Kritis
1. Kritik terhadap Pendekatan Penelitian
Mayoritas studi CLP menggunakan pendekatan kuantitatif, seperti survei kuesioner. Padahal, faktor-faktor produktivitas bersifat kontekstual dan seharusnya diselidiki terlebih dahulu secara kualitatif, sesuai kondisi proyek dan wilayah. Ketergantungan pada faktor dari literatur bisa membuat temuan menjadi repetitif dan tidak aplikatif.
2. Kurangnya Pendekatan Sistemik
Faktor-faktor CLP tidak berdiri sendiri. Ketiadaan pendekatan sistem berpikir (system thinking) menyebabkan banyak solusi yang ditawarkan bersifat parsial. Penulis menyarankan penggunaan Causal Layered Analysis (CLA) dan integrasi BIM, VR/AR untuk menjawab tantangan kompleks ini.
3. Tantangan Nyata di Industri
Studi ini sangat relevan dalam konteks Indonesia. Di tengah percepatan pembangunan infrastruktur, isu rendahnya produktivitas pekerja tetap menjadi masalah klasik. Faktor seperti upah rendah, pelatihan minim, hingga manajemen proyek yang kurang adaptif terhadap teknologi perlu diatasi secara menyeluruh.
Implikasi Praktis bagi Industri
Bagi kontraktor, arsitek, dan manajer proyek, studi ini menegaskan bahwa:
-
Efisiensi tenaga kerja adalah refleksi langsung dari manajemen proyek.
-
Variabilitas produktivitas harus dimonitor bukan hanya sebagai angka, tetapi sebagai indikator kesehatan sistem kerja.
-
Motivasi pekerja melalui insentif berbasis kinerja, lingkungan kerja layak, dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan perlu ditingkatkan.
Studi ini juga menjadi panduan bagi pemerintah untuk menyusun regulasi tenaga kerja konstruksi berbasis data ilmiah, bukan asumsi.
Rekomendasi Penelitian Lanjutan
Penulis menyarankan lima arah penelitian baru:
-
Menyelidiki akar penyebab (bukan hanya gejala) dari penurunan produktivitas.
-
Menggunakan pendekatan metodologi inovatif seperti CLA.
-
Mendahulukan riset kualitatif sebelum survei kuantitatif.
-
Mengadopsi teknologi digital seperti BIM dan sensor lapangan untuk monitoring.
-
Eksplorasi lanjutan terhadap emerging themes seperti prefabrikasi dan benchmarking.
Penutup: Refleksi Strategis
Artikel ini layak diapresiasi karena menyatukan berbagai potongan besar dari puzzle penelitian produktivitas konstruksi menjadi satu peta utuh. Pendekatan bibliometrik memberikan perspektif objektif, sementara pembahasan kualitatif di akhir memperkaya pemahaman kita terhadap konteks.
Sebagai bangsa yang tengah giat membangun, Indonesia bisa mengambil pelajaran besar dari riset ini: tanpa reformasi dalam pengelolaan produktivitas tenaga kerja, percepatan pembangunan hanya akan menjadi beban, bukan kemajuan.
Sumber:
Adebowale, O.J., & Agumba, J.N. (2023). A scientometric analysis and review of construction labour productivity research. International Journal of Productivity and Performance Management, 72(7), 1903–1923. https://doi.org/10.1108/IJPPM-09-2021-0505