Lembar Fakta: Kemitraan Infrastruktur dan Keuangan Amerika Serikat dan Indonesia

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari

08 Mei 2024, 10.53

Sumber: usembassy.gov

Amerika Serikat dan Pemerintah Indonesia bermitra dalam investasi Millennium Challenge Corporation senilai $649 juta untuk mengatasi salah satu hambatan terbesar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yaitu intermediasi keuangan yang mahal dan kurang berkembang.

Indonesia kompak infrastruktur dan keuangan akan berfokus pada peningkatan pembiayaan infrastruktur - terutama infrastruktur transportasi dan logistik - dan meningkatkan akses keuangan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memiliki kebutuhan infrastruktur yang besar namun investasi komersial yang terbatas, sehingga menghambat barang untuk menjangkau pasar baru dan masyarakat Indonesia tidak dapat berpartisipasi penuh dalam pasar global.

Sementara itu, UMKM Indonesia merupakan sumber utama kegiatan ekonomi dan lapangan kerja bagi mayoritas penduduk Indonesia, tetapi banyak UMKM Indonesia - terutama yang dimiliki oleh perempuan - memiliki akses terbatas terhadap pinjaman dan modal yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis mereka.

Indonesia infrastruktur dan keuangan kompak akan mengatasi tantangan ini melalui tiga proyek: Proyek Peningkatan Layanan Aksesibilitas Transportasi dan Logistik Proyek Pengembangan Pasar Keuangan (Financial Markets Development Project/ FMDP); dan Proyek Akses Keuangan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang Dimiliki oleh Perempuan (MSME Finance Project).

Proyek 1 - proyek peningkatan layanan aksesibilitas transportasi dan logistik
Proyek atlas akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kota di lima provinsi untuk mengembangkan kapasitas pemerintah daerah dan pedoman investasi, menciptakan cetak biru untuk perencanaan dan persiapan infrastruktur yang lebih baik di tingkat kota di seluruh Indonesia.

Investasi di lima provinsi prioritas yaitu Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Riau, Kepulauan Riau, dan Bali, yang dipilih oleh Pemerintah Indonesia, akan meningkatkan kuantitas dan kualitas investasi infrastruktur transportasi serta meningkatkan aksesibilitas layanan transportasi bagi penumpang perempuan dan penyandang disabilitas, menghasilkan penghematan waktu bagi para komuter, meningkatkan penggunaan moda transportasi umum, dan mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi. Proyek ini juga akan mendukung rencana mitigasi dan adaptasi perubahan iklim Indonesia dengan berfokus pada proyek-proyek infrastruktur transportasi nol emisi.

Proyek 2 -proyek pengembangan pasar keuangan
Indonesia memiliki kebutuhan infrastruktur yang sangat besar di seluruh kepulauan yang luas, tetapi struktur pinjaman saat ini berisiko tinggi dan menghalangi perusahaan-perusahaan sektor swasta untuk berinvestasi. Untuk memenuhi kebutuhan ini, yang diperkirakan mencapai 1,5 triliun rupiah, Proyek PMK bertujuan untuk bekerja sama dengan para pemberi pinjaman dan sektor swasta
untuk meningkatkan pembiayaan hibah dan mengurangi risiko serta mendanai proyek-proyek infrastruktur berkualitas tinggi, sejalan dengan Strategi Pengembangan Pasar Keuangan Pemerintah Indonesia dan Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (kemitraan transisi energi adil).

Proyek PMK bertujuan untuk mencapai financial close pada sekitar 10 transaksi perintis, termasuk instrumen utang daerah dan obligasi hijau, yang kemudian dapat direplikasi di seluruh Indonesia. Proyek ini akan menciptakan peluang bagi pemberi pinjaman baru, terutama pemberi pinjaman Indonesia, untuk berinvestasi di infrastruktur transportasi, membuat pasar lebih kompetitif dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Proyek 3 - MSME proyek pembiayaan 
Meskipun 99% dari seluruh perusahaan di Indonesia adalah UMKM, perusahaan-perusahaan ini tidak memiliki akses yang penting terhadap kredit, hanya menyumbang 21,3% dari seluruh pinjaman bank, sehingga membatasi pertumbuhan ekonomi. Berinvestasi di UMKM memiliki dampak yang luas, karena pertumbuhan UMKM tidak hanya secara langsung meningkatkan pendapatan pemilik UMKM, tetapi juga berpotensi menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan membantu menumbuhkan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Perempuan, meskipun merupakan mayoritas pengusaha UMKM, menghadapi hambatan sosio-ekonomi dan hukum, yang menghalangi kemampuan mereka untuk mendapatkan NPWP dan registrasi usaha, yang merupakan syarat utama untuk mendapatkan pinjaman. Proyek Pembiayaan UMKM akan mendukung pertumbuhan UMKM dan mengatasi hambatan khusus yang dihadapi pengusaha perempuan dengan memberikan pelatihan kapasitas bisnis dan bantuan teknis untuk meningkatkan kelayakan kredit dan kesiapan investasi.

Hal ini akan mencakup penyediaan pelatihan literasi digital dan keuangan serta kegiatan peningkatan kapasitas bisnis. Proyek Keuangan UMKM juga akan mengujicobakan fasilitas keuangan inklusif gender untuk meningkatkan pinjaman yang diberikan kepada UMKM milik perempuan sekaligus memperkuat data keuangan dan teknis pemerintah secara keseluruhan tentang UMKM untuk memungkinkan pembuatan kebijakan berbasis bukti dan berbasis data yang lebih baik.

Tentang MCC
Millennium Challenge Corporation (MCC) adalah lembaga independen pemerintah AS yang bekerja untuk mengurangi kemiskinan global melalui pertumbuhan ekonomi. Didirikan pada tahun 2004, MCC memberikan hibah dan bantuan dengan jangka waktu terbatas kepada negara-negara yang memenuhi standar ketat dalam hal tata kelola pemerintahan yang baik, pemberantasan korupsi, dan penghormatan terhadap hak-hak demokratis.

Disadur dari: usembassy.gov