Teknik Elektro
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 17 Februari 2025
Bandwidth merupakan salah satu istilah yang sering kali terdengar dalam konteks internet. Bagi banyak orang, bandwidth seringkali diartikan sebagai kecepatan jaringan internet, yang dinyatakan dalam satuan bits per second (bps) seperti Mbps (Megabits per second), Kbps (Kilobits per second), dan lain sebagainya.
Namun, sebenarnya istilah "bandwidth" sendiri memiliki arti yang lebih luas, yakni sebagai lebar pita. Meskipun sering dihubungkan dengan kecepatan internet, secara bahasa, bandwidth sebenarnya tidak merujuk langsung pada kecepatan, melainkan pada kapasitas atau volume suatu jaringan internet untuk menerima dan mengirim data per detik.
Anda bisa membayangkan bandwidth layaknya sebuah pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lain. Pipa tersebut memiliki volume tertentu yang dapat menentukan seberapa cepat air dapat mengalir. Demikian pula dengan bandwidth, semakin besar kapasitas atau volume jaringan internet, semakin cepat pula data dapat ditransfer.
Bandwidth juga dapat diartikan sebagai kuota maksimum dari data yang dapat ditransfer per detik dalam sebuah jaringan internet. Meskipun mirip dengan kecepatan internet, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar. Kecepatan internet merujuk pada tingkat kecepatan transfer data, sementara bandwidth adalah kapasitas atau kuota maksimum yang dapat ditransfer.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki jaringan internet WiFi dengan kecepatan transfer data hingga 10 Mbps, dan ingin mengakses layanan internet di lima perangkat secara bersamaan, maka kecepatan transfer data akan dibagi rata di antara kelima perangkat tersebut. Artinya, masing-masing perangkat dapat mengakses layanan dengan kecepatan sekitar 2 Mbps, sesuai dengan kuota maksimum bandwidth-nya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bandwidth memiliki beberapa fungsi penting dalam mengatur jaringan internet. Salah satunya adalah sebagai jalur transfer data yang menghubungkan berbagai perangkat untuk menjalankan transfer data. Selain itu, fungsi lainnya adalah untuk membatasi kecepatan transfer data, yang umumnya digunakan oleh administrator atau pemilik koneksi internet untuk menjaga agar kecepatan transfer data tetap optimal.
Sumber: tekno.kompas.com
Teknik Elektro
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 17 Februari 2025
Program Studi Teknik Biomedik ini merupakan program studi yang menggabungkan bidang ilmu keteknikan dan kedokteran, dimana pada program studi ini akan dipelajari bagaimana merancang alat-alat mekanis dan elektronis untuk membantu dunia dunia medis. Secara garis besar, Teknik Biomedis ini mempelajari sistem elektronika kedokteran dan teknologi kesehatan. Prospek kerja jurusan Teknik Biomedis ini semakin cerah melihat perkembangan teknologi kesehatan dari tahun ke tahun yang semakin meningkat, apalagi perguruan tinggi yang memiliki prodi Teknik Biomedik masih sangat sedikit jumlahnya di Indonesia sehingga persaingan dunia kerja pada bidang teknik biomedis khususnya di Indonesia masih tidak terlalu ketat.
Lulusan teknik biomedis diharapkan dapat membantu mengembangkan industri alat-alat medis di Indonesia, sehingga ketergantungan negeri ini akan industri tersebut terhadap negara-negara maju dapat terus menerus dikurangi tiap tahunnya. Luaran akhir yang diharapkan khususnya bagi NKRI dengan adanya program studi ini adalah tercapainya kemandirian Indonesia di bidang industri alat-alat medis.
Berikut beberapa prospek kerja bagi lulusan teknik biomedis di Indonesia:
Laboratorium Kesehatan: Di laboratorium kesehatan, pengetahuan tentang alat-alat medis yang dimiliki oleh lulusan Teknik Biomedis sangatlah penting untuk melaksanakan penelitian yang bermanfaat bagi pasien dan masyarakat.
Rumah Sakit (Pemerintah atau Swasta): Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan adalah pengguna utama teknologi alat-alat medis. Lulusan Teknik Biomedis dibutuhkan sebagai konsultan untuk pembelian alat-alat medis yang berkualitas dan juga sebagai teknisi yang merawat alat-alat tersebut.
Perusahaan Obat/Farmasi: Di perusahaan farmasi, lulusan Teknik Biomedis dapat bekerja dalam tugas-tugas pemeliharaan, operasional, atau pengendalian kualitas alat-alat yang digunakan dalam produksi obat-obatan.
Lembaga Penelitian: Lulusan Teknik Biomedis dapat bekerja di lembaga penelitian untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan alat-alat medis, yang kemudian dapat bermanfaat untuk pengetahuan kesehatan dalam dan luar negeri.
Instansi Pemerintahan: Di instansi pemerintahan seperti Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan, lulusan Teknik Biomedis dapat bekerja sesuai dengan kompetensinya dalam bidang Teknik Biomedis.
Tenaga Pendidik: Lulusan Teknik Biomedis juga memiliki peluang untuk menjadi dosen, terutama dengan sedikitnya jumlah Program Studi Teknik Biomedis di perguruan tinggi Indonesia.
Wirausaha: Sebagai alternatif, lulusan Teknik Biomedis dapat memilih untuk menjadi pengusaha dengan mendirikan perusahaan yang memproduksi alat-alat medis. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya, hal ini merupakan peluang yang layak dipertimbangkan, terutama karena mayoritas alat-alat medis di Indonesia masih diimpor dari luar negeri.
Sumber: biomedik.eng.ui.ac.id
Teknik Elektro
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 17 Februari 2025
BANDUNG, itb.ac.id—Belakangan ini, metaverse menjadi suatu topik yang terus-menerus diperbincangkan. Bila awalnya hanya dari sekelompok pebisnis global, kini akademisi dan masyarakat mulai ambil peran dalam metaverse ini.
Topik metaverse ini akhirnya juga menjadi perhatian para akademisi dari dunia arsitektur. Seperti halnya dengan webinar yang dilaksanakan pada Kamis, 28 Juli 2022 oleh SAPPK ITB. Penjelasan dunia metaverse disampaikan oleh Fauzan Alfi A, S.T., M.T., dosen prodi Arsitektur yang baru saja menyelesaikan studi doktornya di Shibaura Institute of Technology, Jepang. Anggota muda KK Teknologi Bangunan ITB ini membawakan materi dengan judul “Menemukenali Metaverse Bagi Lingkungan Binaan”. Presentasi yang dibawakan selama 20 menit ini dibawakan oleh Fauzan langsung dari Tokyo, Jepang.
Menurutnya, metaverse merupakan sebuah kondisi gabungan kehidupan sosial nyata dan tidak. Istilah metaverse ini dapat disimpulkan masih dinamis, dengan banyaknya ahli yang berusaha menerjemahkan definisi metaverse itu sendiri.
Kata “metaverse” bukanlah suatu istilah yang benar-benar baru. Istilah “metaverse” ini pertama kali dicetuskan di tahun 1992 oleh Neal Stephenson, seorang novelis dari Amerika Serikat. Dalam karya fiksi-ilmiahnya berjudul “Snow Crash”, Stephenson menyebutkan bahwa virtual reality di masa depan akan menjadi successor dari internet. Selain dalam novel karya Stephenson, kehidupan meta sering diangkat dalam karya hiburan popular seperti Tron (1982, 2010), The Matrix (1992), Ready Player One (2011, 2018), serial Black Mirror (2011-2019) dan yang terbaru dalam film Hollywood, Free Guy (2021).
Secara cara kerja, metaverse merupakan sebuah digital extension internet dalam model 3D, bukan 3D spatial seperti yang kelompok awam selama ini pahami. Metaverse dapat disederhanakan pemahamannya sebagai sebuah jaringan internet epik. Di dalam Metaverse, kita dapat melakukan segala macam kegiatan seperti dalam dunia nyata, seperti transaksi, interaksi dalam jumlah tak terbatas. Dalam metaverse, kita seakan-akan hidup dalam dunia virtual tersebut.
Bagaimana Perencana Dapat Masuk dalam Pengembangan Metaverse?
Dalam metaverse, terdapat empat lapisan yang menjadi tubuhnya. Perencana dapat mengambil peran dalam pengembangan lapisan teratas dari metaverse, yaitu konten dan pengalaman. Lapisan ini dapat dipecah dan dirinci menjadi konten (isi), aplikasi dan dunia virtual. Berikut ini beberapa topik yang menjadi kesempatan bagi perencana di metaverse.
*contoh digital sandbox
*Salah satu contoh NFT dari aplikasi decentraland
Dia menjelaskan, walaupun tren metaverse dari pencarian google trends kini mengalami penurunan, perubahan ke virtual-reality ini tidak dapat dipandang sepele.
Sumber: itb.ac.id
Teknik Elektro
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 12 Februari 2025
Perangkat listrik mencakup segala macam peralatan yang dapat beroperasi dengan menggunakan tenaga listrik. Umumnya, perangkat ini terdiri dari kotak tertutup yang dilengkapi dengan berbagai komponen elektronik dan sakelar. Jenis-jenis perangkat listrik termasuk dalam beberapa kategori, seperti pencahayaan, peralatan rumah tangga, teknologi informasi, dan mesin listrik. Di samping itu, perangkat listrik yang lebih khusus terdiri dari switchboard, switchgear, meteran listrik, dan transformator.
Alat ukur listrik
Alat ukur listrik merupakan peralatan listrik yang mampu mengadakan pengukuran terhadap besaran listrik. Jenis besaran listrik yang paling dasar untuk diukur oleh alat ukur listrik adalah arus listrik dan tegangan listrik. Alat ukur listrik bekerja dengan salah satu prinsip kerja antara lain kumparan putar, termokopel, besi putar atau elektrostatika.
Pengaman listrik
Pemutus daya atau pemutus tenaga merupakan perangkat yang berfungsi untuk memutus arus listrik pada suatu rangkaian listrik yang mengalami tegangan kerja atau arus hubung singkat. Pemutusan arus listrik dilakukan dengan cara membuka dan menutup kontak yang mengalirkan arus listrik. Pengendalian pemutus daya bisa dilakukan secara otomatis dan dari jarak jauh. Pemutus daya hanya akan aktif ketika arus listrik melebihi nilai normalnya. Terdapat beberapa jenis pemutus daya berdasarkan alat pemutusnya, seperti pemutus daya minyak, pemutus daya udara bertekanan, pemutus daya sulfur heksafluorida, dan pemutus daya vakum. Setiap jenis pemutus daya memiliki informasi tentang kinerjanya yang tercantum dalam pelat nama, termasuk nilai arus maksimum dan arus gangguan maksimum, serta tegangan saluran maksimum dan waktu gangguan dalam satu siklus.
Pemutus daya bekerja dengan cara memutuskan arus listrik dalam jumlah besar dengan cepat melalui proses deionisasi busur api dan pendinginan yang cepat. Biasanya, pemutus daya dipasang pada saluran transmisi tenaga listrik. Nilai kerja dari pemutus daya menunjukkan kemampuannya dalam memutus arus listrik dan dapat ditentukan berdasarkan daya listrik, dengan satuan kerja yang digunakan adalah MegaVoltAmpere.
Mesin listrik
Mesin arus searah adalah adalah mesin listrik yang memanfaatkan sumber listrik arus searah dalam prinsip kerjanya. Berdasarkan prinsip kerjanya, mesin arus searah dapat dibedakan menjadi generator arus searah dan motor arus searah. Generator arus searah dapat mengadakan transformasi energi dari energi mekanis menjadi energi listrik. Sementara motor arus searah mampu mengadakan transformasi dari energi listrik menjadi energi mekanis. Mesin arus searah memanfaatkan energi radiasi dari medan magnetuntuk menjadi perantara selama proses transformasi energi. Bagian-bagian utama dalam mesin arus searah meliputi stator (bagian yang diam), rotor (bagian yang bergerak) sebagai penyimpanan energi mekanis, celah udara sebagi tempat pemindahan energi, dan komutator sebagai tempat penyearahan arus listrik pada rotor.
Prinsip kerja
Prinsip elektronika daya diterapkan pada perangkat listrik yang beroperasi dalam sistem tenaga listrik dengan tegangan dan arus yang cukup tinggi. Perangkat-perangkat tersebut memerlukan pemahaman tentang beberapa faktor kinerja, seperti arus listrik, tegangan listrik, faktor daya, efisiensi energi, dan harmonisa. Peralatan listrik yang menggunakan prinsip elektronika daya dapat berupa perangkat yang tidak memiliki komponen yang bergerak, seperti transformator, atau yang memiliki komponen yang bergerak, seperti motor listrik.
Sumber: id.wikipedia.org
Teknik Elektro
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 10 Februari 2025
Energi listrik adalah energi yang berkaitan dengan gaya pada partikel bermuatan listrik dan pergerakan partikel tersebut (biasanya elektron dalam kabel, tetapi tidak selalu). Energi ini dipasok oleh kombinasi arus dan potensial listrik (sering disebut sebagai tegangan karena potensial listrik diukur dalam volt) yang dihantarkan oleh sirkuit (misalnya, disediakan oleh perusahaan listrik). Gerak (arus) tidak diperlukan; misalnya, jika ada perbedaan tegangan yang dikombinasikan dengan partikel bermuatan, seperti listrik statis atau kapasitor bermuatan, energi listrik yang bergerak biasanya diubah menjadi bentuk energi lain (misalnya, panas, gerak, suara, cahaya, gelombang radio, dll.).
Energi listrik biasanya dijual dalam satuan kilowatt hour (1 kW-h = 3,6 MJ) yang merupakan hasil perkalian antara daya dalam kilowatt dikalikan dengan waktu berjalan dalam jam. Perusahaan listrik mengukur energi dengan menggunakan meteran listrik, yang mencatat total energi listrik yang dikirim ke pelanggan. Pemanas listrik adalah contoh pengubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain, yaitu panas. Jenis pemanas listrik yang paling sederhana dan paling umum menggunakan hambatan listrik untuk mengubah energi. Ada cara lain untuk menggunakan energi listrik. Di komputer misalnya, sejumlah kecil energi listrik dengan cepat bergerak masuk, keluar, dan melalui jutaan transistor, di mana energi tersebut bergerak (arus yang melalui transistor) dan tidak bergerak (muatan listrik di gerbang transistor yang mengontrol arus yang melewatinya).
Pembangkitan listrik
Pembangkitan listrik adalah proses menghasilkan energi listrik dari bentuk energi lain. Prinsip dasar pembangkitan listrik ditemukan pada tahun 1820-an dan awal 1830-an oleh ilmuwan Inggris, Michael Faraday. Metode dasarnya masih digunakan sampai sekarang: arus listrik dihasilkan oleh pergerakan lingkaran kawat, atau cakram tembaga di antara kutub magnet.
Untuk utilitas listrik, ini adalah langkah pertama dalam pengiriman listrik ke konsumen. Proses lainnya, transmisi listrik, distribusi, serta penyimpanan dan pemulihan energi listrik menggunakan metode penyimpanan yang dipompa biasanya dilakukan oleh industri tenaga listrik.
Listrik paling sering dihasilkan di pembangkit listrik oleh generator elektromekanis, terutama digerakkan oleh mesin panas yang dipicu oleh pembakaran bahan kimia atau fisi nuklir, tetapi juga dengan cara lain seperti energi kinetik air yang mengalir dan angin. Ada banyak teknologi lain yang dapat dan digunakan untuk menghasilkan listrik seperti fotovoltaik surya dan tenaga panas
Disdur dari: en.wikipedia.org
Teknik Elektro
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 10 Februari 2025
Komputasi awan adalah ketersediaan sumber daya sistem komputer sesuai permintaan, terutama penyimpanan data (penyimpanan awan) dan daya komputasi, tanpa manajemen aktif langsung oleh pengguna. Awan yang besar sering kali memiliki fungsi yang didistribusikan di beberapa lokasi, yang masing-masing merupakan pusat data. Komputasi awan bergantung pada pembagian sumber daya untuk mencapai koherensi dan biasanya menggunakan model pay-as-you-go, yang dapat membantu mengurangi biaya modal tetapi juga dapat menyebabkan biaya operasional yang tidak terduga bagi pengguna.
Definisi
Komunikasi Komisi Eropa yang dikeluarkan pada tahun 2012 menyatakan bahwa luasnya cakupan yang ditawarkan oleh komputasi awan membuat definisi umum menjadi "sulit dipahami", namun definisi komputasi awan dari Institut Standar dan Teknologi Nasional Amerika Serikat pada tahun 2011 mengidentifikasi "lima karakteristik penting":
Sejarah
Komputasi awan memiliki sejarah yang kaya yang dimulai sejak tahun 1960-an, dengan konsep awal pembagian waktu yang dipopulerkan melalui entri pekerjaan jarak jauh (RJE). Model "pusat data", di mana pengguna menyerahkan pekerjaan kepada operator untuk dijalankan pada mainframe, sebagian besar digunakan selama era ini. Ini adalah masa eksplorasi dan eksperimen dengan cara-cara untuk membuat daya komputasi berskala besar tersedia bagi lebih banyak pengguna melalui pembagian waktu, mengoptimalkan infrastruktur, platform, dan aplikasi, serta meningkatkan efisiensi bagi pengguna akhir.
Metafora "cloud" untuk layanan tervirtualisasi berasal dari tahun 1994, ketika digunakan oleh General Magic untuk alam semesta "tempat" yang dapat "dikunjungi" oleh agen seluler di lingkungan Telescript. Metafora ini dikreditkan kepada David Hoffman, seorang spesialis komunikasi General Magic, berdasarkan penggunaannya yang sudah lama dalam jaringan dan telekomunikasi. Ungkapan komputasi awan menjadi lebih dikenal luas pada tahun 1996 ketika Compaq Computer Corporation membuat rencana bisnis untuk komputasi masa depan dan Internet. Ambisi perusahaan ini adalah untuk meningkatkan penjualan dengan "aplikasi yang mendukung komputasi awan". Rencana bisnis tersebut meramalkan bahwa penyimpanan file konsumen secara online kemungkinan besar akan sukses secara komersial. Akibatnya, Compaq memutuskan untuk menjual perangkat keras server ke penyedia layanan internet.
Pada tahun 2000-an, penerapan komputasi awan mulai terbentuk dengan berdirinya Amazon Web Services (AWS) pada tahun 2002, yang memungkinkan para pengembang untuk membangun aplikasi secara mandiri. Pada tahun 2006 versi beta dari Google Docs dirilis, Amazon Simple Storage Service, yang dikenal sebagai Amazon S3, dan Amazon Elastic Compute Cloud (EC2), pada tahun 2008 pengembangan perangkat lunak open-source pertama untuk menerapkan cloud privat dan hybrid oleh NASA.
Dekade berikutnya menyaksikan peluncuran berbagai layanan cloud. Pada tahun 2010, Microsoft meluncurkan Microsoft Azure, dan Rackspace Hosting serta NASA memprakarsai proyek perangkat lunak awan sumber terbuka, OpenStack. IBM memperkenalkan kerangka kerja IBM SmartCloud pada tahun 2011, dan Oracle mengumumkan Oracle Cloud pada tahun 2012. Pada bulan Desember 2019, Amazon meluncurkan AWS Outposts, sebuah layanan yang memperluas infrastruktur, layanan, API, dan alat AWS ke pusat data pelanggan, ruang lokasi bersama, atau fasilitas di lokasi. Sejak pandemi global tahun 2020, teknologi cloud telah melonjak popularitasnya karena tingkat keamanan data yang ditawarkannya dan fleksibilitas opsi kerja yang disediakannya untuk semua karyawan, terutama pekerja jarak jauh.
Proposisi nilai
Para pendukung cloud publik dan hybrid mengklaim bahwa komputasi awan memungkinkan perusahaan untuk menghindari atau meminimalkan biaya infrastruktur TI di muka. Para pendukung juga mengklaim bahwa komputasi awan memungkinkan perusahaan untuk menjalankan aplikasi mereka lebih cepat, dengan pengelolaan yang lebih baik dan lebih sedikit pemeliharaan, dan memungkinkan tim TI untuk menyesuaikan sumber daya dengan lebih cepat untuk memenuhi permintaan yang berfluktuasi dan tidak dapat diprediksi, memberikan kemampuan komputasi burst: daya komputasi tinggi pada periode tertentu saat terjadi permintaan puncak.
Model layanan
Arsitektur berorientasi layanan (SOA) mempromosikan gagasan "Semuanya sebagai Layanan" (EaaS atau XaaS, atau hanya aAsS). Konsep ini dioperasionalkan dalam komputasi awan melalui beberapa model layanan seperti yang didefinisikan oleh National Institute of Standards and Technology (NIST). Tiga model layanan standar tersebut adalah Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Software as a Service (SaaS). Ketiga model layanan ini biasanya digambarkan sebagai lapisan-lapisan dalam sebuah tumpukan, yang menyediakan tingkat abstraksi yang berbeda. Namun, lapisan-lapisan ini tidak selalu saling bergantung. Sebagai contoh, SaaS dapat dikirimkan pada bare metal, melewati PaaS dan IaaS, dan sebuah program dapat berjalan langsung pada IaaS tanpa dikemas sebagai SaaS.
Infrastruktur sebagai layanan (IaaS)
Infrastruktur sebagai layanan (IaaS) mengacu pada layanan online yang menyediakan API tingkat tinggi yang digunakan untuk mengabstraksikan berbagai detail tingkat rendah dari infrastruktur jaringan yang mendasarinya seperti sumber daya komputasi fisik, lokasi, partisi data, penskalaan, keamanan, cadangan, dll. Hypervisor menjalankan mesin virtual sebagai tamu. Kumpulan hypervisor dalam sistem operasional cloud dapat mendukung sejumlah besar mesin virtual dan kemampuan untuk menskalakan layanan ke atas dan ke bawah sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda.
Kontainer Linux berjalan dalam partisi terisolasi dari satu kernel Linux yang berjalan langsung pada perangkat keras fisik. Linux cgroups dan namespaces adalah teknologi kernel Linux yang mendasari teknologi kernel Linux yang digunakan untuk mengisolasi, mengamankan, dan mengelola kontainer. Penggunaan kontainer menawarkan kinerja yang lebih tinggi daripada virtualisasi karena tidak ada overhead hypervisor. Awan IaaS sering kali menawarkan sumber daya tambahan seperti perpustakaan disk-image mesin virtual, penyimpanan blok mentah, penyimpanan file atau objek, firewall, penyeimbang beban, alamat IP, jaringan area lokal virtual (VLAN), dan paket perangkat lunak.
Platform sebagai layanan (PaaS)
Vendor PaaS menawarkan lingkungan pengembangan untuk pengembang aplikasi. Penyedia biasanya mengembangkan perangkat dan standar untuk pengembangan dan saluran untuk distribusi dan pembayaran. Dalam model PaaS, penyedia cloud menyediakan platform komputasi, biasanya termasuk sistem operasi, lingkungan eksekusi bahasa pemrograman, basis data, dan server web. Pengembang aplikasi mengembangkan dan menjalankan perangkat lunak mereka di platform cloud alih-alih membeli dan mengelola lapisan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendasarinya secara langsung. Dengan beberapa PaaS, sumber daya komputer dan penyimpanan yang mendasari skala secara otomatis menyesuaikan dengan permintaan aplikasi sehingga pengguna cloud tidak perlu mengalokasikan sumber daya secara manual.
Perangkat lunak sebagai layanan (SaaS)
Dalam model perangkat lunak sebagai layanan (SaaS), pengguna mendapatkan akses ke perangkat lunak aplikasi dan basis data. Penyedia layanan cloud mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi. SaaS terkadang disebut sebagai "perangkat lunak sesuai permintaan" dan biasanya diberi harga berdasarkan pembayaran per penggunaan atau menggunakan biaya berlangganan.
Dalam model SaaS, penyedia cloud menginstal dan mengoperasikan perangkat lunak aplikasi di cloud dan pengguna cloud mengakses perangkat lunak dari klien cloud. Pengguna cloud tidak mengelola infrastruktur cloud dan platform tempat aplikasi berjalan. Hal ini menghilangkan kebutuhan untuk menginstal dan menjalankan aplikasi di komputer pengguna cloud, yang menyederhanakan pemeliharaan dan dukungan. Aplikasi cloud berbeda dari aplikasi lain dalam hal skalabilitasnya-yang dapat dicapai dengan mengkloning tugas ke beberapa mesin virtual pada saat dijalankan untuk memenuhi permintaan kerja yang berubah-ubah, penyeimbang beban mendistribusikan pekerjaan melalui sekumpulan mesin virtual. Proses ini transparan bagi pengguna cloud, yang hanya melihat satu titik akses. Untuk mengakomodasi sejumlah besar pengguna cloud, aplikasi cloud dapat bersifat multitenant, yang berarti bahwa setiap mesin dapat melayani lebih dari satu organisasi pengguna cloud.
"Backend" seluler sebagai layanan (MBaaS)
Dalam model "backend" seluler sebagai layanan (m), yang juga dikenal sebagai "backend as a service" (BaaS), pengembang aplikasi web dan aplikasi seluler diberi cara untuk menautkan aplikasi mereka ke penyimpanan cloud dan layanan komputasi awan dengan antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang diekspos ke aplikasi dan kit pengembangan perangkat lunak khusus (SDK) mereka. Layanan ini mencakup manajemen pengguna, pemberitahuan push, integrasi dengan layanan jejaring sosial dan banyak lagi. Ini adalah model yang relatif baru dalam komputasi awan, dengan sebagian besar startup BaaS berasal dari tahun 2011 atau lebih baru, tetapi tren menunjukkan bahwa layanan ini mendapatkan daya tarik utama yang signifikan dengan konsumen perusahaan.
Komputasi tanpa server atau Function-as-a-Service (FaaS)
Model Penerapan
Komputasi tanpa server adalah model eksekusi kode komputasi awan di mana penyedia awan sepenuhnya mengelola memulai dan menghentikan mesin virtual yang diperlukan untuk melayani permintaan. Permintaan ditagih berdasarkan ukuran abstrak sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi permintaan, bukan per mesin virtual per jam. Terlepas dari namanya, komputasi tanpa server sebenarnya tidak melibatkan menjalankan kode tanpa server. Bisnis atau orang yang menggunakan sistem ini tidak perlu membeli, menyewa, atau menyediakan server atau mesin virtual untuk menjalankan kode back-end. Fungsi sebagai layanan (FaaS) adalah panggilan prosedur jarak jauh yang dihosting layanan yang memanfaatkan komputasi tanpa server untuk memungkinkan penerapan fungsi individu di cloud untuk berjalan sebagai respons terhadap peristiwa. Beberapa orang menganggap FaaS berada di bawah payung komputasi tanpa server, sementara yang lain menggunakan istilah tersebut secara bergantian.
Pribadi
Private cloud adalah infrastruktur cloud yang dioperasikan semata-mata untuk satu organisasi, baik yang dikelola secara internal maupun oleh pihak ketiga, dan di-host secara internal maupun eksternal. Melakukan proyek cloud pribadi membutuhkan keterlibatan yang signifikan untuk memvirtualisasikan lingkungan bisnis, dan mengharuskan organisasi untuk mengevaluasi kembali keputusan tentang sumber daya yang ada. Hal ini dapat meningkatkan bisnis, tetapi setiap langkah dalam proyek ini menimbulkan masalah keamanan yang harus ditangani untuk mencegah kerentanan yang serius. Pusat data yang dikelola sendiri umumnya padat modal. Mereka memiliki jejak fisik yang signifikan, membutuhkan alokasi ruang, perangkat keras, dan kontrol lingkungan. Aset-aset ini harus diperbarui secara berkala, yang mengakibatkan pengeluaran modal tambahan. Mereka telah menarik kritik karena pengguna "masih harus membeli, membangun, dan mengelolanya" dan dengan demikian tidak mendapatkan keuntungan dari manajemen yang lebih sederhana, yang pada dasarnya " model ekonomi yang membuat komputasi awan menjadi konsep yang menarik".
Publik
Layanan cloud dianggap "publik" ketika layanan tersebut dikirimkan melalui Internet publik, dan dapat ditawarkan sebagai langganan berbayar, atau gratis. Secara arsitektur, ada beberapa perbedaan antara layanan cloud publik dan privat, tetapi masalah keamanan meningkat secara substansial ketika layanan (aplikasi, penyimpanan, dan sumber daya lainnya) digunakan bersama oleh banyak pelanggan. Sebagian besar penyedia layanan cloud publik menawarkan layanan koneksi langsung yang memungkinkan pelanggan untuk menghubungkan pusat data lama mereka dengan aman ke aplikasi yang berada di cloud. Beberapa faktor seperti fungsionalitas solusi, biaya, aspek integrasi dan organisasi serta keselamatan & keamanan mempengaruhi keputusan perusahaan dan organisasi untuk memilih cloud publik atau solusi lokal.
Hibrida
Hybrid cloud adalah komposisi dari cloud publik dan lingkungan privat, seperti cloud privat atau sumber daya lokal, yang tetap merupakan entitas yang berbeda tetapi terikat bersama, menawarkan manfaat dari berbagai model penerapan. Hybrid cloud juga dapat berarti kemampuan untuk menghubungkan kolokasi, layanan terkelola dan/atau layanan khusus dengan sumber daya cloud. Gartner mendefinisikan layanan cloud hybrid sebagai layanan komputasi awan yang terdiri dari beberapa kombinasi layanan cloud pribadi, publik, dan komunitas, dari penyedia layanan yang berbeda. Layanan cloud hybrid melintasi batas-batas isolasi dan penyedia sehingga tidak dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam satu kategori layanan cloud pribadi, publik, atau komunitas. Hal ini memungkinkan seseorang untuk memperluas kapasitas atau kemampuan layanan cloud, dengan agregasi, integrasi, atau penyesuaian dengan layanan cloud lain.
Terdapat beragam kasus penggunaan untuk komposisi cloud hybrid. Sebagai contoh, sebuah organisasi dapat menyimpan data klien yang sensitif di rumah pada aplikasi cloud pribadi, tetapi menghubungkan aplikasi tersebut ke aplikasi intelijen bisnis yang disediakan di cloud publik sebagai layanan perangkat lunak. Contoh cloud hybrid ini memperluas kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan bisnis tertentu melalui penambahan layanan cloud publik yang tersedia secara eksternal. Adopsi cloud hybrid bergantung pada sejumlah faktor seperti keamanan data dan persyaratan kepatuhan, tingkat kontrol yang diperlukan atas data, dan aplikasi yang digunakan organisasi.
Contoh lain dari hybrid cloud adalah di mana organisasi TI menggunakan sumber daya komputasi awan publik untuk memenuhi kebutuhan kapasitas sementara yang tidak dapat dipenuhi oleh private cloud. Kemampuan ini memungkinkan cloud hybrid menggunakan cloud bursting untuk penskalaan di seluruh cloud. Cloud bursting adalah model penyebaran aplikasi di mana aplikasi berjalan di cloud pribadi atau pusat data dan "meledak" ke cloud publik ketika permintaan kapasitas komputasi meningkat. Keuntungan utama dari cloud bursting dan model cloud hybrid adalah organisasi membayar sumber daya komputasi ekstra hanya ketika dibutuhkan. Cloud bursting memungkinkan pusat data untuk membuat infrastruktur TI internal yang mendukung beban kerja rata-rata, dan menggunakan sumber daya cloud dari cloud publik atau privat, selama lonjakan permintaan pemrosesan.
Lainnya
Cloud komunitas berbagi infrastruktur antara beberapa organisasi dari komunitas tertentu dengan masalah yang sama (keamanan, kepatuhan, yurisdiksi, dll.), baik yang dikelola secara internal maupun oleh pihak ketiga, dan dihosting secara internal maupun eksternal. Biaya tersebar di lebih sedikit pengguna daripada cloud publik (tetapi lebih banyak daripada cloud pribadi), sehingga hanya sebagian dari potensi penghematan biaya komputasi awan yang direalisasikan.
Disadur dari: en.wikipedia.org