Farmasi
Dipublikasikan oleh Admin pada 03 Maret 2022
BANDUNG, itb.ac.id—Bulu tangkis merupakan cabang olahraga (cabor) yang populer di Indonesia. Banyak prestasi yang ditorehkan oleh atlet bulu tangkis Indonesia dalam ajang internasional, salah satunya olimpiade. Beberapa waktu yang lalu, Indonesia berhasil meraih medali emas pada cabor bulu tangkis sektor ganda putri dalam Olimpiade Tokyo 2020. Dengan demikian, lengkap sudah koleksi medali emas Indonesia di berbagai sektor bulu tangkis dalam laga olimpiade.
Namun, jika melihat kilas balik, sebetulnya ada fluktuasi pada prestasi bulu tangkis Indonesia dalam olimpiade. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa tim bulu tangkis Indonesia pernah membawa pulang 5 medali pada tahun 1992, tetapi gagal membawa medali pada tahun 2012. Artinya, persaingan untuk meraih medali menjadi semakin ketat.
Maka dari itu, Sports Science Research (SSR) Group ITB menyadari akan perlunya usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi cabor bulu tangkis Indonesia di masa yang akan datang. Mereka kemudian melakukan penelitian dengan mengolaborasikan berbagai disiplin ilmu. BWF (Badminton World Federation) juga telah mempercayakan SSR Group ITB untuk melaksanakan penelitian ini.
Tommy Apprianto, M. Sc., Ph.D. (KK Ilmu Keolahragaan dari SF ITB), sebagai kepala laboratorium Sport Science ITB, melakukan penelitian berjudul “Perancangan Validitas dan Reliabilitas Protokol Pelatihan Khusus pada Cabang Olahraga Bulu Tangkis Berbasis Teknologi Sports Sciece” bersama timnya.
Orang-orang yang tergabung dalam tim penelitiannya adalah Indira Herman, M. T., Ph.D. (KK Perancangan Mesin dari FTMD ITB), Dr. Widyawardana Adiprawita, M. T. (KK Teknik Biomedika dari STEI ITB), Khoirul Muslim, S. T., MSIE, Ph.D. (KK Ergonomi, Rekayasa Kerja, dan Keselamatan Kerja dari FTI ITB), dan dosen serta peneliti muda KK Ilmu Keolahragaan SF ITB.
Di dalam penelitian ini, Tommy dan timnya melakukan analisis terhadap 60 atlet junior berdasarkan ilmu fisiologi dan biomekanika. Dari sisi fisiologi, mereka menganalisis faktor-faktor yang mendukung jumlah kebutuhan fisiologi atlet ketika sedang bertanding ataupun berlatih. Kemudian, dari sisi biomekanika olahraga, penelitian ini mengaitkannya dengan risiko cedera atlet ketika sedang bertanding ataupun berlatih, secara khusus korelasi risiko cedera punggung ketika melakukan pukulan overhead.
Terdapat beberapa temuan menarik dari penelitian yang dilaksanakan. Hal tersebut sebagaimana ditulis Tommy dalam Rubrik Rekacipta ITB di Media Indonesia edisi Selasa, 8 Februari 2022.
“Pertama, diketahui bahwa bulu tangkis merupakan olahraga yang memiliki karakteristik intermittent dengan gerakan yang eksplosif—membutuhkan daya ledak atau power. Akibatnya, kemampuan aerobik dan anaerobik harus tinggi demi memberikan performa maksimal dalam pertandingan,” jelasnya.
Kedua, lanjut Tommy, VO2 max, atlet bulu tangkis Indonesia memiliki nilai yang tinggi dibandingkan atlet bulu tangkis mancanegara. VO2 max adalah volume maksimal oksigen yang dapat diproses tubuh saat melakukan kerja berat dan sering dijadikan indikator kebugaran jasmani.
“Ketiga, dari sudut pandang biomekanika, tim peneliti menyatakan bahwa pukulan overhead akan menyebabkan kecenderungan timbulnya ketidakstabilan pada bagian pinggang dan tungkai bawah. Hal ini diyakini dapat memicu terjadinya cedera punggung pada atlet bulu tangkis,” tambahnya.
Atas dasar penemuan tersebut, tim peneliti menyarankan para pelatih untuk menerapkan latihan yang berintensitas tinggi, secara spesifik, high-intensity interval training (HIIT) dan latihan kelincahan. Dengan demikian, pelatihan tidak hanya akan meningkatkan kemampuan aerobik, tetapi juga anaerobik. Selain itu, pelatih juga disarankan untuk menggunakan peranngkat teknologi terbaru dalam berlatih, misalnya smart speed sebagai pengganti stopwatch, takei flexibility untuk mengukur fleksibilitas, ataupun cosmed K5 untuk mengukur VO2 max.
Sumber: itb.ac.id/
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Dipublikasikan oleh Admin pada 03 Maret 2022
Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
• Upaya memelihara dan meningkatkan kompetensi , profesionalitas , dan produktivitas Tenaga Ahli secara berkesinambungan
• Verifikasi kecukupan persyaratan nilai kredit PKB menjadi salah satu tahapan dari proses perpanjangan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) yang dilakukan sebelum pelaksanaan uji kompetensi
(Pasal 29B ayat (2) PP Nomor 14 Tahun 2021)
Pengaturan terkait PKB diatur dalam:
Penyelenggara PKB
Kegiatan PKB dapat diselenggarakan oleh:
Kegiatan PKP Dibedakan Berdasarkan
Sumber:
Utama
Pendidikan dan Pelatihan Formal
Pendidikan Nonformal
Partisipasi dalam Pertemuan Profesi
Sayembara/kompetisi, paparan , paten, karya tulis, dan pengajaran sebagai pengajar/instruktur
Paparan film, gelar karya, pengenalan produk , dan ziarah arsitektur
Kegiatan utama lainnya dikembangkan oleh Asosiasi Profesi Terakreditasi dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal yang membidangi konstruksi
Penunjang
Kegiatan PKB Terverifikasi
Kegiatan yang memenuhi tata cara
Kegiatan PKB Tidak Terverifikasi
Umum
Kegiatan yang materinya tidak sesuai dengan kompetensi keahlian yang bersangkutan,
namun menunjang PKB tenaga ahli
Khusus
Kegiatan yang materinya sesuai dengan kompetensi subklasifikasi tenaga ahli
Nasional
Kegiatan PKB dilaksanakan di dalam negeri.
Internasional yang diselenggarakan di dalam negeri
Internasional yang diselenggarakan di luar negeri
Alur Besar Kegiatan PKB Terverifikasi
Kegiatan PKB terverifikasi yaitu kegiatan PKB yang memenuhi tata cara:
1) Pendaftaran penyelenggara kegiatan PKB , 2) Pengajuan kegiatan PKB , dan 3) Pelaporan kegiatan PKB.
Alur Besar Kegiatan PKB Tidak Terverifikasi
Kegiatan PKB tidak terverifikasi yaitu kegiatan PKB yang tidak memenuhi tata cara sebagaimana kegiatan PKB terverifikasi atau kegiatan PKB yang dilakukan secara mandiri oleh tenaga ahli
Pemenuhan Nilai Kredit Kegiatan PKB Oleh Tenaga Ahli
Nilai Kredit digunakan oleh tenaga kerja kualifikasi jabatan ahli untuk memenuhi persyaratan permohonan perpanjangan SKK
(PP 14/2021 Pasal 29B Ayat (2))
Komposisi Nilai Kredit
Perolehan Angka Kredit
Penilaian Kegiatan PKB
Nilai Kredit
Penilaian Kegiatan PKB
Pelaksanaan Kegiatan PKB secara lebih rinci diatur dalam SE Ketua LPJK No. 08/SE/LPJK/2021 tentang Pedoman Verifikasi dan Validasi, serta Penilaian Kegiatan PKB
Sumber: Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Operation Engineering and Management
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 03 Maret 2022
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tetapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Definisi lain
Davenport (1993) mendefinisikan proses bisnis sebagai:
“aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk memproduksi output tertentu untuk kalangan pelanggan tertentu. Terdapat di dalamnya penekanan yang kuat pada “bagaimana” pekerjaan itu dijalankan di suatu organisasi, tidak seperti fokus dari produk yang berfokus pada aspek “apa”. Suatu proses oleh karenanya merupakan urutan spesifik dari aktivitas kerja lintas waktu dan ruang, dengan suatu awalan dan akhiran, dan secara jelas mendefinisikan input dan output.”
Definisi dari Hammer dan Champy’s (1993) bisa dianggap merupakan turunan dari definisi Davenport. Mereka mendefinisikan proses sebagai
“kumpulan aktivitas yang membutuhkan satu atau lebih inputan dan menghasilkan output yang bermanfaat/bernilai bagi pelanggan”
Banyak definisi yang telah dijabarkan oleh para ahli manajemen mengenai proses bisnis
Karakteristik proses bisnis
Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
Sering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis.
Tipe Proses Bisnis
Terdapat tiga jenis proses bisnis:
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Operation Engineering and Management
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 03 Maret 2022
Diagram alir (bahasa Inggris: flowchart) bagan alir, atau bagan arus adalah sebuah jenis diagram yang mewakili algoritme, alir kerja atau proses, yang menampilkan langkah-langkah dalam bentuk simbol-simbol grafis, dan urutannya dihubungkan dengan panah. Diagram ini mewakili ilustrasi atau penggambaran penyelesaian masalah. Diagram alir digunakan untuk menganalisis, mendesain, mendokumentasi atau memanajemen sebuah proses atau program di berbagai bidang.
Ikhtisar
Diagram alir digunakan untuk mendesain dan mendokumentasi proses atau program sederhana. Seperti jenis diagram lainnya, diagram ini membantu menggambarkan apa yang sedang terjadi dan dengan demikian membantu mengerti sebuah proses. Dan mungkin saja menentukan kekurangan fitur, atau bagian yang kurang jelas didalam sebuah proses.
Terdapat beberapa bentuk diagram alir, dan setiap bentuk memiliki urutan dan peranan masing-masing. Dua bentuk persegi yang paling umum digunakan dalam diagram alir, yaitu:
Simbol-simbol
Jenis-jenis diagram alir
Sterneckert (2003) menyarankan untuk membuat model diagram alir yang berbeda sesuai dengan perspektif pemakai (managers, system analysts and clerks) sehingga dikenal ada 4 jenis diagram alir secara umum:
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Ergonomics and Human Factor
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 03 Maret 2022
Kelompok keilmuan (KK) Ergonomi, Rekayasa Kerja dan Keselamatan Kerja terbagi ke dalam tiga bidang kajian, dimana bidang ergonomi mempelajari terkait kapasitas dan kapabilitas manusia dalam interaksinya dengan elemen-elemen sistem. Bidang rekayasa kerja
mempelajari desain aktivitas, stasiun kerja dan lingkungan kerja yang menyesuaikan manusia sebagai pengguna dan bidang keselamatan kerja yang bertugas melakukan identifikasi, evaluasi, antisipasi dan pengendalian sumber bahaya pada sistem kerja. Ketiga bidang tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan sehingga menghasilkan sistem yang efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien serta mampu meningkatkan produktivitas.
KK ini memiliki fokus keahlian sebagai berikut.
Sumber Artikel: itb.ac.id
Ergonomics and Human Factor
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 03 Maret 2022
Antropometri (dari Bahasa Yunani άνθρωπος yang berati manusia and μέτρον yang berarti mengukur, secara literal berarti "pengukuran manusia"), dalam antropologi fisik merujuk pada pengukuran individu manusia untuk mengetahui variasi fisik manusia.
Kini, antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri, perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan), dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometrik.
PSG dengan metode antropometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai alat menentukan status gizi manusia. Konsep dasar yang harus dipahami dalam menggunakan antropometri secara antropometri adalah Konsep Dasar Pertumbuhan
Pertumbuhan secara gamblang dapat diartikan terjadinya perubahan sel tubuh dalam 2 bantuk yaitu 1) pertambahan sel dan 2) pembelahan sel, yang secara akumulasi perjadinya perubahan ukuran tubuh. Jadi pada dasarnya menilai status gizi dengan metode antropometri adalah menilai pertumbuhan. Hanya saja pertumbuhan dalam pengertian pertambahan sel memiliki batas waktu tertentu. Para pakar antropometri sepakat bawah pada umumnya pertumbuhan manusia dalam arti pertambahan sel akan berhenti pada usia 18-20 tahun, walaupun masih ditemukan sebelum 18 pertumbuhan sudah berhenti, dan sebaliknya setelah 20 tahun masih ada kemungkinan pertumbuhan masih berjalan.
Makhluk hidup, termasuk manusia makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kebutuhan tubuh akan makanan dapat dideskripakn dari tri fungsi makanan itu sendiri yaitu:
Sebagai sumber tenaga adalah karbohidrat, lemak dan protein, dalam urutan yang berbeda sebagai sumber energi. Pembakaran 1 gram karbohidrat menghasikan 4,1 kalori, protein 41 kalori dan lemak 9 kalori per gramnya. Namun lemak bukanlah sumber energi utama oleh karena untuk metabolisme lemak dibutuhkan kalori yang lebih tinggi untuk Specifik Dinamyc Action (SDA)nya.
Sebagai sumber zat pembangun adalah Protein, Lemak dan Karbohidrat. Sedangkan sebagai sumber zat pengatur adalah vitamin dan mineral.
Antropometri dapat dibagi menjadi 2 yaitu,
Hal-hal yang memengaruhi dimensi antropometri manusia adalah sebagai berikut,
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderungan berkurang setelah 60 tahun.
Jenis kelamin
Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali bagian dada dan pinggul.
Kondisi ekonomi dan gizi juga berpengaruh terhadap ukuran antropometri meskipun juga bergantung pada kegiatan yang dilakukan.
Sumber Artikel: id.wikipedia.org