Sistem dan teknik jalan raya

Retribusi Pengendalian Lalu Lintas

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Retribusi pengendalian lalu lintas dalam bahasa Inggris disebut sebagai road pricing adalah pungutan yang diberlakukan kepada pengguna jalan yang memasuki suatu koridor atau kawasan yang dilakukan untuk membatasi jumlah kendaraan yang melewati koridor atau kawasan sehingga terjadi peningkatan kinerja lalu lintas dan peningkatan pelayanan angkutan umum.

Sejarah

Singapura merupakan salah satu negara yang pertama sekali menerapkan sistem ini, yang diawali pada tanggal 2 Jun1 1975 dengan Area Licencing Scheme (ALS) yang pada awalnya merupakan suatu sistem dimana kendaraan yang masuk kawasan ALS diwajibkan berpenumpang 4 atau lebih dan kalau kurang dari itu pengendara wajib membayar Sing $ 3 untuk setiap kali masuk pada jam pembatasan lalu lintas diterapkan atau Sing $ 60 untuk satu bulan. Sistem ini kemudian berubah menjadi Electronic Road Prizing (ERP)[2] pada tahun 1998. Sistem ini kemudian diikuti oleh beberapa kota didunia seperti kota Bergen di Norwegia pada tahun 1986., di London pada tahun 2003, dan beberapa kota lainnya.

Perkembangan di Indonesia

Dengan diundangkannya Undang-undang No 22 Tahun 2009 tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dalam pasal 133 ayat (3) dicantumkan bahwa:

Pembatasan Lalu Lintas dapat dilakukan dengan pengenaan retribusi pengendalian Lalu Lintas yang diperuntukkan bagi peningkatan kinerja Lalu Lintas dan peningkatan pelayanan angkutan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dengan demikian penerapan Retribusi Pengendalian lalu Lintas sudah dapat diterapkan di Indonesia. Jakarta merupakan kota pertama yang sedang mempersiapkan skema retribusi pengendalian lalu lintas dalam rangka melancarkan arus lalu lintas dan sekaligus dapat mengurangi pemborosan akibat kemacetan yang cukup significant.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Retribusi Pengendalian Lalu Lintas

Manajemen Pemasaran

Pemasaran

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk, penetapan harga, pengiriman barang, dan mempromosikan barang. Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Strategi pemasaran

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan di mana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan, karena potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal tersebut. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton Pemasaran ialah sesuatu yang mencakup seluruh sistem yang bersangkutan dengan destinasi untuk merencanakan dan menilai harga hingga dengan mempromosikan dan menyalurkan barang dan jasa yang dapat memuaskan keperluan pembeli aktual maupun potensial.

Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu:

  1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
  2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
  3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

  1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
  2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik, dan sosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran: Dari sudut pandang penjual:

  1. Tempat yang strategis (place),
  2. Produk yang bermutu (product),
  3. Harga yang kompetitif (price),
  4. Promosi yang gencar (promotion),
  5. Sumber daya manusia (people),
  6. Proses atau aktivitas bisnis (process), dan
  7. Bukti fisik perusahaan (pysical evidence).

Dari sudut pandang konsumen:

  1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
  2. Biaya konsumen (cost to the customer),
  3. Kenyamanan (convenience), dan
  4. Komunikasi (comunication).

Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.

Sejarah pemasaran

Pemasaran pada praktiknya sudah ada sejak zaman peradaban kuno. Bangsa Yunani Kuno dan Romawi telah mempraktikan ilmu dagang dan secara aktif berkomunikasi persuasif kepada konsumennya. Begitu pula di peradaban-peradaban lain yang maju perdagangannya.

Namun, konsep pemasaran modern yang dikenal saat ini baru muncul dan berkembang pada masa Revolusi Industri yang terjadi pada abad ke-18 dan ke-19. Periode ini ditandai dengan munculnya perubahan-perubahan sosial yang didorong oleh perkembangan teknologi dan inovasi ilmu pengetahuan. Salah satu perubahan tersebut adalah munculnya industri-industri yang memproduksi barang konsumsi secara massa. Hal ini didukung pula oleh perkembangan moda transportasi dan munculnya media massa yang mengharuskan produsen menemukan cara mengelola distribusi barang dan jasa.

Pada masa Revolusi Industri, barang-barang konsumsi masih tergolong langka dan produsen bisa menjual hampir semua barang yang mereka produksi selama konsumen mampu membelinya. Karena itu, mereka fokus ke arah pengembangan produksi dan distribusi dengan berusaha menekan biaya sekecil-kecilnya. Ini juga berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pemasaran kala itu, yang terkonsentrasi pada efisiensi biaya distribusi dan pembukaan pasar baru.

Sejak awal abad ke-20 hingga beberapa tahun pasca Perang Dunia II, kompetisi bisnis semakin meningkat dan fokus ilmu pemasaran mulai pindah dari fokus produksi ke fokus penjualan. Ilmu komunikasi, periklanan, dan merek mulai menjadi penting saat perusahaan berusaha menjual sebanyak-banyaknya barang di pasar yang sudah semakin ramai.

Sumber: Wikipedia

Selengkapnya
Pemasaran

Pendidikan

Peran Perguruan Tinggi dalam Memajukan Kebudayaan Indonesia

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Februari 2025


Perguruan tinggi memiliki peran sentral dalam membentuk dan menentukan arah kehidupan berbangsa. Sebagai rumah bagi generasi muda yang kritis, perguruan tinggi perlu membangun strategi kebudayaan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan di kalangan mahasiswa agar mereka dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan warga dunia yang baik. Untuk itu, diselenggarakan Sarasehan Kebudayaan 2024 di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dengan tema “Kontribusi Perguruan Tinggi dalam Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan Berbasis Kebudayaan”.

Sarasehan Kebudayaan 2024 merupakan hasil kolaborasi Universitas Indonesia (UI) bersama UNS, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Pertemuan ini juga didukung oleh gerakan kebangsaan Akar Indonesia, Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (IAPPI) dan Mata Garuda (Ikatan Alumni Penerima Beasiswa LPDP).

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. dalam sambutannya menekankan bahwa perguruan tinggi harus menjadi tempat lahirnya para pelajar Pancasila yang berjiwa kebangsaan tinggi. “Saya selalu yakin bahwa generasi muda Indonesia, terlepas dari perubahan zaman dan perkembangan teknologi, memiliki rasa cinta terhadap budaya Indonesia dan keinginan kuat untuk berkontribusi terhadap bangsa.

Hal ini terlihat dari antusiasme mahasiswa seluruh Indonesia untuk mendaftar program Kampus Mengajar dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Saya harap generasi muda dapat selalu terlibat aktif dengan membuat karya inovatif dan melakukan riset di bidang kebudayaan,” kata Nadiem.

Sejumlah tokoh, akademisi, dan pelaku kebudayaan dari berbagai perguruan tinggi terlibat dalam diskusi yang terbagi ke dalam enam segmen. Dua dekan UI, yaitu Dr. Bondan Kanumoyoso, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, dan Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI, menjadi narasumber dalam Sarasehan Kebudayaan 2024. Keduanya sepakat bahwa keragaman merupakan inti dari budaya Indonesia, sebagaimana tercermin dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Keberagaman ini dipengaruhi oleh lingkungan alam setempat, menunjukkan cara masyarakat berinteraksi dengan flora dan fauna yang khas di sekitarnya.

Menurut Bondan, budaya Indonesia juga selalu berkembang berdasarkan interaksi antarmasyarakat, membaur dari berbagai pengaruh luar (terutama India, Islam, dan Barat). Hasil pengaruh budaya dari dalam dan luar negeri membuat keragaman menjadi pandangan dunia bangsa Indonesia. Ia menggarisbawahi bahwa kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang sedang belajar, artinya masih dalam proses pembentukan menuju jati dirinya. Oleh karena itu, sistem kebudayaan Indonesia saat ini tengah melakukan berbagai percobaan untuk meninjau seberapa jauh nilai-nilai lama dapat dipertahankan, dan seberapa jauh pengaruh luar dapat diterima.

Selain itu, Bondan menekankan bahwa kebudayaan merupakan salah satu kekuatan Indonesia, terlihat dari minat tinggi masyarakat dunia untuk mempelajari kebudayaan Indonesia. Menurut Dekan FIB UI tersebut, dari seluruh Massive Open Online Courses (MOOCs) yang ditawarkan UI, MOOCs dengan peserta terbanyak adalah yang membicarakan tentang kebudayaan Indonesia. MOOCs kebudayaan Indonesia yang ditawarkan FIB UI berhasil menggaet ribuan peserta yang merupakan mahasiswa dari seluruh penjuru dunia, membuktikan bahwa aspek yang paling menonjol tentang Indonesia bagi masyarakat dunia adalah budayanya.

Ketertarikan masyarakat global mempelajari budaya Indonesia melalui MOOCs membuktikan bahwa peran perguruan tinggi dalam mempromosikan budaya sangat besar. Dekan FISIP UI, Aji mengemukakan bahwa universitas memiliki dua macam peran dalam memajukan kebudayaan, yaitu peran klasik dan peran kritis. Peran klasik artinya melakukan riset dan dokumentasi, misalnya mengumpulkan seluruh tradisi yang terancam punah. Selain itu, kampus berperan memberikan pendidikan budaya, pemahaman multikultural, kolaborasi internasional, dan mengembangkan praktik diplomasi budaya.

Namun, Aji berharap seluruh kampus di Indonesia lebih mengedepankan peran kritis dengan lebih terlibat dalam dinamika komunitas, misalnya dengan mengembangkan budaya untuk menjawab masalah-masalah sosial. Kampus juga tidak hanya bertugas melestarikan seni tradisional masa lalu, tetapi aktif berinovasi dalam pengembangan budaya kontemporer. Menurutnya, kebudayaan bukanlah bagian dari warisan masa lalu saja, tetapi adalah aspek kreatif yang ada di masa kini. Dengan kecepatan teknologi saat ini, generasi muda lebih terbuka terhadap globalisasi dan nilai universalitas. Untuk itu, kampus harus mengajak mahasiswa berpikir kritis untuk menggali kembali makna negara dan bangsa Indonesia.

Disadur dari: ui.ac.id

Selengkapnya
Peran Perguruan Tinggi dalam Memajukan Kebudayaan Indonesia

Pendidikan

Menjembatani Kesenjangan Keterampilan: Menyelaraskan Pendidikan Tinggi di Indonesia untuk Tenaga Kerja Masa Depan

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Februari 2025


Latar belakang

Sektor pendidikan tinggi di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Pendaftaran siswa melampaui 8,4 juta pada tahun 2021 Badan Pusat Statistik (BPS) , yang berarti semakin besarnya sumber daya manusia yang berbakat yang merupakan aset penting dalam perekonomian global.

Namun, masih ada kekhawatiran mengenai keselarasan antara keterampilan yang dimiliki lulusan dan tuntutan industri yang terus berkembang. Hal ini Catatan Konsep ini bertujuan untuk menganalisis keterputusan ini dan mengusulkan solusi untuk memastikan sistem pendidikan tinggi di Indonesia mempersiapkan lulusannya untuk menghadapi pekerjaan masa depan.

Tujuan

  • Catatan konsep ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
  • Menganalisis kondisi sistem pendidikan tinggi Indonesia saat ini dan dampaknya terhadap jumlah angkatan kerja dan produktivitas nasional.
  • Identifikasi hambatan utama yang menghambat kolaborasi pendidikan tinggi-industri yang efektif.
  • Jelajahi proyeksi keterampilan masa depan dan peluang kerja di Indonesia.
  • Usulkan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk menjembatani kesenjangan keterampilan dan mempersiapkan lulusan untuk menghadapi tuntutan dunia kerja di masa depan.

Metodologi

Catatan konsep ini mengacu pada data dan penelitian dari berbagai tinjauan literatur, antara lain:

  • Laporan pemerintah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) dan Badan Pusat Statistik (BPS).
  • Publikasi penelitian dari jurnal dan lembaga terkemuka seperti Bank Dunia dan Forum Ekonomi Dunia.
  • Sumber online yang kredibel dari asosiasi industri dan lembaga penelitian.

Lingkup pekerjaan

Catatan konsep ini terutama berfokus pada kondisi terkini dan prospek sistem pendidikan tinggi Indonesia terkait kesiapan angkatan kerja. Hal ini menganalisis kesenjangan antara keterampilan yang diperoleh lulusan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri saat ini dan di masa depan. Cakupan geografisnya mencakup seluruh wilayah Indonesia, mengingat adanya kesenjangan kualitas pendidikan antarwilayah.

Analisis kesenjangan

Meskipun terdapat perluasan pendidikan tinggi, terdapat beberapa kendala utama yang menghambat efektivitas pendidikan tinggi dalam mempersiapkan lulusan untuk memasuki dunia kerja modern:

  • Relevansi kurikulum: Banyak kurikulum berjuang untuk mengimbangi kemajuan pesat di berbagai bidang seperti teknologi dan digitalisasi (International Journal of Applied Educational Engineering (IJAE)) . Lulusan mungkin memiliki keterampilan yang sudah ketinggalan zaman dan tidak mudah diterapkan di pasar kerja, sehingga menyebabkan kesulitan dalam mencari pekerjaan.
  • menyebabkan berkurangnya produktivitas tenaga kerja, sehingga menghambat daya saing ekonomi.
  • Pengangguran Lulusan: Lulusan dengan keterampilan yang sudah ketinggalan zaman atau mereka yang tidak memiliki kompetensi sesuai permintaan menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, yang menyebabkan potensi peningkatan pengangguran lulusan.

Disadur dari: jliaira.medium.com

 

Selengkapnya
Menjembatani Kesenjangan Keterampilan: Menyelaraskan Pendidikan Tinggi di Indonesia untuk Tenaga Kerja Masa Depan

Pendidikan

Dubes Bosnia dan Herzegovina Kunjungi UI untuk Jajaki Kerja Sama Pembelajaran Jarak Jauh

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Februari 2025


UI menerima kunjungan Duta Besar Bosnia-Herzegovina, Armin Limo, untuk menjajaki potensi kerja sama internasional khususnya di bidang pendidikan. UI dan Duta Besar Bosnia-Herzegovina berupaya menjalin kembali hubungan kerjasama dengan universitas lain di Bosnia-Herzegovina setelah sebelumnya UI berhasil menjalin kerjasama peningkatan mutu akademik dengan dua universitas di Bosnia-Herzegovina: University of East Sarajevo dan University of East Sarajevo. Universitas Tuzla. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada tahun 2019.

Sekretaris UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D., menyambut kedatangan Duta Besar Bosnia-Herzegovina. Beliau berkata, “Selamat datang di Universitas Indonesia. Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk memiliki Pak Armin Limo di sini. Pertemuan hari ini penting dalam menjaga dan memperluas potensi kerjasama Indonesia dan Bosnia-Herzegovina.

Kami berharap pertemuan ini dapat mengembangkan peluang kerjasama dengan universitas lain dan memperluas jaringan dengan kedutaan saudara. Hadir pula Direktur Kerja Sama, Dr. Toto Pranoto. SE, MM; Kepala Kantor Internasional, drg. Baiduri Widanarko, M.KKK, Ph.D.; Koordinator Kantor Internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rintis Dosie Swastika.

Sementara itu, Armin Limo menyampaikan kunjungan tersebut bertujuan untuk mengembangkan kerjasama dengan beberapa universitas di Bosnia-Herzegovina. Dengan memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi, UI dan universitas di Bosnia-Herzegovina dapat memulai proses pembelajaran jarak jauh. Jarak yang jauh bukan lagi menjadi penghalang namun untuk mengembangkan kerjasama melalui kursus online dengan menggunakan teknologi yang ada.

Saat ini, pertemuan online memungkinkan siswa menikmati pengajaran yang efektif. “Saya yakin kita bisa menciptakan kegiatan yang bermakna dimana mahasiswa UI bisa mengambil mata kuliah dari universitas Anda dan sebaliknya,” kata Dr. Augustine.

Armin Limo mengatakan di Bosnia-Herzegovina, lebih dari 500 kursus online disampaikan dalam bahasa Inggris. Ia melihat potensi besar dalam kolaborasi dengan menjajaki kursus online. Pengembangan kemahasiswaan dapat dimulai melalui kesepakatan kedua belah pihak dengan menawarkan kursus kepada mahasiswa. Memperluas akses terhadap pendidikan dan memanfaatkan beragam sumber daya pendidikan merupakan hal yang menarik.

UI berupaya membuka kesempatan bagi mahasiswa dan akademisi untuk menggali potensi pendidikan bersama universitas-universitas di Bosnia-Herzegovina dan memperkaya pengalaman global. Kedua belah pihak berharap dapat menciptakan hubungan yang kuat dalam kolaborasi tanpa akhir dengan pengetahuan dan keragaman budaya.

Disadur dari: ui.ac.id

Selengkapnya
Dubes Bosnia dan Herzegovina Kunjungi UI untuk Jajaki Kerja Sama Pembelajaran Jarak Jauh

Pendidikan

Persetujuan Kementerian untuk kampus baru Deakin-Lancaster di Indonesia

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Februari 2025


Lancaster University telah mendapat persetujuan dari Kementerian Pendidikan Indonesia untuk melanjutkan kampus cabang internasional di Bandung, Jawa Barat. Lancaster merupakan universitas Inggris pertama yang mendapat persetujuan untuk membuka kampus cabang internasional di Indonesia.

Bekerja sama dengan Deakin University, kampus gabungan yang inovatif ini akan mendukung aspirasi pendidikan dan penelitian Pemerintah Indonesia serta memberikan manfaat sosial, budaya, dan ekonomi bagi negara. Kemitraan ini juga merupakan kampus gabungan pertama di luar negeri Inggris dan Australia.

Kampus Deakin University Lancaster University Indonesia telah menerima dukungan kuat dari Pemerintah Australia dan Inggris dan telah disetujui oleh regulator nasional di Australia, Inggris dan Indonesia.

Pelajar Indonesia akan mempunyai kesempatan untuk memperoleh kualifikasi ganda sarjana dari institusi kelas dunia sambil menikmati banyak manfaat dari tinggal dan bekerja dekat dengan rumah, didukung oleh keluarga dan teman-teman mereka. Kampus baru ini pada awalnya akan menampung hingga 1.500 mahasiswa dan sekitar 100 staf, dengan rencana untuk menampung lebih banyak mahasiswa di tahun-tahun mendatang.

Gelar ganda menyatukan modul-modul yang ada dari program sarjana di kedua universitas, memungkinkan siswa untuk mencapai dua kualifikasi gelar individu dalam satu program studi terintegrasi.

Kampus ini pada awalnya akan menyelenggarakan lima program gelar sarjana ganda di bidang Bisnis dan Teknologi Informasi, dengan penerimaan pertama diusulkan pada September 2024.

Kampus Deakin University Lancaster University Indonesia yang baru akan berlokasi di pusat kota Bandung yang ramai, sekitar satu jam dengan kereta berkecepatan tinggi dari Jakarta. Ini akan dirancang dan dilengkapi untuk menyediakan lingkungan belajar dan mengajar kelas dunia bagi siswa dan staf. Kedua universitas berkomitmen untuk berinvestasi dalam kampus yang memberikan pengalaman mahasiswa terbaik.

Lancaster, universitas peringkat 15 teratas di Inggris, berkomitmen untuk memberikan manfaat langsung kepada mahasiswa dan masyarakat di negara-negara di mana manfaat timbal balik dapat diperoleh dari keterlibatan dengan gelar Lancaster yang diakui secara internasional - ini termasuk menghubungkan mahasiswa dan komunitas untuk berbagi perspektif dan membangun memahami. Dengan terlibat secara internasional dalam pendidikan dan penelitian, Universitas bertujuan untuk mempromosikan pertukaran pengetahuan, mendorong perdebatan dan memperjuangkan kebebasan akademik.

Lancaster University adalah penyedia pendidikan transnasional Inggris terbesar di Malaysia, bekerja sama dengan Sunway University (Sumber: HESA) dan merupakan Universitas Inggris pertama yang membuka kampus di Leipzig, Jerman. Lancaster juga memiliki kampus mitra di Ghana dan Tiongkok.

Universitas Lancaster dan Deakin memiliki kolaborasi jangka panjang dalam mobilitas mahasiswa dan penelitian serta memiliki jejak kemitraan global yang saling melengkapi dengan baik. Penyedia pendidikan global Navitas akan memimpin operasional kampus, membangun kemitraan yang sudah ada dengan kedua universitas.

Wakil Rektor Lancaster, Profesor Andy Schofield mengatakan: “Dengan dukungan dari Pemerintah Indonesia, Inggris dan Australia, kami senang bisa bekerja sama dengan Deakin University. Lancaster berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif, membangun komunitas pelajar global dan, bersama mitra kami, memberikan dampak positif pada wilayah tempat kami beroperasi. Selama kunjungan saya ke negara ini, saya sangat mengapresiasi sambutan hangat dan dukungan yang kami terima dan kami berharap dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan para pemangku kepentingan seiring kami melanjutkan rencana bersama.”

Profesor Sir Steve Smith, Juara Pendidikan Internasional di Inggris mengatakan: “Saya senang bahwa Lancaster University telah mengambil kesempatan ini untuk memperluas jangkauannya ke Indonesia, dalam kemitraan dengan Universitas Deakin di Australia, menandai momen penting sebagai kampus cabang Inggris pertama yang melakukan hal tersebut.

“Perkembangan ini merupakan bukti komitmen pemerintah Inggris, yang telah mengidentifikasi Indonesia sebagai mitra prioritas untuk memperluas kerja sama di bidang pendidikan. Saya merasa senang menjadi ujung tombak keterlibatan yang berkelanjutan di Indonesia dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, khususnya dalam kemitraan pendidikan transnasional.

“Saya berharap dapat bekerja sama dengan Lancaster University untuk lebih meningkatkan kemitraan pendidikan Inggris-Indonesia, sejalan dengan ambisi Indonesia untuk memperkuat sektor pendidikan tinggi.”

Profesor Iain Martin, Wakil Rektor Deakin University, mengatakan: “Mendirikan kampus bersama dalam kemitraan dengan Lancaster University merupakan tonggak penting dalam sejarah panjang keterlibatan Deakin dengan Indonesia. Lancaster adalah universitas terkemuka di Inggris dan institusi penelitian intensif dengan fokus kuat dalam memberikan pengajaran berkualitas tinggi. Negara ini memiliki catatan penyampaian pendidikan transnasional luar negeri yang mengesankan di Ghana, Jerman, Tiongkok dan Malaysia.”

Scott Jones, CEO Navitas, mengatakan peluncuran kampus di Indonesia merupakan bagian dari komitmen Navitas untuk membantu universitas menjangkau lebih banyak mahasiswa di lokasi baru, dan untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas di seluruh dunia melalui kampus cabang yang memberikan pengalaman mahasiswa dan hasil akademik yang luar biasa. .

“Proyek yang menarik dan inovatif ini dibangun berdasarkan rekam jejak kami dalam menyelenggarakan pendidikan transnasional melalui kemitraan dengan universitas-universitas di seluruh dunia. Hal ini mewakili apa yang mungkin terjadi ketika penyedia pendidikan kelas dunia bekerja sama untuk menanggapi kebutuhan, tantangan, dan tuntutan global dari pelajar, industri, dan pemerintah,” katanya.

Disadur dari: www.lancaster.ac.uk

Selengkapnya
Persetujuan Kementerian untuk kampus baru Deakin-Lancaster di Indonesia
« First Previous page 943 of 1.287 Next Last »