Perindustrian
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 05 Maret 2025
Siam Cement Public Company Limited (SCG; SET: SCC) adalah perusahaan semen dan bahan bangunan terbesar dan tertua di Thailand dan Asia Tenggara. Pada tahun 2016, SCG juga menduduki peringkat kedua sebagai perusahaan terbesar di Thailand dan perusahaan publik terbesar ke-604 di dunia versi Forbes. Perusahaan ini terdaftar di SET50 dan SETHD serta menjadi tolok ukur industri. Pemegang saham utama perusahaan adalah Raja Vajiralongkorn, yang memiliki 30 persen saham Siam Cement.
Pendapatan konsolidasi mencapai 450 miliar baht (US$14 miliar) pada tahun fiskal 2017: 10Unit semen dan bahan bangunan menyumbang 38 persen; 44 persen dari unit bahan kimia; dan 18 persen dari unit pengemasan: 11Pada tahun 2016, SCG menduduki peringkat No. 1 sebagai perusahaan pemberi kerja lulusan terbaik di Thailand yang disurvei oleh Program Magang Asia..
SCG didirikan untuk mendirikan pabrik semen pertama di Bangkok, Thailand melalui keputusan kerajaan Raja Rama VI(Vajiravudh) pada tahun 1913. Sejak saat itu, perusahaan ini telah berekspansi ke berbagai bisnis dengan tiga unit bisnis inti: SCG Bahan Bangunan Semen; SCG Bahan Kimia; dan SCG Pengemasan: 1Saat ini, SCG banyak menginvestasikan perusahaannya di wilayah Asia Tenggara termasuk bisnis pengemasan di Malaysia, kompleks petrokimia di Vietnam, dan banyak pabrik semen di sekitar wilayah tersebut.
SCG mempekerjakan sekitar 54.000 karyawan. Produknya dipasarkan di dalam negeri dan diekspor ke seluruh wilayah di dunia. Cementhai Holding Co, Ltd mengawasi investasi SCG di berbagai bisnis. Sebagian besar merupakan usaha patungan dengan perusahaan internasional, misalnya Kubota, Yamato Kogyo, Aisin Takaoka Group, Nippon Steel, Toyota Motor, Michelin, Hayes Lemmerz, Siam Mitsui, dan perusahaan Dow Chemical.
Penelitian dan pengembangan
SCG menekankan penelitian dan pengembangan. Pada tahun 2016, pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan adalah satu persen dari penjualan dan produk bernilai tambah menyumbang lebih dari 35 persen dari penjualan: 11 Pada tahun 2017, produk HVA menyumbang hampir 40 persen dari penjualan.
Siam Research and Innovation Company Limited melakukan penelitian dan pengembangan produk dan layanan baru yang berkaitan dengan semen, mortar, beton, bahan bangunan, pencetakan 3D, prefabrikasi, agregat daur ulang, dan tahan api.
Pada tahun 2014, SCG Chemicals mengakuisisi 51 persen saham Norner untuk mengembangkan teknologi plastik dan polimer. Pada tahun 2017, SCG menerima penghargaan "Asia IP Elite 2016" selama tiga tahun berturut-turut. Penghargaan ini diberikan oleh Intellectual Asset Management (IAM), sebuah majalah terkemuka dalam manajemen strategis kekayaan intelektual.
Sponsor
Siam Cement Group adalah sponsor acara sepak bola, bulu tangkis, dan golf di Thailand dan Asia Tenggara.
Disadur dari: en.wikipedia.org
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 05 Maret 2025
TEMPO.CO, Jakarta - PT Semen Baturaja meraup pendapatan Rp1,72 triliun pada 2020 di tengah pelemahan industri semen akibat dampak dari penyebaran COVID-29.
Direktur Utama PT. Semen Baturaja Tbk Jobi Triananda Hasjim mengatakan performa positif ini berkat kesigapan perseroan dalam melakukan efisiensi biaya produksi dan biaya usaha, perbaikan sistem distribusi dan penataan distributor.
Perseroan pun mendorong upaya peningkatan pendapatan melalui penjualan white clay. “Hasilnya Perseroan mampu menekan harga pokok secara signifikan dan juga memaksimalkan pendapatan dengan capaian Rp1,72 triliun,” kata dia, Rabu, 31 Maret 2021.
Selain itu, PT Semen Baturaja juga mampu meningkatkan EBITDA menjadi Rp416,4 miliar atau meningkat 2 persen dari tahun 2019. Untuk Cash From Operation (CFO) perseroan membukukan Rp393 miliar pada akhir 2020.
“Atas pencapaian kinerja yang positif di tahun 2020, manajemen semakin optimis akan kinerja pada 2021 akan jauh lebih baik,” kata dia.
Hal ini seiring adanya upaya akselerasi pemulihan ekonomi nasional dari pemerintah yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan pada sektor infrastruktur yang menjadi sektor utama penyerap semen.
Penyebaran virus COVID-19 ke seluruh dunia termasuk Indonesia menyebabkan kinerja perekonomian melemah dan pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan.
Hingga akhir tahun 2020, pandemi COVID-19 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan sebesar -2,07 persen.
Tahun 2020 menjadi tantangan berat bagi seluruh pelaku industri, untuk industri semen diketahui kondisi pasar yang sudah over supply sejak tahun 2019, lalu makin tertekan dengan adanya pandemi COVID-1 sehingga secara nasional demand mengalami penurunan hingga 10,7 persen (yoy).
Sumber: bisnis.tempo.co
Teknik Fisika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai Fisika Teknik ITB. Beberapa pertanyaan dan jawaban di halaman ini ditujukan untuk masyarakat umum, termasuk mereka yang sedang mempertimbangkan untuk mendaftar di program pascasarjana. Untuk pertanyaan dan jawaban yang secara khusus ditujukan untuk siswa SMA (atau sederajat) yang berminat masuk ke program sarjana, akan ada halaman terpisah yang saat ini sedang dikembangkan.
Apa yang dimaksud dengan Fisika Teknik?
Fisika Teknik adalah disiplin ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip teknik dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang mendalam. Hal ini berbeda dengan disiplin ilmu teknik lainnya yang cenderung mengkhususkan diri dalam mempelajari bidang teknik tertentu. Teknik Fisika ITB memiliki kurikulum yang berbeda yang mencakup semua bidang teknik termasuk dasar-dasar elektronika, mekanika, material, desain, dan proses industri. Oleh karena itu, lulusan Teknik Fisika memiliki keunggulan yaitu kemampuan untuk menjembatani sains dan teknik dalam proses pemecahan masalah.
Apakah Fisika Teknik merupakan bagian dari program studi Fisika?
Tidak, bukan. Seperti halnya perguruan tinggi lainnya, ITB menawarkan program studi Fisika (sarjana dan pascasarjana) yang berada di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Perbedaan program studi Teknik Fisika dan Fisika terletak pada berbagai aspek termasuk struktur kurikulum serta gelar yang diberikan setelah menyelesaikan masing-masing program. Lulusan program Fisika memiliki kualifikasi di bidang keilmuan dan program ini memberikan gelar Sarjana Sains (S.Si.) untuk program sarjana (setara dengan BS di bidang Fisika) dan Magister Sains (M.Si.) untuk program magister (setara dengan MS di bidang Fisika). Lulusan program studi Teknik Fisika memiliki kualifikasi di bidang teknik dan program ini memberikan gelar Sarjana Teknik (S.T.) untuk program sarjana (setara dengan BS dalam bidang Teknik) dan Magister Teknik (M.T.) untuk program magister (setara dengan MS dalam bidang Teknik). Lulusan program studi Teknik Fisika juga dapat melanjutkan ke program Insinyur Profesional dan bergabung dengan Persatuan Insinyur Indonesia.
Apa yang dimaksud dengan 'komunitas' Teknik Fisika?
Seiring berjalannya waktu, program-program akademik yang tersedia di ITB juga bertambah banyak. Istilah 'komunitas' ditambahkan pada kelompok yang menawarkan beberapa program (sarjana dan pascasarjana) dalam lingkup studi yang sama. Saat ini, komunitas Fisika Teknik ITB menyediakan program sarjana untuk program studi Fisika Teknik, program magister untuk program studi Fisika Teknik, program magister untuk program studi Instrumentasi dan Kontrol, dan program doktor untuk program studi Fisika Teknik.
Di mana lulusan Teknik Fisika biasanya bekerja?
Dengan latar belakang pengetahuan yang luas, lulusan Teknik Fisika memiliki kesempatan untuk bekerja di berbagai bidang, mulai dari industri proses seperti petrokimia dan minyak dan gas, industri manufaktur, industri jasa, penelitian, hingga wirausaha. Profil alumni Teknik Fisika dapat dilihat pada laman di tautan ini.
Saya bukan lulusan Teknik Fisika, apakah saya bisa melanjutkan studi ke program studi yang ditawarkan oleh komunitas Teknik Fisika ITB?
Tergantung dari latar belakang pendidikan Anda sebelumnya. Jika Anda adalah lulusan dari bidang teknik dan sains lainnya, Anda dapat mendaftar di program yang ditawarkan oleh Komunitas Fisika Teknik ITB. Untuk informasi lebih lanjut, silakan baca informasi yang tersedia di bawah menu 'Program Akademik' pada menu bar di atas.
Apakah ada sub-jurusan di Teknik Fisika?
Lulusan dari prodi S1 atau S2 Teknik Fisika atau S2 Instrumentasi dan Kontrol akan tetap memiliki gelar Sarjana atau Magister dari program yang ditempuh tanpa ada keterangan sub-jurusan tertentu pada transkrip nilai (kecuali jika mengambil minor di prodi komunitas lain di ITB). Akan tetapi mulai tahun ajaran 2019/2020, kurikulum terbaru sarjana TF menyediakan pilihan spesialisasi bagi mahasiswa di tingkat tiga yang terdiri dari:
Untuk program magister, ada empat jalur yang dapat Anda pilih. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di halaman ini.
Jika saya mendaftar ke Program Studi Teknik Fisika ITB, apakah saya memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam program internasional atau bahkan melanjutkan studi di luar negeri?
Ya, untuk semua program yang ditawarkan oleh komunitas Fisika Teknik ITB, kesempatan untuk mendapatkan pengalaman belajar atau penelitian internasional sudah tersedia. Mulai dari program pertukaran pelajar, sekolah musim panas, dan program gelar ganda tersedia di beberapa program. Anda dapat mengakses laman internasional dan jaringan untuk melihat rekam jejak program dan jaringan yang dibangun dengan universitas dan institusi luar negeri.
Disadur dari: https://tf.itb.ac.id/
Teknik Fisika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Gue lulusan S1 Teknik Fisika 2018 dan gue setuju ga setuju ya terkait judul artikel gue disini. Tapi gue lebih setuju kalau “Lowongan yang membutuhkan kualifikasi S1 Teknik Fisika sangat minim”. Mengapa demikian? Ini hasil riset gue pribadi.
Jurusan Teknik yang paling banyak Stikma negatif
Gue coba iseng typing keyword di google “prospek teknik fisika” hasilnya banyak banget stigma atau testimoni negatifnya. Contohnya seperti ga begitu dibutuhkan, susah cari kerja, skill tidak sesuai, dan lain sebagainya. Tapi saat gue typing dengan keyword jurusan teknik lain, ga ada yang se vulgar itu dalam memberian testimoni. Artinya disini saya menangkap bahwa banyak banget review jujur yang memberikan fakta kebenaran nasib lulusan teknik fisika.
Lowongannya sedikit
Kalau untuk poin ini gue ga bisa nyimpulin based on data yg gue dapat atau research sendiri. Kalau selama gue skimming keyword lowongan dengan kualifikasi S1 Teknik fisika di linkedin emang bener lebih sedikit dibanding jurusan teknik mesin, teknik industri, teknik material, dan teknik elektro sih. Biasanya lowongan teknik fisika ini masuk ketika kualifikasinya adalah “semua jurusan teknik”.
Once again, its just my skimming research.
Tapi gue nemu nih artikl di quora yang review jurusan teknik fisika lowongannya sedikit. Dia melakukan metode penelitiannya dia sendiri ketika dibukanya lowongan BUMN batch 2 di akhir 2022 lalu. Penelitian tersebut dia post di Quora untuk menjawab pertanyaan “Mengapa Jurusan Teknik Fisika jarang diminati di Indonesia?”.
Menurut gue pendapat dia sangat luar biasa didukung dengan bukti-bukti akurat yang ada. Dilihat dari sisi keyword saja teknik fisika termasuk yang opsi lowongannya sangat minim, itu pun dicampur dengan jurusan teknik lain. Jadi tidak ada lowongan yang membuka lowongan dengan kebutuhan spesifik teknik fisika.
“Teknik Fisika kan emang keilmuan yang bisa handle tanggung jawab teknik dibidang apa pun?”
Ya, gue sepakat. Tapi sistem seleksi jaman sekarang sudah secara sistem menggunakan Artificial Intelligance yang mana kalau tidak sesuai jurusan secara administratif gagal. Kesimpulan hampir kebanyakan nasib pencari kerja dengan background keilmuan teknik fisika ini sudah auto gagal di seleksi administrasi.
Kalah dengan rumpun ilmu baru
Teknik Fisika yang dikenal sebagai fundamental ilmu teknik disemua bidang makin lama makin tersingkirkan.
Mengapa?
Sebab lowongan pekerjaan sekarang lebih membutuhkan spesialisasi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Jurusan teknik fisika makin tersingkirkan oleh Diploma Instrumentasi, Teknik Elektro, Elektronika dan Instrumentasi, dan Teknik Robotika dan automasi. Kalau ditarik mundur ke belakang pada tahun 90-an, kelima jurusan tersebut tidak begitu banyak (kecuali teknik elektro ya) sehingga lulusan Teknik Fisika pun masih bisa untuk mendapatkan pekerjaan. Nah sekarang bagaimana? Persaingan makin sulit karena tidak begitu dibutuhkannya S1 Teknik Fisika di lowongan kerja dibanding keilmuan rumpun yang baru.
Minat terendah di kalangan jurusan teknik
Teknik fisika adalah jurusan teknik yang paling mudah bersaing untuk didaftar sebab peminatnya seidkit. Berikut faktanya
Yup, gambar diatas menunjukkan data peminat teknik fisika di kampus ganesha adalah prioritas no 4 atau prioritas akhir. Artinya persaingan untuk masuk ke sini sangatlah mudah.
Ternyata di fakultas teknik UGM pun termasuk yang paling minim peminat. tercatat 140 orang peminat dengan daya tampung 42 kursi. Artinya kalau kamu mau masuk teknik, daftar saja jurusan teknik fisika.
Aits, ternyata jurusan teknik fisika bukan jurusan paling sepi peminat di fakultas teknik ugm, tapi sepi peminat se-UGM. Nah, jadi buat lu yang mau masuk UGM (ambil embel-embel UGMnya doang), daftarlah teknik fisika.
Tapi resapi lagi, apakah memilih jurusan paling sepi peminat adalah solusi dalam karir? Apa jangan-jangan kalau kita masuk jurusan yang sepi peminat, nanti cari kerjanya semakin susah? Jadi coba resapi kembali.
Jurusan yang lebih baik dihapus
Kalau sudah dibuktikan dengan kuat oleh fakta-fakta diatas bahwa jurusan ini sudah tidak relevan di Indonesia, lalu untuk apa dipertahankan? Gue sepakat dengan pendapat pak jokowi terkait jurusan yang sudah tidak relevan lebih baik dihapus saja seperti pada artikel ini.
Sejauh ini gue masih melihat perguruan tinggi negeri yang mana beridiri dengan support uang pajak pemerintah, masih mempertahankan jurusan teknik fisika ini. Pemerinah memberikan support berupa dana dan program melalui KEMENDIKBUD lalu diteruskan ke Perguruan Tinggi Negeri tersebut. Padahal dari PNS dan BUMN sendiri pun juga minim banget mengeluarkan kebutuhan lowongan dengan kualifikasi Teknik Fisika. Maksud gue begini :
“Buat apa pemerintah mempertahankan jurusan yang tidak begitu dibutuhkan pemerintah itu sendiri?”
Makanya tidak kaget kalau Bapak Presiden Jokowi memberikan himbauan terkait jurusan yang sudah tidak relevan lebih baik ditinggalkan supaya fokus dengan kebutuhan yang relevan.
Solusinya apa?
Gue suka membahas permasalahan dengan memeberikan buah pikir berupa solusi. Kalau solusinya menurut gue ada 2:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalau memang sudah tidak relevan kenapa harus dipertahankan? Fokuskan SDM kita pada kebutuhan yang nyata dan relevan.
Untuk penghapusan ini bisa dilakukan step by step secara matang. Gue yakin pemerintah jika menanggapi dengan serius bisa melakukannya. Kalau menurut gue intinya gue ga akan mau menelantarkan dosen dosen yang bekerja di jurusan ini. Menurut gue bisa dong dosen dosen yang dulu mengajar di Teknik Fisika dialihkan ke bidang ilmu lain. Contohnya :
Ini solusi buat yang sudah terlanjur kuliah atau lulus di Teknik Fisika. Pelan pelan mulailah pelajari skill yang bener bener relevan dengan kebutuhan sekarang seperti : carbon auditor, energy auditor, programmer, data science, dan lain sebagainya. Ilmunya pun bisa didapat dari bootcamp yang diselenggarakan gratis dan ada job connectornya seperti :
Gue gimana?
Ya gue disini masih berjuang mendapatkan lowongan pekerjaan di BUMN atau BUMN yang sustain sambil berjualan seblak di Kedai 21 Seblak Bandung lokasinya di Tangerang. Bisa coba di gmap dan mampir ya. hihihi
Sumber: https://medium.com/
Teknik Fisika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Mengejar karier di bidang sains, teknologi, teknik, atau matematika (STEM) dapat menstimulasi intelektual dan memuaskan secara profesional. Meskipun program studi teknik dan fisika mungkin tampak serupa, tugas, keterampilan, dan ruang lingkup pekerjaan sehari-hari untuk karier terkait sangat berbeda. Memahami perbedaan penting antara peran dan tanggung jawab fisikawan dan insinyur dapat membantu Anda memilih bidang yang paling sesuai dengan tujuan dan minat profesional Anda. Dalam artikel ini, kami membandingkan teknik dan fisika, mengeksplorasi perbedaan peran insinyur vs fisikawan, dan berbagi kiat untuk membantu Anda sukses dalam karier STEM.
Apa perbedaan antara Teknik dan Fisika?
Mengetahui definisi dari dua sub-cabang STEM ini membantu Anda memilih jurusan yang tepat yang sesuai dengan minat dan tujuan profesional Anda. Berikut adalah penjelasan masing-masing untuk membantu Anda mempelajari perbedaannya:
Apa itu fisika?
Fisika adalah bidang studi yang melibatkan penyelidikan dan pembelajaran tentang lingkungan fisik. Bidang ini mencakup segala sesuatu mulai dari partikel subatom terkecil hingga seluruh alam semesta. Fisikawan membuat model konseptual dan matematika untuk memahami lingkungan fisik. Fisikawan berspesialisasi dalam berbagai sub-bidang seperti astrofisika, biofisika, fisika kimia, mekanika klasik, elektromagnetisme, geofisika, ilmu material, fisika nuklir, mekanika kuantum, teori dawai, dan termodinamika.
Apa itu teknik?
Teknik adalah bidang studi yang menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dan matematika untuk memecahkan masalah. Sementara fisikawan menciptakan dan merumuskan teori, dan ide-ide, insinyur menerapkan penemuan ini untuk memecahkan tantangan dunia nyata. Bidang-bidang teknik meliputi teknik mesin, kimia, listrik dan elektronik, sipil, aeronautika, biomedis, komputer dan teknologi informasi, kelautan, geoteknik dan teknik lingkungan.
Apa saja perbedaan antara seorang Insinyur vs Fisikawan?
Membandingkan lingkungan kerja, keterampilan, dan peluang kerja dapat membantu Anda lebih memahami perbedaan antara insinyur vs fisikawan:
Meskipun insinyur dan fisikawan menggunakan prinsip-prinsip matematika dan ilmiah, tugas dan pekerjaan mereka berbeda secara signifikan. Fisikawan berfokus pada pengembangan ide dan teori orisinal, sedangkan insinyur mengimplementasikan, menerapkan, dan bereksperimen dengan prinsip-prinsip ilmiah yang ada untuk memecahkan tantangan yang kompleks. Sebagai contoh, seorang fisikawan teoretis mungkin meneliti partikel subatomik untuk membuat hipotesis tentang perilakunya dalam kondisi tertentu. Seorang insinyur kemudian menggunakan hipotesis ini untuk membuat perangkat yang mensimulasikan perilaku partikel subatomik dalam kondisi yang disebutkan. Insinyur biasanya berfokus pada aplikasi praktis fisika untuk memecahkan masalah sehari-hari di berbagai bidang.
Gelar sarjana dalam fisika atau aliran sains lainnya adalah wajib untuk peran fisikawan tingkat pemula. Biasanya fisikawan mengejar gelar lanjutan seperti master atau doktor di bidang spesialisasi yang mereka sukai. Gelar lanjutan sangat penting untuk memenuhi syarat untuk posisi yang lebih senior di bidang akademis dan penelitian. Selain itu, sebagian besar perusahaan mengharapkan kandidat tingkat pemula untuk mendapatkan pengalaman penelitian sebelumnya melalui magang.
Perusahaan mengharapkan kandidat memiliki gelar sarjana empat tahun dalam bidang teknik apa pun saat merekrut untuk posisi teknik tingkat pemula. Sebagai alternatif, beberapa perusahaan juga menerima kandidat dengan gelar diploma atau politeknik di bidang teknik. Meskipun tidak wajib memiliki gelar lanjutan untuk memenuhi syarat untuk posisi senior, namun biasanya para insinyur mengejar gelar master di bidang teknik atau administrasi bisnis untuk meningkatkan potensi penghasilan mereka. Insinyur juga mengejar pembelajaran seumur hidup dengan sertifikasi atau ijazah paruh waktu untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan tren terbaru.
Seperti yang telah disebutkan di atas, Anda memerlukan gelar sarjana dalam bidang sains yang relevan untuk bekerja sebagai fisikawan. Umumnya, program gelar sarjana dalam bidang fisika memakan waktu tiga tahun, diikuti dengan program master dua tahun. Selain itu, sebagian besar fisikawan memiliki gelar doktoral tingkat lanjut di bidang khusus. Gelar yang mungkin dimiliki oleh fisikawan meliputi:
Para insinyur menyelesaikan program sarjana selama empat tahun untuk mendapatkan gelar Bachelor of Engineering (BE) atau Bachelor of Technology (BTech). Selain itu, merupakan praktik umum bagi mahasiswa teknik untuk menyelesaikan magang dan proyek di tahun terakhir studi mereka untuk mendapatkan keterampilan praktis di tempat kerja. Beberapa insinyur mengejar gelar lanjutan seperti Master of Engineering (ME) atau Master of Business Administration (MBA) untuk meningkatkan prospek karier.
Insinyur dan fisikawan bekerja di berbagai lingkungan tergantung pada industri dan spesialisasi mereka. Sebagai contoh, insinyur sipil bekerja di lokasi konstruksi, sementara insinyur perangkat lunak bekerja di perusahaan multinasional dan perusahaan rintisan. Demikian pula, insinyur juga bekerja di pabrik untuk merancang dan menguji produk. Fisikawan bekerja di laboratorium di institusi pendidikan, perusahaan korporat atau fasilitas kesehatan. Beberapa fisikawan juga bekerja di departemen penelitian dan pengembangan organisasi pemerintah. Karena pekerjaan fisikawan lebih berorientasi pada penelitian, mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka di laboratorium, sementara insinyur sebagian besar bekerja di kantor atau dari jarak jauh.
Baik fisika maupun teknik adalah mata pelajaran STEM dan membutuhkan pemahaman yang kuat tentang prinsip dan konsep ilmiah dan matematika. Fisikawan menerapkan pengetahuan teknis mereka tentang termodinamika, mekanika klasik dan kuantum, astrofisika dan optik untuk meneliti dan membuat hipotesis teori dan konsep. Sebaliknya, para insinyur menggunakan keterampilan teknis mereka untuk merencanakan, merancang, membangun, dan menguji produk dan aplikasi. Kedua profesi ini membutuhkan keingintahuan ilmiah dan bakat matematika untuk unggul dalam tugas dan pekerjaan mereka.
Meskipun keterampilan teknis fisikawan dan insinyur tumpang tindih, mereka membutuhkan seperangkat keterampilan lunak yang berbeda. Sebagai contoh, fisikawan membutuhkan kerja sama tim karena penelitian pada dasarnya adalah kegiatan kelompok dan melibatkan kolaborasi dengan orang lain yang berspesialisasi dalam berbagai mata pelajaran. Kemampuan untuk bekerja secara kohesif sebagai sebuah tim dapat membantu Anda menyelesaikan proyek sesuai jadwal dengan mengintegrasikan pendapat dan keahlian setiap anggota tim. Keterampilan lunak lain yang sangat penting bagi fisikawan adalah perhatian terhadap detail. Karena proyek penelitian berorientasi pada data, kemampuan untuk mengidentifikasi pola dan anomali dalam data dapat membantu Anda menyelesaikan penelitian dengan sukses.
Keterampilan lunak yang penting bagi para insinyur adalah pemikiran kritis dan pemecahan masalah. Karena para insinyur menggunakan pengetahuan ilmiah mereka untuk menciptakan dan melaksanakan produk dan aplikasi inovatif, kemampuan untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah yang menantang dengan menggunakan data yang tersedia membantu menyelesaikan proyek dengan sukses. Meskipun perekayasaan adalah peran teknis, posisi ini sering kali mengharuskan Anda untuk berkomunikasi dengan klien, eksekutif senior, dan karyawan non-teknis lainnya. Keterampilan komunikasi verbal dan tertulis yang kuat membantu Anda berbagi masukan dan pendapat serta meyakinkan rekan tim Anda untuk memahami ide-ide Anda. Kemampuan beradaptasi dan ketahanan membantu Anda beradaptasi dengan perubahan proyek dengan pemberitahuan yang terbatas.
Insinyur dan fisikawan bekerja untuk perusahaan yang berbeda. Fisikawan sering kali bekerja di lembaga penelitian atau lembaga pendidikan tinggi seperti universitas atau perguruan tinggi di mana mereka terlibat dalam penelitian ilmiah. Beberapa fisikawan juga bekerja sebagai profesor atau dosen di perguruan tinggi sambil melakukan kegiatan penelitian. Selain itu, mereka juga dapat bekerja di institusi militer, organisasi pemerintah, atau perusahaan swasta untuk membantu penelitian dan pengembangan.
Insinyur bekerja di berbagai sektor dan industri, tergantung pada spesialisasi mereka. Misalnya, insinyur petrokimia bekerja di fasilitas pengeboran minyak lepas pantai, sementara insinyur sipil bekerja di perusahaan real estat dan konstruksi. Insinyur juga bekerja untuk institusi pemerintah seperti departemen pekerjaan umum, dewan pembangunan daerah, dan kementerian pemerintah pusat dan negara bagian, seperti pertahanan dan pembangunan.
Jenjang karir dan perkembangan insinyur dan fisikawan sangat bervariasi. Fisikawan memulai karir mereka sebagai asisten peneliti. Setelah mereka mendapatkan pengalaman, mereka menjadi peneliti senior atau mungkin pindah ke dunia akademis sebagai profesor senior. Umumnya, dibutuhkan pengalaman bertahun-tahun, gelar lanjutan, dan makalah yang diterbitkan sebelum Anda dapat memenuhi syarat untuk posisi senior.
Sebaliknya, para insinyur memiliki pertumbuhan karier yang lebih cepat. Umumnya, sebagian besar insinyur memulai karier mereka di posisi entry-level. Mereka memenuhi syarat untuk posisi senior saat mereka mendapatkan pengalaman praktis dan memperoleh keterampilan tambahan. Atau, mereka dapat beralih ke peran manajerial saat mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Teknik adalah karier yang lebih fleksibel daripada fisika, karena para insinyur dapat mengubah spesialisasi. Sebagai contoh, seorang insinyur kimia dapat berspesialisasi dalam teknologi tekstil atau insinyur listrik dapat memperoleh pekerjaan di bidang pemrograman setelah menyelesaikan gelar sarjana mereka.
Kiat untuk karier yang sukses di STEM
Terlepas dari apakah Anda memilih teknik atau fisika, kiat-kiat ini dapat membantu Anda mengembangkan karier yang sukses di bidang spesialisasi yang Anda pilih:
Disadur dari: https://in.indeed.com/
Teknik Fisika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Ini daftar 19 kampus dengan jurusan Ilmu Fisika terbaik di Indonesia versi THE WUR 2024. Jurusan fisika menjadi salah satu jurusan rumpun Saintek yang banyak dilirik calon mahasiswa.
Selain status akreditasinya, cara untuk menentukan mutu sebuah jurusan bisa juga berdasarkan daftar pemeringkatan lembaga dunia. Salah satunya THE World University Ranking (THE WUR) yang merupakan salah satu pemeringkatan lembaga pemeringkatan ternama yakni Times Higher Education (THE). Artikel kali ini akan membahas 19 kampus dengan jurusan jurusan Ilmu Fisika terbaik versi THE WUR by Subject 2024, simak ya!
19 Kampus dengan Jurusan Ilmu Fisika Terbaik di Indonesia Versi THE WUR by Subject 2024
1. Universitas Syiah Kuala
Peringkat dunia : 601–800
2. Universitas Airlangga
Peringkat dunia :801–1000
3. Universitas Indonesia
Peringkat dunia :801–1000
4. Universitas Pendidikan Indonesia
Peringkat dunia :801–1000
Peringkat dunia :801–1000
Peringkat dunia :801–1000
7. Universitas Andalas
Peringkat dunia : 1001+
8. Institut Teknologi Bandung (ITB)
Peringkat dunia : 1001+
9. Universitas Brawijaya
Peringkat dunia : 1001+
Peringkat dunia : 1001+
11. Universitas Gadjah Mada
Peringkat dunia : 1001+
12. Universitas Hasanuddin
Peringkat dunia : 1001+
Peringkat dunia : 1001+
14. Universitas Negeri Surabaya
Peringkat dunia : 1001+
15. Universitas Padjajaran
Peringkat dunia : 1001+
16. Universitas Sriwijaya
Peringkat dunia : 1001+
17. Universitas Negeri Malang
Peringkat dunia : 1001+
18. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Peringkat dunia : 1001+
19. Universitas Negeri Yogyakarta
Peringkat dunia : 1001+
Sumber: https://edukasi.sindonews.com/