UI GreenMetric Dorong Kampus Dunia Capai Target Berkelanjutan Lewat Pemeringkatan Hijau Global

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

30 Juni 2025, 09.40

pixabay.com

Pendahuluan
Di tengah meningkatnya urgensi krisis lingkungan global, perguruan tinggi memainkan peran vital sebagai katalis perubahan menuju keberlanjutan. Artikel “UI GreenMetric World University Rankings 2023” yang dipublikasikan oleh Universitas Indonesia mengangkat sistem pemeringkatan kampus hijau global berbasis enam kategori utama yang mencerminkan komitmen terhadap lingkungan, efisiensi energi, riset, dan pendidikan berkelanjutan.

Diluncurkan pertama kali pada 2010, UI GreenMetric kini menjadi sistem pemeringkatan keberlanjutan terbesar di dunia, dengan 1.050 universitas dari 85 negara berpartisipasi di tahun 2022. Pemeringkatan ini mendorong transformasi kampus melalui indikator konkret dan benchmarking yang dapat diterapkan secara global.

1. Latar Belakang dan Tujuan Pemeringkatan

UI GreenMetric dilahirkan atas keprihatinan terhadap isu lingkungan seperti perubahan iklim, eksploitasi sumber daya alam, dan ketergantungan energi fosil. Tujuan utamanya adalah:

  • Meningkatkan kesadaran kampus terhadap isu keberlanjutan
  • Menjadi alat self-assessment bagi institusi pendidikan tinggi
  • Mendorong aksi nyata, bukan sekadar wacana
  • Membentuk jejaring kolaboratif antar kampus di dunia

Framework UI GreenMetric mengadopsi prinsip 3E (Environment, Economy, Equity) serta menyelaraskan indikator dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

2. Pilar dan Metodologi Penilaian

UI GreenMetric menilai universitas berdasarkan enam kategori utama berikut:

  1. Setting & Infrastructure (SI) – 15%
  2. Energy & Climate Change (EC) – 21%
  3. Waste (WS) – 18%
  4. Water (WR) – 10%
  5. Transportation (TR) – 18%
  6. Education & Research (ED) – 18%

Indikator 2023 diperluas dengan penambahan pertanyaan baru seperti:

  • Implementasi smart building
  • Volume emisi karbon per orang
  • Jumlah startup berbasis keberlanjutan
  • Program 3R dan daur ulang air
  • Keterlibatan organisasi mahasiswa

Penilaian bersifat kuantitatif dan berbasis bukti (evidence-based scoring). Universitas wajib menyertakan data dan dokumentasi untuk setiap indikator.

3. Studi Kasus dan Statistik Global

  • Partisipan meningkat dari 95 (2010) menjadi 1.050 universitas (2022)
  • Total jaringan UIGWURN mencakup lebih dari 17 juta mahasiswa, 2 juta staf, dan dana riset gabungan mencapai USD 68 miliar
  • Workshop dan pelatihan telah dilakukan di lebih dari 40 negara, termasuk Indonesia, Iran, Meksiko, Kolombia, Rusia, dan Thailand
  • UI GreenMetric Online Course telah melibatkan universitas dari 7 negara dan mengedukasi mahasiswa tentang praktik terbaik SDGs

Contoh universitas anggota UIGWURN:

  • Universitas Diponegoro, Indonesia
  • Mahidol University, Thailand
  • University of Sao Paulo, Brasil
  • RUDN University, Rusia
  • Universidad Tecnologica ECOTEC, Ekuador

4. Inovasi, Dampak, dan Arah Masa Depan

Tema UI GreenMetric 2023 adalah “Innovation, Impacts, and Future Direction of Sustainable Universities.”

Inovasi:

  • Implementasi smart campus (BIM, IoT)
  • Green building & penghematan energi
  • Program konservasi air & daur ulang limbah

Dampak:

  • Peningkatan jumlah publikasi & program mahasiswa
  • Adopsi teknologi hijau oleh universitas
  • Kerja sama riset lintas negara

Arah Masa Depan:

  • Menyusun Indikator Sosial dan Kultural yang lebih inklusif
  • Evaluasi berkelanjutan atas instrumen penilaian
  • Memperluas kursus daring global tentang keberlanjutan

5. Keunggulan UI GreenMetric Dibanding Sistem Lain

Dibanding sistem seperti STARS (AS), Green Report Card, dan LEED (AS), UI GreenMetric lebih inklusif karena:

  • Bersifat global, bukan hanya negara maju
  • Tidak berorientasi komersial (non-profit)
  • Gratis dan berbasis bukti, bukan opini

UI GreenMetric juga lebih kuat dalam pengukuran aksi nyata, seperti:

  • Kebijakan bebas emisi kendaraan
  • Luas lahan hijau kampus
  • Rasio energi terbarukan
  • Kuantitas kegiatan mahasiswa terkait lingkungan

6. Kritik dan Tantangan

Kelebihan:

  • Sistematis dan transparan, cocok untuk benchmarking
  • Dapat digunakan sebagai alat perecanaan strategis kampus hijau
  • Mendorong perubahan struktural, bukan sekadar dekoratif

Kekurangan:

  • Ketimpangan kapasitas antara kampus besar dan kecil dalam mengisi indikator
  • Keterbatasan dalam verifikasi lapangan secara langsung
  • Tidak semua indikator cocok untuk semua konteks geografis (misalnya kampus di zona arid vs tropis)

7. Relevansi UI GreenMetric untuk Kampus Indonesia

Sebagai inisiatif dari Universitas Indonesia, UI GreenMetric telah mendorong ratusan kampus nasional untuk:

  • Membentuk unit khusus keberlanjutan (green office)
  • Menyusun laporan keberlanjutan kampus
  • Mengembangkan startup ramah lingkungan
  • Mengintegrasikan SDGs dalam kurikulum dan riset

Universitas Indonesia, UGM, ITS, dan Universitas Diponegoro termasuk yang paling aktif mengimplementasikan indikator GreenMetric ke dalam tata kelola institusi.

Kesimpulan

UI GreenMetric bukan sekadar pemeringkatan, tapi peta jalan menuju masa depan pendidikan tinggi yang lebih hijau, adil, dan berkelanjutan. Dengan indikator yang konkret dan dapat diukur, sistem ini membantu kampus dari berbagai latar belakang untuk menyusun strategi hijau yang berdampak luas. Kolaborasi global yang terus diperluas membuktikan bahwa keberlanjutan bukanlah tren sesaat, tapi komitmen jangka panjang yang wajib diadopsi oleh institusi pendidikan di seluruh dunia.

Sumber : Universitas Indonesia. (2023). UI GreenMetric World University Rankings 2023 Report. UI GreenMetric.