Tim Metaverse UMM Ciptakan Teknologi Kesehatan Hewan

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi

11 Mei 2024, 17.32

Sumber: www.rri.co.id

Tim metaverse Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Perusahaan Satwa Sehat Indonesia menginisiasi teknologi metaverse dalam dunia hewan. Gagasan sejak bulan Agustus 2023 lalu hingga saat ini tersebut muncul di tengah perbincangan santai yang terjadi antara tim program studi teknik informatika dengan pihak perusahaan.

Salah seorang dosen yang terlibat dalam pengabdian, Didih Rizki Chandranegara S.Kom., M.Kom. mengatakan, keterlibatan prodi Informatika dalam proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi metaverse yang saat ini telah merambah berbagai sektor. 

“Dalam bidang kesehatan hewan, aplikasi metaverse belum pernah dikembangkan sebelumnya. Sehingga kami mengajukan kegiatan ini sebagai bagian dari pengabdian berbasis Center of Excellence (CoE) yang menandai komitmen mereka untuk memberikan kontribusi berkelanjutan dalam perkembangan teknologi terapan,” ungkapnya, Jumat (1/3/2024).

Adapun platform ini memungkinkan adanya simulasi operasi hewan secara virtual. Para calon dokter hewan dapat memperoleh pengalaman praktis yang mendekati situasi asli tanpa perlu mengorbankan hewan asli. 

“Selain itu, aplikasi ini juga diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang komprehensif mengenai struktur anatomi hewan bagi berbagai kalangan, tidak hanya profesional kesehatan hewan,” kata Rizki.

Pengabdian ini turut melibatkan tim metaverse yang terdiri dari pimpinan prodi, beberapa dosen, mahasiswa tingkat akhir, dan alumni informatika UMM. Keterlibatan tim metaverse dari prodi Informatika tidak hanya sekedar memperkenalkan teknologi terbaru, tetapi juga sebagai wujud nyata dari kolaborasi lintas disiplin ilmu. 

“Para pemangku kepentingan, baik dari akademisi maupun praktisi di industri kesehatan hewan, secara aktif terlibat dalam setiap tahapan pengembangan aplikasi ini,” ujarnya.

Langkah-langkah implementasi yang diambil meliputi serangkaian pertemuan untuk menyusun strategi kolaborasi dengan pihak klinik hewan, memetakan data, merancang aplikasi dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keterbatasan yang ada, hingga uji coba dan peluncuran resmi aplikasi. 

“Metaverse di bidang kedokteran hewan ini masih terus dikembangkan untuk bisa mencapai potensi terbaiknya,” tandasnya. 

Sumber: https://www.rri.co.id/