Pendahuluan: Air Bersih sebagai Hak Asasi dan Tantangan Global
Air bersih dan sanitasi layak adalah hak dasar manusia, namun hingga 2020, 2 miliar orang masih belum memiliki akses ke layanan air minum yang aman, dan 1,9 miliar orang tidak memiliki akses ke sanitasi dasar. Laporan UNCTAD (2023) ini menyoroti bagaimana sains, teknologi, dan inovasi (STI) menjadi kunci dalam mempercepat pencapaian SDG 6, dengan menekankan pentingnya solusi terintegrasi, kolaborasi global, dan pendekatan lintas sektor.
Kesenjangan Global dan Ketimpangan Akses
SubSahara Afrika menjadi wilayah dengan ketertinggalan paling signifikan: hanya 30% penduduknya memiliki akses ke air minum aman, dibandingkan dengan 96% di Eropa dan Amerika Utara. Ketimpangan juga terjadi antara wilayah urban dan rural—86% penduduk kota memiliki akses air aman, sementara di desa hanya 60%. Kelompok rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat adat menghadapi hambatan tambahan, baik dari sisi infrastruktur maupun norma sosial.
Krisis Iklim dan Dampaknya terhadap Air
Perubahan iklim memperparah kelangkaan air melalui peningkatan frekuensi banjir dan kekeringan. Di Turki, misalnya, ketersediaan air per kapita diperkirakan turun dari 1.400 m³ (2017) menjadi 1.120 m³ pada 2030. Di sisi lain, negaranegara seperti Kamerun dan Brasil menghadapi cuaca ekstrem yang mengganggu pasokan air dan sanitasi.
Peran STI dalam Rantai Nilai Air
STI berperan dalam seluruh rantai nilai air: dari pengambilan air, pengolahan, distribusi, hingga pengelolaan limbah. Inovasi tidak hanya bersifat teknologi, tetapi juga mencakup inovasi sosial, kebijakan, dan proses. Misalnya:
- Inovasi sosial: Biocenters di Nairobi yang dikelola komunitas.
- Inovasi kebijakan: India dengan program Swachh Bharat Mission yang membangun 95 juta toilet dalam 5 tahun.
- Inovasi teknologi: Sistem desalinasi tenaga surya oleh GivePower di Kenya yang menyediakan air untuk 35.000 orang per hari.
Studi Kasus: Solusi Nyata dari Berbagai Negara
- Senegal: Swiss Fresh Water membangun 120 kios air dengan sistem desalinasi hemat energi, menciptakan 500 lapangan kerja.
- Tanzania: ATM air digital mengurangi korupsi dan meningkatkan efisiensi distribusi.
- India: Toilet reinvented oleh Gates Foundation mengolah limbah tanpa air dan menghasilkan energi.
- Mozambik: Pompa air tenaga surya meningkatkan hasil pertanian dan pendapatan perempuan.
- Afrika Seltal Twinatan: Sistem peringatan dini banjir berbasis komunitas menyelamatkan nyawa saat bencana 2022.
- Teknologi Frontier: Dari Drone hingga Digi
- Drone digunakan di Belize dan Gambia untuk pemetaan banjir dan pemantauan kualitas air.
- AI dan IoT dimanfaatkan di Filipina dan Oman untuk prediksi kekeringan dan deteksi kebocoran air.
- Digital twin seperti di Singapura memungkinkan simulasi dan optimasi pengelolaan air secara realtime.
- Satelit digunakan di Ethiopia dan Madagaskar untuk memetakan potensi air tanah, meningkatkan tingkat keberhasilan pengeboran dari <50% menjadi >90%.
Kritik dan Tantangan Implementasi
Meski banyak inovasi tersedia, jurang antara riset dan implementasi masih lebar. Banyak solusi gagal mencapai masyarakat karena:
- Kurangnya kapasitas lokal untuk mengoperasikan teknologi.
- Keterbatasan pendanaan dan model bisnis berkelanjutan.
- Kesenjangan pengetahuan antara negara maju dan berkembang.
- Kurangnya data dan sistem pemantauan yang andal.
Rekomendasi Strategis
1. Perkuat ekosistem inovasi lokal: Libatkan komunitas dalam desain dan pemeliharaan teknologi.
2. Fokus pada solusi modular dan offgrid: Cocok untuk daerah terpencil dan minim infrastruktur.
3. Integrasikan pendekatan gender dan inklusi sosial: Pastikan perempuan dan kelompok rentan terlibat aktif.
4. Dorong pendekatan nexus dan ekonomi sirkular: Air tidak bisa dipisahkan dari energi, pangan, dan iklim.
5. Bangun sistem data dan pemantauan berbasis teknologi: Gunakan big data, sensor, dan AI untuk pengambilan keputusan.
Penutup: Air sebagai Titik Temu Inovasi dan Keadilan Sosial
Artikel ini menegaskan bahwa air bukan sekadar sumber daya, tapi cermin dari keadilan sosial dan kapasitas inovasi global. Dengan menggabungkan teknologi mutakhir, kebijakan progresif, dan partisipasi masyarakat, dunia memiliki peluang nyata untuk mewujudkan akses air dan sanitasi yang aman bagi semua.
Sumber Artikel :
United Nations Conference on Trade and Development. (2023). Ensuring safe water and sanitation for all: A solution through science, technology and innovation. United Nations. UNCTAD/DTL/TIKD/2022/1. ISBN: 9789211047004.