Studi Model Bisnis Pengiriman Last Mile Berbasis Teknologi Drone

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

25 Februari 2025, 09.43

unplash.com

Pendahuluan

Tesis Master berjudul "Business Analysis of the Drone’s Last Mile Delivery Environment" oleh Caio Ferreira da Rosa Pantarotto dari Politecnico di Torino (2018) membahas tentang potensi penggunaan teknologi drone dalam pengiriman last mile. Tesis ini menganalisis berbagai model bisnis yang melibatkan drone untuk pengiriman last mile, mengidentifikasi keuntungan dan hambatan, serta mengembangkan formulasi matematis untuk optimasi.

Latar Belakang

Pengiriman last mile merupakan bagian yang paling tidak efisien dalam rantai pengiriman, ditandai dengan biaya tinggi dan jarak yang relatif pendek. Tantangan utama meliputi peningkatan biaya tenaga kerja dan pemborosan yang melekat pada model pengiriman ke rumah konvensional. Konsumen juga semakin menuntut pengiriman yang cepat, tepat, dan murah. Teknologi drone muncul sebagai solusi potensial untuk mengatasi masalah ini.

Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari tesis ini adalah:

  1. Menganalisis potensi penggunaan teknologi drone dalam pengiriman last mile.
  2. Mengidentifikasi keuntungan dan hambatan penggunaan drone dalam pengiriman last mile.
  3. Mengembangkan model bisnis yang sesuai untuk pengiriman last mile dengan drone.
  4. Merumuskan model pemrograman linear bilangan bulat campuran (MILP) untuk analisis kuantitatif model bisnis yang diusulkan.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran yang melibatkan:

  • Tinjauan literatur tentang pengiriman last mile, model bisnis, dan teknologi drone.
  • Pengembangan kerangka kerja untuk menganalisis model bisnis pengiriman last mile dengan drone.
  • Pengembangan empat model bisnis yang berbeda.
  • Perumusan model MILP untuk analisis kuantitatif.

Kerangka Teoretis

Tesis ini membahas beberapa konsep kunci, termasuk:

  • Last Mile Delivery: Tahap terakhir dari proses pengiriman, dari hub terakhir ke pelanggan akhir.
  • Business Model: Model yang menggambarkan bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai.
  • Drone Technology: Penggunaan Unmanned Aerial Vehicles (UAV) untuk berbagai aplikasi, termasuk pengiriman.
  • Mixed-Integer Linear Programming (MILP): Teknik optimasi matematis yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan variabel keputusan bilangan bulat dan kontinu.

Hasil dan Diskusi

Temuan Utama

  • Teknologi drone memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi pengiriman last mile dengan meningkatkan pemanfaatan aset, mengurangi kebutuhan tenaga kerja, dan mempercepat waktu pengiriman.
  • Hambatan utama untuk penggunaan drone meliputi regulasi, penerimaan publik, jangkauan drone, dan interaksi dengan pelanggan.
  • Empat model bisnis yang layak adalah:
    • Pusat Distribusi Terpusat (Centralized Distribution Center): Drone beroperasi dari satu pusat distribusi.
    • Beberapa Pusat Keberangkatan (Multiple Departure Centers): Drone beroperasi dari beberapa lokasi yang berbeda.
    • Pusat Keberangkatan dengan Gudang Terpusat (Departure Centers with Centralized Warehouse): Drone beroperasi dari pusat keberangkatan yang memasok barang dari gudang terpusat.
    • Gudang Terpusat dengan Model Transshipment Bergerak (Centralized Warehouse with Mobile Transshipment Model): Drone diisi ulang dan diluncurkan dari kendaraan bergerak.
  • Model MILP yang dikembangkan dapat digunakan untuk menganalisis secara kuantitatif model bisnis yang diusulkan.

Studi Kasus dan Angka

Tesis ini tidak menyajikan studi kasus empiris, tetapi merujuk pada:

  • Amazon Prime Air: Sebagai contoh inisiatif pengiriman drone.
  • Matternet: Perusahaan yang menggunakan drone untuk pengiriman medis di daerah terpencil.
  • Data tentang preferensi pelanggan untuk pilihan pengiriman yang berbeda (Gambar 2.1).
  • Data tentang pangsa pelanggan yang tidak membeli secara online karena waktu pengiriman yang lama (Gambar 2.2).

Model Bisnis

  • Centralized Distribution Center: Model yang digunakan oleh Amazon Prime Air. Cocok untuk area padat penduduk dan jarak pengiriman yang pendek.
  • Multiple Departure Centers: Cocok untuk area dengan permintaan yang tersebar dan memungkinkan pengurangan jarak tempuh.
  • Departure Centers with Centralized Warehouse: Menggabungkan manfaat efisiensi inventaris terpusat dengan pengurangan jarak pengiriman.
  • Centralized Warehouse with Mobile Transshipment Model: Memungkinkan jangkauan pengiriman yang lebih luas dan fleksibilitas operasional.

Analisis MILP

  • Model MILP dirumuskan untuk meminimalkan biaya pengiriman, dengan mempertimbangkan batasan seperti kapasitas kendaraan, waktu tempuh, dan biaya operasional.
  • Model MILP dapat digunakan untuk mengoptimalkan alokasi paket ke drone dan rute drone.

Kesimpulan

Tesis ini menyimpulkan bahwa teknologi drone menawarkan potensi yang signifikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengiriman last mile. Namun, adopsi drone memerlukan mengatasi hambatan regulasi, sosial, dan teknologi. Model bisnis yang diusulkan dan formulasi MILP memberikan kerangka kerja yang berguna untuk analisis dan implementasi sistem pengiriman drone.

Implikasi Manajerial

Artikel ini menawarkan implikasi manajerial berikut:

  • Perusahaan logistik harus mempertimbangkan potensi penggunaan drone untuk pengiriman last mile.
  • Perusahaan perlu mengatasi hambatan regulasi dan sosial sebelum menggunakan drone.
  • Perusahaan harus mengembangkan model bisnis yang sesuai untuk pengiriman drone.
  • Perusahaan dapat menggunakan model MILP untuk mengoptimalkan operasi pengiriman drone mereka.

Penelitian Masa Depan

Penelitian masa depan dapat fokus pada:

  • Studi kasus empiris untuk menguji kelayakan dan efektivitas model bisnis yang diusulkan.
  • Analisis lebih lanjut tentang dampak sosial dan lingkungan dari pengiriman drone.
  • Pengembangan model optimasi yang lebih canggih.

Sumber : Pantarotto, C. F. R. (2018). Business analysis of the drone’s last mile delivery environment. Master Thesis, Politecnico di Torino.