Strategi Desain Keandalan untuk Peralatan Pengeboran Horizontal: Pendekatan RBD dalam Keterbatasan Data Kegagalan

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

19 Maret 2025, 09.21

Pixabay.com

Pendahuluan

Dalam industri pengeboran, downtime peralatan dapat menyebabkan kerugian finansial dan operasional yang signifikan. Oleh karena itu, keandalan sistem menjadi faktor kunci dalam desain peralatan pengeboran horizontal.

Penelitian oleh Morteza Soleimani, Mohammad Pourgol-Mohammad, Ali Rostami, dan Ahmad Ghanbari ini mengusulkan metode Reliability Block Diagram (RBD) untuk mengevaluasi keandalan sistem pengeboran horizontal dengan data kegagalan yang terbatas. Studi ini menggunakan simulasi Monte Carlo untuk memperkirakan reliabilitas sistem dan mengoptimalkan desain berdasarkan data generik serta faktor lingkungan.

Metodologi Penelitian

Metode penelitian ini terdiri dari beberapa tahap utama:

  1. Identifikasi Sistem dan Komponen
    • Pemodelan sistem dengan Reliability Block Diagram (RBD).
    • Analisis struktur keandalan sistem (seri, paralel, load-sharing, dan konfigurasi kompleks).
  2. Pengumpulan Data Kegagalan
    • Menggunakan basis data kegagalan generik seperti MIL-HDBK-217F, OREDA, dan NPRD-95.
    • Koreksi data dengan faktor lingkungan, beban, dan kualitas komponen.
  3. Simulasi Monte Carlo untuk Estimasi Keandalan
    • Prediksi Mean Time to Failure (MTTF) dan Mean Time Between Failures (MTBF).
    • Simulasi perhitungan downtime dan probabilitas kegagalan.
  4. Optimasi Desain dengan Alternatif Konfigurasi
    • Pemilihan kombinasi komponen optimal berdasarkan reliabilitas dan biaya.
    • Evaluasi redundansi untuk mengurangi risiko kegagalan.

Hasil dan Temuan Utama

1. Estimasi Keandalan Sistem Pengeboran Horizontal

  • Keandalan awal sistem hanya 0,003 pada 2000 jam operasi, menunjukkan risiko tinggi kegagalan.
  • Sub-sistem paling rentan adalah engine (keandalan 7,1%) dan sistem hidrolik (keandalan 14,2%).
  • Reliabilitas tertinggi dimiliki oleh kabin (99,6%) dan sistem kelistrikan (92,3%).

2. Simulasi Monte Carlo untuk Estimasi Downtime

  • Rata-rata downtime sistem adalah 1555 jam dalam 32.000 jam operasi.
  • Availability sistem hanya 95,1%, menandakan perlunya perbaikan desain.
  • Analisis kegagalan menunjukkan bahwa motor starter memiliki tingkat kegagalan tertinggi.

3. Optimasi Desain: Alternatif Komponen yang Lebih Andal

  • Peningkatan kualitas komponen engine meningkatkan keandalan hingga 97,6%.
  • Penggunaan konfigurasi redundansi pada pompa hidrolik meningkatkan keandalan hingga 98,3%.
  • Pemilihan kombinasi optimal motor listrik dan pompa pneumatik menurunkan tingkat kegagalan hingga 25% dibanding opsi lainnya.

Implikasi Industri & Rekomendasi

1. Implementasi Pemeliharaan Berbasis Prediksi

  • Menggunakan sensor IoT untuk pemantauan real-time keausan komponen.
  • Menggunakan machine learning untuk mendeteksi pola kegagalan lebih dini.

2. Optimalisasi Konfigurasi Sistem

  • Menerapkan desain redundansi pada komponen kritis untuk mengurangi downtime.
  • Mengoptimalkan kombinasi komponen untuk mencapai keseimbangan antara biaya dan keandalan.

3. Standarisasi Keandalan dalam Desain Peralatan

  • Mengadopsi standar keandalan industri seperti ISO 14224 untuk pemantauan data kegagalan.
  • Menggunakan Reliability Block Diagram (RBD) sejak tahap awal desain untuk meminimalkan biaya pemeliharaan di masa depan.

Kesimpulan

Penelitian ini membuktikan bahwa Reliability Block Diagram (RBD) dan simulasi Monte Carlo efektif dalam meningkatkan keandalan peralatan pengeboran horizontal. Dengan menggunakan metode ini sejak tahap awal desain, perusahaan dapat mengurangi risiko kegagalan, meningkatkan uptime, dan mengoptimalkan biaya operasional.

Sumber : Morteza Soleimani, Mohammad Pourgol-Mohammad, Ali Rostami, dan Ahmad Ghanbari (2014). Design for Reliability of Complex System: Case Study of Horizontal Drilling Equipment with Limited Failure Data. Journal of Quality and Reliability Engineering, Volume 2014, Article ID 524742.