Sejarah Perusahaan PT Semen Indonesia dan PT Semen Baturaja

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman

21 Mei 2024, 11.35

Logo PT Semen Indonesia - Wikipedia

PT Semen Indonesia

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang juga dikenal sebagai Semen Indonesia Group atau SIG, adalah perusahaan milik negara Indonesia yang bekerja dalam produksi bahan bangunan. Hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki pabrik di Indonesia dan Vietnam dengan kapasitas terpasang total 56,5 juta ton semen untuk mendukung kegiatan bisnisnya.

  • Sejarah perusahaan PT Semen Indonesia

Sejarahnya, pabrik semen didirikan oleh pemerintah Indonesia sebagai NV Pabrik Semen Gresik pada tahun 1951 untuk membangun pabrik dengan kapasitas 250.000 ton semen per tahun. Pada tahun 1957, Presiden Soekarno meresmikannya. Perusahaan ini diubah menjadi perusahaan negara (PN) pada tahun 1961 dengan nama PN Semen Gresik. Kemudian, pada tahun 1969, badan hukumnya kembali diubah menjadi persero.

Perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1991. Kapasitas terpasang perusahaan pada saat itu mencapai 1,8 juta ton semen per tahun. Namun, setelah mengakuisisi Semen Padang dan Semen Tonasa pada tahun 1995, kapasitas terpasang perusahaan naik menjadi 8,5 juta ton semen per tahun. Pada tahun 1995, CEMEX resmi memiliki 14% saham perusahaan, yang kemudian meningkat menjadi 25,5% pada tahun berikutnya. Pada tahun 2006, Blue Valley membeli 24,9% saham CEMEX, yang kemudian meningkat menjadi 48,99% empat tahun kemudian.

Perusahaan tersebut membeli 80,64% saham Holcim Indonesia melalui Semen Indonesia Industri Bangunan pada Januari 2019. Kemudian, perusahaan tersebut berganti nama menjadi Solusi Bangun Indonesia. Selain itu, nama Holcim diubah menjadi Dynamix. Pada tahun 2020, perusahaan mengubah nama dagangnya dari Semen Indonesia menjadi SIG. Pada tahun 2021, Taiheiyo Cement asal Jepang memiliki 15% saham perusahaan, dan pada tahun 2022, pemerintah menyerahkan sebagian besar saham Semen Baturaja ke perusahaan.

  • Produk

- Semen Portland Tipe I, juga dikenal sebagai semen Portland biasa (OPC), adalah semen hidraulis yang banyak digunakan untuk konstruksi umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus. Contohnya termasuk perumahan, bangunan, gedung bertingkat, jembatan, landasan pacu, dan jalan raya.
- Semen Portland Tipe II, juga disebut sebagai semen yang tahan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang, digunakan untuk konstruksi di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa, dan bendungan.
- Semen Portland Tipe III dibuat untuk memenuhi persyaratan bangunan yang membutuhkan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dan harus diselesaikan secepat mungkin. Semen Portland Tipe V, misalnya, digunakan untuk membuat jalan raya, bangunan tingkat tinggi, dan bandara udara. Jenis semen ini cocok untuk membuat instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir, serta bangunan pada tanah dan air yang mengandung sulfat tinggi.
- Cement Blended Special (SBC). Semen khusus yang dibuat untuk digunakan dalam pembangunan megaproyek jembatan Surabaya-Madura, juga dikenal sebagai Suramadu, dan sesuai untuk digunakan dalam lingkungan dengan air laut. dikemas dalam cairan.
- Cement Portland Pozzolan (PPC). Semen hidraulis dibuat dengan menggiling gypsum, terak, dan bahan pozzolan. digunakan untuk konstruksi umum dan struktur yang membutuhkan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi, dan fondasi pelat penuh adalah beberapa contohnya.

PT Semen Baturaja

PT Semen Baturaja Tbk adalah anak perusahaan Semen Indonesia yang bergerak di bidang produksi semen. Perusahaan ini memiliki pabrik utama di Baturaja serta fasilitas penggilingan dan pengantongan semen di Palembang dan Panjang, dan memiliki kantor perwakilan di Jakarta untuk membantu kegiatan bisnisnya.

 

 

  • Sejarah perusahaan PT Semen Baturaja

PT Semen Baturaja didirikan pada tahun 1974 sebagai perusahaan patungan antara Semen Padang (55%) dan Semen Gresik (45%). Pada 9 November 1979, pemerintah Indonesia memiliki 88% saham perusahaan, sementara Semen Gresik dan Semen Padang hanya memiliki 7% dan 5%. Perusahaan ini juga diberi status persero karena mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah.Pemerintah Indonesia secara resmi membeli semua saham perusahaan pada tanggal 15 Oktober 1991. Perusahaan meningkatkan kapasitas terpasangnya hingga 500.000 ton semen per tahun pada tahun 1992. Selain itu, selama dua tahun, perusahaan juga menjalankan proyek Optimalisasi I (OPT I), yang memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kapasitas terpasangnya hingga 550.000 ton semen per tahun.

Pada tahun 1996, perusahaan ini memulai proyek Optimalisasi II (OPT II) dengan tujuan mencapai kapasitas terpasang sebesar 1,25 juta ton semen per tahun. OPT II akhirnya dapat diselesaikan pada tahun 2001. Sepuluh tahun kemudian, perusahaan membangun fasilitas baru yang memiliki kapasitas 750.000 ton semen per tahun. Setelah proyek selesai pada Juli 2013, perusahaan dapat mencapai kapasitas terpasang 2 juta ton per tahun. Perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Juni 2013. Pabrik Baturaja II, yang dapat menghasilkan 1,85 juta ton semen per tahun, kemudian dibangun dengan dana dari penawaran umum perdana. Pabrik ini dibangun pada tahun 2015, dan dibuka secara penuh pada 1 September 2017. PT Semen Baturaja dapat memproduksi 3,85 juta ton semen setiap tahun berkat pabrik tersebut. Perusahaan ini tidak lagi berstatus persero setelah pemerintah menyerahkan sebagian besar sahamnya ke Semen Indonesia, yang menjadi induk usaha Semen Padang dan Semen Gresik pada 2014.

Disadur dari:

https://id.wikipedia.org/wiki/Semen_Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Semen_Baturaja