Profil Perusahaan PT Wijaya Karya

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman

24 Mei 2024, 15.21

Gedung WIKA, kantor pusat Wijaya Karya di Jakarta - Wikipedia

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, atau WIKA, adalah perusahaan milik negara Indonesia yang bekerja di bidang konstruksi. Perusahaan ini memiliki sebelas kantor operasi di Indonesia dan sembilan kantor perwakilan di luar Indonesia untuk membantu kegiatan bisnisnya.

Visi dan misi perusahaan

PT Wijaya Karya memilki visi yaitu "Terdepan dalam Investasi dan EPC berkelanjutan untuk Kualitas Kehidupan yang Lebih Baik ". Visi perusahaan PT Wijaya Karya disertai dengan misi-misinya. Beberapa misi dari PT Wijaya Karya adalah menyediakan jasa dan produk EPC yang terintegerasi berlandaskan pada prinsip kualitas, keselamatan, kesehatan dan lingkungan, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dengan portofolio investasi strategis, dan melakukan pengembangan kawasan terpadu demi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.

Sejarah perusahaan

Sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia, perusahaan ini dikenal sebagai NV Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. (NV Vis en Co.) dan berkonsentrasi pada pembangunan jaringan listrik dan pipa air. Pemerintah Indonesia membeli perusahaan itu pada tahun 1958. Pada tahun 1960, namanya diubah menjadi Perusahaan Bangunan Widjaja Karja, dengan kantor pusat di Jl. Johar No. 10, Jakarta Pusat. Pada tanggal 29 Maret 1961, perusahaan dinasionalisasi menjadi perusahaan negara (PN) dengan nama PN Widjaja Karja.

Selanjutnya, perusahaan ini membangun enam pabrik beton di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Lalu, perusahaan meluncurkan produk beton pertamanya: tiang listrik prategang berpenampang H. Kemudian, perusahaan berkembang ke bisnis konstruksi gedung dengan membangun gedung tinggi pertamanya, kantor pusat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Perusahaan kembali ke kantor pusat di Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, pada tahun 1979. Tujuh divisi baru didirikan oleh perusahaan pada tahun 1982: sipil umum, konstruksi gedung, sarana papan, produk beton dan logam, konstruksi industri, energi, dan perdagangan. Setelah itu, perusahaan ini mulai membuat PC Piles dan membantu mengembangkan bantalan rel beton di Indonesia.

Perusahaan ini kemudian memulai proyek investasi pertamanya di bidang energi, PLTD Bali berkapasitas 50 MW. Perusahaan berhasil menyelesaikan pembangunan PLTU Amurang pada tahun 2013. Ini menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan bisnis EPC perusahaan. Pada tahun yang sama, bisnis tersebut juga membeli PT Sarana Karya (Persero). Perusahaan ini telah bekerja di beberapa negara di luar Indonesia, seperti Myanmar (2013), Malaysia (2014), Arab Saudi (2016), Dubai (2017), Filipina (2018), Niger (2018), Taiwan (2019), dan Senegal (2019). Wijaya Karya Beton resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 dengan meresmikan Pusat Kepemimpinan WIKA di Bogor.

Divisi perusahaan

  1. Infrastruktur
    Proyek infrastruktur seperti jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan dikerjakan oleh Divisi Infrastruktur 1 dan 2. Divisi Infrastruktur sekarang bekerja lebih dari sekadar kontraktor. Divisi ini memiliki kemampuan untuk melakukan rancang bangun (design and build) dari awal perencanaan hingga akhir proses konstruksi, dengan dukungan dari tim enjinering yang berpengalaman. Beberapa proyek yang telah diselesaikan termasuk Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Chip Log Pulau Laut, dan Trashrack Removable Banjir Kanal Manggarai.
     
  2. Bangunan gedung
    WIKA Building, anak usaha WIKA, mengerjakan proyek pembangunan gedung yang dibiayai oleh swasta dan pemerintah. Subdivisi Usaha Bangunan Hunian dan Fasilitas termasuk dalam divisi ini. Saat ini, dengan bantuan keterampilan enjinering, telah melakukan tugas rancang bangun atau desain dan pembangunan, yaitu sejak proses perencanaan hingga proses konstruksi.
     
  3. Listrik & energi
    Divisi ini terdiri dari subbidang usaha minyak dan gas, sarana industri, dan pabrik manufaktur baja. Subbidang usaha minyak dan gas meliputi pekerjaan EPC listrik dan energi di sektor hulu dan hilir, serta distribusi kegiatan operasi di sektor minyak dan gas. Di sektor hulu, kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal terlibat dalam pekerjaan ini.

    Disadur dari: https://id.wikipedia.org