Peran Environmental Stress Screening (ESS) dan Burn-in Testing dalam Meningkatkan Keandalan Produk Elektronik

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

10 April 2025, 08.00

Freepik.com

Pendahuluan

Dalam industri elektronik, keandalan produk sangat penting untuk memastikan kualitas dan mengurangi biaya garansi. Environmental Stress Screening (ESS) dan Burn-in Testing adalah dua metode utama yang digunakan untuk mendeteksi cacat sejak dini sebelum produk dikirim ke pelanggan.

ESS adalah proses uji percepatan yang menempatkan produk dalam siklus stres lingkungan seperti:

  • Siklus suhu ekstrem
  • Getaran acak (random vibration)
  • Kelembaban tinggi dan kejut termal

Burn-in Testing, di sisi lain, adalah metode yang memaparkan produk ke kondisi operasi yang diperpanjang untuk mengidentifikasi cacat awal akibat ketidaksempurnaan manufaktur.

Metodologi: Perbedaan ESS dan Burn-in Testing

ESS dan Burn-in Testing memiliki pendekatan berbeda dalam mendeteksi cacat pada produk. Environmental Stress Screening (ESS) menggunakan siklus stres lingkungan seperti suhu ekstrem dan getaran untuk mengidentifikasi kelemahan dalam desain produk. Sementara itu, Burn-in Testing berfokus pada pengoperasian produk dalam jangka waktu lama untuk mengungkap cacat produksi yang mungkin tidak langsung terlihat. Selain itu, terdapat metode lain seperti Highly Accelerated Life Testing (HALT) yang menguji batas desain dengan stres ekstrem untuk meningkatkan keandalan produk, serta Highly Accelerated Stress Screening (HASS) yang digunakan untuk menyaring produk jadi berdasarkan parameter yang diperoleh dari HALT. Dalam penerapannya, Burn-in Testing lebih umum digunakan dalam industri militer, otomotif, dan semikonduktor, sedangkan ESS lebih banyak diterapkan dalam industri elektronik dan manufaktur perangkat telekomunikasi untuk memastikan keandalan produk sebelum dipasarkan.

Studi Kasus: Penerapan ESS dan Burn-in dalam Berbagai Industri

Penelitian ini meninjau beberapa studi kasus dari industri elektronik:

  1. ESS dalam Produksi Perangkat Militer
    • Produk diuji dengan suhu -40°C hingga 85°C selama 100 siklus.
    • Tingkat kegagalan awal berkurang dari 2,1% menjadi 0,3%, menunjukkan efektivitas ESS.
  2. Burn-in pada Semikonduktor
    • Burn-in dilakukan pada suhu 125°C selama 168 jam untuk mendeteksi cacat awal.
    • Hasil: Identifikasi cacat akibat kontaminasi material dan kelelahan termal sebelum produk dikirim.
  3. ESS pada Produk Otomotif
    • Siklus suhu dari -30°C hingga 120°C dalam 15 menit untuk mensimulasikan kondisi ekstrem.
    • Hasil: Pengurangan kegagalan elektronik kendaraan hingga 40%.
  4. Burn-in dalam Industri Telekomunikasi
    • Peralatan diuji selama 1000 jam dalam kondisi operasi penuh.
    • Hasil: Peningkatan umur perangkat hingga 3x lebih lama dibandingkan produk tanpa Burn-in.

Keunggulan dan Tantangan ESS & Burn-in

Keunggulan:
✔ Meningkatkan keandalan produk dengan mendeteksi cacat sebelum dikirim ke pelanggan.
✔ Mengurangi biaya garansi dengan menghilangkan unit yang berisiko gagal.
✔ Membantu produsen mengoptimalkan desain produk dengan mengidentifikasi kelemahan lebih awal.

Tantangan:
✖ ESS tidak meningkatkan keandalan intrinsik produk, hanya mendeteksi kelemahan yang sudah ada.
✖ Burn-in dapat mempercepat degradasi produk jika parameter uji tidak diatur dengan benar.
✖ Memerlukan investasi alat uji yang mahal dan prosedur yang ketat.

Kesimpulan: ESS dan Burn-in sebagai Solusi Pengujian Keandalan

Penelitian ini menunjukkan bahwa Environmental Stress Screening (ESS) dan Burn-in Testing adalah metode yang efektif untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan produk elektronik.

ESS sangat berguna dalam mendeteksi cacat akibat desain dan proses manufaktur, sementara Burn-in lebih berfokus pada identifikasi cacat awal sebelum produk digunakan oleh pelanggan.

Penerapan metode ini telah terbukti berhasil dalam berbagai industri seperti militer, otomotif, semikonduktor, dan telekomunikasi, dengan hasil yang signifikan dalam pengurangan tingkat kegagalan dan peningkatan umur produk.

Dengan strategi yang tepat, ESS dan Burn-in dapat menjadi bagian integral dalam siklus pengembangan produk untuk memastikan kualitas tinggi dan keandalan jangka panjang.

Sumber Artikel: Băjenescu, T.-M. (2022). Environmental Stress Screening and Burn-in. Electrotehnica, Electronica, Automatica (EEA), 70(4), 64-75