Penggunaan Tenaga Angin di Dunia

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman

22 April 2024, 01.43

Ladang angin di Neuenkirchen, Dithmarschen (Jerman) - Wikipedia

Energi angin merupakan cara mengumpulkan daya dari hembusan angin. Pada tahun 2005, kapasitas generator tenaga angin mencapai 58.982 MW, menyumbang kurang dari 1% dari total konsumsi listrik global. Walaupun masih dianggap sebagai pemain minor dalam sumber daya energi di banyak negara, produksi tenaga angin telah meningkat lebih dari empat kali lipat antara tahun 1999 dan 2005.

Sebagian besar tenaga angin modern dihasilkan dalam bentuk listrik dengan mengubah gerakan putaran pisau turbin menjadi arus listrik melalui penggunaan generator listrik. Dalam kincir angin tradisional, energi angin dimanfaatkan untuk memutar peralatan mekanik guna melakukan pekerjaan fisik, seperti menggiling gandum atau memompa air.

Tenaga angin digunakan secara luas dalam ladang angin berskala besar untuk memproduksi listrik secara nasional, dan juga dalam turbin individu kecil untuk menyediakan listrik di lokasi terpencil. Keunggulan tenaga angin adalah ketersediaannya yang melimpah, terbatas, tersebar luas, ramah lingkungan, dan berkontribusi dalam mengurangi efek rumah kaca.

Saat ini, terdapat ribuan turbin angin yang beroperasi, dengan total kapasitas mencapai 58.982 MW, dimana 69% berlokasi di Eropa pada tahun 2005. Ini merupakan alternatif yang sedang berkembang pesat dalam produksi listrik, memberikan kontribusi yang signifikan terutama bagi stasiun tenaga berskala besar dengan kebutuhan listrik yang besar. Kapasitas produksi listrik dari tenaga angin meningkat empat kali lipat antara tahun 1999 dan 2005. Lebih dari 90% instalasi tenaga angin berada di Amerika Serikat dan Eropa. Menurut Asosiasi Tenaga Angin Dunia pada tahun 2010, diharapkan terdapat 120.000 MW kapasitas tenaga angin yang terpasang di seluruh dunia.

Beberapa negara seperti Jerman, Spanyol, Amerika Serikat, India, dan Denmark telah melakukan investasi terbesar dalam produksi listrik tenaga angin. Denmark terkenal dengan komitmen mereka sejak 1970-an untuk menghasilkan setengah dari total energi negara dengan menggunakan tenaga angin. Denmark mencapai lebih dari 20% dari total produksi listriknya melalui turbin angin, menjadikannya negara dengan persentase terbesar dan peringkat kelima di dunia. Denmark dan Jerman juga merupakan eksportir terbesar turbin angin.

Meskipun penggunaan tenaga angin hanya menyumbang 1% dari total produksi listrik dunia pada tahun 2005, Jerman memimpin sebagai produsen terbesar dengan 32% kapasitas dunia pada saat itu. Target Jerman pada tahun 2010 adalah bahwa 12,5% kebutuhan listriknya akan dipenuhi oleh sumber energi terbarukan. Jerman memiliki 16.000 turbin angin, sebagian besar terletak di wilayah utara negara tersebut, termasuk tiga turbin terbesar di dunia, yang dibuat oleh perusahaan Enercon (4,5 MW), Multibrid (5 MW), dan Repower (5 MW). Provinsi Schleswig-Holstein di Jerman menghasilkan 25% listriknya dari turbin angin.

Saat ini, London Array adalah ladang angin lepas pantai terbesar di dunia dengan kapasitas mencapai 1000 MW, diresmikan oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron pada 4 Juli 2013.

Disadur dari https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_angin