Dalam dua dekade terakhir, konsep lean telah menjadi standar dalam industri manufaktur, dengan fokus pada pengurangan limbah dan peningkatan nilai bagi pelanggan. Namun, sektor konstruksi masih tertinggal. Sektor ini diketahui menghasilkan limbah hingga 57%, jauh di atas industri manufaktur yang hanya 12%. Faktor seperti kompleksitas lapangan, ketergantungan terhadap tenaga kerja manual, serta ketidakkonsistenan proses membuat konstruksi rentan terhadap pemborosan, keterlambatan, dan pembengkakan biaya.
Lean construction menawarkan pendekatan sistematis untuk mengatasi tantangan ini dengan:
- Menyederhanakan alur kerja
- Mengurangi aktivitas tanpa nilai tambah
- Meningkatkan transparansi proses
Namun, penerapan lean di lapangan masih minim karena risiko tinggi dan biaya uji coba fisik. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan simulasi discrete-event (DES) dengan software ARENA untuk mengevaluasi dampak lean secara virtual.
Studi Kasus: Proyek "ENNASSR 1", Casablanca, Maroko
Penelitian ini mengambil studi kasus pada proyek pembangunan 21 bangunan lima lantai seluas total 7.150 m². Fokusnya adalah proses pembesian fondasi, salah satu bagian paling kompleks dan berulang dalam proyek bangunan bertingkat.
Tim dan Proses:
- 5 pekerja + 1 mandor
- Aktivitas utama: inventarisasi, pemotongan, pembengkokan, perakitan, dan pemasangan besi
- Jenis besi: transversal (Ø6 mm) dan longitudinal (Ø12 mm)
Melalui observasi lapangan dan wawancara dengan manajer proyek, proses dipetakan, diklasifikasikan menjadi aktivitas bernilai tambah (VA), tidak bernilai tambah (NVA), dan tidak bernilai tapi diperlukan (NVAR).
Pengumpulan dan Analisis Data: Pendekatan Saintifik Berbasis Statistik
Untuk memastikan validitas simulasi:
- Semua aktivitas direkam menggunakan video
- 30 titik data per aktivitas dikumpulkan dan dianalisis menggunakan software EasyFit
- Distribusi probabilitas terbaik (misalnya Triangular, Weibull, Johnson SB) dipilih berdasarkan uji goodness-of-fit (Kolmogorov–Smirnov, Anderson–Darling, Chi-squared)
Contohnya, proses perakitan besi memiliki waktu rata-rata 12,3 menit dengan distribusi Triangular (a=10,76; m=12,30; b=16,85).
Pengembangan Model Dunia Nyata dan Model Lean
Setelah memetakan proses nyata dan memverifikasi model di ARENA, peneliti membandingkan dua skenario:
Model Dunia Nyata:
- Menggambarkan kondisi aktual lapangan
- Tingkat efisiensi rendah: 7%
- Produktivitas: 13,95 kg/man-jam
- Waktu siklus: 303,69 menit
Model Lean (setelah optimalisasi):
- Efisiensi meningkat 14%
- Produktivitas naik 41% (menjadi 19,66 kg/man-jam)
- Waktu siklus berkurang 17% (menjadi 253,52 menit)
Prinsip Lean yang Diaplikasikan: Strategi Nyata Berbasis Data
1. Make Value Flow – Meningkatkan Kelancaran Aliran Kerja
- Penerapan konsep poka-yoke (mistake-proofing): meminimalisasi kesalahan potong besi sejak awal melalui inspeksi mandiri dan pewarnaan posisi potong.
- Hasil: pengurangan 10% rework dan scrap
2. Multi-Skilled Workers – Fleksibilitas SDM
- Pekerja dilatih untuk melakukan lebih dari satu tugas (misalnya menggabungkan tugas hauling, pemotongan, pembengkokan)
- Hasil: peningkatan utilisasi pekerja yang sebelumnya hanya 20% menjadi 40–65%
3. Pull System – Mengurangi Akumulasi dan Waktu Tunggu
- Pengurangan ukuran batch dari 100 menjadi 20 batang pada tiap proses
- Penyesuaian prioritas pekerjaan berdasarkan urutan aliran
- Hasil: waktu tunggu untuk proses penting seperti assembly turun dari 27,96 menit menjadi 0,02 menit
4. Pursue Perfection – Transparansi dan Persiapan
- Implementasi J-1 Preparation, 5S, dan manajemen visual untuk mempercepat persiapan pagi hari
- Rata-rata waktu persiapan turun dari 29,2 menit menjadi hampir nol
Implikasi Industri dan Rekomendasi
Penelitian ini membuktikan bahwa:
- Penerapan prinsip lean berbasis simulasi dapat mengurangi risiko implementasi di lapangan
- Teknik seperti batching kecil, self-inspection, dan fleksibilitas tim bisa diaplikasikan tanpa investasi mahal
- Simulasi memungkinkan uji coba skenario sebelum terjun ke lapangan
Rekomendasi:
- Gunakan simulasi untuk mengidentifikasi sumber limbah tersembunyi
- Investasi pada pelatihan tenaga kerja multi-keterampilan
- Terapkan prinsip poka-yoke dan visual control secara luas
- Lakukan preparation J-1 untuk efisiensi awal hari
Kesimpulan: Lean + Simulasi = Masa Depan Proyek Konstruksi
Dengan pendekatan berbasis data dan simulasi, artikel ini memberikan peta jalan konkret menuju proyek konstruksi yang lebih efisien dan hemat biaya. Pendekatan ini sangat cocok diterapkan di negara berkembang di mana margin proyek seringkali tipis dan kesalahan kecil berdampak besar.
Penulis berhasil menunjukkan bahwa peningkatan efisiensi tidak selalu membutuhkan investasi besar, melainkan transformasi cara berpikir dan cara kerja. Melalui penerapan simultan lima prinsip lean, artikel ini menjadi model nyata integrasi metodologi teknik dan manajemen proyek.
Referensi Asli (tanpa hyperlink):
Judul: Lean Construction and Simulation for Performance Improvement: A Case Study of Reinforcement Process
Penulis: Mohamed Saad Bajjou dan Anas Chafi
Jurnal: International Journal of Productivity and Performance Management, Emerald Publishing
Tahun Terbit: 2020
DOI: 10.1108/IJPPM-06-2019-0309