Pembangunan Pedesaan Menuju Kesejahteraan: Tantangan dan Prospek Global

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini

17 April 2024, 14.58

Sumber: id.wikipedia.org

Pembangunan pedesaan adalah proses peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan yang terisolasi dan jarang penduduknya. Kemiskinan seringkali lebih besar di daerah pedesaan dibandingkan di daerah perkotaan atau pinggiran kota karena kurangnya akses terhadap kegiatan ekonomi dan kurangnya investasi pada infrastruktur penting seperti pendidikan.

Pembangunan pedesaan secara tradisional berfokus pada penggunaan sumber daya alam secara intensif seperti pertanian dan kehutanan. Namun, perubahan jaringan produksi global dan meningkatnya urbanisasi telah mengubah sifat wilayah pedesaan. Pariwisata pedesaan, produsen khusus, dan ekonomi hiburan secara bertahap menggantikan ekstraksi sumber daya alam dan pertanian sebagai penggerak perekonomian yang paling penting. Kebutuhan masyarakat pedesaan untuk melakukan pendekatan pembangunan dari perspektif yang lebih luas telah meningkatkan fokus pada berbagai tujuan pembangunan dibandingkan menciptakan insentif bagi pertanian atau bisnis berbasis sumber daya.

Pendidikan, kewirausahaan, prasarana fisik dan prasarana sosial merupakan hal yang penting dalam pembangunan pedesaan. Pembangunan pedesaan juga ditandai dengan penekanan pada strategi pembangunan ekonomi yang diproduksi secara lokal. Berbeda dengan daerah perkotaan yang mempunyai banyak persamaan, daerah pedesaan mempunyai perbedaan yang sangat besar satu sama lain. Oleh karena itu, pendekatan berbeda digunakan dalam pembangunan pedesaan di seluruh dunia.

Kemiskinan pedesaan mengacu pada situasi dimana masyarakat yang tinggal di luar kota tidak memiliki sumber keuangan dan kebutuhan hidup. Laporan ini mempertimbangkan faktor-faktor dalam masyarakat pedesaan, perekonomian pedesaan dan sistem politik yang menyebabkan marginalisasi dan kerugian ekonomi di sana. Karena populasi yang kecil dan tersebar, daerah pedesaan cenderung memiliki infrastruktur yang kurang terpelihara dengan baik dan kesulitan mengakses pasar, yang cenderung terkonsentrasi di pusat-pusat populasi.

Masyarakat pedesaan menghadapi kerugian dalam hal perlindungan hukum dan sosial, karena perempuan dan komunitas yang terpinggirkan seringkali kesulitan mengakses tanah, pendidikan dan sistem pendukung lainnya yang kondusif bagi pembangunan ekonomi. Sejumlah kebijakan telah diuji baik di negara-negara berkembang maupun berkembang, termasuk elektrifikasi pedesaan dan teknologi lain seperti Internet, peningkatan kesetaraan gender, dan akses terhadap kredit dan pendapatan.

Dalam kajian akademis, kemiskinan pedesaan seringkali disamakan dengan ketimpangan regional, yang dalam konteks ini berarti ketimpangan perkotaan-pedesaan. Baik kemiskinan di pedesaan maupun ketimpangan regional merupakan fenomena global, namun seperti kemiskinan pada umumnya, tingkat kemiskinan di pedesaan di negara-negara berkembang lebih tinggi dibandingkan di negara-negara maju.

Banyak daerah pedesaan di Afrika, seperti komunitas di Mozambik ini, mengalami kemiskinan pedesaan. Para perempuan ini diberikan akses sepeda melalui Program Pembangunan Pedesaan melalui Program Pengentasan Kemiskinan Berbasis Sepeda. Ketersediaan transportasi yang terjangkau menjadi kunci peningkatan mobilitas ekonomi di banyak wilayah di dunia. Misalnya, distribusi sepeda adalah salah satu strategi terpenting Tiongkok untuk mengurangi kemiskinan di pedesaan pada abad ke-20.

Menghilangkan kemiskinan di pedesaan melalui kebijakan yang efektif dan pertumbuhan ekonomi merupakan tantangan terus-menerus bagi komunitas internasional untuk berinvestasi dalam pembangunan pedesaan. Menurut Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian, 70 persen masyarakat yang hidup dalam kemiskinan ekstrem tinggal di daerah pedesaan, yang sebagian besar adalah petani kecil atau pekerja pertanian yang mata pencahariannya sangat bergantung pada pertanian. Sistem pangan ini rentan terhadap peristiwa cuaca ekstrem, yang diperkirakan akan mempengaruhi lebih banyak sistem pertanian di seluruh dunia seiring dengan meningkatnya perubahan iklim.

Oleh karena itu, krisis iklim diperkirakan akan mengurangi efektivitas program pengentasan kemiskinan di pedesaan dan menyebabkan migrasi masyarakat pedesaan ke pusat kota.

Disadur dari Artikel : en.wikipedia.org