Pelatihan Pengisian Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP) Secara Online bagi Anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Lampung

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah

19 Maret 2025, 09.00

freepik.com

Sertifikasi insinyur profesional merupakan aspek penting dalam menjamin kompetensi dan legalitas seorang insinyur dalam praktik keinsinyuran. Salah satu persyaratan utama dalam memperoleh Sertifikat Insinyur Profesional (SIP) dan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) adalah pengisian Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP).

Jurnal Pelatihan Pengisian Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP) Secara Online bagi Anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Lampung karya Dikpride Despa, Ratna Widyawati, dan Trisya Septiana membahas pentingnya pelatihan dalam meningkatkan pemahaman insinyur terhadap sistem online SIMPONI (Sistem Informasi Manajemen Persatuan Insinyur Indonesia).

Penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak insinyur yang belum memahami cara pengisian FAIP secara online, yang menjadi kendala utama dalam proses sertifikasi profesional mereka.

Latar Belakang dan Pentingnya FAIP

FAIP adalah formulir isian yang mendokumentasikan pengalaman kerja seorang insinyur dalam bentuk uraian kegiatan dan klaim kompetensi. Sebelum tahun 2020, FAIP masih diajukan secara manual, tetapi sejak November 2020, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengeluarkan Surat Edaran Ketua PII Nomor SE-264/PP-PII/X/2020, yang mewajibkan penggunaan SIMPONI untuk pengajuan Kartu Tanda Anggota (KTA), FAIP, dan STRI secara digital.

Meskipun sistem ini lebih efisien, masih banyak insinyur yang kurang memahami cara mengakses dan mengisi FAIP secara online, menyebabkan rendahnya jumlah insinyur tersertifikasi. Data dari Program Profesi Insinyur Universitas Lampung (PS-PPI Unila) menunjukkan bahwa dari lebih dari 200 lulusan sejak 2018, hanya 15% yang memiliki SIP dan STRI.

Kendala dalam Pengisian FAIP Secara Online

Jurnal ini mengidentifikasi beberapa kendala utama yang menyebabkan rendahnya jumlah insinyur yang berhasil memperoleh SIP dan STRI:

  • Kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya sertifikasi di kalangan insinyur.
  • Minimnya pelatihan dalam penggunaan aplikasi SIMPONI sehingga banyak insinyur merasa kesulitan dalam mengakses dan mengisi FAIP.
  • Kesalahan teknis dalam pengisian formulir dan pengunggahan dokumen yang menyebabkan aplikasi ditolak atau tertunda.
  • Kurangnya pemahaman terhadap Undang-Undang Keinsinyuran No. 11 Tahun 2014, yang mewajibkan insinyur memiliki sertifikasi profesional untuk berpraktik secara legal.

Metode Pelatihan dan Evaluasi

Untuk mengatasi masalah ini, Program Profesi Insinyur Universitas Lampung (PS-PPI Unila) mengadakan pelatihan bagi anggota PII Wilayah Lampung dengan metode:

  1. Edukasi mengenai Undang-Undang Keinsinyuran dan pentingnya sertifikasi melalui seminar dan diskusi interaktif.
  2. Pelatihan teknis penggunaan aplikasi SIMPONI, termasuk cara mengakses sistem, mengisi FAIP, serta mengunggah dokumen pendukung.
  3. Pendampingan peserta dalam proses pengisian FAIP secara bertahap hingga mereka berhasil menyelesaikan pengisian dan mengajukan sertifikasi.

Dari hasil evaluasi, 85% peserta memahami pentingnya SIP dan STRI, sementara 80% berhasil memahami cara mengakses dan mengisi FAIP secara online melalui aplikasi SIMPONI.

Studi Kasus: Implementasi FAIP dalam Sertifikasi Insinyur

1. Rendahnya Tingkat Sertifikasi Insinyur di Indonesia

Meskipun Undang-Undang Keinsinyuran telah mewajibkan sertifikasi bagi insinyur, data menunjukkan bahwa tingkat sertifikasi masih sangat rendah. Di PII Wilayah Lampung, hanya 15% dari total lulusan PSPPI Unila sejak 2018 yang memiliki SIP dan STRI, menunjukkan kurangnya pemahaman dan kesadaran akan pentingnya sertifikasi ini.

2. Keunggulan Digitalisasi dalam Proses Sertifikasi

Dibandingkan dengan sistem manual, penggunaan aplikasi SIMPONI dalam pengisian FAIP memiliki beberapa keunggulan:

  • Proses lebih cepat dan efisien, karena tidak perlu lagi pengiriman dokumen fisik.
  • Memudahkan verifikasi data, sehingga mengurangi risiko kesalahan administrasi.
  • Memastikan transparansi, karena semua data tercatat secara digital dan dapat diakses kapan saja.

Namun, masih banyak insinyur yang belum familiar dengan sistem ini, sehingga pelatihan menjadi sangat penting untuk meningkatkan jumlah insinyur tersertifikasi.

Implikasi dan Rekomendasi

1. Perluasan Program Pelatihan FAIP

Agar lebih banyak insinyur dapat mengisi FAIP dengan benar dan memperoleh sertifikasi, perlu dilakukan:

  • Sosialisasi lebih luas tentang kewajiban memiliki SIP dan STRI kepada insinyur di seluruh wilayah Indonesia.
  • Pelatihan berkala dan pendampingan teknis bagi insinyur yang belum terbiasa menggunakan aplikasi SIMPONI.
  • Bimbingan teknis dalam pengisian FAIP dan verifikasi dokumen untuk memastikan kelancaran proses sertifikasi.

2. Integrasi SIMPONI dengan Sistem Kepegawaian dan Industri

Agar lebih efektif, SIMPONI perlu diintegrasikan dengan sistem kepegawaian di perusahaan konstruksi dan industri terkait. Dengan demikian:

  • Perusahaan dapat memastikan bahwa insinyur mereka memiliki sertifikasi yang valid.
  • Proses sertifikasi bisa lebih cepat dan mudah diakses oleh tenaga kerja teknik.

3. Regulasi yang Lebih Ketat dalam Kewajiban Sertifikasi

Pemerintah perlu mengeluarkan regulasi yang lebih ketat agar hanya insinyur yang memiliki SIP dan STRI yang boleh berpraktik. Ini penting untuk meningkatkan profesionalisme dan keselamatan dalam proyek-proyek teknik.

Kesimpulan

Jurnal Pelatihan Pengisian Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP) Secara Online bagi Anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Lampung memberikan wawasan tentang pentingnya pelatihan bagi insinyur dalam mengakses sistem sertifikasi online. Beberapa temuan utama dari penelitian ini adalah:

  1. Masih rendahnya jumlah insinyur tersertifikasi di Indonesia, khususnya di PII Wilayah Lampung, dengan hanya 15% lulusan PSPPI Unila sejak 2018 yang memiliki SIP dan STRI.
  2. Digitalisasi melalui aplikasi SIMPONI mempermudah proses sertifikasi, tetapi masih banyak insinyur yang belum familiar dengan sistem ini.
  3. Pelatihan FAIP secara online terbukti meningkatkan pemahaman dan keterampilan insinyur, dengan 85% peserta memahami pentingnya SIP dan STRI, serta 80% berhasil mengisi FAIP secara online.
  4. Perluasan pelatihan, integrasi SIMPONI dengan industri, dan regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk meningkatkan jumlah insinyur tersertifikasi di Indonesia.

Dengan sistem sertifikasi yang lebih baik dan kesadaran yang meningkat, diharapkan insinyur Indonesia dapat lebih siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Sumber: Dikpride Despa, Ratna Widyawati, Trisya Septiana. Pelatihan Pengisian Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP) Secara Online bagi Anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Lampung. Sakai Sambayan – Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Vol. 6 No. 1, Maret 2022.