Menyingkap Variabel Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi dari Perspektif Geografis: Analisis Kritis Kajian Sistematis oleh Momade dkk.

Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj

28 Mei 2025, 11.33

pexels.com

Pendahuluan

Produktivitas dalam industri konstruksi telah lama menjadi sorotan, terutama karena perannya yang vital terhadap efisiensi biaya, ketepatan waktu, dan keberlanjutan proyek. Namun, definisi produktivitas sendiri kerap bervariasi tergantung konteks dan wilayah. Artikel oleh Mohammed Hamza Momade dan rekan-rekannya mengangkat hal unik: menelaah 122 publikasi ilmiah dari seluruh dunia dan menyintesisnya berdasarkan pendekatan geografis. Fokus artikel ini bukan hanya pada faktor produktivitas tenaga kerja konstruksi (Construction Labor Productivity atau CLP), melainkan pada ketidakkonsistenan temuan antarwilayah, yang sebelumnya luput dari kajian akademik.

Definisi Produktivitas: Lebih dari Sekadar Output/Input

Dalam kajian ini, produktivitas didefinisikan secara umum sebagai rasio output terhadap input. Namun, Momade dkk. menekankan bahwa ukuran produktivitas tidak boleh tunggal, karena banyak variabel yang terlibat seperti durasi kerja, efisiensi teknis, hingga manajemen sumber daya. Definisi ini sejalan dengan sejumlah literatur internasional (Shiru et al., 2020; Momade et al., 2020), dan menggarisbawahi bahwa optimisasi proses kerja dan pemanfaatan sumber daya adalah inti dari produktivitas sejati.

Metodologi Kajian: Sistematis dan Representatif

Penelitian ini mengadopsi metode kajian sistematis dengan mengakses lebih dari 400 artikel dari Scopus, Web of Science, dan Google Scholar. Setelah seleksi ketat berdasarkan relevansi dan fokus pada CLP, tersisa 122 artikel dari 56 jurnal berbeda. Analisis selanjutnya dilakukan terhadap:

  • Definisi produktivitas yang digunakan

  • Faktor-faktor CLP yang diidentifikasi

  • Wilayah atau negara tempat studi dilakukan

  • Konsistensi atau variasi hasil antarwilayah
     

Temuan Utama: Perbedaan Signifikan antarwilayah

A. Dominasi Asia dalam Penelitian CLP

  • 58% studi dilakukan di Asia, dengan India dan Malaysia sebagai kontributor utama

  • Amerika Utara dan Eropa menyumbang 28%, sedangkan Afrika hanya 10%
     

B. Variasi Faktor Dominan Menurut Wilayah

Studi ini menemukan bahwa faktor utama yang memengaruhi produktivitas berbeda-beda tergantung wilayah, bahkan dalam satu negara:

  • India: Motivasi pekerja, ketersediaan material, dan pengambilan keputusan.

  • Timur Tengah: Kesalahan gambar kerja, perubahan desain, keterampilan tenaga kerja.

  • Afrika: Kurangnya alat dan bahan, metode konstruksi yang salah, cuaca.

  • Amerika Utara: Program manajemen efektif, pengalaman tenaga kerja, perencanaan buruk.

  • Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia): Keterlambatan material, kurangnya pelatihan, komunikasi buruk.

  • Australia & Selandia Baru: Rework (pengulangan kerja) adalah faktor dominan.
     

C. Ketidakkonsistenan dalam Negara Sama

Sebagai contoh, India memiliki lima studi dengan temuan berbeda. Ini disebabkan oleh:

  • Perbedaan provinsi dan budaya kerja lokal

  • Ukuran sampel yang kecil dan tidak proporsional

  • Dominasi responden dari satu profesi saja (misalnya manajer proyek)
     

Analisis Tambahan: Mengapa Perbedaan Ini Penting?

Variasi antarwilayah menandakan bahwa pengelolaan produktivitas tidak bisa digeneralisasi secara global. Negara maju cenderung berfokus pada efisiensi manajerial dan teknologi, sedangkan negara berkembang menghadapi persoalan dasar seperti material dan keterampilan tenaga kerja. Oleh karena itu:

  • Standar global (misalnya SNI, ISO) perlu diadaptasi lokal

  • Pelatihan berbasis masalah lokal lebih efektif daripada kurikulum generik

  • Data mikro lokal lebih berharga daripada statistik makro global
     

Studi Kasus Nyata: Produktivitas di Indonesia

Dalam konteks Indonesia, Soekiman et al. (2011) mengidentifikasi faktor-faktor seperti keterlambatan pengiriman material, mogok kerja, dan petunjuk kerja yang tidak jelas sebagai penyebab utama penurunan CLP. Ini berbeda dengan temuan di Malaysia yang menekankan manajemen proyek sebagai faktor kunci. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan antarnegara bertetangga pun, strategi peningkatan produktivitas harus dibedakan.

Kelebihan dan Kritik terhadap Studi

A. Kelebihan:

  • Komprehensif: mencakup 122 studi dari seluruh dunia

  • Menggunakan pendekatan lintas-wilayah yang belum banyak dieksplorasi

  • Memberikan dasar kuat untuk penelitian lanjutan berbasis lokal

B. Keterbatasan:

  • Tidak melakukan wawancara atau survei primer

  • Tidak menggunakan alat statistik kuantitatif untuk mengukur konsistensi temuan

  • Mayoritas responden dari kalangan manajemen proyek, bukan pekerja lapangan
     

Rekomendasi Praktis dan Strategis

  1. Untuk Pemerintah dan Pembuat Kebijakan:

    • Bentuk database nasional CLP berdasarkan studi mikro per wilayah

    • Revisi kebijakan pelatihan tenaga kerja agar lebih adaptif

  2. Untuk Kontraktor dan Konsultan:

    • Lakukan evaluasi produktivitas berdasarkan faktor lokal, bukan standar umum

    • Gunakan teknologi seperti BIM atau aplikasi mobile untuk pelaporan produktivitas secara real-time

  3. Untuk Akademisi dan Peneliti:

    • Libatkan lebih banyak pekerja langsung dalam survei

    • Gunakan alat statistik multivariat (seperti SEM) untuk menguji keterkaitan faktor
       

Kesimpulan

Studi Momade dkk. mengubah paradigma dalam melihat produktivitas tenaga kerja konstruksi. Dengan membedah hasil studi dari sudut pandang geografis, artikel ini mengungkap bahwa produktivitas adalah variabel kontekstual, bukan universal. Temuan mereka menjadi pengingat bahwa pengelolaan proyek konstruksi yang efektif dimulai dari memahami kondisi lokal, bukan hanya menyalin pendekatan dari tempat lain.

Sebagai kontribusi ilmiah, artikel ini bukan hanya menyusun ulang literatur, tetapi menyajikan arah baru dalam memahami dan mengelola CLP secara lebih cerdas, kontekstual, dan adaptif.


 

Sumber:
Mohammed Hamza Momade, Shamsuddin Shahid, Ghaith Falah, Deprizon Syamsunur, Dave Estrella. (2021). Review of construction labor productivity factors from a geographical standpoint. International Journal of Construction Management. DOI: 10.1080/15623599.2021.1917285