Menumbuhkan Inovasi dalam Proyek Konstruksi Publik: Kunci Keberhasilan Ada di Tim Desain

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza

23 April 2025, 19.23

Freepik.com

Pendahuluan: Mengapa Inovasi di Proyek Publik Sering Gagal?

 

Dalam banyak proyek konstruksi publik, inovasi seringkali tidak mencapai fase implementasi secara sukses. Padahal, inovasi sangat dibutuhkan, terutama ketika dunia menghadapi tantangan perubahan iklim, krisis bahan baku, dan tuntutan efisiensi. Rick de Boer dalam tesis magisternya di University of Twente menyelami faktor-faktor mendasar yang memengaruhi keberhasilan implementasi inovasi di proyek publik, khususnya melalui pendekatan kemampuan tim proyek.

 

Apa Itu Innovation Capability dan Mengapa Penting?

 

"Innovation capability" mengacu pada kumpulan kemampuan dinamis yang memungkinkan sebuah organisasi—dalam hal ini tim proyek publik—untuk menghasilkan, mengadopsi, dan menyesuaikan inovasi secara berkelanjutan. De Boer membagi kapabilitas ini menjadi tiga kategori:

 

  • Absorptive Capability: Kemampuan menyerap dan memahami pengetahuan eksternal.
  • Adoptive Capability: Kemampuan mengadopsi dan menerapkan inovasi.
  • Adaptive Capability: Kemampuan menyesuaikan organisasi dengan perubahan dan menginstitusikan inovasi.

 

 

Studi Kasus dan Metodologi

 

Penelitian ini menggunakan studi kasus kualitatif terhadap lima proyek publik di Belanda, termasuk validasi terhadap satu proyek tambahan. Melalui 16 wawancara mendalam dan analisis lebih dari 24 dokumen proyek, de Boer mengidentifikasi 18 "innovation abilities" yang dikaitkan langsung dengan tingkat keberhasilan implementasi inovasi.

 

Temuan Utama: Faktor Penentu Kesuksesan Inovasi

 

1. Absorptive Abilities: Pondasi Implementasi

  • Kemampuan mengenali pengetahuan eksternal (A1.1), menyusunnya menjadi ambisi konkret (A1.4), dan menyampaikan nilai inovasi kepada pemangku kepentingan (A1.5) menjadi kunci.
  • Kasus yang sukses (seperti Case 4) memiliki keterlibatan awal aktor utama dan alur komunikasi terbuka.
  • Kasus gagal (seperti Case 3) kehilangan dukungan karena tidak adanya komunikasi dan pembagian pengetahuan yang jelas.

 

 

2. Adoptive Abilities: Jembatan Antara Ide dan Realisasi

  • Pengalaman lapangan, kemampuan menjelaskan nilai inovasi (A2.2), dan kemampuan menciptakan momentum (A2.5) penting untuk mengatasi resistensi dan ketidakpastian.
  • Kehadiran "public entrepreneur"—individu yang berani mengambil risiko dan bertanggung jawab—merupakan diferensiasi penting antara keberhasilan dan kegagalan proyek.

 

 

3. Adaptive Abilities: Hambatan Institusional

  • Kemampuan seperti mengubah prosedur operasional (A3.3) dan memastikan lapangan bermain yang adil (A3.4) masih sulit dicapai.
  • Di banyak kasus, keterbatasan adaptasi berasal dari budaya organisasi klien publik yang konservatif dan hierarkis.

 

 

Studi Kasus: Ketergantungan pada Individu Kunci

 

Dalam kasus validasi, keberhasilan awal proyek menurun drastis setelah "public entrepreneur" dalam tim meninggalkan proyek. Ini menunjukkan betapa krusialnya kehadiran individu yang mendorong inovasi dan membangun kepercayaan di seluruh ekosistem proyek.

 

Rekomendasi Praktis: Bangun Tim Inovatif Sejak Awal

 

  • Gunakan framework kemampuan inovasi sejak tahap desain awal untuk memetakan kekuatan dan kekurangan tim.
  • Fokus pada kemampuan absorptive dan adoptive, karena paling bisa dikendalikan langsung oleh tim proyek.
  • Libatkan kontraktor dan konsultan sejak awal agar mereka merasa menjadi bagian dari inovasi, bukan hanya pelaksana.
  • Rekrut figur penggerak inovasi yang memiliki pengaruh di dalam organisasi klien.

 

Implikasi untuk Industri Konstruksi Publik

 

Penelitian ini menyodorkan temuan penting bahwa suksesnya inovasi dalam proyek publik tidak hanya bergantung pada teknologi atau kebijakan, tetapi pada kemampuan tim desain proyek untuk menyerap, menerapkan, dan mengadaptasi inovasi.

 

Kritik dan Potensi Pengembangan Framework

 

Framework yang dikembangkan masih bersifat kualitatif dan eksploratif. Diperlukan penelitian lanjutan untuk menimbang bobot relatif masing-masing kemampuan. Selain itu, implementasi inovasi di tahap konstruksi belum dibahas secara mendalam—ini menjadi peluang eksplorasi lanjutan.

 

Kesimpulan: Inovasi Butuh Kapasitas, Bukan Sekadar Niat

 

Inovasi dalam proyek konstruksi publik bukan hanya soal gagasan baru, tetapi juga soal kesiapan organisasi dan tim untuk menerima dan menjalankannya. Tesis ini memberikan bukti bahwa kemampuan inovasi tim proyek—khususnya dalam hal menyerap dan menerapkan pengetahuan—secara langsung memengaruhi keberhasilan inovasi. Oleh karena itu, organisasi publik perlu mulai menilai dan membangun kemampuan ini secara sistematis.

 

 

Sumber:

 

De Boer, R. (2023). Successfully implementing innovations in public construction projects: Determining the impact of a public project team’s innovation capability. University of Twente.