Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brojonegoro mengharapkan bahwa pembuatan atau pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan domestik akan mengikuti kemajuan dalam era Revolusi Industri 4.0. Dalam pengumuman dana riset kepada PTNBH, Menristek Bambang menyatakan bahwa tantangan bagi perusahaan dan perguruan tinggi negeri adalah bagaimana memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan arus Revolusi Industri 4.0. Acara ini diselenggarakan secara virtual di Jakarta pada hari Selasa.
Bambang menggarisbawahi bahwa banyak masyarakat Indonesia yang tinggal di pedesaan dan bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber utama penghidupan. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian, diperlukan teknologi yang tepat guna. Namun, pengadopsian teknologi ini dalam era Revolusi Industri 4.0 tidaklah mudah. Oleh karena itu, penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor pertanian.
Contohnya, para peneliti tidak hanya mengubah traktor menjadi traktor digital, tetapi juga mengembangkan teknologi untuk mendeteksi kematangan buah mangga menggunakan kecerdasan buatan atau sensor. Tujuan utamanya adalah menciptakan daya saing dan efisiensi dalam kegiatan perekonomian sehari-hari yang berbasis pertanian.
Menurut Direktur BRIN, Indonesia perlu memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan penelitian secara maksimal untuk meningkatkan nilai tambah produk. Kegiatan penelitian dan inovasi di Indonesia bertujuan untuk menghasilkan teknologi tepat guna, menggantikan impor, meningkatkan produk lokal, komersialisasi, peningkatan nilai, dan pengembangan teknologi terkini.
Sumber: www.antaranews.com