Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Belanda Memberikan Kuliah Umum di Universitas Indonesia, Membahas Pentingnya Pengetahuan Sebagai Solusi Permasalahan Global

Dipublikasikan oleh Kania Zulia Ganda Putri

29 April 2024, 08.32

Sumber: www.ui.ac.id

Universitas Indonesia (UI) mengadakan kuliah umum bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Robbert Dijkgraaf. Kuliah bertajuk “Making Lives Better: Giving Opportunities to Knowledge” ini diselenggarakan di Universitas Indonesia Convention Center dan disiarkan langsung melalui akun Youtube resmi UI. Kuliah ini mengulas strategi pengembangan diri untuk menumbuhkan ilmu pengetahuan dalam mengatasi permasalahan global yang ada di masyarakat.

Hadir dalam acara tersebut Rektor Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, Ph.D.; Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc.Ph.D, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia, Lambert Grijns.

Rektor International Institute of Social Studies, Den Haag, Erasmus University Rotterdam, Prof. (Inge) Saya Hutter, delegasi dari Belanda yang terdiri dari pimpinan universitas dan lembaga, para dekan dan direktur di lingkungan Universitas Indonesia, dan puluhan mahasiswa Universitas Indonesia.

Dalam sambutannya, Prof Ari menyampaikan bahwa keterlibatan Indonesia dalam pelaksanaan Presidensi G20 memunculkan potensi kolaborasi global secara maksimal dan membawa Indonesia pada kenyataan terkait permasalahan global yang dihadapi umat manusia. Sebagai institusi pendidikan tinggi, Universitas Indonesia meyakini kolaborasi di bidang ilmu pengetahuan, penelitian, ilmu pengetahuan, dan budaya dengan mitra dari seluruh dunia dapat menjadi media dalam mengatasi tantangan tersebut.

Kerjasama antara Universitas Indonesia dan Belanda merupakan salah satu bentuk kerjasama tersebut. Universitas Indonesia telah bekerja sama dengan 26 institusi Belanda yang mencakup banyak skema, termasuk program gelar ganda, pertukaran mahasiswa dan staf, untuk melakukan penelitian bersama.

“Kolaborasi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat saling pengertian dan membuka peluang baru. Mahasiswa dan peneliti yang terlibat juga diharapkan mampu memahami permasalahan di sekitarnya dari sudut pandang yang berbeda. Penting untuk memberikan penelitian yang berdampak pada masyarakat. Oleh karena itu, membangun koneksi menjadi kunci untuk memperkuat jaringan dalam berkolaborasi,” kata Prof Ari.

Sumber: www.ui.ac.id

Robbert Dijkgraaf dalam kesempatan itu menekankan pentingnya memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai upaya menciptakan kehidupan yang lebih baik. Ada empat kunci utama yang disebutkan Dijkgraaf untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu hubungan kuat antara sains dan masyarakat, kolaborasi penelitian dasar dan penelitian fundamental, pemanfaatan dan penerapan ilmu pengetahuan, serta kerja sama internasional.

Menurut Dijkgraaf, untuk menciptakan hubungan yang kuat antara ilmu pengetahuan dan masyarakat, penelitian ilmiah harus dapat diterapkan di masyarakat. Peneliti harus mempertimbangkan kebutuhan masyarakat ketika menentukan topik penelitian. Hal ini dimaksudkan agar penelitian yang dilakukan bermanfaat dan tepat sasaran sehingga jarak antara masyarakat dan peneliti dapat dihilangkan. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga swadaya masyarakat juga diperlukan untuk mengembangkan hasil penelitian agar manfaatnya dapat tersebar luas.

Suatu penelitian hendaknya juga mempertimbangkan penelitian-penelitian terkait yang telah dilakukan sebelumnya. Elaborasi antar-penelitian ini memungkinkan terjadinya transformasi besar-besaran terhadap suatu temuan. Peneliti dapat memilah mana hasil penelitian yang bermanfaat dan mana yang tidak, sehingga penelitian selanjutnya harus didasarkan pada temuan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Peneliti tidak hanya fokus pada penelitian akademis saja, namun juga penelitian yang berguna untuk menjawab berbagai permasalahan global.

Poin terakhir yang disoroti Dijkgraaf adalah perlunya kerja sama internasional. Permasalahan global menuntut para peneliti untuk menciptakan solusi yang dapat diterapkan secara universal. Hal ini dapat dicapai melalui kolaborasi antar peneliti di seluruh dunia. Pertukaran pelajar dan kolaborasi penelitian memungkinkan adanya pengalaman global yang diperoleh para akademisi sehingga mereka dapat bertukar pengalaman berdasarkan latar belakang nasional yang berbeda.

“Ada dua hal yang dimiliki seseorang yang menjadikannya manusia yang kuat, yaitu imajinasi dan rasa ingin tahu. Dengan imajinasi, seseorang dapat membayangkan hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan melalui pengalaman yang terjadi di masa lalu. Sedangkan dengan rasa ingin tahu, seseorang akan tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang digelutinya hingga seseorang menjadi ahli di bidangnya,” kata Dijkgraaf.

Sumber: www.ui.ac.id

Disadur dari: www.ui.ac.id