Pendahuluan
Industri konstruksi di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat seiring kebutuhan akan infrastruktur nasional. Namun, pertumbuhan ini diiringi oleh tingginya angka kecelakaan kerja fatal. Paper berjudul "Analysis of Fatal Construction Accidents in Indonesia—A Case Study" karya Theresia Avila Bria dkk., yang dipublikasikan di jurnal Buildings (2024), menawarkan pendekatan baru melalui analisis terhadap 150 putusan pengadilan untuk mengidentifikasi pola dan faktor utama penyebab kecelakaan. Metode ini unik karena mengandalkan data legal yang memiliki nilai hukum tetap dan memberikan sudut pandang objektif terhadap karakteristik kecelakaan.
Latar Belakang Masalah
Indonesia menyumbang 4,2% dari kecelakaan konstruksi global, padahal hanya memiliki sekitar 3,5% populasi dunia. Tahun 2022, BPJS mencatat 265.334 kasus kecelakaan kerja, naik 13,26% dari tahun sebelumnya. Tingginya angka ini menunjukkan perlunya sistem mitigasi yang efektif dan berbasis data kuat.
Metodologi Unik: Analisis Putusan Pengadilan
Penelitian ini mengkaji 150 putusan pengadilan dari Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi Indonesia, mencakup rentang waktu 2010–2022. Data diolah melalui pendekatan skenario (scenario analysis) dan statistik deskriptif untuk mengidentifikasi tujuh kategori risiko: status pekerja, usia, tipe proyek, tipe tugas, media kecelakaan, tipe kecelakaan, dan lokasi cedera.
Keunggulan pendekatan ini adalah kemampuannya menyajikan data konkret yang telah melalui proses hukum, sehingga lebih valid daripada laporan kecelakaan subjektif.
Hasil Temuan Utama
1. Tipe Proyek dan Media Penyebab
- 52% kecelakaan terjadi di proyek jalan tol.
- Media utama penyebab adalah alat berat konstruksi (36%), terutama kendaraan proyek.
2. Tipe Tugas dan Jenis Kecelakaan
- Tugas mengangkat dan memindahkan barang memiliki nilai phi 0,534 dan Cramer’s V 0,001, menunjukkan korelasi kuat.
- Jenis kecelakaan terbanyak: tertabrak alat berat dan tertimpa material.
3. Waktu dan Lokasi
- Kecelakaan paling banyak terjadi di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Riau.
- Terbanyak pada bulan Oktober–Desember dan hari Senin.
- Jam kerja pagi (09.00–12.00) paling rawan kecelakaan.
4. Profil Korban
- 96% korban berusia >18 tahun.
- 88,66% adalah pekerja lapangan, sisanya mandor atau pihak luar.
Studi Kasus Pendukung
Contoh kasus dari putusan Mahkamah Agung: Seorang pekerja meninggal akibat tertabrak dump truck karena pengemudi lalai dan tidak memakai rem tangan. Putusan menyatakan kontraktor bersalah karena tidak memberi pelatihan dan SOP pengoperasian alat berat.
Analisis Tambahan dan Opini
Penelitian ini membuka wawasan baru bahwa putusan hukum dapat menjadi sumber data keselamatan kerja yang kredibel. Tidak hanya itu, data CACD juga bisa digunakan sebagai alat audit keselamatan proyek. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar kecelakaan sebenarnya bisa dicegah melalui implementasi SOP, pelatihan rutin, dan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri).
Studi ini juga mengkritisi lemahnya pengawasan proyek jalan raya, terutama di tahap pemindahan material dan manuver alat berat. Dibandingkan dengan penelitian Li et al. (2022) di Hong Kong yang menggunakan 3.000 putusan untuk menganalisis kompensasi kecelakaan, pendekatan di Indonesia masih terbatas namun menjanjikan.
Rekomendasi Praktis
- Perusahaan: Wajib menyusun dan melatih SOP terkait alat berat dan pengangkatan barang.
- Pemerintah: Gunakan data CACD sebagai rujukan nasional untuk kebijakan keselamatan kerja.
- Regulator: Wajibkan audit rutin berbasis putusan pengadilan di proyek berisiko tinggi.
- Akademisi: Perluasan riset dengan pendekatan hukum untuk studi keselamatan kerja.
Kesimpulan
Analisis terhadap CACD memberikan dimensi baru dalam memahami penyebab kecelakaan kerja fatal di sektor konstruksi Indonesia. Fokus utama perbaikan harus diarahkan pada proyek jalan tol, alat berat, serta manajemen tugas pengangkatan. Dengan mengadopsi pendekatan berbasis putusan hukum, strategi keselamatan kerja bisa lebih akurat dan berbasis bukti.
Sumber:
Bria, T.A.; Chen, W.T.; Muhammad, M.; Rantelembang, M.B. (2024). Analysis of Fatal Construction Accidents in Indonesia—A Case Study. Buildings, 14(1010). https://doi.org/10.3390/buildings14041010