Mengkombinasikan Kelas Maya dan Kuliah Tatap Muka: Antara Harapan dan Tantangan

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini

18 April 2024, 14.41

Sumber: kompas.com

KOMPAS.com - Terkait rencana terbatas pembelajaran tatap muka (PTM), Wakil Presiden Republik Indonesia dan Ketua Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU), Prof. Mohammad Nasir, jawabnya. Nasir berharap, perkuliahan tatap muka terbatas tidak dimaknai sebagai akhir dari perkuliahan daring. Menurutnya, perkuliahan daring merupakan sebuah langkah maju yang sangat berharga dalam dunia pendidikan. “(Dengan bantuan pembelajaran daring) kita sudah mengalami kemajuan. Bahwa perkuliahan daring tidak boleh ditolak dan ditarik kembali. “Bahkan perlu kita kombinasikan dengan pembelajaran daring dan perkuliahan tatap muka,” kata Nasir yang juga mantan Menteri Sains, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi itu dalam Webinar Komunitas Pusat Vidya Utama (Sevima). , Selasa (27 April 2021).

Menurut Nasir, dunia pendidikan harus menggunakan metode ini sebagai alat untuk membawa pendidikan Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi. Nasir meyakini metode pembelajaran gabungan atau kombinasi antara tatap muka dan perkuliahan daring bisa menjadi solusi untuk menciptakan hasil pendidikan yang lebih baik di Indonesia. Dengan kata lain, menggabungkan keunggulan pembelajaran daring. Dan menutupi kekurangan dengan tatap muka. -pembelajaran tatap muka.-perkuliahan tatap muka. Artinya tidak ada metode yang tertinggal dengan kombinasinya. “Perlu ditegaskan, dengan adanya pandemi ini kita memahami bahwa pembelajaran daring tidak berarti mengurangi hakikat belajar mengajar, dan sama sekali tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang cerdas dan kompeten,” kata Nasir.

Keunggulan Blended Learning

Menggabungkan perkuliahan tatap muka dan daring mempunyai beberapa keunggulan, yaitu:

1. Peluang

Berbeda dengan komunitas pendidikan sekolah yang biasanya memilih tatap muka -belajar tatap muka, siswa dan orang tuanya justru lebih nyaman. belajar daring “Karena mahasiswa cenderung mandiri dalam belajar. Selain itu, penelitian di universitas negeri menunjukkan bahwa mahasiswa suka belajar online.”

2. Dari sudut pandang ekonomi.

Kelas online berarti mahasiswa luar kota tidak perlu belajar online. tidak perlu mengemudi atau terbang." Ini merupakan penghematan besar bagi keluarga,” tambah Nasir.

3. Pekerjaan lebih mudah bagi mahasiswa yang bekerja

Mereka dapat mengikuti perkuliahan online di mana saja, kapan saja. Rekaman kuliah online dapat dilihat kapan saja. Begitu pula dengan mata kuliah yang dapat diambil nantinya jika memenuhi batas waktu yang ditentukan. Cara ini biasa disebut pembelajaran asynchronous (tidak langsung). “Itulah kemudahan perkuliahan online, bisa belajar kapan saja, di mana saja, dan di mana saja (anywhere). Meski mahasiswa menghadapi perkuliahan tatap muka terbatas, namun pembelajaran daring memungkinkan mereka memperdalam perkuliahan,” kata Nasir.

Tidak, Anda tetap dapat menyampaikan perkuliahan online secara penuh, namun perkuliahan online pun memiliki tantangannya masing-masing. Apalagi kesempatan belajar yang tidak merata. Beberapa kursus tidak memerlukan latihan. Hal ini menjadi lebih sulit karena tidak adanya perkuliahan tatap muka. Nasir mengungkapkan sebenarnya ada solusi teknis untuk mengatasi permasalahan tersebut. Misalnya saja penggunaan kecerdasan buatan (AI), virtual reality (VR) dan mekanisme pembelajaran otomatis lainnya. Namun tidak semua lapisan masyarakat mempunyai pilihan tersebut, karena harganya yang cukup mahal. “Di Kanada, mahasiswa kedokteran bisa menggunakan VR Box (kacamata virtual tiga dimensi) sehingga mereka bisa berhadapan langsung dengan pasien dan melatih keterampilannya. Tapi harus diakui fasilitas ini mahal, sangat mahal,” tambah Nasir.

Jadi solusi terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak penggunaan e-learning dan membatasi perkuliahan tatap muka.Nasir menyambut baik dengan adanya perkuliahan tatap muka terbatas ini dan menyarankan agar protokol kesehatan dijalankan dengan baik. Yakni menerapkan protokol 5M: mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi pergerakan. Nasir, kata ceramahnya, yaitu:

  1. Kurangi jam kerja fisik dan gantikan dengan opsi lain.
  2. Siapkan perencanaan olahraga atau olahraga yang efektif di lembaga pendidikan.
  3. Siapkan tutorial online dalam jumlah yang memadai.
  4. Anda harus benar-benar mengikuti aturan kesehatan. Demikian pendapat Nasih dan pakar kesehatan Sukadiano mengenai rencana perkuliahan perguruan tinggi.

Sumber: kompas.com