Mengenal Istilah Limbah padat kota

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra

03 Mei 2024, 09.59

Sumber: en.wikipedia.org

Limbah padat kota

Limbah padat perkotaan (MSW), yang sering disebut sebagai sampah atau sampah di Amerika Serikat, dan sampah di Inggris, merupakan jenis sampah yang terdiri dari barang-barang sehari-hari yang dibuang oleh masyarakat. Istilah "sampah" juga dapat merujuk secara khusus pada sisa makanan, seperti yang ditemukan di tempat pembuangan sampah; kadang-kadang keduanya dikumpulkan secara terpisah. Di Uni Eropa, definisi semantisnya adalah 'sampah kota campuran', dengan kode sampah 20 03 01 dalam Katalog Sampah Eropa. Meskipun sampah dapat berasal dari berbagai sumber yang tidak hanya terkait dengan kota, peran tradisional kota dalam pengumpulan dan pengelolaan jenis sampah ini telah menyebabkan terbentuknya istilah etimologi khusus 'kota'.

Komposisi

Komposisi sampah kota dapat sangat berbeda dari satu lokasi ke lokasi lainnya, dan bahkan bisa mengalami perubahan signifikan seiring berjalannya waktu. Di daerah-daerah yang memiliki sistem daur ulang yang berkembang dengan baik, sebagian besar sampah terdiri dari bahan-bahan yang sulit diolah seperti film plastik dan kemasan yang tidak dapat didaur ulang. Contohnya, pada awal abad ke-20 di Inggris, sebagian besar sampah domestik terdiri dari abu batubara hasil pembakaran hutan. Namun, di wilayah maju yang kurang aktif dalam daur ulang, sampah cenderung terdiri dari sisa makanan, limbah pasar, limbah dari halaman, wadah plastik, kemasan produk, dan berbagai sampah padat lainnya dari berbagai sumber seperti rumah tangga, komersial, institusi, dan industri.

Tidak semua jenis limbah dimasukkan dalam kategori sampah kota, seperti limbah industri, pertanian, medis, radioaktif, atau lumpur limbah. Pengumpulan sampah umumnya dilakukan oleh pemerintah kota di wilayah tertentu, dan yang disebut sebagai sampah sisa adalah limbah dari rumah tangga yang belum dipisahkan atau diproses. Sampah sendiri dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara, dengan beberapa klasifikasi umum termasuk sampah yang dapat terurai seperti sisa makanan dan limbah hijau, serta bahan yang dapat didaur ulang seperti kertas, kaca, logam, dan plastik. Ada juga klasifikasi untuk limbah inert seperti limbah konstruksi dan limbah elektronik, limbah komposit seperti pakaian bekas, dan limbah berbahaya dan beracun termasuk bahan kimia dan pestisida.

Sebagai contoh, di Tiongkok, limbah padat di perkotaan sebagian besar terdiri dari sisa makanan, kertas, plastik, tekstil, kayu, karet, dan berbagai bahan yang mudah terbakar lainnya. Ini hanya merupakan gambaran dari variasi dan jenis sampah kota yang ada di berbagai belahan dunia.

Komponen pengelolaan limbah padat

Industri limbah padat di kota-kota memiliki beberapa komponen utama dalam pengelolaannya, termasuk daur ulang, pengomposan, pembuangan, dan konversi limbah menjadi energi melalui proses pembakaran. Badan Perlindungan Lingkungan (EPA), sebuah lembaga pemerintah federal AS, telah mengembangkan strategi hierarki dalam pengelolaan limbah padat perkotaan. Hierarki ini mengusulkan empat tingkat prioritas dalam pengelolaan limbah, dimulai dari pengurangan sumber dan penggunaan kembali, daur ulang atau pengomposan, pemulihan energi, hingga akhirnya pengolahan dan pembuangan.

Pengumpulan sampah merupakan bagian penting dalam pengelolaan limbah, yang mencakup pengumpulan sampah padat dan bahan yang dapat didaur ulang serta transportasinya ke lokasi pembuangan atau pemrosesan setelah dikumpulkan. Tahap penanganan dan pemisahan sampah terjadi di sumber pengumpulannya, di mana sampah dipisahkan dan disiapkan untuk pengolahan lebih lanjut. Berbagai jenis fasilitas digunakan untuk pemisahan dan pengolahan limbah, seperti pusat pengumpulan dan fasilitas pemulihan bahan.

Proses transfer dan transportasi melibatkan pemindahan sampah dari kendaraan pengumpul ke peralatan transportasi yang lebih besar untuk diangkut ke lokasi pemrosesan atau pembuangan yang lebih jauh. Selanjutnya, pembuangan merupakan tahap akhir dalam pengelolaan limbah, di mana sampah dibuang ke lokasi pembuangan yang biasanya merupakan tempat pembuangan akhir (TPA) di darat. Namun, pengelolaan TPA modern dilakukan dengan memperhatikan regulasi lingkungan untuk menghindari pencemaran.

Selain itu, konsep penggunaan kembali semakin populer melalui organisasi lingkungan seperti Freegle atau The Freecycle Network yang memfasilitasi pertukaran barang bekas secara online. Hal ini membantu mengurangi polusi dan mendorong ekonomi hadiah. Sementara itu, pembangkitan energi dari limbah padat menjadi semakin penting, dengan teknologi yang berkembang untuk memanfaatkan gas metana yang dihasilkan oleh sampah sebagai sumber energi bersih. Meskipun masih ada tantangan terkait polusi, teknologi baru dan regulasi yang diperbarui telah mengurangi dampak lingkungan dari pembakaran sampah, sehingga menjadikan limbah menjadi energi sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Disadur dari: en.wikipedia.org