Pendahuluan
Sistem panen air hujan (rainwater harvesting systems/RWHs) kerap digunakan sebagai solusi adaptif untuk menghadapi kekeringan dan ketidakpastian pasokan air. Artikel berjudul Benefits, equity, and sustainability of community rainwater harvesting structures: An assessment based on farm scale social survey oleh Alam et al. (2022) menyajikan hasil riset lapangan terhadap 492 petani di wilayah semi-kering Gujarat, India. Fokus utama studi ini adalah pada struktur check dam (CD), dengan pendekatan sosial dan psikologis berbasis model RANAS.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini mengevaluasi:
- Bagaimana persepsi petani terhadap manfaat dan pemerataan manfaat CD.
- Faktor kontekstual dan psikososial yang memengaruhi perilaku petani dalam merawat CD, guna memastikan keberlanjutan investasi.
Metodologi dan Lokasi Studi
Survei dilakukan di daerah tangkapan air Kamadhiya (1.150 km²), di wilayah semi-kering Saurashtra, Gujarat. Wilayah ini bergantung pada akuifer dangkal berbatu keras yang hanya menyimpan sedikit air dari tahun ke tahun. Sampel petani disusun secara proporsional berdasarkan ukuran lahan: marginal (<1 ha), kecil (1–2 ha), menengah (2–4 ha), dan besar (>4 ha).
Temuan Utama
Manfaat Check Dam:
- Sekitar 61% petani mengaku mendapat manfaat dari CD, terutama pada tahun hujan lebat.
- Manfaat utama: peningkatan air tanah (93,3%) dan air sumur yang bertahan lebih lama (81,6%).
- Hanya 16% petani yang menyebut CD membantu mengatasi kekeringan secara langsung.
Distribusi Manfaat Tidak Merata:
- 40–50% petani tidak merasakan manfaat CD.
- Manfaat berkurang seiring bertambahnya jarak dari CD. Hanya 49,5% petani yang berjarak >1000 m dari CD yang merasakan manfaat.
- Tidak ada korelasi signifikan antara luas lahan dan persepsi manfaat CD.
Keberlanjutan dan Partisipasi:
- Sekitar 40% CD tidak berfungsi.
- 72,8% petani tidak pernah melakukan pemeliharaan.
- 91,2% petani tidak terlibat dalam pembangunan CD.
- Hanya 8,8% yang berkontribusi (5,2% tenaga kerja, 2,8% finansial).
Analisis Statistik & Model RANAS:
- Faktor paling berpengaruh terhadap pemeliharaan CD:
- Partisipasi dalam pembangunan (β = 0.34).
- Penggunaan langsung air CD (β = 0.17).
- Jarak dari CD (β = -0.16).
- Dalam aspek psikologis, hanya dua variabel yang signifikan:
- Persepsi usaha pemeliharaan (instrumental belief): β = 0.29.
- Perhatian terhadap kondisi CD (self-regulation): β = 0.23.
Isu Keberlanjutan
Penelitian ini menyoroti bahwa keberlanjutan CD sangat bergantung pada rasa kepemilikan masyarakat. Minimnya partisipasi menyebabkan petani tidak merasa bertanggung jawab terhadap struktur ini. Pemerintah perlu menegakkan protokol pascaproyek, termasuk pembentukan kelompok pengguna air dan dana pemeliharaan.
Dampak Tidak Terduga
- CD justru meningkatkan area tanam dan intensitas irigasi.
- Di tahun kering, permintaan air meningkat tetapi pasokan minim, memperbesar risiko gagal panen.
- 25% petani kini memiliki sumur bor dalam sebagai respons terhadap ketidakpastian air.
Rekomendasi Artikel
- Jangan hanya fokus pada intervensi pasokan; perlu intervensi manajemen permintaan air.
- Gunakan pendekatan komunikasi visual dan partisipatif untuk meningkatkan perhatian terhadap CD.
- Bentuk kelompok petani yang bertugas merawat CD secara kolektif.
- Kembangkan model sosiohidrologi untuk memetakan umpan balik antara manusia dan sistem air.
Kesimpulan
Check dam memang memberikan manfaat, terutama pada tahun basah, namun tidak cukup efektif sebagai solusi kekeringan di wilayah semi-kering dengan akuifer dangkal. Distribusi manfaat yang tidak merata dan rendahnya partisipasi masyarakat menjadi tantangan utama. Penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan RWHs tidak hanya tergantung pada desain teknis, melainkan pada partisipasi sosial dan keberlanjutan institusional.
Sumber:
Alam, M.F., McClain, M.E., Sikka, A., Daniel, D., & Pande, S. (2022). Benefits, equity, and sustainability of community rainwater harvesting structures: An assessment based on farm scale social survey. Frontiers in Environmental Science, 10:1043896.