Di tengah laju urbanisasi global yang semakin cepat, tantangan terhadap efisiensi, keberlanjutan, dan konektivitas dalam pembangunan infrastruktur menjadi sangat krusial. Building Information Modeling (BIM) telah terbukti membantu sektor konstruksi dalam menciptakan efisiensi dan kolaborasi. Namun, potensi penuhnya baru terasa ketika BIM mulai diintegrasikan dengan sistem transportasi dan manajemen fasilitas. Paper karya Liu, Deng, Liu, dan Osmani (2024) ini menyajikan analisis mendalam mengenai tren integrasi BIM dengan transportasi dan fasilitas (T&Fs), serta memetakan masa depan perkembangannya.
Metodologi: Menggunakan Bibliometrik untuk Menguak Tren Riset Global
Penelitian ini menggunakan pendekatan bibliometrik dengan menganalisis 584 artikel dari database Web of Science Core Collection (WoSCC) dari tahun 1989 hingga 2023. Data dianalisis menggunakan dua perangkat utama: VOSviewer dan CiteSpace. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kata kunci populer, tren waktu, institusi terlibat, dan negara paling aktif dalam riset integrasi BIM dan T&Fs.
Perkembangan Publikasi: 3 Fase Penting dalam 34 Tahun
- Fase embrionik (1989–2010): Rata-rata kurang dari 10 publikasi per tahun, total 51 artikel (8.7%).
- Fase germinasi (2011–2018): Lonjakan publikasi dengan total 158 artikel (27%).
- Fase pertumbuhan cepat (2019–2023): Dominasi era ini dengan 375 artikel (64.2%). Puncaknya pada 2021 dengan 126 artikel.
Negara dan Kolaborasi Terdepan dalam Penelitian
- Tiongkok memimpin dengan 182 publikasi dan aktif dalam kolaborasi internasional.
- AS dengan 142 publikasi memiliki jumlah sitasi tertinggi (8471), mencerminkan pengaruh global.
- Inggris, Korea Selatan, Australia, dan Kanada menyusul sebagai pelaku aktif.
Topik Hangat dan Kata Kunci Dominan
- Top 3 Keyword: "BIM" (229 kali), "facility management" (150), "framework" (104).
- Teknologi Terkait: point cloud, digital twin, IoT, algoritma optimasi, dan LCA (life cycle assessment).
- Enam Klaster Penelitian: mulai dari manajemen fasilitas, visualisasi dan teknologi BIM, desain bangunan, hingga supply chain dan integrasi data semantik.
Aplikasi Nyata: Integrasi BIM pada Proyek Transportasi dan Fasilitas
Paper ini menyoroti beragam aplikasi BIM di proyek nyata, termasuk:
- Pemilihan lokasi fasilitas transportasi: BIM digunakan bersama dengan algoritma dan GIS.
- Manajemen rantai pasok logistik: membantu pengambilan keputusan real-time.
- Simulasi lalu lintas dan analisis data: BIM memungkinkan integrasi sensor dan IoT untuk prediksi arus kendaraan.
Analisis Visual: Kekuatan Kolaborasi dan Tren Penelitian
Dengan bantuan VOSviewer, penulis memetakan jaringan kolaborasi antara 76 negara. China dan AS terlihat paling aktif bekerja sama. Selain itu, bidang ilmu dominan yang terlibat meliputi teknik sipil, teknologi bangunan, dan teknik lingkungan. Sayangnya, bidang seperti smart city dan human-centered design masih belum terlalu dieksplorasi.
Tren Masa Depan: Ke Mana Arah Integrasi BIM dan T&Fs?
- Kata Kunci Baru: munculnya digital twin, data semantics, dan predictive maintenance.
- Penguatan IoT dan Big Data: integrasi sensor real-time dan cloud computing menjadi agenda riset utama.
- Pergeseran Fokus ke Operasional: BIM tidak lagi hanya untuk desain dan konstruksi, tetapi juga pemeliharaan dan optimalisasi pasca-konstruksi.
Kritik dan Keterbatasan Studi
- Studi ini hanya menggunakan WoSCC, berpotensi melewatkan literatur dari database seperti Scopus atau Google Scholar.
- Belum ada validasi empiris atau studi kasus mendalam—analisis murni berdasarkan publikasi.
- Fokus masih sangat berbasis pada kata kunci dan metadata, belum menyentuh konten substansial tiap publikasi.
Rekomendasi dan Peluang Riset Lanjutan
- Kembangkan studi empiris berbasis proyek nyata—misalnya studi kasus integrasi BIM dan sistem transportasi bandara.
- Bangun kerangka kerja kolaboratif multi-disiplin—antara arsitek, insinyur, perencana transportasi, dan pengelola fasilitas.
- Integrasi dengan teknologi AI dan machine learning—untuk prediksi beban lalu lintas dan maintenance berbasis perilaku pengguna.
- Fokus pada integrasi dalam konteks smart cities dan SDGs—khususnya transportasi berkelanjutan dan infrastruktur cerdas.
Kesimpulan: Menuju Infrastruktur Kota Cerdas yang Terintegrasi dan Efisien
Melalui analisis bibliometrik mendalam, artikel ini menegaskan bahwa integrasi BIM dengan transportasi dan fasilitas bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Dengan tren teknologi seperti digital twin, IoT, dan LCA yang semakin kuat, peluang untuk menciptakan infrastruktur yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan terhubung kian terbuka lebar. Peneliti dan praktisi perlu menyambut tantangan ini dengan pendekatan kolaboratif dan strategi berbasis data.
Sumber asli artikel (tanpa tautan): Liu, Y., Deng, Y., Liu, Z., & Osmani, M. (2024). Integration of Building Information Modeling (BIM) with Transportation and Facilities: Recent Applications and Future Perspectives. Buildings, 14(2), 541.