Karakteristik Gas Alam dan Implikasinya terhadap Lingkungan

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana

22 April 2024, 08.46

Sumber: Pixabay/PublicDomainPictures

Ciri-ciri gas alam salah satunya mudah terbakar hingga dapat memungkinkan untuk meledak. Namun, gas ini memiliki banyak manfaat dalam pemenuhan energi sehari-hari, seperti sebagai bahan bakar kendaraan, pembangkit listrik, dan lainnya. Gas alam adalah sumber energi fosil yang terdiri dari campuran metana dan sejumlah kecil hidrokarbon lainnya. Walaupun gas ini memiliki manfaat, ternyata terdapat dampak negatif yang ditimbulkan seperti kerusakan lahan akibat proses pengeboran.

Ciri-Ciri Gas Alam:

Dikutip dalam buku Pemanfaatan Energi Angin untuk Pembangkit Energi Listrik di Daerah Kepulauan Menggunakan Kincir Angin Skala Kecil, Arnawan Hasibuan, dkk (2023:17), gas alam merupakan bahan bakar fosil berbentuk gas. Gas alam merupakan campuran hidrokarbon yang mempunyai daya kembang besar, daya tekan tinggi, berat jenis spesifik yang rendah dan dengan secara alamiah terdapat dalam bentuk gas. Pada umumnya, gas alam mengandung senyawa hidrokarbon. Contohnya, seperti gas metana (CH4), benzene (C6H6), dan butana (C4H10). Adapun ciri-ciri gas alam sebagai berikut.

Ciri-Ciri Gas Alam:

1. Tidak Berwarna, Tidak Berbau, dan Tidak Berasa

Pada dasarnya, dalam keadaan alami, gas alam tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau. Akan tetapi, sebelum gas tersebut didistribusikan ke masyarakat, biasanya diberi bau atau aroma. Aroma penunjuk bahan bakar ini sebenarnya berasal dari zat aditif yang sengaja ditambahkan untuk membuatnya berbau sehingga lebih mudah dideteksi bila terjadi kebocoran gas.

2. Lebih Ringan dari Udara

Gas alam, khususnya metana, bersifat kurang padat jika dibandingkan karbon dioksida. Jadi, secara teknis lebih ringan daripada udara. Dalam bentuk gas, gas alam juga mengisi banyak sekali volume. Hal ini membuatnya sulit untuk diangkut, sehingga perusahaan harus memberinya tekanan agar dapat ditransportasikan melalui jalur darat menggunakan pipa.

3. Berpotensi Menyebabkan Ledakan dan Kebakaran

Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Hal ini akan terjadi bila bercampur dengan udara atau oksigen dalam takaran yang tepat.

4. Memiliki Potensi Energi yang Sangat Besar

Gas alam adalah sumber energi yang berasal dari fosil makhluk hidup yang terperangkap serta tersimpan dalam lapisan bumi selama ribuan hingga jutaan tahun. Gas ini memiliki potensi energi yang sangat besar karena keberadaannya di Indonesia sangat melimpah. Gas alam banyak dimanfaatkan mulai dari bahan bakar pembangkit listrik tenaga gas atau uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.

Manfaat Gas Alam:

  1. Sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis untuk kebutuhan industri dan rumah tangga.
  2. Digunakan sebagai bahan bakar mobil, terutama dengan nama gas alam terkompresi (CNG) atau bahan bakar gas (BBG).
  3. Sebagai sumber energi listrik yang bersih dan efisien, digunakan dalam pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di berbagai daerah.
  4. Memenuhi kebutuhan rumah tangga, restoran, dan hotel, terutama dalam bentuk liquefied petroleum gas (LPG) yang digunakan sebagai bahan bakar memasak.

Dampak Gas Alam terhadap Lingkungan

Gas alam, meskipun memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan sehari-hari manusia, juga memiliki dampak yang dapat memengaruhi lingkungan sekitarnya. Dampak-dampak tersebut meliputi:

  1. Kerusakan pada Lahan dan Habitat Satwa Liar: Kegiatan konstruksi yang diperlukan untuk pengeboran minyak dan gas dapat mengubah penggunaan lahan dan merusak ekosistem lokal. Hal ini dapat menyebabkan erosi, fragmentasi habitat, serta gangguan pada pola migrasi dan kehidupan satwa liar di sekitarnya.

  2. Polusi Air: Pengembangan gas alam non-konvensional dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat sekitar melalui kontaminasi sumber air minum dengan bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam proses pengeboran sumur. Bahan-bahan berbahaya tersebut kadang-kadang bocor ke pasokan air minum dari sumur-sumur yang tidak dilapisi dengan benar.

  3. Polusi Udara: Meskipun pembakaran gas alam menghasilkan jumlah sulfur, merkuri, dan partikel yang minim, pengembangan gas non-konvensional dapat memengaruhi kualitas udara lokal dan regional. Pengeboran gas telah dikaitkan dengan peningkatan konsentrasi polutan udara berbahaya, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan kanker.


Sumber: kumparan.com