Hasil Pertanian Kopi

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana

25 April 2024, 07.19

Sumber: id.wikipedia.org

Kopi atau kahwa adalah minuman yang dibuat dari biji kopi yang disangrai dan dihaluskan. Tanaman kopi ini ditanam di lebih dari 50 negara, dengan dua spesies utama yaitu Kopi Robusta dan Kopi Arabika.

Proses pembuatan kopi dimulai dari pemanenan biji yang telah matang, baik secara manual maupun menggunakan mesin. Kemudian biji kopi diproses dan dikeringkan sebelum dijadikan kopi gelondong. Proses berikutnya adalah penyangraian, dengan tingkat derajat yang bervariasi. Setelah disangrai, biji kopi dihaluskan menjadi bubuk sebelum dapat diseduh dan diminum.

Kopi pertama kali ditemukan oleh bangsa Etiopia sekitar 3000 tahun yang lalu. Sejak saat itu, kopi menjadi minuman populer yang dikonsumsi di seluruh dunia. Indonesia sendiri merupakan produsen kopi terbesar dengan produksi lebih dari 400 ribu ton per tahunnya. Selain memiliki rasa dan aroma yang menarik, kopi juga memiliki manfaat kesehatan seperti menurunkan risiko penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan penyakit jantung.

Sejarah singkat

Penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM di Afrika, terutama di Etiopia, di mana biji tersebut dikonsumsi untuk kebutuhan protein dan energi. Bangsa Arab kemudian mengadopsi pengolahan biji kopi dengan metode lebih maju, yang kemudian menjadi populer di kalangan umat Islam pada abad ke-13.

Pada abad ke-17, biji kopi dibawa ke Eropa, di mana bangsa Belanda menjadi salah satu yang pertama dalam budidaya kopi. Pada tahun 1690, biji kopi diperkenalkan di Pulau Jawa yang saat itu merupakan koloni Belanda. Kemudian, Raja Prancis menerima pohon kopi sebagai hadiah, tetapi seorang angkatan laut, Gabriel Mathieu di Clieu, membawa sebagian dari pohon tersebut ke Martinik, yang menjadi titik awal budidaya kopi yang sukses di sana.

Pada tahun 1727, pemerintah Brasil mengirimkan Letnan Kolonel Palheta ke Prancis untuk membawa pulang bibit kopi, tetapi gagal. Namun, Palheta berhasil mendekati istri gubernur Prancis dan membawa pulang biji kopi yang memungkinkan Brasil untuk memulai budidaya kopi dalam skala besar.

Sejarah waktu:

  • Pada sekitar tahun 1000 SM, saudagar Arab membawa biji kopi ke Timur Tengah dan memulai budidaya kopi di sana.
  • Pada tahun 1453, Ottoman Turki memperkenalkan minuman kopi di Konstantinopel, di mana kedai kopi pertama, Kiva Han, dibuka pada tahun 1475.
  • Tahun 1511, Sultan Mekah menganggap kopi sebagai minuman suci setelah ada upaya untuk melarangnya.
  • Pada tahun 1600, Paus Clement VIII mengizinkan umat Kristiani untuk minum kopi, sementara minuman ini juga tiba di Italia.
  • Tahun 1607, Kapten John Smith memperkenalkan kopi di Amerika Utara saat mencari koloni Virginia di Jamestown.
  • Kedai kopi pertama di Italia dibuka pada tahun 1645, di Inggris pada tahun 1652, dan di Paris pada tahun 1672.
  • Pada tahun 1668, kopi menggantikan bir sebagai minuman favorit di New York.
  • Pada tahun 1675, Franz Georg Kolschitzky menemukan kopi dan membuka kedai kopi di Eropa Tengah.
  • Tahun 1690, Belanda mulai mendistribusikan dan membudidayakan kopi secara komersial di Ceylon dan Jawa.
  • Gabriel Mathieu do Clieu mencuri biji kopi dari Belanda untuk ditanam di Martinik pada tahun 1714.
  • Kedai kopi pertama di Berlin dibuka pada tahun 1721.
  • Pada tahun 1727, era industri kopi dimulai di Brasil oleh Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta.
  • Tahun 1775, Frederick dari Prusia memblok impor kopi hijau, yang kemudian dikritik oleh masyarakatnya.
  • Hill Bros. memulai komersialisasi kopi kalengan pada tahun 1900.
  • Pada tahun 1901, Satori Kato berhasil menciptakan minuman kopi cepat saji.
  • Ludwig Roselius memisahkan kafeina dari biji kopi dan menjualnya dengan nama Sanka di Amerika Serikat pada tahun 1903.
  • Penjualan kopi meningkat pesat di Amerika Serikat pada tahun 1920.
  • Pada tahun 1938, Nestle mengkomersialkan produk kopi bernama Nescafe di Swiss.
  • Achilles Gaggia membuat kopi mokacino untuk pertama kalinya pada tahun 1946.

Biji Kopi

Terdapat dua jenis spesies utama biji kopi yang dominan di pasaran, yaitu Kopi Arabika dan Robusta. Arabika memiliki cita rasa terbaik dan tumbuh di ketinggian 600–2000 m di negara-negara beriklim tropis. Sementara Robusta, ditemukan di Kongo pada tahun 1898, memiliki rasa lebih pahit, sedikit asam, dan biasanya ditumbuhkan di daerah dengan ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Selain itu, terdapat jenis kopi lainnya, seperti kopi luwak, yang merupakan turunan dari Arabika. Kopi luwak memiliki harga jual tertinggi karena proses unik pembentukannya melalui fermentasi di dalam perut hewan luwak, memberikan cita rasa yang unik pula.

Klasifikasi biji kopi dan grade kopi

Penanganan kopi melibatkan penentuan grade dan klasifikasi green beans agar kualitasnya dapat diidentifikasi dengan jelas. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan standar kualitas kopi yang komprehensif dan memastikan penetapan harga yang adil. Namun, sistem penilaian dan klasifikasi green beans berbeda di setiap negara karena dipengaruhi oleh faktor budaya dan kultural yang berbeda. Setiap negara produsen kopi memiliki metode dan standar sendiri dalam menentukan grade dan klasifikasi green beans, yang seringkali juga digunakan sebagai standar minimum ekspor.

Klasifikasi green beans bergantung pada beberapa faktor seperti ketinggian tempat tumbuhnya tanaman kopi, varietas kopi, pengolahan biji kopi, ukuran dan bentuk biji, serta kualitas cupping. Hal ini memungkinkan untuk membedakan antara kopi yang berkualitas tinggi dan rendah. Misalnya, kopi yang ditanam di ketinggian optimal cenderung memiliki biji yang lebih besar dan padat, menghasilkan profil rasa yang terbaik.

Prosedur klasifikasi green beans juga memperhitungkan jumlah dan jenis cacat biji kopi, serta densitas biji. Metode klasifikasi ini dapat bervariasi antar negara tergantung pada kebutuhan dan persyaratan pembeli green beans. Contohnya, Indonesia menggunakan sistem penilaian dengan grade yang berbeda berdasarkan total cacat biji kopi.

Setiap negara memiliki pendekatan yang berbeda dalam menentukan grade dan klasifikasi green beans sesuai dengan kebutuhan lokal dan internasional, dan tidak selalu dapat disamakan atau dipaksakan standarisasinya ke negara lain.

Pembuatan minuman kopi

Biji kopi yang telah dipanen kemudian dipisahkan dari cangkangnya melalui metode pengeringan di bawah sinar matahari atau penggilingan menggunakan mesin. Setelah itu, biji kopi mengalami proses pemanggangan untuk meningkatkan cita rasa dan warnanya. Selanjutnya, biji kopi digiling untuk memperbesar luas permukaannya agar ekstraksi menjadi lebih efisien. Penggilingan dilakukan dengan cermat untuk menghasilkan rasa, aroma, dan penampilan yang baik. Setelah digiling, biji kopi siap untuk direbus dengan baik dan sempurna. Proses perebusan memerlukan perhatian terhadap berbagai variabel seperti komposisi biji kopi dan air, suhu air, dan waktu perebusan agar menghasilkan minuman kopi yang berkualitas. Proses dekafeinasi juga dapat dilakukan untuk mengurangi kadar kafeina dalam kopi.

Penjualan dan distribusi

Penjualan dan distribusi kopi merupakan bagian integral dari ekonomi kopi global. Brasil tetap menjadi pemimpin dalam ekspor kopi, namun Vietnam juga meningkatkan ekspornya secara signifikan, khususnya biji robusta. Sementara itu, Indonesia menjadi produsen terbesar kopi arabika yang telah dicuci, sementara Honduras berkembang pesat dalam produksi kopi organik. Harga kopi global mengalami penurunan signifikan pada tahun 2013, menciptakan tantangan bagi industri kopi. Di Thailand, biji kopi gading hitam dimakan oleh gajah untuk mengurangi rasa pahit, menjadikannya kopi termahal di dunia.

Di Indonesia, konsumsi kopi meningkat secara signifikan, didorong oleh pertumbuhan kedai kopi specialty dan kafe waralaba. Pasar kopi juga diperdagangkan sebagai komoditas di pasar komoditas global, dengan kontrak berjangka untuk arabika dan robusta diperdagangkan di bursa berbeda di seluruh dunia. Kopi tetap menjadi salah satu komoditas ekspor penting bagi negara-negara berkembang. Hari Kopi Internasional, yang dimulai di Jepang pada tahun 1983, dirayakan di berbagai negara pada tanggal 29 September setiap tahunnya.

Jenis-jenis minuman kopi:

  1. Kopi Hitam: Kopi hitam adalah kopi murni yang dibuat dengan merebus biji kopi tanpa tambahan perisa lain.

  2. Espresso: Espresso adalah jenis kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.

  3. Latte (Coffee Latte): Latte adalah kopi espresso yang dicampur dengan susu dalam rasio 3:1.

  4. Café au Lait: Café au Lait mirip dengan latte, tetapi menggunakan campuran kopi hitam dan susu.

  5. Caffè Macchiato: Caffè Macchiato adalah espresso yang diberi sedikit susu dalam rasio 4:1.

  6. Cappuccino: Cappuccino adalah kopi dengan tambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.

  7. Dry Cappuccino: Dry cappuccino adalah varian cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.

  8. Frappé: Frappé adalah espresso yang disajikan dingin.

  9. Kopi Instan: Kopi instan berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan dijadikan granul.

  10. Irish Coffee: Irish coffee adalah kopi yang dicampur dengan whiskey.

  11. Kopi Tubruk: Kopi tubruk adalah kopi asli Indonesia yang dimasak bersama gula.

  12. Melya: Melya adalah kopi dengan tambahan bubuk cokelat dan madu.

  13. Kopi Mocha: Kopi Mocha mirip dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan tambahan sirup cokelat.

  14. Oleng: Oleng adalah jenis kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.


Sumber: id.wikipedia.org