BRIN Kembangkan Radar FMCW untuk Pantau Sistem Pernafasan Manusia Real Time

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi

15 Mei 2024, 08.00

Sumber: brin.go.id

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus mengembangkan beberapa modul Internet of Things (IoT) umtuk diterapkan dalam teknologi bilmedis, seperti modul WiFi server ESP32 atau ESP 8266 yang digunakan untuk komunikasi server. Dengan modul ini diharapkan mendapatkan performa terbaik dari penelitian sebelumnya yang menggunakan radar Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW).

Peneliti BRIN, Puput Dani Prasetyo Adi menjelaskan bahwa radar FMCW merupakan jenis sensor radar aktif yang memancarkan daya transmisi secara kontinyu seperti gelombang kontinyu (CW Radar). Radar FMCW diukur berdasarkan perbedaan fasa atau frekuensi antara sinyal yang dipancarkan dan sinyal yang diterima. Radar tersebut dapat memantau sistem pernafasan manusia secara real time.

“Radar ini bahkan dapat menghitung jangkauan, kecepatan, atau fase secara bersamaan untuk beberapa target menggunakan proses yang dikenal sebagai demodulasi IQ dan beberapa kicauan,” jelas Peneliti Ahli Muda dari Pusat Riset Telekomunikasi BRIN itu saat diwawancari, Kamis (21/3)

Dijelaskan Puput, saat ini pihaknya fokus melakukan penelitian bersama tim, adalah pada kondisi pernafasan pasien yang dipantau dari Radar FMCW menjadi fokus dalam penelitian ini. Kemampuan unik radar FMCW untuk membedakan antara rentang dilakukan dengan memodulasi frekuensi transmisi yang sedang berlangsung. 

Radar FMCW untuk pernafasan manusia atau pasien yang kemudian akan menentukan jenis penyakit atau kelainan pada pasien hanya dengan melihat jenis pernafasannya. Data dari Radar FMCW kemudian dikonversikan menjadi data yang dapat dibaca secara waktu nyata atau langsung oleh masyarakat, dokter, atau tim medis melalui web server iotmedis.brin.go.id.

Berbagai jenis data pernapasan diambil dari berbagai titik sehingga akan menimbulkan analisis baru yaitu proses pengiriman data pada trafik server atau proses uplink dan downlink. Kebaruan data dan penelitian secara spesifik adalah bagaimana data pernapasan multi pasien dari OmnipreSense atau FMCW Radar dapat diproses oleh mikroprosesor menggunakan MQTT (Message Queuing Telemetry Transport), dan data multi pasien tersebut dapat ditampilkan di server secara waktu nyata. 

Tidak hanya dari segi FMCW Radar untuk medis tetapi juga dari segi fleksibilitas dalam menampilkan data yang dapat diintegrasikan dengan gawai yang digunakan saat ini. “Salah satu server yang digunakan adalah MQTT, yang telah telah dipasang dan berhasil menampilkan data pernapasan pasien secara waktu nyata. 

Kedepannya, pada penelitian ini akan dilakukan pemasangan menggunakan casing permanen yang lebih tetap dan stabil dalam proses konektivitas antar perangkat, yang melibatkan Raspberry Pi 4 B dan OmniPreSense Radar. Data tersebut diintegrasikan ke dalam MQTT server dengan data pernapasan pasien dan menghasilkan data realtime dalam bentuk grafik data pernapasan,” ungkap Puput Dani.

Diharapkan FMCW Radar ini mampu membaca atau mendeteksi sistem pernafasan manusia dan menentukan ketidaknormalan pasien, membangun sistem realtime yang mampu membaca pernafasan manusia atau pasien berbasis Internet of Things dan pemanfaatan gelombang micro menggunakan radar FMCW 77 GHz untuk diaplikasikan untuk pendeteksian penyakit pasien terutama pada sisi pernafasan.

“Diakhir tahun 2023 ini kami berhasil menghasilkan prototype yang mampu membaca sistem pernafasan manusia dengan cara pembacaan menggunakan gelombang mikro dengan FMCW Radar tipe OmniPresense 77 GHz serta Jurnal Internasional dan prosiding sebagai output dari proses desiminasi riset dan tentunya paten berupa arsitektur yang kami rancang guna mampu melayani banyak pasien dengan realtime dan cepat,” papar Puput Dani.

Puput Dani berharap agar proses penyelesaian prototype atau casing untuk dibuat sedinamis mungkin sehingga dapat lebih mudah dibawa dan flexible serta dapat dikembangkan menjadi suatu produk yang dapat diterapkan di rumah sakit, tim medis maupun tim medis lapangan atau tim SAR (Search And Resque) yang bekerja di daerah bencana atau di dunia kesehatan secara umum. 

Sumber: https://brin.go.id/