Blended Learning: Membuka Pintu Keuntungan dalam Pembelajaran yang Fleksibel dan Efektif

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini

23 April 2024, 09.49

Sumber: kompas.com

KOMPAS.com - Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini telah menyebabkan perubahan besar pada tatanan dunia. Hal-hal yang sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin. Hal yang sama berlaku untuk pendidikan. Sebagian besar sekolah dan universitas mengadakan kelas tatap muka. Namun karena adanya pandemi, kegiatan belajar mengajar (KBM) harus dilakukan secara online. Pembelajaran online atau e-learning kini sudah menjadi hal yang lumrah. Ini karena semua orang tahu cara menggunakan Internet. Adanya e-learning membantu masyarakat untuk belajar tanpa mengenal waktu dan tempat. Namun, beberapa siswa mungkin ingin bertemu langsung selama kelas untuk berdiskusi dan menyelesaikan tugas yang diselesaikan secara online.

Ini disebut pembelajaran campuran. Pada hari Senin (1 April 2021) kami meluncurkan halaman Binus University yang menjelaskan apa itu blended learning. Blended Learning merupakan metode pembelajaran yang memadukan pembelajaran tatap muka dengan e-learning atau dikenal dengan blended learning. Pembelajaran kelas dan e-learning masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing yang menjadi dasar terciptanya metode blended learning. Misalnya saja kesulitan belajar di kelas yang terbatas ruang dan waktu. Biasanya terjadi di sekolah. Namun keuntungan bertemu langsung dengan guru saat kelas berlangsung adalah siswa dapat menerima umpan balik dari guru atas kinerjanya. Begitu pula dengan pembelajaran daring yang tidak dibatasi lokasi dan waktu, namun tanpa guru pendamping, peserta tidak akan langsung mendapat feedback dan rawan salah paham. Oleh karena itu, dengan menggabungkan kedua metode tersebut, blended learning dapat merespon proses pembelajaran yang terjadi selama sakit ini. Manfaat pembelajaran campuran adalah sebagai berikut:

  1. Sederhana
  2. Menghemat uang dan waktu
  3. Materi interaktif
  4. Ini efektif dan efisien.

Beberapa siswa lebih suka belajar di kamar, kafetaria, atau ruang kelas mereka sendiri. Pendekatan blended learning ini memungkinkan siswa mengatur sendiri waktu dan tempat belajarnya. Banyak daerah yang menerapkan pembelajaran tatap muka, khususnya bagi mahasiswa yang masuk satuan tahun anggaran 2020/2021. Namun, sebagian besar sekolah tetap menawarkan pembelajaran berbasis rumah (BDR), sementara beberapa sekolah menerapkan pembelajaran campuran.

Sumber: kompas.com