Analisis dan Perencanaan Sistem Transmisi Tenaga Listrik di Tengah Ketidakpastian Jaringan

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti

25 April 2025, 09.51

pexels.com

Pendahuluan

Ketidakpastian dalam sistem transmisi listrik kian meningkat seiring bertambahnya penetrasi energi terbarukan, perubahan beban, dan deregulasi energi. Paper berjudul "Analysis and Planning of Power Transmission Systems Subject to Uncertainties in the Grid" karya Durga Aryal membahas bagaimana ketidakpastian ini mengancam stabilitas dan keandalan sistem transmisi, serta memperkenalkan pendekatan baru berbasis perencanaan probabilistik untuk mengatasinya.

Resensi ini akan membedah gagasan inti paper, ditambah dengan analisis mendalam dan relevansi pada tantangan industri energi saat ini.

Tantangan Ketidakpastian dalam Sistem Transmisi Listrik

Sistem transmisi modern menghadapi berbagai sumber ketidakpastian, seperti:

  • Variasi Beban (Load Shape Uncertainty): Pertumbuhan beban yang tidak terprediksi memengaruhi kebutuhan daya reaktif, memperbesar risiko ketidakstabilan voltase.
  • Penetrasi Energi Terbarukan: Sumber energi seperti fotovoltaik (PV) menggantikan generator sinkron konvensional yang memiliki inersia untuk meredam osilasi. Akibatnya, sistem lebih rentan terhadap gangguan.
  • Deregulasi Energi: Liberalisasi pasar energi mempersulit kontrol pasokan dan permintaan, menambah ketidakpastian arus daya.

Penelitian Aryal menunjukkan bahwa metode perencanaan deterministik yang saat ini umum digunakan sudah tidak cukup untuk mengakomodasi semua ketidakpastian ini.

Studi Kasus: Pengaruh Penetrasi PV Skala Utilitas terhadap Stabilitas Transmisi

Salah satu sorotan utama paper ini adalah analisis dampak penetrasi PV skala utilitas terhadap stabilitas sistem transmisi.

Temuan penting:

  • Penurunan Inersia Sistem: PV tidak memiliki inersia seperti generator konvensional, membuat sistem lebih sulit meredam gangguan besar.
  • Lokasi Penempatan PV: Penempatan PV di bus yang strategis memengaruhi stabilitas. Dalam studi kasus pada sistem IEEE 14 bus, ditemukan bahwa bus dengan beban terbesar lebih rentan ketika generator sinkron digantikan PV.
  • Level Penetrasi PV: Penelitian menunjukkan bahwa pada penetrasi 15%, sistem masih bisa bertahan meskipun terjadi osilasi besar. Namun, di level 30%, sistem menjadi tidak stabil, terutama saat terjadi gangguan di dekat bus yang menggunakan PV.

Analisis Tambahan:
Kasus di Jerman menunjukkan pola serupa, di mana penetrasi energi terbarukan yang tinggi menyebabkan fluktuasi frekuensi lebih besar. Ini memicu pengembangan synchronous condensers untuk menggantikan peran inersia generator konvensional — solusi yang juga disarankan dalam paper ini.

Perencanaan Probabilistik sebagai Solusi Inovatif

Aryal mengusulkan peralihan dari pendekatan deterministik ke pendekatan perencanaan probabilistik. Ini melibatkan:

  • Pengembangan Skenario: Membuat berbagai skenario dengan mempertimbangkan probabilitas kejadian dan tingkat keparahan gangguan.
  • K-means Clustering: Teknik clustering ini digunakan untuk memilih skenario yang paling mewakili kondisi nyata. Hasilnya diuji dalam sistem Electricity Reliability Council of Texas (ERCOT).
  • Analisis Risiko: Setiap skenario dianalisis untuk mengukur tingkat keparahan dan kemungkinan gangguan.

Nilai Tambah:
Pendekatan ini lebih adaptif terhadap perubahan mendadak, seperti cuaca ekstrem yang memengaruhi produksi energi terbarukan. Di masa depan, integrasi AI dan machine learning dapat mempercepat pemilihan skenario yang lebih akurat.

Kritik dan Perbandingan dengan Riset Lain

Meski metode probabilistik tampak menjanjikan, ada beberapa catatan penting:

  • Keterbatasan Implementasi: Paper ini mengakui bahwa kurangnya alat dan teknik untuk memilih skenario probabilistik masih menjadi hambatan di dunia nyata. Ini mirip dengan riset EPRI (Electric Power Research Institute) yang juga menyoroti tantangan adopsi metode berbasis risiko.
  • Kebutuhan Infrastruktur Tambahan: Penggunaan synchronous condensers atau sistem penyimpanan energi (battery storage) perlu investasi besar. Alternatif seperti grid-forming inverters yang sedang diuji di beberapa negara bisa menjadi solusi yang lebih ekonomis.
  • Keandalan Data: Akurasi perencanaan probabilistik sangat bergantung pada ketersediaan dan kualitas data historis. Negara berkembang yang infrastruktur datanya belum memadai akan kesulitan menerapkan metode ini secara optimal.

Kesimpulan: Masa Depan Perencanaan Sistem Transmisi

Paper Durga Aryal berhasil mengidentifikasi masalah inti yang dihadapi sistem transmisi modern: ketidakpastian yang terus meningkat akibat penetrasi energi terbarukan, deregulasi energi, dan pertumbuhan beban. Solusi yang ditawarkan, yaitu pendekatan perencanaan probabilistik berbasis K-means clustering, menjadi angin segar dalam dunia perencanaan sistem tenaga listrik.

Namun, implementasi di dunia nyata memerlukan kesiapan teknologi, infrastruktur, dan regulasi yang mendukung. Kolaborasi antara pemerintah, penyedia energi, dan sektor teknologi akan menjadi kunci keberhasilan metode ini di masa depan.

Sumber: Aryal, D. T. (2019). Analysis and Planning of Power Transmission Systems Subject to Uncertainties in the Grid. Virginia Polytechnic Institute and State University.