3 Profesi Ini Masih Sepi Peminat tapi Banyak Dicari

Dipublikasikan oleh Admin

12 April 2024, 05.50

Ilustrasi mencari pekerjaan lewat virtual job fair.(UNSPLASH/JESHOOTS.COM)

Saat ini dunia kerja berkembang pesat dan berbagai jenis perusahaan bermunculan. Namun, meskipun masih ada beberapa pekerjaan yang tidak diminati, terdapat peluang bagi pencari kerja dan mahasiswa baru. Hanya sedikit orang di Indonesia yang tertarik dengan profesi tersebut karena tidak banyak lulusan di bidang yang terkait dengan profesi tersebut. Berdasarkan laporan Future of Jobs 2020 yang dirilis World Economic Forum (WEF) ada tiga pekerjaan yang menjanjikan dan banyak diminati, namun hanya sedikit orang yang memperhatikannya.

Meski peminatnya masih rendah, namun tiga pekerjaan yang paling dicari dan dibutuhkan saat ini adalah:

Aktuaris

Aktuaris merupakan pekerjaan yang kurang dikenal dan fungsinya untuk menyelesaikan permasalahan bisnis perusahaan. Misalnya saja berbagai resiko yang mungkin dihadapi perusahaan dan dampak bencana terhadap perekonomian dan perkembangan perusahaan. Setiap bisnis harus memperhitungkan resiko untuk memajukan bisnisnya. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan relawan. Sayangnya, masih sangat sedikit orang yang bekerja di bidang ketenagakerjaan.

Hal ini dibuktikan dengan data Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) yang menunjukkan hingga pertengahan tahun 2019, terdapat sekitar 652 pemberi kerja di Indonesia. Jika Anda ingin menjadi ahli matematika, Anda bisa memilih jurusan matematika di perguruan tinggi. Namun yang lebih penting, Anda bisa menemukan kampus yang memiliki keahlian aktuaria di jurusan matematikanya, seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Pelita Harapan (UPH).

Analis Data

Hampir setiap sektor bisnis membutuhkan peran analis data atau data scientist saat ini. Peran ini bertanggung jawab untuk mengubah data menjadi laporan yang mendukung operasional bisnis dan proses pemrosesan data. Sebagai seorang analis data, Anda harus mengetahui beberapa keterampilan pemrograman, seperti Structured Query Language (SQL), Python, Microsoft Excel, dan software visualisasi data lainnya.

Data merupakan komoditas baru selain minyak. Di Indonesia, kebutuhan data analis profesional mencapai 9 juta orang. Jika Anda ingin berkarir sebagai analis data, Anda bisa mengambil jurusan ilmu data. Beberapa universitas yang memiliki Program Studi (Prodi) ilmu data antara lain UNM, IPB, dan Universitas Airlangga (Unair). 

Arsitek AI

Bagi sebagian orang, pekerjaan sebagai pakar kecerdasan buatan (AI) atau arsitek AI sudah tidak asing lagi. Pengembang AI adalah seseorang yang mengukur kinerja AI yang mereka buat dan memelihara kehidupan AI tersebut. Praktek ini masih jarang terjadi di Indonesia. Faktanya, menurut Emerging Jobs 2020 Linkedin, desainer AI atau spesialis AI masuk dalam tiga daftar pekerjaan teratas yang sedang berkembang di Amerika Serikat. Hal ini menandakan masih besarnya peluang bagi pengembang AI karena banyak perusahaan yang mencarinya.

Di Indonesia, hanya ada satu universitas yang menawarkan jurusan AI: Universitas Indonesia (UI). Selain memilih jurusan AI di UI, bagi yang ingin menekuni dunia AI juga bisa memilih program teknik. Perguruan tinggi swasta tanah air seperti Universitas Bina Nusantara (Binus University), Universitas Nusa Mandiri (UNM) dan Institut Informatika Bina Sarana (BSI) menyediakan tenaga ahli teknis seperti teknologi informasi, ilmu komputer, dll. Ketiga kelas ini adalah peluang besar karena selalu ada beberapa penggemar yang antusias dan sedikit pesaing.

Disadur dari: www.kompas.com