Kemaritiman

Ini Alasan Kemenko Maritim Perbarui Peta NKRI

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 16 Mei 2024


Jakarta - Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman memperbarui peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ada 4 alasan yang menjadi latar belakang perlunya memperbarui peta.

"Kita sebelumnya sudah mengadakan pertemuan internal dari kementerian terkait. Ada beberapa faktor yang menjadi satu gagasan kenapa ini harus diubah," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Arif Havas Oegroseno di kantor Kemenko Kemaritiman, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2017).

Pertama, adanya perjanjian perbatasan laut teritorial yang sudah berlaku antara Indonesia dan Singapura pada sisi barat dan timur. Selain itu, ada perjanjian batas ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) Indonesia-Filipina yang telah disepakati dan diratifikasi.

"Untuk Indonesia-Filipina terkait perjanjian ZEE sudah disepakati dan diratifikasi sehingga dalam waktu yang tidak lama lagi akan berlaku," kata Arif.

Arif menjelaskan alasan kedua berkaitan dengan adanya keputusan arbitrase Filipina-China. Keputusan tersebut memberikan yurisprudensi hukum internasional.

"Diberikan yurisprudensi hukum internasional bahwa pulau yang kecil atau karang yang kecil yang ada di tengah laut yang tidak bisa menyokong kehidupan manusia tidak memiliki hak ZEE 200 mil laut dan landas kontinen. Oleh karena itu, ada beberapa pulau kecil milik negara tetangga kita yang hanya diberikan batas 12 mil laut," tuturnya.

Alasan ketiga, ada dampak pada perubahan nama Laut Natuna menjadi Laut Natuna Utara. Hal ini dilandaskan kontinen di kawasan tersebut sejak 1970-an.

"Berikutnya, kita updating kolom laut di utara Natuna. Ini melihat kontinen di kawasan tersebut sejak tahun 1970-an menggunakan nama Blok Natuna Utara, Blok Natuna Selatan, Blok Natuna Timur, Blok Natuna Tenggara yang menggunakan referensi arah mata angin," ucap Arif.

"Jadi biar ada satu kejelasan, kesamaan antara kolom air di atasnya dengan landas kontinennya juga menyesuaikan blok-blok migas yang sudah ada dan sudah disepakati oleh tim nasional," tutur dia.

Arif mengatakan alasan keempat adalah ingin mempertegas klaim di Selat Malaka dengan melakukan simplifikasi klaim garis batas. Selain itu, di kawasan dekat perbatasan Singapura sudah ada garis batas yang jelas.

"Hal ini untuk mempermudah penegakan hukum. Dengan posisi tersebut, maka peta perlu di-update sehingga aparat keamanan dan penegak hukum dari TNI AL, Bea-Cukai, KPLP, akan mudah melakukan patroli di sana karena sudah jelas," ucap Arif.

Kemenko Kemaritiman sudah melakukan pertemuan internal dengan lembaga terkait sebanyak enam kali. Pertemuan ini dilakukan sejak 2016. (lkw/dhn)

Sumber: news.detik.com

Selengkapnya
Ini Alasan Kemenko Maritim Perbarui Peta NKRI

Kemaritiman

Peta Baru Indonesia, Sejumlah Keuntungan Ekonomi di Depan Mata

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 16 Mei 2024


TEMPO.CO, Jakarta -Arif Havas Oegroseno, Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, mengatakan perubahan peta Negara Kesatuan Republik Indonesia  akan memberikan dampak ekonomi pada bagian pengolahan sumber daya alam.

"Setelah perubahan peta ini ada kejelasan tentang wilayah eksploitasi sumber daya alam, " kata Arif. "Ini kan dulu cuma klaim kita saja. Dengan demikian kita jelas jadi patroli nggak bisa lebih dari ini. Kalau lebih dari sini berarti sudah ada orang lain. Dulu masih klaim."

Hal ini juga terkait dengan penamaan nama laut di utara kepulauan Natuna sebagai Laut Natuna Utara di pembaharuan peta Indonesia. Kepulauan Natuna merupakan wilayah potensi migas Indonesia.

Potensi migas di Kabupaten Natuna terletak di lepas pantai Laut Natuna dengan 11 kontraktor. Sementara itu jumlah wilayah kerja perminyakan berjumlah 13 lokasi. Cadangan minyak bumi di Kabupaten Natuna mencapai 298,81 juta barel minyak, sedangkan cadangan gas bumi mencapai 55,3 triliun kaki kubik.

Selain itu, dampak langsung dari pembaharuan peta ini terkait dengan navigasi kapal yang masuk keluar wilayah Indonesia. "Untuk navigasi, nakhoda kapal menjadi tahu sedang berada di posisi mana, di posisi Indonesia atau dimana," kata Arif.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bersama 21 kementerian dan lembaga terkait penandatangani perbaharuan peta NKRI pada Jumat 14 Juli 2017. Terdapat lima pembaharuan di peta Indonesia yang disesuaikan dengan hukum internasional.

Sumber: bisnis.tempo.co

Selengkapnya
Peta Baru Indonesia, Sejumlah Keuntungan Ekonomi di Depan Mata

Kemaritiman

Peta Baru Indonesia Dirilis, Ini 4 Perbedaannya dengan yang Lama

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 16 Mei 2024


Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman memelopori kar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ramal diperbarui dekat Jumat (14/7/2017). 

Dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Arif Havas Oegroseno, menjelaskan ada beberapa hal yang melatarbelakangi pembaharuan peta tersebut.

“Ada perjanjian perbatasan laut teritorial yang sudah berlaku, yakni antara Indonesia-Singapura sisi barat dan sisi timur, serta perjanjian batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan Filipina yang sudah disepakati bersama dan sudah diratifikasi sehingga dalam waktu yang tidak lama lagi akan berlaku,” jelas Havas.

Lalu, apa perbedaan antara peta lama NKRI dengan yang baru? Berikut ulasannya.

1. Laut Natuna Utara menggantikan Laut China Selatan

Sebagaimana yang ramai diperbincangkan belakangan ini, nama Laut China Selatan di peta NKRI diubah menjadi Laut Natuna Utara. Meski sempat diprotes pihak Tiongkok, pemerintah beralasan nama baru tersebut untuk mempertegas batas wilayah yurisdiksi Indonesia.

"Pertimbangannya, landas kontinen di kawasan tersebut sejak tahun 70-an telah menggunakan nama Blok Natuna Utara, dan sebagainya yang menggunakan referensi arah mata angin. Biar menyesuaikan," ujar Havas.

Menanggapi protes dari pihak Beijing, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menegaskan perubahan nama tersebut tidak menyalahi ketentuan. Wilayah tersebut merupakan bagian dari perairan Indonesia sehingga pemerintah berhak melakukan perubahan nama pada wilayah ini.

"Loh, itu kan laut wilayah kita, Laut Natuna Utara bukan Laut China Selatan. Itu Laut Natuna Utara," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

2. Perbatasan dengan Filipina

Berkaitan dengan keputusan arbitrase Filipina dan Tiongkok, pulau kecil atau karang di tengah laut yang tidak menyokong kehidupan manusia tidak memiliki hak ZEE 200 mil laut dan landas kontinen. Oleh karena itu, ada beberapa pulau kecil milik negara tetangga yang hanya diberikan batas 12 mil laut.

Hal ini juga membuat perubahan di peta perbatasan Indonesia dengan Filipina di Laut Sulawesi. Sebelumnya ditandai dengan garis putus-putus, kini garisnya telah menyatu. *

3. Penegasan batas negara di Selat Malaka
Untuk mempermudah penegakan hukum, pemerintah mempertegas klaim di Selat Malaka dengan melakukan simplifikasi klaim garis batas.

Dengan posisi tersebut, peta perlu diperbaharui sehingga aparat keamanan dan penegak hukum dari TNI AL, Bea Cukai, KPLP, akan mudah melakukan patroli di sana karena sudah jelas,” kata Havas.

4. Perbatasan dengan Republik Palau

Republik Palau merupakan sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik, sekitar 200 km sebelah utara wilayah provinsi Papua Barat. Sebelumnya, batas wilayah dengan Palau masih melengkung dan diberi ruang garis lurus untuk pulau milik Palau.

Di peta yang terbaru, garis tersebut ditarik menjadi garis lurus, ditutup, dan ditekan sampai sekitar 100 mil. Hal ini karena batas ZTE menjadi perairan Indonesia, dua pulau karang sebelumnya, Karang Helen dan Pulau Tobi pun diberi batas 12 mil laut. *

Sumber: www.liputan6.com

Selengkapnya
Peta Baru Indonesia Dirilis, Ini 4 Perbedaannya dengan yang Lama

Kemaritiman

Serba-serbi Peta dan Profil Penting Indonesia

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 16 Mei 2024


Jakarta - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan wilayah yang sangat luas. Pada peta Indonesia dapat dilihat jumlah pulau yang mencapai puluhan ribu.

Berdasarkan Peta Indonesia akan kita bahas mengenai berbagai informasi seperti geografis, topografi, dan lain sebagainya.

Indonesia terletak dengan kondisi yang dianggap strategis, terutama di Asia Tenggara. Negara ini terletak di lintang 6º LU-11º08 LS dan 95º BT-141º BT yang memiliki luas daratan seluas 1.922.570 km2. Jika dilihat dari luasannya, masih banyak area yang belum terjangkau dan ditempati. Banyak pulau yang masih kosong dan hanya ditempati oleh masyarakat khas di area sekitar. Sedangkan luas perairannya mencapai 3.257.483 km2. Hal ini terlihat jelas di peta Indonesia yang wilayahnya dikelilingi lautan luas dan berada di garis khatulistiwa.

Dengan luas yang ada maka jumlah pulau yang tersedia kurang lebih 17.504 pulau, 6.000 pulau tidak berpenghuni dan tidak ingin ditempati. Alasannya bisa beragam mulai dari tidak ada penduduk, sulit dijangkau, masih banyak hewan buas, dan lain sebagainya. Hal ini karena kebanyakan penduduknya mendiami 4 pulau besar, yakni Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Perbatasan Indonesia

Indonesia memiliki batas laut maupun darat sehingga sering kali terlibat konflik dengan negara-negara tetangga. Adapun batas-batas wilayah Indonesia sebagai berikut:

- Utara: di sebelah utara Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia, Singapura, Samudera Pasifik serta Filipina dan Thailand

- Barat: Barat Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan negara India

- Selatan: Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Timor Leste

- Timur : di bagian timur Indonesia berbatasan langsung dengan negara tetangga yang dulunya bagian dari Indonesia yaitu Papua Nugini.

Provinsi dan Wilayah

Di setiap provinsi terdiri kabupaten, dan kabupaten terbagi lagi menjadi kecamatan hingga tingkat desa. Hal ini untuk memudahkan pemerintah dalam mengelola provinsi dan wilayah yang ada di Indonesia. Dengan 34 provinsi terbagi menjadi 416 kabupaten dan 98 kota atau 7.024 daerah setingkat kecamatan dan/atau 81.626 setingkat desa. Setiap provinsi terdapat gubernur dan DPRD provinsi. Kabupaten terdapat bupati dan DPRD Kabupaten, sedangkan kota yaitu wali kota dan DPRD Kota yang dipilih rakyat secara langsung melalui pemilu.

Berikut ini daftar nama provinsi yang ada di Indonesia beserta nama ibu kotanya:

1. Aceh - Banda Aceh

2. Sumatera Utara - Medan

3. Sumatera Barat - Padang

4. Riau - Pekanbaru

5. Kepulauan Riau - Tanjungpinang

6. Jambi - Jambi

7. Sumatera Selatan - Palembang

8. Kepulauan Bangka Belitung - Pangkal Pinang

9. Bengkulu - Bengkulu

10. Lampung - Bandar Lampung

11. DKI Jakarta - Jakarta

12. Banten - Banten (Serang)

13. Jawa Barat - Bandung

14. Jawa Tengah - Semarang

15. DI Yogyakarta - Yogyakarta

16. Jawa Timur - Surabaya

17. Bali - Denpasar

18. Nusa Tenggara Barat - Mataram

19. Nusa Tenggara Timur - Kupang

20. Kalimantan Barat - Pontianak

21. Kalimantan Tengah - Palangkaraya

22. Provinsi Kalimantan Selatan - Banjarmasin

23. Kalimantan Timur - Samarinda

24. Kalimantan Utara - Tanjung Selor

25. Sulawesi Utara - Manado

26. Gorontalo - Gorontalo

27. Sulawesi Tengah - Palu

28. Sulawesi Barat - Mamuju

29. Provinsi Sulawesi Selatan - Makassar

30. Sulawesi Tenggara - Kendari

31. Maluku - Ambon

32. Maluku Utara - Sofifi

33. Papua Barat - Manokwari

34. Papua - Jayapura

Dari jumlah provinsi di Indonesia, ada 5 provinsi yang memiliki status berbeda yang mana memiliki otonomi khusus untuk provinsi-provinsi tersebut. Provinsi-provinsi itu memiliki hak istimewa dan tingkat otonominya lebih tinggi dari provinsi lainnya.

Demografi Indonesia

Indonesia sebagai negara yang luas juga memiliki penduduk yang jumlahnya sangat besar maka harus ada strategi khusus dalam mengatur negara. Hal ini agar semua sama rata dan adil. Selain itu, Anda juga tentu tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terpadat penduduknya. Populasi yang ada di Indonesia mencapai hampir 270.054.853 juta jiwa pada tahun 2018 berdasarkan data Biro Pusat Statistik atau BPS.

Penduduk Indonesia sendiri masuk ke dalam bangsa Austronesia, terdapat juga kelompok Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia. Pada akhirnya setiap daerah di setiap pulau memiliki jenis suku masing-masing yang menjadi identitas mereka. Hal ini yang menjadikan Indonesia kaya akan berbagai suku, agama, ras dan antar golongan.

Toleransi Indonesia

Di Indonesia ada beberapa agama yang diakui, di antaranya adalah Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Sedangkan untuk kepercayaan dan agama lainnya memang tidak diakui keberadaannya, hal ini menjadikan toleransi di Indonesia sangat tinggi bahkan menuai decak kagum banyak masyarakat luar. Namun di luar kelima agama tersebut, masyarakat asli suku di daerah sendiri masih banyak yang memegang kepercayaan animisme dan dinamisme. Sedangkan yang menjadi kelompok mayoritas adalah penduduk yang beragama Islam.

Lingkungan Hidup Indonesia

Hal ini ditetapkan dalam Surat Kemendagri No. 48 tahun 1989 yang mengatur mengenai Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah. Di sisi lain flora dan juga fauna yang ada beraneka ragam. Hal ini karena dipengaruhi keadaan alam, gerakan hewan dan juga rintangan alam.

Persebarannya dapat dilihat di peta Indonesia sesuai daerahnya masing-masing. Indonesia sendiri menggolongkan jenis fauna menjadi 3 golongan, diantaranya :

- Fauna Tipe Asiatis. Fauna jenis ini berdasarkan peta Indonesia persebarannya di bagian barat Indonesia sampai Selat Makassar dan Selat Lombok.

- Fauna Tipe Australis. Dilihat dari peta Indonesia, maka fauna tipe ini akan mudah ditemukan di bagian timur Indonesia yakni Papua dan sekitarnya.

- Fauna Peralihan. Fauna tipe ini akan mudah ditemukan di peta Indonesia bagian tengah, yakni Sulawesi dan Nusa Tenggara. Hewan tipe ini disebut juga hewan asli Indonesia yang tidak dapat ditemui di negara lain.

Itulah deretan informasi mengenai peta Indonesia dan informasi yang ada di dalamnya. Masyarakat yang ingin mengetahui informasi akan Indonesia bisa langsung membaca dan mengenalinya dalam buku pengetahuan khusus Indonesia.

 Sumber: news.detik.com
 

Selengkapnya
Serba-serbi Peta dan Profil Penting Indonesia

Kemaritiman

Peta Curah Hujan: Pengertian, Karakteristik, Isi, dan Kegunaannya

Dipublikasikan oleh Admin pada 08 Mei 2024


Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Datangnya musim hujan dan kemarau berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Oleh karena itu, diperlukan data yang menggambarkan persebaran curah hujan antara satu tempat dengan tempat yang lain. Data yang berisi informasi persebaran curah hujan ini dapat kita dapatkan dari peta curah hujan.

Peta curah hujan atau yang disebut dengan peta isohyet merupakan peta tematik yang menampilkan informasi persebaran curah hujan. Peta curah hujan ini secara khusus menampilkan tingkat curah hujan pada suatu wilayah di Indonesia. Peta ini menampilkan tingkat curah hujan pada suatu wilayah secara detail. Peta ini hanya menampilkan tingkat curah hujan saja, tidak ada hal lain selain tingkat curah hujan di dalam peta.

Peta curah hujan merupakan peta khusus, oleh karena itu peta ini hanya dikeluarkan dan digunakan oleh lembaga khusus juga. Peta curah hujan tidak bisa kita dapatkan secara bebas di toko buku atau toko yang biasa menjual peta. Peta curah hujan hanya ada di tempat-tempat tertentu. Selain itu, peta curah hujan ini juga hanya akan diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan peta ini saja.

Karakteristik

Jenis peta tertentu tentunya memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang membedakannya dari peta yang lain. Karakteristik ini merupakan hal yang tidak ditemukan di peta yang lain. Karakteristik peta curah hujan adalah sebagai berikut.

  1. Berisikan informasi mengenai curah hujan yang sama di beberapa wilayah

Karakteristik utama yang dimiliki oleh peta curah hujan yakni ada pada isi di dalamnya. Peta curah hujan berisikan informasi-informasi mengenai curah hujan yang ada di suatu wilayah atau daerah. Peta curah hujan menandai tempat-tempat yang juga memiliki curah hujan yang sama. Dengan demikian, peta curah hujan ini dapat digunakan untuk melihat wilayah mana saja yang memiliki tingkat curah hujan sama.

  1. Tidak memiliki banyak warna di dalamnya

Peta curah hujan tidak memiliki banyak warna seperti peta pada umumnya. Warna- warna di dalam peta ini sebagai pembeda untuk tingkat curah hujan tertentu. Dan biasanya peta curah hujan ini dibatasi oleh garis antara warna satu dengan warna lainnya. Hal ini dikarenakan setiap wilayah memiliki tingkat curah hujan yang berbeda-beda.

  1. Tidak memiliki banyak simbol di dalamnya

Peta curah hujan atau peta isohyet merupakan peta khusus yang tidak terlalu menggunakan banyak simbol seperti peta pada umumnya. Hal ini karena informasi yang disampaikan hanya curah hujan saja. Simbol yang ada di peta isohyet antara lain simbol warna dan simbol arah(utara,timur,barat, dan selatan).

Isi

Isi yang disajikan di dalam sebuah peta pastinya tidak sama. Karena peta memiliki beberapa jenis, selain itu isinya juga berbeda-beda. Peta curah hujan berisi informasi tentang persebaran curah hujan di suatu wilayah. Informasi yang disajikan di dalam peta ini berupa gambar peta suatu wilayah yang diberi warna untuk menandakan tingkat curah hujan. Peta curah hujan ini menggunakan beberapa warna untuk membedakan tingkat curah hujan. Umumnya semakin gelap warnanya semakin tinggi tingkat curah hujan. Warna yang digunakan biasanya adalah merah, kuning, dan hijau. Peta ini hanya berisikan informasi mengenai persebaran curah hujan, tidak ada hal lain selain curah hujan yang ada di dalam peta ini.

Kegunaan 

Pihak-pihak tertentu sangat bergantung pada peta curah hujan. Lembaga yang berhubungan dengan kondisi iklim seperti Badan Meteorologi dan Geofisika lah yang menerbitkan peta curah hujan ini. Sementara itu, pengguna peta ini termasuk orang-orang yang berkepentingan saja, salah satunya adalah penyuluh pertanian. Peta ini dapat digunakan untuk menentukan lokasi pertanian. Dengan menggunakan peta curah hujan, mereka akan mudah menentukan daerah atau wilayah mana saja yang cocok untuk dijadikan lahan pertanian, serta jenis komoditas pertanian apa saja yang cocok pula di wilayah pertanian tersebut.

Sekian informasi mengenai peta curah hujan pengertian, karakteristik, isi dan kegunaannya. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi kita semua.

Sumber: dirgantara-lapan.or.id
 

Selengkapnya
Peta Curah Hujan: Pengertian, Karakteristik, Isi, dan Kegunaannya

Kemaritiman

World Map (Peta Dunia)

Dipublikasikan oleh Admin pada 06 Mei 2024


Peta dunia adalah peta sebagian besar atau seluruh permukaan Bumi. Peta dunia, karena skalanya, harus berurusan dengan masalah proyeksi. Peta yang dirender dalam dua dimensi karena kebutuhan mendistorsi tampilan permukaan bumi tiga dimensi. Meskipun ini berlaku untuk peta mana pun, distorsi ini mencapai ekstrem di peta dunia. Banyak teknik telah dikembangkan untuk menyajikan peta dunia yang membahas beragam tujuan teknis dan estetika.

Memetakan peta dunia membutuhkan pengetahuan global tentang bumi, lautannya, dan benua-benuanya. Dari prasejarah hingga Abad Pertengahan, membuat peta dunia yang akurat tidak mungkin dilakukan karena kurang dari separuh garis pantai Bumi dan hanya sebagian kecil interior benua yang diketahui budaya mana pun. Dengan eksplorasi yang dimulai selama Renaisans Eropa, pengetahuan tentang permukaan bumi terakumulasi dengan cepat, sehingga sebagian besar garis pantai dunia telah dipetakan, setidaknya secara kasar, pada pertengahan 1700-an dan interior benua pada abad kedua puluh.

Peta dunia umumnya berfokus pada fitur politik atau fitur fisik. Peta politik menekankan batas wilayah dan pemukiman manusia. Peta fisik menunjukkan fitur geografis seperti pegunungan, jenis tanah, atau penggunaan lahan. Peta geologi tidak hanya memperlihatkan permukaan, tetapi juga karakteristik batuan di bawahnya, garis patahan, dan struktur bawah permukaan. Peta choropleth menggunakan rona warna dan intensitas untuk membedakan perbedaan antar wilayah, seperti statistik demografis atau ekonomi.

Proyeksi peta
Semua peta dunia didasarkan pada salah satu dari beberapa proyeksi peta, atau metode untuk merepresentasikan bola dunia di pesawat. Semua proyeksi mendistorsi fitur geografis, jarak, dan arah dalam beberapa cara. Berbagai proyeksi peta yang telah dikembangkan memberikan cara yang berbeda untuk menyeimbangkan akurasi dan distorsi yang tak terhindarkan yang melekat dalam pembuatan peta dunia.

Mungkin proyeksi yang paling terkenal adalah Proyeksi Mercator, awalnya dirancang sebagai bagan bahari.

Mercator projection (82°S and 82°N)

Mollweide projection

B.J.S. Cahill Butterfly Map, 1909, from 1919 pamphlet

Polar azimuthal equidistant projection
 

south-up map

 

Pacific-centric map (more commonly used in East Asian and Oceania countries)

Gall–Peters projection, an equal-area map projection

Robinson projection, formerly used by National Geographic Society

Sumber: wikipedia
 

Selengkapnya
World Map (Peta Dunia)
page 1 of 5 Next Last »