1. Pertanyaan dari Bapak Gunawan
Kalau Faktor Kultural atau Kebiasaan atau Habit bisa tidak tercermin di Laporan Keuangan? Misalnya, ketidakdisiplinan, ketidakpatuhan membayar kewajiban.
Jawaban: Kalau culture, habit dan lain-lain hubungannya tidak langsung ke laporan keuangan. Tapi yang kita bisa lihat itu adalah yang tercatat, kita lihat pencatatan kita seperti apa, misalnya ini uangnya banyak masuknya di berapa lama, sini kita bisa tahu penagihannya 'gercep' atau tidak, itu ada dari pencatatan keuangan, dari situ mungkin kita bisa menghubungkannya dengan hebatnya, culture perusahaan, tapi yang utamanya dari pencatatan-pencatatan keuangan itu, data-data yang ada di perusahaan kita. Ketika kita melakukan penagihan, pembayaran, itu yang bisa kita simpulkan disana. Kalau misalnya penagihannya mau dikecilkan, lebih cepat uangnya kita tarik ke perusahaan kita artinya konsekuensinya kita harus merubah habit dari perusahaannya, atau kebijakan perusahaannya tadi. Ini kebijakannya sesuai atau tidak dengan pola penerimaan atau penagihan dari perusahaan kita, kalau misalnya sudah sesuai it's ok, kalau misalnya tidak sesuai dengan kebijakannya bisa kita perbaiki. Kita lihat mungkin terlalu besar sehingga mungkin dari habit perusahaannya, tapi itu secara tidak langsung. Itu mungkin bukan variabel langsungnya tapi tetap bisa kita melihat habit dari perusahaan tersebut, dari pencatatan keuangannya itu.
Profil InstrukturDr. Sinta Aryani, ST, MAIS, IPU
Dosen Teknik Industri Telkom University
Deskripsi Pemateri:
PENDIDIKAN
S1, Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, 1992
S2, Bisnis dan Ekonomi, Oregon State University, 2000
S3, Ilmu Manajemen, Institut Teknologi Bandung, 2021
PEKERJAAN
·Part-time Faculty at School of Business and Management, August 2016 – Now
·Full-time Faculty at Telkom University, January 2015 – Now
·New Business Starter/Owner: Bandung-Lembang, December 2009 – 2016
·Industry Advisor at SENADA Indonesia Competitiveness, a program funded project by USAID, Bandung-Jakarta, June 2007 - July 2009
·Relationship Manager at SENADA Indonesia, a competitiveness program funded project by USAID, Bandung, May 2006 - May 2007