[Tanya Jawab] Process Hazard Analysis dengan Metode HAZOPS
Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI - PII)

[Tanya Jawab] Process Hazard Analysis dengan Metode HAZOPS

K3 Industri Series #9
0 Peserta Enroll
0 Peserta Lulus
Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated
( 0 )
Biaya untuk Umum
Rp0
Biaya untuk Mahasiswa/Freshgraduate
Rp0
Pemateri
Hendra Messa, ST

1. Pertanyaan dari Bapak Umar Habibi
Apakah pengendalian bahaya dalam Metode HAZOPS hanya menggunakan rekayasa Engineering?

Jawaban: Yang utama yaitu menggunakan Engineering, karena kita proses. Kecuali kalau personal, untuk kecelakaan manusia itu beda.

2. Pertanyaan dari Bapak Bimo
Urutan tahapan hierarki proses dalam penyusunan HAZOPS?

Jawaban: Empat tahap yang sudah saya jelaskan tadi. Tahapannya kita tentukan tujuan, persiapan, pelaksanaan studi, dokumentasi. Tahapan detail untuk pelaksanaan hazop seperti terlihat pada slide, tidak saya jelaskan karena ini memerlukan waktu yang sangat panjang, pilih note-nya, definisi invention, parameter, sampai dengan other deviations. Jadi ada metodologi standard tidak boleh sembarangan.

3. Pertanyaan dari Ibu Putri Ayu Perisya
Di penelitian harus menggunakan dua metode, saya menggunakan metode HAZOPS dan HIRA dijadikan satu tidak apa-apa?

Jawaban: Agak beda, karena HIRA itu berhubungan dengan manusia, kalau HAZOPS berhubungan dengan proses. HIRA itu keseluruhan, jadi HIRA diambil mana yang berhubungan dengan manusia dibarengi dengan proses, proses baru menggunakan HAZOPS.

4. Pertanyaan dari Bapak M. Ragil
Pada saat melakukan HAZOPS 5 tahunan, JSA dan HIRA bisa dilakukan setiap tahunnya. Apabila untuk terjadi perubahan fasilitas, misalkan penambahan mesin, apakah memerlukan analisis HAZOPS kembali atau kembali ke JSA dan HIRA sebagai feeder ke HAZOPS nya?

Jawaban: JSA dan HIRA itu berhubungan dengan manusia, personal safety untuk orang. Penambahan mesin memerlukan HAZOPS, tetapi JSA dan HIRA pun penting juga. Ini harus diingat, apa dampak proses mesin tadi kepada proses menggunakan HAZOPS dan apa dampaknya kepada manusia. Berarti kalau tambah mesin ada risiko tambahan, JSA dan HIRA ditambahkan juga.

5. Pertanyaan dari Ibu Tiffany
Pak, kalau dalam proyek EPC apakah HAZOPS itu harus dikelola oleh EPC atau O&M?

Jawaban: Ini kesepakatan bersama kita tidak bisa memutuskan, proyek manajemenlah yang memutuskannya apakah EPC atau O&M.

6. Pertanyaan dari Bapak Bayu
Misalnya kita di bagian Engineering HVAC dan sering terjadi trouble, lalu kita ingin mengubah alur perancangan sistem HVAC. Apakah kita harus berkonsultasi dengan pihak HAZOPS?

Jawaban: Ya, jadi bukan konsultasi tetapi diadakan meeting HAZOPS dan Bayu sebagai seorang maintenance ikut ke sana. Jadi, ada orang yang Engineering, Maintenance, Elektrikal, AC, sama-sama diskusi. Nanti bisa ketemu jawabannya. Jadi, HAZOPS itu bukan seolah-olah seperti pihak luar. Nanti diputuskan bagaimana supaya AC nya tidak trouble terus-menerus.

7. Pertanyaan dari Bapak Bimo
Siapa yang menentukan anggota tim HAZOP?

Jawaban: Misalnya dalam sebuah project atau perbaikan maintenance. pertama manager engineering memutuskan siapa ketuanya dan timnya itu harus beragam, ada orang engineering, maintenance, elektrikal, mekanik, safety. Tim leader inilah yang menentukan. Tetapi kalau dalam project misalnya proyek pembangunan pabrik, nanti manajemen proyek yang memutuskan. Biasanya harus kontrak semuanya, ada EPC, O&M, dll. Jadi manajemen owner yang menentukan. Tetapi intinya anggota tim HAZOP tidak boleh sembarangan, harus orang yang kompeten dan memiliki keilmuan, punya keahlian.

8. Pertanyaan dari Bapak Priyo
Apakah SOP boleh menjadi safeguard?

Jawaban: Boleh, karena ini perbaikan dan segala macam bisa menggunakan alat, bisa juga menggunakan SOP. Bagaimana cara menggunakannya, bagaimana cara perawatannya. Tapi ini adalah yang namanya hierarki administrasi, yang paling kuat adalah engineering menggunakan alat.

9. Pertanyaan dari Bapak Umar
Untuk membuat HAZOPS Apakah perlu dibuatkan prosedur terkait HAZOPS terlebih dahulu seperti HIRA atau JSA, kemudian regulasi HAZOPS apakah hanya dari OSHA?

Jawaban: Prosedur HAZOPS itu sebenarnya sudah ada metode standarnya, ada regulasinya, di materi saya ada isi nomor berapa, OSHA berapa. Tidak hanya dari OSHA adapaun IC.

10. Pertanyaan dari Bapak Zufar
Apakah tim yang melakukan ReHAZOPS harus tim yang sama dengan yang membuat HAZOPS?

Jawaban: Tidak selalu, kalau sama bagus. Tetapi, kalau ada dokumen tidak masalah. Minimal komposisinya sama.

11. Pertanyaan dari Bapak Naufal
Untuk penentuan matriks risiko, metode HAZOPS apakah sama dengan HIRADC? Atau ada standar penentuannya sendiri?

Jawaban: Matriks risikonya sama, karena itu untuk menentukan tingkat risiko.

12. Pertanyaan dari Bapak Hendra
Bagaimana menilai HAZOPS sudah benar, jika melakukan pertama kali?

Jawaban: Namanya revalidasi. Jadi kalau pertama kali minimal kita menggunakan standarnya. Pertama sangat teknik, teknik sudah ada dasarnya. Kita menggunakan kartu pengaman pasang saja dulu ternyata lancar, berarti ok menurut validasi. Atau ternyata bermasalah, nanti dirubah lagi, jadi tetap ada namanya revalidasi.

13. Pertanyaan dari Bapak Betha Agung
Kita pemula masalah HAZOPS, sedangkan selain latar belakangnya berbeda-beda. Kita inginnya jangan sampai terjadi permasalahan Tetapi kalau sekarang terjadi permasalahan ada cost biaya permasalahan. Kalau owner misalnya menginginkan jangan sampai terjadi masalah, bisa atau tidak, atau bisa spare budget sekian untuk permasalahan seperti itu?

Jawaban: Kalau masalahnya kecil bisa tim di sana minimal orang maintenance. Contohnya pabrik kimia, minimal orang maintenance, elektrikal tahu di sana seperti apa solusinya. Biasanya mengundang konsultan kalau masalahnya sudah rumit, barulah undang orang luar yang ahli untuk itu.

14. Pertanyaan dari Ibu Nasta Ina Robayasa
Kalau study HAZOPS ini itu idealnya kalau plan baru itu pada saat fase precommissioning atau commissioning? Kadang kalau pada fase konstruksi ini masih sering berubah-rubah untuk approval dan fixed detailnya.

Jawaban: Fase Project HAZOPS dilakukan pada saat desain awal, HAZOPS nya masih teoritis. Nanti ada rekomendasi-rekomendasi, rekomendasi itu dicek pada saat PSSR (precom). Tetapi sering kejadian pada saat pre commissioning itu ada yang belum selesai, jadi harus bertahap. Sebelum PSSR itu semua poin-poin HAZOPS sudah dilakukan, karena kalau tidak saat startup kalau masih ada masalah itu bisa meledak pabriknya. PSSR itu sebenarnya dia mengecek HAZOPS, sudah beres baru boleh start up. Startup di sini maksudnya adalah projek atau pabrik mulai berjalan itu sangat beresiko tinggi, Orang yang mengambil keputusan itu harus benar-benar ahli, kalau salah dia bisa dapat tindakan hukum.

15. Pertanyaan dari Ibu Putri Ayu
Saya ada pertanyaan sambungan, bagaimana untuk orang yang fresh graduate, namun memahami tentang HAZOPS (memiliki kompetensi terkait HAZOPS nya). Apakah bisa masuk dalam tim?

Jawaban: Kalau fresh graduate minimal harus bisa baca seperti P&D. Setelah itu lihat proses produksinya, dan dia harus mendalami dulu bidangnya apa, Apakah maintenance, elektrikal, mechanical, proses, atau kimia. Tetapi kalau fresh graduate biasanya tidak disarankan untuk masuk tim HAZOPS. Kalau bisa jadi asisten seperti magang.

16. Pertanyaan dari Bapak Bonatuna
Penggunaan HAZOPS mulai dari mana ya Pak lebih detailnya?

Jawaban: Dari awal, kalau proses produksi dari inputnya terus bertahap sampai lebih detail. Tapi intinya seperti yang tadi saya jelaskan ada poin-poinnya, setiap bagian itu dianalisa sampai ke dalam.

Profil Instruktur

Hendra Messa, ST

Konsultan dan Trainer K3


Deskripsi Pemateri:

Education :

Industrial Engineering, Bandung Institute of Technology, Graduated 1994

20 years Job Experiences of HSE at various industries:

PT Alstom Indonesia (T&D), QHSE Officer, 2000-2006, Jakarta

PT Star Energy, HSE Engineer, 2006-2009, Pangalengan-Jabar, 

Borouge Petrochemical- Adnoc, HSE Sr Engineer, 2009-2016, Abu Dhabi – UAE

PT Essence Indonesia ( IFF), EHS Manager, 2016-2018, Karawang- Jabar

PT Cargill Indonesia  (CAN), EHS Country Lead, 2019-2020, Jakarta

Kursus Lainnya

Metoda Investigasi Kecelakaan: Studi Kasus Industri Manufaktur

Metoda Investigasi Kecelakaan: Studi Kasus Industri Manufaktur

Implementasi K3 di Industri Migas

Implementasi K3 di Industri Migas

Contractor Safety Management System (CSMS)

Contractor Safety Management System (CSMS)

Dasar-dasar K3 di Industri Manufaktur dan Migas

Dasar-dasar K3 di Industri Manufaktur dan Migas

Fire Emergency Response Plan

Fire Emergency Response Plan

Health Safety and Environment (HSE) Risk Assesment

Health Safety and Environment (HSE) Risk Assesment

Higiene Industri

Higiene Industri

Process Hazard Analysis dengan Metode HAZOPS

Process Hazard Analysis dengan Metode HAZOPS

Implementasi K3 di Industri Manufaktur

Implementasi K3 di Industri Manufaktur